0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi ginjal dan diagnosis fungsi ginjal. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tiga fungsi utama ginjal yaitu ekskresi, regulasi, dan endokrin. Kemudian dibahas mengenai anatomi dan fisiologi nefron, komponen utama ginjal. Terakhir dijelaskan cara-cara untuk menilai fungsi ginjal seperti pemeriksaan laboratorium dan klirens kreatinin.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi ginjal dan diagnosis fungsi ginjal. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tiga fungsi utama ginjal yaitu ekskresi, regulasi, dan endokrin. Kemudian dibahas mengenai anatomi dan fisiologi nefron, komponen utama ginjal. Terakhir dijelaskan cara-cara untuk menilai fungsi ginjal seperti pemeriksaan laboratorium dan klirens kreatinin.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi ginjal dan diagnosis fungsi ginjal. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tiga fungsi utama ginjal yaitu ekskresi, regulasi, dan endokrin. Kemudian dibahas mengenai anatomi dan fisiologi nefron, komponen utama ginjal. Terakhir dijelaskan cara-cara untuk menilai fungsi ginjal seperti pemeriksaan laboratorium dan klirens kreatinin.
Fungsi Ginjal GINJAL TIGA FUNGSI UTAMA GINJAL 1. Fungsi ekskresi : sisa metabolisme
2. Fungsi regulasi : mengatur keseimbangan air,elektrolit,
dan asam basa
3. Fungsi Endokrin : mensekresikan hormon, produksi
Renin, angiotensin, bradikinin, prostaglandin, eritropoietin, vitamin D (aktif) Fisiologi Ginjal • Terdapat 1 juta nefron dalam 1 ginjal.
• Setiap nefron terdiri dari :
glomerulus berfungsi untuk filtrasi
tubulus berfungsi untuk reabsorbsi dan sekresi.
RENAL BLOOD FLOW ( RBF ) 1200 ml / mnt/1,73 m2
RENAL PLASMA FLOW ( RPF ) 600 ml/mnt/ 1,73 m2
LAJU FILTRASI GLOMERULUS 120 ml / mnt/ 1,73
m2 Nefron FUNGSI MASING-MASING KOMPONEN NEFRON a. GLOMERULUS : Membentuk ultrafiltrat plasma b. TUBULUS PROKSIMAL : * Reabsorpsi : - 65% - 70% NaCl dan H2O - 90% HCO3 - glukosa, as, .mino, K+ , fosfat, Mg++, Ca++, urea, as. urat - Tempat utama produksi amonia pada nefron * Sekresi : Asam organik ( mis. asam urat ) dan kation, termasuk obat-obat yang terikat protein FUNGSI MASING-MASING KOMPONEN NEFRON (2) c. LENGKUNGAN HENLE : Reabsorpsi 15% - 25% NaCl , regulasi aktif ekskresi magnesium d. TUBULUS DISTALIS : reabsorpsi NaCl ( sedikit ) regulasi aktif ekskresi Kalsium e. SEGMEN PENGHUBUNG DAN DUKTUS KOLEGENTES : - Reabsorpsi Na+, dan sekresi K+ sebagian atas pengaruh aldosteron - Reabsorpsi H2O ( pengaruh ADH ) FUNGSI MASING-MASING KOMPONEN NEFRON (3)
f. DUKTUS KOLIGENTES ( medula ):
- Mengatur reabsorpsi NaCl - Mengatur reabsorpsi H2O + urea ( pengaruh ADH ): urine pekat atau encer - Sekresi H+ dan NH3 ( pH urine dapat dikurangi sampai 4,5 - 5,0 ) - Mengatur reabsorpsi dan sekresi K+ TUJUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA PENYAKIT GINJAL
1. Membantu menemukan etiologi penyakit
2. Mengetahui fase awal dari gagal ginjal
3. Mengikuti perjalanan penyakit
2. Pemeriksaan Fungsi Ginjal • Tes fungsi ginjal dilakukan untuk mengevaluasi beratnya penyakit ginjal dan mengikuti perjalanan klinik.
