Anda di halaman 1dari 29

TITRASI REDOKS

(IODOMETRI-IODIMETRI)
Kelompok 3
Kelompok 3 :
1. Meilita Putri
2. Livia Nathania
3. Liza Elvira
4. M. Zuhdi Pratama
5. Maulana Zhiya Ulhaq
6. Nina Rishanti
7. Putri Santika
8. Rahyu Lestari
SUB BAHASAN
Prinsip

Metodologi

Reaksi Penyerta

Penggolongan

Cara Kerja

Titik Akhir

Indikator yang Terlibat

Senyawa yang dapat Dianalisis


Titrasi iodometri dan iodimetri adalah
salah satu metode titrasi yang didasarkan pada
reaksi oksidasi reduksi.

Metode ini lebih banyak digunakan dalam


analisa jika dibandingkan dengan metode lain.

Alasan dipilihnya metode ini karena


perbandingan stoikometri yang sederhana
pelaksanannya praktis dan tidak banyak
masalah dan mudah.
Apa itu titrasi redoks?
Titrasi redoks adalah metode penentuan
kuantitatif yang reaksi utamanya adalah reaksi
redoks, reaksi ini hanya dapat berlangsung kalau
terjadi interaksi dari senyawa/unsur/ion yang
bersifat oksidator dengan unsur/senyawa/ion
bersifat reduktor. Jadi kalau larutan bakunya
oksidator, maka analit harus bersifat reduktor
atau sebaliknya (Hamdani, S: 2011).

Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+


Apa itu titrasi iodometri dan
iodimetri?
Iodimetri (titrasi langsung) adalah analisa
titrimetri untuk zat-zat reduktor seperti
natrium tiosulfat, arsenat dengan
menggunakan larutan iodium baku.
Iodometri (titrasi tidak langsung) adalah
analisa titrimetri untuk zat-zat oksidator ex:
tembaga sulfat, mula-mula direaksikan
dengan ion iodida berlebihan, kemudian
iodium yang terbentuk dititrasi dengan
larutan tiosulfat.
Perbedaan Iodometri & Iodimetri
Prinsip padaTitrasi iodometri
dan iodimetri

Metode iodometri

Metode iodimetri
Metode iodometri
Penetuan kadar dari sampel yang bersifat
oksidator dengan melarutkannya dengan pelarut
yang sesuai kemudian diasamkan dengan Asam
sulfat/asam asetat/asam klorida, kemudian
ditambahkan KI, didiamkan selama beberapa
menit ditempat gelap, iodida yang dibebaskan
kemudian dititrasi dengan Natrium tiosulfat
yang bersifat reduktor setelah larutan encer
(berwarna kuning) ditambahkan indikator
amilum dan titrasi dilajutkan hingga terjadi
perubahan warna menjadi bening.
Metode iodimetri
Penetuan kadar dari sampel yang bersifat
reduktor dengan melarutkannya dengan
pelarut yang sesuai kemudian diasamkan
dengan Asam sulfat/asam asetat/asam
klorida, kemudian dititrasi dengan Iodida
yang bersifat oksidator hingga terjadi
perubahan warna dari bening menjadi biru.
Metode titrasi dengan Iodida-Iodium
dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Titrasi yang dilakukan untuk zat-zat dengan
oksidasi potensial yang lebih rendah dari
sistem Iodium-Iodida. Disini digunakan
larutan baku Iodium. Metode ini
dinamakan metode titrasi langsung atau
Iodimetri. (Zat uji reduktor)
2. Titrasi yang dilakukan untuk zat-zat dengan
oksidasi potensial yang lebih besar dari
sistem iodium-iodida, zat-zat ini akan
mengoksidasi iodida dan membebaskan
iodium. Iodium yang bebas dititrasi dengan
larutan baku Natrium tiosulfat .
Metode ini dinamakan metode titrasi
tidak langsung atau iodometri.
Iodometri menurut penggunaan dapat
dibagi menjadi 4 golongan yaitu :

 Titrasi iod bebas.


 Titrasi oksidator melalui pembentukan
iodium yang terbentuk dari iodida.
 Titrasi reduktor dengan penemtuan iodium
yang digunakan.
 Titrasi reaksi, titrasi senyawa dengan iodium
melalui adisi atau subsitusi.
METODE KERJA
•Alat
Adapun alat - alat yang digunakan dalam praktikum ini
adalah adalah aluminium foil, batang pengaduk, bulk,
buret, corong, erlenmeyer, gelas kimia 250 mL, gelas ukur
10 mL, kertas saring, pipet tetes, pipet skala, pipet volume
10 mL, spatula, dan statif.

•Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah Aquadest, asam sulfat (H2SO4), Iodium (I2),
indikator kanji, natrium klorida (NaCl) , natrium tiosulfat
(Na2S2O3),sampel asam askorbat, sampel kaffein, dan
tissue.
Cara Kerja
A. Penetapan kadar kaffein dengan metode iodometri
menggunakan larutan standar natrium tiosulfat (N2S2O3).
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 100 mg sampel uji kaffein menggunakan wadah
gelas arloji.
3. Dipasang buret pada penyangga titrasi
4. Dimasukkan larutan standar natrium tiosulfat 0,998 N ke
dalam buret lalu tutup dengan aluminium foil
5. Dimasukkan sampel uji kaffein yang sudah ditimbang ke
dalam Erlenmeyer dengan menggunakan sendok tanduk
6. Dimasukkan 10 mL aquadest yang sudah diukur
menggunakan gelas ukur ke dalam Erlenmeyer
7. Ditambahkan 2,5 mL asam sulfat (H2SO4) 10% ke dalam
Erlenmeyer
8. Ditambahkan 25 mL larutan iodin(I2) 0,1 N yang dipipet
mengggunakan pipet volume
9. Ditambahkan 10 mL natrium klorida (NaCl) yang sudah
diukur menggunakan gelas ukur ke dalam Erlenmeyer
10.Ditutup dengan aluminium foil dan diamkan selama 5
menit
11.Disaring menggunakan kertas saring yang sudah
disediakan pada mulut corong ke dalam gelas kimia
sebagai wadahnya
12.Dicuci Erlenmeyer,lalu pindahkan larutan zat uji yang
sudah disaring kembali ke dalam Erlenmeyer.
13.Ditambahkan 3 tetes larutan indicator kanji
14.Dititrasi menggunakan larutan standar natrium tiosulfat
sampai terjadi perubahan warna dari warna biru ke
bening.
Cara Kerja
B. Penetapan kadar asam askorbat dengan metode iodimetri
menggunakan larutan standar I2.
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 100 mg asam askorbat dengan wadah cawan
porselin
3. Dipasang buret ke statif
4. Dimasukan Larutan I2 ke dalam buret, lalu ditutup
alumunium foil
5. Dimasukan asam askorbat yang sudah ditimbang ke dalam
erlenmeyer
6. Dimasukan 25 mL air bebas CO2 ke dalam labu ukur
7. Ditambahkan asam sulfat sebanyak 10 mL
8. Dititrasi dengan iodium 0,1 N
9. Diitambahkan indikator kanji
10. Diamati perubahan yang terjadi dari warna bening ke biru.
Penentuan titik akhir titrasi
a. Indikator kanji
Konsentrasi 0,5% yang dibuat segar dengan menggunakan pati
larut yaitu β-amilosa).
b. Instrument : Potensiometri atau amperometri
c. Warna iod dalam pelarut organik misalnya karbon tetraklorida
dan Kloroform.( khusus untuk titrasi yang tidak memungkinkan
penggunaan indicator kanji, sehingga tidak perlu ditambahkan
indikator). Warna merah ungu dari iodin dalam karbon
tetraklorida dapat dilihat pada larutan iodin dengan kepekatan
yang sangat rendah, sifat inilah dipakai untuk menentukan titik
akhir titrasi dengan hilangnya warna merah ungu pada lapisan
karbon
Tetraklorida. Selain karbon tetraklorida, dapat juga dipakai
kloroform sebagai indikator dengan sifat yang sama dengan
karbon tetraklorida
Titrasi dapat dilakukan tanpa indikator dari
luar karena larutan iodium yang berwarna
khas dapat hilang pada titik akhir titrasi
hingga titik akhir tercapai. Tetapi
pengamatan titik akhir titrasi akan lebih
mudah dengan penambahan larutan
amilum sebagai indikator, kenapa?
Amilum merupakan indikator redoks
khusus yang digunakan sebagai petunjuk telah
terjadi titik ekuivalen pada titrasi iodometri.

