Anda di halaman 1dari 13

1.

Sejarah
Bentuk trofozoit Giardia pertama kali diamati pada tahun 1681 oleh
Antonie Van Leeuwenhoek, sebagai mikroorganisme yang bergerak-gerak
di dalam tinjanya. Flagellata ini pertama kali dikenal dan dibahas oleh
Lambl (1859), yang memberinya nama “intestinalis”. Kemudian Stiles
(1915) memberikan nama baru, Giardia lamblia, untuk menghormati Prof.
A. Giard dari Paris dan Doktor F. Lambl dari Praha.
Pada tahun 1998, wabah Giardia yang diplubikasikan besar-besaran
dilaporkan di Sydney, Australia, ditemukan karena pengukuran
konsentrasi mikroba dalam pasokan air. Wabah tahun 2004 di Bergen,
Norwegia mempercepat upaya penambahan perawatan UV ke fasilitas air.
Pada thun 2008, Giardia diidentifikasi sebagai salah satu penyebab
disentri tentara Salib di Palestina pada abad ke-12 fan ke-13.
2. Klasifikasi

Gambar 1. Sel Bakteri Giardia Lamblia

Domain : Eukaryota
Kingdom : Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum : Sarcomastigophora
Subphylum : Mastigophora
Class : Zoomastigophora
Ordo : Diplomonadida
Family : Hexamitidae
Genus : Giardia
Species : G. Lamblia
3. Morfologi

Gambar 2. Morfologi Giardia Lamblia

Parasit ini mempunyai 2 stadium yaitu trofozoit dan kista. Stadium


trofozoit berbentuk simetris bilateral seperti buah jambu monyet yang
bagian anteriornya membulat dan bagian posteriornya meruncing.
Permukaan dorsal cembung (konveks) dan pipih di sebelah ventral dan
terdapat batil isap berbentuk seperti cakram yang cekung dan menempati
setengah bagian anterior badan parasit. Ukuran stadium parasit ini 12-15
mikron dan mempunyai sepasang inti yang letaknya di bagian anterior,
bentuknya oval dengan kariosom di tengah atau butir-butir kromatin yang
tersebar di plasma inti.

Gambar 3. Trofozoit Giardia Lamblia


Trofozoit mempunyai empat pasang flagel yang berasal dari 4
pasang blefaroplas. Sepasang flagel anterior keluar dari 2 blefaroplas
anterior. Sepasang flagel lateral berasal dari 2 blefaroplas lateral diantara 2
inti dan kedua aksonema berjalan ke anterior, lalu saling menyilang di
garis tengah dan melalui garis lengkung di pinggir batil isap, kemudian
masing-masing keluar dari sis lateral kanan dan kiri.
Sepasang aksonema yang agak tebal (disebut aksostil) berasal dari
2 blefaroplas median, berjalan ke posterior dan keduanya keluar dari ujung
posterior. Dari sepasang blefaroplas yang letaknya dekat tengah-tengah
dua batil isap, keluar sepasang aksonema pendek sebagai glagel sentral.
Dua batang yang agak melengkung dianggap sebagai benda parabasal,
letaknya melintang di posterior dari batil isap.

Gambar 4. Kista Giardia Lamblia

Kista yang bentuknya oval berukuran 8-12 mikron, mempunyai


dinding yang tipis dan kuat. Sitoplasmanya berbutir halus dan letaknya
jelas terpisah dari dinding kista. Kista yang baru terbentuk mempunyai 2
inti; yang matang mempunyai 4 inti, letaknya pada satu kutub. Waktu kista
dibentuk, trofozoit menarik kembali flagel ke dalam aksonema, sehingga
tampak sebagai 4 pasang benda sabit yaitu sisa dari flagel.
4. Siklus Hidup
Gambar 5. Daur Hidup Giardia Lamblia