• Pemeriksaan ini juga memberikan informasi
tentang efektifitas ginjal dalam melaksanakan fungsi ekskresinya. PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENYARING UNTUK PENYAKIT GINJAL 1. Pemeriksaan urine 2. Darah rutin 3. Urea, kreatinin, Na, K, Cl, P, Ca, asam urat
PEMERIKSAAN KONFIRMASI 1. Ekskresi protein 24 jam 2. Kreatinin serum ( serial ) 3. Klirens kreatinin ( GFR ) 4. Kultur urine Urinalisis
• Pemeriksaan ini merupakan bagian dari penilaian
dasar terhadap penyakit ginjal terutama untuk menilai barier filtrasi dan fungsi tubulus ginjal.
• Pada pemeriksaan urinalisis diperlukan spesimen urin
yang segar khususnya yang berasal dari eliminasi urin sewaktu bangun tidur pagi.
• Pemeriksaan Urinalisis : Warna, Berat jenis, pH,
Glukosa, Protein, Hemoglobin, Leukosit esterase, Nitrit dan Pemeriksaan sedimen urin CARA MENGUKUR GFR ada 2, yaitu : 1. Kuantitatif : dengan mengukur Klirens Kreatinin nilai klirens kreatinin = GFR (glomerulus Filtration Rate) 2. Kualitatif : dengan mengukur Kadar NPN (nonprotein nitrogen) serum • peningkatan NPN ~ penurunan GFR • non protein nitrogen : kreatinin, urea, asam urat, guanidin, cyanate, dan middle molecule
Syarat-syarat bahan untuk klirens ginjal sebagai pengukur laju filrasi
glomerulus ( GFR ) 1. di filtrasi bebas di glomerulus 2. tidak di-reabsorbsi ditubulus 3. tidak di-sekresi ditubulus 4. tidak di-metabolisme • Bahan yang memenuhi syarat diatas hanyalah : INULIN suatu bahan eksogen PEMERIKSAAN KLIRENS KREATININ
1. Mengumpulkan urine selama 24 jam ( harus
tepat ) 2. Mengukur volume urine 24 jam untuk menentukan volume (produksi) urine permenit 3. Mengambil contoh darah untuk penentuan kreatinin serum 4. Mengukur tinggi dan berat badan untuk menentukan luas permukaan tubuh (normogram Du Bois) 5. Menghitung klirens kreatinin dengan rumus RUMUS KLIRENS KREATININ Klirens kreatinin UV x 1,73 ml P lpt menit U = kadar kreatinin urine (24 j) ---------- mg/dl P = kadar keatinin serum -------------------mg/dL V = volume ( produksi ) urine per menit ---- mL/mnt lpt = luas permukaan tubuh ------------------- m2 1,73 = lpt standar dalam m2 KESALAHAN PENGUKURAN KLIRENS KREATININ DAPAT DISEBABKAN OLEH :
1.Penampungan urine tidak tepat 24 jam
2. Produksi urine terlalu rendah ( < 2 ml/mn )
3. Melakukan latihan pada saat penampungan urine
CARA LAIN MENILAI GFR a. Formula Cockroft – Gault : ( this equation was developed to predict CrCl, but has been used to estimate GFR )
b. Formula MDRD ( Modification of Diet in Renal
Disease ) Terima Kasih GANGGUAN FUNGSI GINJAL • Gangguan fungsi ginjal adalah kondisi dimana organ ginjal penderita mengalami kehilangan fungsi normalnya sebagian atau secara keseluruhan, yang jika tidak segera diobati maka dapat menjadikan penyakit ini semakin akut. • Gangguan fungsi ginjal pada penyakit ini disebabkan oleh kerusakan yang secara khusus terjadi di bagian tubulus ginjal. • Penyebab lainya adalah karena penderita sudah mengidap penyakit diabetes, salah mengkonsumsi obat, bisa juga dikarenakan penderita sering terpapar jenis logam tertentu seperti merkuri dan timah. • Mengingat fungsi ginjal yang begitu vital bagi kelangsungan hidup, sedapat mungkin gangguan terhadap ginjal dapat dihindarkan. Diagnosis fungsi ginjal disebut cukup ideal apabila memenuhi persyaratan: a. Tehnik pelaksanaannya mudah b. Penilaian hasilnya juga mudah c. Tidak memakai bahan yang toxic / beracun d. Cukup peka untuk mengetahui adanya kerusakan ginjal e. Bila dilakukan secara serial akan dapat menggambarkan prognosa penyakit f. Memakai bahan-bahan yang bersifat endogen