Hal ini disebabkan warna biru gelap dari


kompleks iodin – amilum merupakan warna
yang spesifik untuk titrasi iodometri.

Mekaismenya belum diketahui dengan


pasti namun ada asumsi bahwa molekul iodin
tertahan di permukaan B-amilosa.
Standarisasi

Larutan I2 standar yang dibuat dapat


distandarisasi dengan Na thiosulfat (baku
sekunder) atau dengan As2O3 (baku primer)
IODIMETRI

Yang umum di titrasi langsung oleh iodium :


vitamin C, arsenit, antimonit, Sulfit, sulfida, stano,
ferrocyanida, metampiron dll.
I2 sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
larutan I- (solubilizer). KI ini perlu ditambahkan
pada pembuatan standar I2 . Akan membentuk
reaksi komplek
I2 + I- I3-
Kelebihan dan Kekurangan
dari Metode Iodimetri
Kelebihan :
1. Penitaran berlangsung lebih cepat karena titrat dan
titran langsung bereaksi.
2. Penambahan kanji diawal titrasi.
3. Warna titik akhir lebih mudah teramati dari tidak
berwarna menjadi biru.
Kekurangan :
1. Penitarnya mudah terurai oleh cahaya sehingga
preparasi contoh harus dilakukan terlebih dahulu.
2. Pada saat titrasi dikhawatirkan kehilangan ion iod.
3. Dalam keadaan asam, larutan iod dapat dioksidasi
oleh udara
Aplikasi titrasi iodometri dan
iodimetri dalam bidang farmasi
 Dalam Farmakope Indonesia, titrasi iodimetri
digunakan untuk menetapkan kadar obat-
obatan. Salah satu contohnya adalah untuk
menetapkan kadar asam askorbat atau vitamin C,
natrium askorbat, metampiron (antalgin), serta
natrium tiosulfat dan sediaan injeksinya.
 Dalam bidang farmasi metode titrasi iodometri
digunakan untuk menentukan kadar zat-zat yang
mengandung oksidator misalnya; Cl2, Fe(III),
Cu(II), dan sebagainya, sehingga mengetahui
kadar suatu zat berarti mengetahui mutu dan
kualitasnya.
1. Apa itu titrasi iodometri dan iodimetri?

Jawab : Iodimetri (titrasi langsung) adalah analisa


titrimetri untuk zat-zat reduktor. Sedangkan Iodometri (titrasi
tidak langsung) adalah analisa titrimetri untuk zat-zat
oksidator.

2. Jelaskan 2 bagian metode titrasi dengan iodida-iodium !

Jawab : Titrasi yang dilakukan untuk zat-zat dengan oksidasi


potensial yang lebih rendah dari sistem Iodium-Iodida.
Digunakan larutan baku Iodium. Metode ini dinamakan metode
Titrasi yang dilakukan untuk zat-zat dengan oksidasi potensial
yang lebih rendah dari sistem Iodium-Iodida. Disini digunakan
larutan baku Iodium. Metode ini dinamakan metode Iodimetri.
3. Sebutkan kekurangan dan kelebihan dari titrasi
iodometri!

Jawab :
Kelebihan :
1. Penitaran berlangsung lebih cepat karena titrat dan
titran langsung bereaksi.
2. Penambahan kanji diawal titrasi.
3. Warna titik akhir lebih mudah teramati dari tidak
berwarna menjadi biru.
Kekurangan :
1. Penitarnya mudah terurai oleh cahaya sehingga
preparasi contoh harus dilakukan terlebih dahulu.
2. Pada saat titrasi dikhawatirkan kehilangan ion iod.
3. Dalam keadaan asam, larutan iod dapat dioksidasi
oleh udara
4. Sebutkan 4 golongan iodometri menurut
penggunaan nya !

Jawab :
 Titrasi iod bebas.

 Titrasi oksidator melalui pembentukan


iodium yang terbentuk dari iodida.
 Titrasi reduktor dengan penemtuan iodium
yang digunakan.
 Titrasi reaksi, titrasi senyawa dengan iodium
melalui adisi atau subsitusi.
5. Sebutkan aplikasi penggunaan iodi-iodo
pada bidang farmasi !

Jawab :
Titrasi iodimetri digunakan untuk
menetapkan kadar obat- obatan.
Titrasi iodometri digunakan untuk
menentukan kadar zat-zat yang
mengandung oksidator.

Anda mungkin juga menyukai