NITROGEN
Urea, Kreatinin dan asam urat
Anatomi dan Fisiologi Ginjal
Nefron; jumlah:+/- 1 juta dalam satu ginjal
Terdiri dari: GlomerulusFiltrasi
Tubulus reabsorpsi, sekresi
Renal Blood Flow (RBF): 1200 ml/menit (2
ginjal)
Renal Plasma Flow(RPF): 600 ml/menit (2
ginjal)
Laju filtrasi glomerulus(GFR=glomerulus
filtration rate): 120 ml/menit (Luas
permukaan tubuh/A= 1,73 m2) diukur melalui
mekanisme kliren
Fungsi Ginjal
Ekskretori: Ekskresi sisa-sisa
metabolisme
Regulasi: Mengatur keseimbangan air,
elektrolit, dan asam basa
Hormonal; Produksi: renin, angiotensin,
bradikinin, prostaglandin, eritropoitin,
Vit D (aktif)
Glomerulus: membentuk ultrafiltrat plasma
Tubulus proksimal:
Reabsorpsi :65-70% Na Cl dan H2O
90% HCO3- (sekresi H+)
glukosa dan asam amino
K+, fosfat, Ca++, Mg++, Urea, asam urat
Sekresi: - as.organik (anion + kation),mis:urat
- produksi NH4
Tikungan Henle:- reabsorpsi 15%-25% Na Cl
- Regulasi ekskresi Mg+
- “Countercurrent multiplier”
Tubulus distalis: - Reabsorpsi NaCl sedikit
- regulasi ekskresi Ca++
Segmen penghubung dan duktus koligentes
(cortical):
- reabsorpsi Na+ + Cl–(pengaruh aldosteron)
- sekresi K+( pengaruh aldosteron)
- reabsorpsi H2O(pengaruh ADH)
Duktus koligentes(medula):
- Mengatur reabsorpsi NaCl
- Mengatur reabsorpsi H2O + urea (pengaruh
ADH urine pekat/encer
- Sekresi H+ + NH3 (pH urine 4,5- 5,0)
- Mengatur reabsorpsi + sekresi K+
Non Protein Nitrogen
Kreatinin
Urea
Asam urat
Guanidin
Middle molecules
cyanate
Tujuan pemeriksaan laboratorium
pada kelainan ginjal
Mengetahui fase awal dari gagal ginjal
Membantu menemukan etiologi penyakit
Mengikuti perjalanan penyakit
Intact nephron hypothesispenurunan
fungsi ginjal didasarkan asumsi jumlah
nefronpenurunan fungsi filtrasi
glomerulus Laju filtrasi glomerulus
pengukuran Laju Filtrasi Glomerulus
(GFR)
Pengukuran GFR:
- klirens kreatinin
- Kadar NPN serum (kreatinin, urea)
Kreatinin
Adalah produk akhir metabolisme kreatin
Terutama disintesis oleh hati
Terdapat hampir semuanya dlm otot rangka
Berasal dari perubahan kreatin fosfat dalam otot
kreatinin
Terikat dgn fosfat fosfokreatin
Reaksi: kreatin + fosfat fosfokreatin(reversible)
Kreatin kreatinin ( irreversible)
Kreatinin
1. Produksi 24 jam relatif konstan
2. Difiltrasi bebas diglomerulus
3. Tidak di reabsorpsi di tubulus
4. Adanya kreatinin utk dibuang melalui ginjal
5. Di sekresi di tubulus : kadar dlm plasma
meningkat sekresi meningkat
6. Tidak di metabolisme
7. Penentuan dilaboratorium mudah( metode
Jaffe)
Berkurangnya aliran darah dan urine tidak banyak
mengubah ekskresi kreatinin
Kreatinin meningkat dalam darah fungsi renal
berkurang
BUN meningkat, kreatinin normal uremia non
renal
Kadar kreatinin serum
Nilai normal:
P =0,6-1,3 mg/dl
W = 0,5-1,0 mg/dl
Jumlah kreatinin sebanding dgn massa
otot/tergantung massa otot
Pengaruh makanan/latihan kecil
Pemeriksaan konfirmasi:
Ekskresi protein 24 jam
Kreatinin serum (serial)
Klirens kreatinin
Kultur urine
ELP urine
Metode pemeriksaan kreatinin
Metode Jaffe( pikrat basa)
Prinsip: Kreatinin bereaksi dgn asam