Giardia lamblia hidup di rongga usus kecil, yaitu duodenum dan


bagian proksimal jejenum dan bagian atas dari ileum, dan kadang-kadang
di saluran dan kandung empedu. Bila kista matang tertelan oleh hospes,
maka terjadi ekskistasi di duodenum. Ekskistasi terjadi setelah kista secara
terpajan oleh HCL dan enzym pankreas saat melewati lambung dan usus
halus. Kemudian sitoplasmanya membelah dan flagel tumbuh dari
aksonema sehingga terbentuk 2 trofozoit.
Dengan pergerakan flagel yang cepat trofozoit yang berada
diantara vili usus bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Bila berada
pada vili, trofozoit dengan batil isap akan melekatkan diri pada epitel usus.
Trofozoit kemudian berkembangbiak dengan cara belah pasang
longitudinal. Bila jumlahnya banyak sekali maka trofozoit yang melekat
pada mukosa dapat menutupi permukaan mukosa usus halus. Trofozoit
yang tidak melekat pada mukosa usus, akan mengikuti pergerakan
peristaltik menuju ke usus bagian distal yaitu usus besar.
Enkistasi (pembentukan kista) terjadi dalam perjalanan ke kolon,
bila tinja mulai menjadi padat, sehingga stadium kista dapat ditemukan
dalam tinja yang padat. Dalam tinja cair atau lunak biasanya ditemukan
trofozoit. Kondisi yang dapat menstimulasi proses ini tidak diketahui
secara pasti, tetapi secara invitro enkistasi dapat diinduksi oleh pajanan
terhadap empedu dan peningkatan pH setelah enkistasi. Parasit tersebut
akan keluar bersama feses. Kista resisten terhadap penggunaan kimia
ringan seperti barklorin dan pendidihan air serta tahan dalam air dingin
sampai berbulan-bulan. Kista dapat dimusnahkan dengan pembekuan dan
pengeringan.
Cara infeksi dengan menelan kista matang yang dapat terjadi
secara tidak langsung melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau
secara langsung melalui fecal-oral (bisa melalui tangan yang
terkontaminasi maupun melalui praktek seks yang melibatkan lidah dan
anus).
5. Hospes/Host
Giardia Lamblia menginfeksi manusia, tetapi juga merupakan
salah satu parasit yang paling umum menginfeksi kucing, anjing, dan
burung. Inang mamalia juga termasuk lusinan spesies, termasuk sapi,
domba, dan kambing.
Kucing dapat disembuhkan dengan mudah dan biasanya domba
hanya menurunkan berat badan, tetapi pada anak sapi, parasit dapat
berakibat fatal dan seringkali tidak responsif terhadap antibiotik atau
elektrolit. Pembawa di antara anak sapi juga bisa tanpa gejala. Parasit ini
mematikan bagi chinchilla, jadi harus ekstra hati-hati dengan memberi
mereka air yang aman. 
Anjing memiliki tingkat infeksi yang tinggi, karena 30% dari
populasi di bawah satu tahun diketahui terinfeksi dalam kandang. Infeksi
lebih banyak terjadi pada anak anjing daripada pada anjing dewasa. Anjing
yang terinfeksi dapat diisolasi dan dirawat, atau seluruh paket di kandang
dapat dirawat bersama. Kandang juga harus kemudian dibersihkan dengan
pemutih atau desinfektan pembersih lainnya. Area rumput yang digunakan
untuk berolahraga harus dianggap terkontaminasi setidaknya satu bulan
setelah anjing menunjukkan tanda-tanda infeksi, karena kista dapat
bertahan hidup di lingkungan untuk jangka waktu yang lama.
Pencegahan dapat dicapai dengan karantina anjing yang terinfeksi
setidaknya selama 20 hari dan manajemen yang hati-hati dan pemeliharaan
persediaan air bersih.
6. Patologi
Pada penderita yang asimtomatik, secara histologi tidak ditemukan
kelainan mukosa duodenum dan jejenum. Pada penderita simtomatik,
dapat ditemukan atrofi vili, hiperplasia kripta, kerusakan sel epitel dan
