Didi Irwadi, dr
MATERI KULIAH
• Lapisan ginjal terdiri atas cortex pada bagian luar yang berwarna
coklat terang dn medula bagian dalam yang berwarna coklat
gelap.
• Kortex mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron
(yang terdiri atas glomerulus dan tubulus).
• Medula terdiri atas beberapa masa triangular yang disebut piramid
yang berbasis pada kortex dan apek menonjol pada bagian
medial (berguna untuk mengumpulkan hasil ekskresi yang
disalurkan ke tubulus kolectivus menuju pelvis ginjal
ANATOMI DAN FISIOLOGIS GINJAL
ANATOMI DAN FISIOLOGIS GINJAL
• EKSKRESI
– Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol
dengan mengubah ekskresi air
– Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan
kelebihan H+ dan membentuk kembali HCO3-
– Mempertahankan kadar elektrolit plasma
– Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme
protein terutama urea, asam urat dan kreatinin
FUNGSI GINJAL
• NON EKSKRESI
– Menghasilkan renin yang berperan dalan mengatur tekanan
darah
– Menghasilkan eritropoetin yang merupakan faktor penting untuk
stimulasi produk sel darah merah oleh sum-sum tulang
– Metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktif
– Degradasi insulin
– Menghasilkan prostaglandin
MEKANISME PEMBENTUKAN URINE
• Anamnese
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
– Laboratorium
– Radiologi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM EVALUASI
GINJAL
• Beberapa metode pemeriksaan laboratorium yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
• Metode pemeriksaan yang dilakukan dengan mengukur
zat sisa metabolisme tubuh yang diekskresikan melalui
ginjal.
• Sebagai media berupa urine bersama zat-zat tersebut.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
GLDH
NH4+ + 2-OXOGLUTARATE GLUTAMATE
NADH NAD
Reference range : 10 – 20 mg / dl
Ureum
• Asam urat dalam plasma akan diangkut dari hati ke ginjal. sekitar
98-100% asam urat akan direabsorpsi kembali oleh tubulus
proximal setelah melewati filtrasi glomerulus, dan sebagian kecil
asam urat akan disekresikan melalui tubulus distal kedalam urin.
• Bahan pemeriksaan asam urat dapat berupa plasma heparin,
serum dan urin. Kadarnya dipengaruhi diet .
• Bahan lisis, ikterik dan lipemik dapat menghambat kerja enzym
sehingga menurun kadarnya bila pemeriksaan menggunakan
enzym
Asam urat
Amonia
• Diproduksi dari deaminasi asam amino di dalam otot dan dari
bakteri di saluran cerna
• Amonia sifatnya sangat toksik - hati mengkonversi amonia
menjadi urea.
• Urea sifatnya kurang toksik dan dapat dikeluarkan dari plasma
melalui ginjal.
• Pada penyakit hati yang beat, hati gagal mengubah amonia
menjadi urea, menyebabkan peningkatan kadar amonia di dalam
plasma.
• Peningkatan amonia di dalam plasma terjadi pada:
• Penyakit hati
• Reye’s Disease
Teknik analisa amonia
• Radioimmunoassay
• Prinsip : Reaksi kompetitif antara Ag dan Ag-label
radioisotop untuk mengikat Ab (340 nm) kadar zat yg diukur
berbanding terbalik dg Ab-Ag label.
• Kelebihan : sensitivitas & spesifisitas tinggi, interfering factor
tidak ada.
• Kekurangan : bersifat radioaktif terhadap tubuh, mahal.
Cystatin C
• Enzym immunoassay
Prinsip : Reaksi kompetitif Ag dan Ag label enzim dengan Ab
yang diukur pada panjang gelombang 340 nm kadar zat yg
diukur berbanding terbalik dg Ab-Ag label.
• Nephelometri
Prinsip :
Mengukur kenaikan intensitas cahaya yang dihamburkan oleh
partikel zat dalam larutan. Kenaikan intensitas sebanding dengan
jumlah zat yang diukur.
• Turbidimetri
Prinsip :
Mengukur absorbansi cahaya oleh larutan yang mengandung
partikel pada panjang gelombang 340 nm. Peningkatan
absorbansi sebanding dengan kadar zat yang diukur.
Kreatinin VS Cystatin C