pikrat dalam suasana basa membentuk
warna kuning kemerahan (orange)
Ada 2 prosedur:
1. With deproteinationend-point
2. Without deproteination kinetik(two
point-kinetik/fixed-time
Ureum/Urea
Urea dibentuk di hati dari sisa hasil katabolisme asam amino/protein
Merupakan produk ekskresi metabolisme protein
Urea difiltrasi di glomeruli dan direabsorbsi ditubuli dalam jumlah
yang bervariasi
Reabsorbsi menjadi lebih besar dengan meningkatnya kadar urea
dalam urine, sebaliknya reabsorbsi berkurang bila urine makin cair
Meningkatnya urea dalam darah dinamakan uremia/azotemia
Keadaan ini disebabkan oleh ekskresi urea yg terhambat karena
kegagalan fungsi ginjal
Sebab-sebab terjadinya uremia
Pre renal:
◦ Pengaliran darah ke ginjal berkurang: shock, perdarahan,
dehidrasi
◦ Katabolisme protein meningkat: luka bakar, demam, hemolisis,
trauma
Renal:
◦ Gagal ginjal akut (GGA): glomerulonefritis, nekrosis ginjal
◦ Gagal ginjal kronik (GGK): DM, pielonefritis, penyakit tubuli
ginjal
Post renal:
◦ Obstruksi ureter oleh batu, tumor, radang
◦ obstruksi uretra
Pengukuran Urea/BUN
Urea/ureum sering ditetapkan/dilaporkan sebagai
BUN ( blood urea nitrogen)
Urea CO(NH2)2, mempunyai MR/BM = 60 ; sedang
Nitrogen (N2) mempunyai MR/BM = 28
Karena nitrogen menyusun 28/60 berat ureum,
maka konsentrasi BUN = 28/60 x ureum atau BUN =
Ureum : 2,14
Nilai normal Ureum : 20 – 40 mg/dl
Nilai normal BUN : 10 – 20 mg/dl
Kadar urea serum
Meningkat pada perdarahan GI(gastro
intestinal)
Meningkat pada obstruksi saluran kemih
Meningkat pada katabolik protein
Menurun pd gangguan fungsi hati berat
Dipengaruhi intake protein
Metode Pemeriksaan
1. Metode Ambard dan Hallion
2. Metode Nessler
3. Metode DAM-TSC
4. Metode Berthelot/urease/enzimatik-
colorimetrik
5. Metode enzimatik UV
Metode Berthelot(enzimatik kolorimetrik)
Prinsip:
1. Urease menguraikan ureum menjadi amoniak dan
CO2 ;CO(NH2)2 + H2O 2NH3 + CO2
2. Amoniak (NH3) bereaksi dgn hipoklorit
membentuk chloramin; NH3 + HOCl NH2Cl
3. Chloramin dgn phenol membentuk p-quinone
chloramin yg dgn kelebihan phenol ikatan
indopenol(berwarna hijau), dikatalisis Na
nitroprusid
Metode enzimatik UV(kinetik) - urease
GLDH
Prinsip:
Urea + H2O 2NH3 + CO2
NH3 + alfa ketoglutarat + NaDHglutamat +
NaD+ + H2O
GLDH= glutamat dehidrogenase
Berkurangnya absorbansi(akibat
NaDHNaD+)diukur pada panjang
gelombang 340 nm
Asam urat (uric acid)
Adalah produk akhir metabolisme purin
Disintesis di hati dan dikatalisis oleh enzim xantin oksidase
Selanjutnya uric acid diangkut ke ginjal fungsi ginjal
berpengaruh pd ekskresi UA
Dlm jumlah kecil, UA merupakan zat organik yang normal
terdapat dalam urine
UA sukar larut dalam air; konsentrasi UA meningkat
menyebabkan :
Mudah terbentuk batu urat (endapan garam-garam UA)
Penimbunan UA dalam jaringan lunak (sendi ) penyakit
Gout/arthritis urica
Gout dgn keluhan nyeri, sakit, panasbiasanya UA dlm darah
meningkat
Meningkatnya UA dlm darah disebabkan :
Tingginya produksi UA: banyak makan
makanan yang mengandung purin
Efisiensi ekskresi oleh ginjal: pd gangguan