infiltrasi sel plasma, limfosit dan leukosit PMN pada lamina propria yang
ekstensif. Walaupun demikian, penderita simtomatik giardiasis dapat juga
memperlihatkan gambaran histologi jejenum yang normal tanpa inflamasi.
Beberapa penelitian melaporkan kemungkinan obstruksi mekanik
oleh stadium trofozoit yang menutupi mukosa usus, sehingga terjadi
hambatan absorpsi lemak dan vitamin yang larut lemak. Peneliti lain
melaporkan kemungkinan hubungan antara malabsorpsi dengan infiltrasi
limfosit intra epitel. Selain itu, kemungkinan beberapa strains G. Lamblia
menghasilkan enterotoksin dan menimbulkan gejala. Kerusakan mukosa
usus halus juga dilaporkan menyebabkan defisiensi enzim pencernaan
seperti laktase, silase dan sukrase.
Ada juga yang melaporkan kemungkinan peran bakteri dan jamur
sebagai flora usus dalam infeksi dan gejala klinis giardiasis. Karena
bakteri atau flora usus akan berkompetisi dengan G. Lamblia baik untuk
ruang gerak maupun nutrisi yang diperlukan. Lebih jauh lagi, reaksi
hospes terhadap bakteri dapat merangsang timbulnya resistensi terhadap
infeksi G. Lamblia.
7. Gejala Klinis
Gejala klinis yang disebabkan giardiasis sangat bervariasi dan
dapat berbeda diantara penderitanya. Hal ini tergantung berbagai faktor
seperti jumlah kista yang tertelan, lamanya infeksi, faktor hospes dan
parasitnya sendiri.
Masa inkubasi berlangsung 9-15 hari. Gejala akut dimulai dengan
rasa tidak enak di perut yang diikuti dengan mual dan tidak nafsu makan.
Dapat juga disertai dengan demam ringan. Kemudian akan diikuti dengan
diare cair yang berbau busuk, perut terasa kembung karena ada gas di
dalamnya. Dapat juga terjadi kram perut. Pada tinja biasanya jarang
ditemukan lendir dan darah.
Gejala akut biasanya berlangsung selama 3-4 hari dan dapat
sembuh secara spontan. Sebaliknya dapat juga menjadi fase subakut atau
kronik yang berupa diare yang hilang timbul selama 2 tahun atau lebih.
Pada fase kronis penderita merasa lemah, sakit kepala, dan sakit otot yang
dapat disertai dengan penurunan berat badan dan malabsorpsi.
Infeksi Giardai dapat menyebabkan diare, disertai steatore karena
gangguan absorpsi lemak. Selain itu, juga ada gangguan absorpsi glukosa,
laktosa, silosa, karoten, folat, dan vitamin B12. Penyerapan bilirubin oleh
Giardia menghambat aktivitas lipase pankreatik.
Kelainan fungsi usus kecil ini disebut sindrom malabsorpsi yang
menimbulkan gejala kembung, abdomen membesar dan tegang, mual,
anoreksia, feses banyak dan berbau busuk dan mungkin penurunan berat
badan.
Pada anak dengan infeksi kronis dapat terjadi gangguan
pertumbuhan. Setelah pengobatan kelainan usus kecil reversibel. Gejala
lainnya berupa urtikaria, kolesistitis, pankreatitis, dan dispepsia. Walaupun
sangat jarang giardiasis juga dilaporkan berhubungan dengan artritis,
arteritis retina, dan iridosiklitis.
8. Diagnosis
9. Pengobatan atau perawatan
10. Pencegahan
11. Epidemiologi
Statistik Amerika Serikat
Giardia tetap menjadi parasit yang paling sering diidentifikasi
dalam spesimen feses, menyebabkan sekitar 1,2 juta episode penyakit
tahunan. Dari tahun 1964-1984, G lamblia menyebabkan setidaknya 90
wabah diare yang ditularkan melalui air, mempengaruhi lebih dari 23.000
orang. Wabah ini biasanya melibatkan sistem air kecil menggunakan air
permukaan yang tidak diolah atau tidak diolah secara memadai.
Kebanyakan wabah yang terbawa air di Amerika Serikat terjadi di
wilayah pegunungan barat (misalnya, Pegunungan Rocky, Sierra Nevada,
Cascades) di mana giardiasis harus dianggap endemik. Insiden giardiasis
tinggi di antara individu yang berkemah di negara-negara Barat
pegunungan. Kelompok lain yang berisiko tinggi terhadap infeksi
termasuk anak-anak, pria homoseksual, dan individu dengan keadaan
defisiensi imunoglobulin (diturunkan atau didapat).
Yoder et al melaporkan bahwa insiden terbesar di negara bagian
utara, tetapi ini mungkin terkait dengan perbedaan dalam sistem
pengawasan masing-masing negara dan mungkin tidak mencerminkan
insiden yang sebenarnya lebih tinggi. Karena wabah giardiasis yang
terbawa air telah dilaporkan di setiap wilayah di Amerika Serikat,
diagnosis harus dipertimbangkan di mana saja di negara ini.
Infeksi endemik paling sering terjadi dari Juli hingga Oktober di
antara anak-anak di bawah 5 tahun dan orang dewasa berusia 25-39
tahun. Tarif pembawa setinggi 30-60% telah didokumentasikan di antara
anak-anak di pusat penitipan anak, lembaga, dan pada pemesanan
penduduk asli Amerika.
Tingkat kereta tanpa gejala pada anak-anak mungkin setinggi 20%
di wilayah selatan dan pada anak-anak di bawah 36 bulan yang menghadiri
pusat penitipan anak. Kereta asimptomatik dapat bertahan selama beberapa
bulan. Banyak anak-anak dengan giardiasis yang bergejala, telah terbukti
menyebarkan penyakit di dalam rumah mereka, dan dapat berkontribusi
pada tingginya tingkat endemik di komunitas mereka. 
Di 46 negara bagian yang melaporkan giardiasis, jumlah rata-rata
kasus per 100.000 penduduk bervariasi menurut negara, dengan kisaran
0,1-23,5 kasus. Sebagian besar kasus dilaporkan antara Juni dan Oktober
dan dikaitkan dengan musim air rekreasi musim panas dan berkemah. 
Statistik internasional
Giardia memiliki distribusi di seluruh dunia, terjadi di daerah
beriklim sedang dan tropis. Ini terus menjadi enteropathogen protozoa
manusia yang paling sering diidentifikasi. Tingkat prevalensi bervariasi
dari 4-42%. Di dunia industri, angka prevalensi keseluruhan adalah 2-
5%. Di negara berkembang, G intestinalis menginfeksi bayi sejak dini dan
merupakan penyebab utama diare pada masa kanak-kanak. Tingkat
prevalensi 15-20% pada anak di bawah 10 tahun adalah umum. 
Giardia adalah parasit usus paling umum di Inggris, dan tingkat
infeksi sangat tinggi di Eropa Timur. Tingkat prevalensi 0,94-4,66% dan
2,41-10,99% telah dilaporkan di Italia. 
Sebuah studi tahun 2005 menunjukkan tingkat
infeksi Giardia sebesar 19,6 per 100.000 populasi per tahun di
Kanada. Sementara insiden tahunan penyakit ini stabil, variasi musiman
yang signifikan diamati, dengan puncaknya pada akhir musim panas
hingga awal musim gugur, yang berkorelasi dengan pola yang ditemukan
di Amerika Serikat. Selandia Baru melaporkan lebih dari 30 kasus
giardiasis per 100.000 populasi setiap tahun, yang merupakan salah satu
yang tertinggi di antara negara-negara industri. 
Giardiasis menyumbang persentase yang relatif kecil dari diare
pelancong. Ini lebih mungkin ditemukan sebagai penyebab diare yang
terjadi atau bertahan setelah pulang dari perjalanan ke daerah-daerah
berkembang di dunia karena periode inkubasinya yang relatif lama dan
gejala yang menetap. Giardia telah diidentifikasi sebagai agen penyebab
dalam persentase besar kasus di antara para pelancong ke wilayah St.
Petersburg, Rusia, di mana air keran adalah sumber utama.
Prevalensi tertinggi G.intestinalis mencapai 73,4% di Nepal
Barat. Di Bangladesh, disparitas antara pencegahan kesehatan dan
pengeluaran kesehatan diamati. Penelitian Dhaka yang dilakukan di daerah
perkotaan telah mengidentifikasi G intestinalis pada 11% dari spesimen
tinja diare. Di Ethiopia, prevalensi telah dilaporkan berkisar antara 2,0%
hingga 11,4%. Prevalensi G. intestinalis telah dilaporkan 13,9% di Pantai
Gading. 
Menurut Wikipedia
Di beberapa negara berkembang Giardia hadir di 30% dari
populasi. Di Amerika Serikat diperkirakan terdapat pada 3-7%
populasi. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit pada tahun 2011, jumlah
total kasus yang dilaporkan adalah 16.784. Di AS pada tahun 2012, jumlah
kasus yang dilaporkan berjumlah 15.197. Di Amerika Serikat selama
periode waktu itu, semua negara bagian yang mengklasifikasikan
giardiasis sebagai penyakit yang dapat dilaporkan memiliki kasus
giardiasis. Mississippi, North Carolina, Oklahoma, Tennessee, Texas, dan
Kentucky tidak memberi tahu Center for Disease Control mengenai kasus
giardiasis. Negara-negara dengan prevalensi giardiasis tertinggi dari 2011-
2012 adalah Negara Bagian New York, Minnesota, Ohio, Florida,
Washington, dan California, menurut Center for Disease Control. Ada tren
musiman yang terkait dengan giardiasis. Juli, Agustus, dan September
adalah bulan dengan prevalensi giardiasis tertinggi di Amerika Serikat. 
Giardia memiliki distribusi internasional dengan prevalensi global
sekitar 30 persen. Ini telah diklasifikasikan sebagai endemik di banyak
negara berkembang dan dapat dikaitkan dengan perkembangan anak yang
terhambat. Dalam laporan epidemiologi tahunan Pusat Eropa untuk
Pengendalian Penyakit yang mengandung data 2014, 17.278 kasus
giardiasis yang dikonfirmasi dilaporkan oleh 23 dari 31 negara yang
menjadi anggota EU / EEA. Jerman melaporkan jumlah tertinggi pada
4.011 kasus. Mengikuti Jerman, Inggris melaporkan 3.628 kasus giardiasis
yang dikonfirmasi. Bersama-sama, ini menyumbang 44% dari total kasus
yang dilaporkan. 
Menurut FK UI
G. Lamblia ditemukan kosmopolit; prevalensinya 2-25% dan
prevalensi makin tinggi pada keadaan sanitasi yang buruk. Semua
golongan umur dapat terinfeksi, walaupun di daerah endemis infeksi lebih
sering ditemukan pada bayi. Prevalensi yang pernah ditemukan di Jakarta
ialah 4,4%. Prevalensi G. Lamblia di Jakarta tahun 1983-1990 adalah
2,9% (194 positif dari 6810 sampel tinja yang dikirim ke Bagian
Parasitologi FKUI dari penderita di Jakarta).
Infeksi dapat terjadi secara langsung dari orang ke orang dengan
menelan kista matang melalui fecal-oral atau secara tidak langsung
terutama melalui air. Transmisi melalui makanan hanya kadang-kadang
dilaporkan.
G. Lamblia lebih sering ditemukan pada anak daripada orang
dewasa, terutama pada anak berumur 6-10 tahun dari keluarga besar, dir
umah yatim piatu dan di sekolah dasar. Epidemi giardiasis telah
dilaporkan di tempat perawatan anak (day care centres).
Pada orang dewasa giardiasis ditemukan pada orang yang
bepergian (travelers diarrhea), karena air minum yang terkontaminasi.
Infeksi G. Lamblia terjadi di hutan daerah pegunungan di Amerika Serikat
pada orang yang berkemah, maka diduga bahwa hewan liar (muskrat,
beaver) merupakan sumber G. Lamblia yang dapat menginfeksi manusa.
G. Lamblia juga dianggap sebagai parasit yang ditularkan melalui seks
pada kaum homoseksual maupun heteroseksual yang mempraktekkan seks
oral-anal. Infeksi G. Lamblia juga makin banyak ditemukan pada
penderita AIDS.
https://www.academia.edu/11035503/Giardia_lamblia
https://en.wikipedia.org/wiki/Giardia_lamblia
http://tutiselalubelajar.blogspot.com/2012/01/giardia-lamblia.html
https://emedicine.medscape.com/article/176718-overview
https://en.wikipedia.org/wiki/Giardiasis
Buku FK UI

Anda mungkin juga menyukai