25/01/23 1
PENGANTAR
25/01/23 2
25/01/23 3
FUNGSI GINJAL
Ekskresi
Membersihkan tubuh dari zat sampah ber nitrogen (urea,
kreatinin, as urat), as amino, Na, K, Cl, Ca, PO4, Mg, SO4,
HCO3.
Regulasi
Homeostasis cairan, elektrolit dan asam basa.
500 ml/menit filtrasi, reabsorpsi, sekresi 500 – 2000
ml urine
Endokrin
Memproduksi renin, eritropoetin, prostaglandin, vit D.
25/01/23 4
FILTRASI
Diwaktu darah dr sirkulasi melalui glomeruli terjadi filtrasi.
Kecepatan filtrasi ditentukan oleh: derasnya aliran darah arteri, TD
sistemik, TD ginjal.
Darah yg mengalami filtrasi dlm glomerulus jg mengantar O2 & zat gizi u/
ginjal, shg darah mengalami berbagai macam perubahan metabolik yg
disebabkan fungsi ginjal.
Air & zat bermolekul kecil mudah menembus filter glomerulus. Sel &
protein darah dirintangi masuk dlm filtrat.
Tiap menit dihasilkan 100 ml filtrat 140 lt/hr.
Glu, Ur, Na, K, HCO3 dll sama antara plasma & filtrat
Selanjutnya susunan filtrat berubah krn fungsi tubulus.
25/01/23 5
SEKRESI DAN ABSORPSI
25/01/23 6
PEMBENTUKAN URIN
25/01/23 7
25/01/23 8
TES FUNGSI GINJAL (1)
25/01/23 9
TES FUNGSI GINJAL (2)
25/01/23 10
TES FUNGSI GINJAL (3)
25/01/23 11
UREA
Produk ekskresi utama dari katabolisme protein. Zat ini terbentuk
dlm hati dr CO2 & NH3 Siklus Ornithin.
Ornithin + CO2 + NH3 Citrulline
Citrulline + NH3 Arginine
Arginine + H2O Ornithine + UREA
Urea yg terbentuk aliran darah ekskresi glomerulus
reabsorpsi tubulus
Azotemia : peningkatan kadar urea darah
1. Renal: peny parenkim ginjal (kerusakan glomerulus)
2. Pre renal: syok, perdarahan
3. Post renal: Obstruksi tr urinarius
Uremia: keadaan klinik dgn kegagalan ginjal & disertai dgn
azotemia
25/01/23 12
KREATININ
25/01/23 13
ASAM URAT
25/01/23 14
KLIREN (1)
Setelah zat larut mll glomerulus dan sampai di tubulus ada
berbagai kemungkinan:
1. Zat larut melalui nefron tanpa perubahan
25/01/23 15
KLIREN (2)
Kalau kadar dr Zat A dlm plasma adl X mg/dl, & kadarnya
dlm urin adl U mg/dl, & kecepatan ekskresi urin adl W
ml/menit, maka kliren zat A dapat dihitung dgn menggunakan
formula:
KU x VU
= ml/menit kliren zat A
KP x W min
KP: mg/dl zat A dalam plasma/serum
KU: mg/dl zat A dalam urin
VU: Volume urin terkumpul sepanjang masa tampung (ml)
W min: masa tampung urin dalam menit
25/01/23 16
KLIREN (3)
Nilai kliren dari pelbagai zat tidak sama (ada zat yg mengalami absorpsi
kembali atau mengalami sekresi tubuler murni)
Contoh: glukosa sama sekali tidak mengalami kliren, meskipun glukosa
muncul dlm filtrat glomeruler, ttp direabsorpsi 100% ol tubulus
Kecepatan kliren kreatinin kerap dipakai sbg ukuran kecepatan filtrasi
glomerulus. Ttp krn juga terjadi sekresi kreatinin ke dlm filtrat glomerulus
ol tubulus indeks yg kurang teliti
Lebih akurat dgn infus inulin atau vit B12
25/01/23 17
KLIREN (4)
Normal: 85-125 ml/mnt (); 75-115 ml/mnt ()
Pengaruh umur atas fungsi normal
Umur 50-75 th, kurangi 5 ml, u/ setiap 5 th kurun waktu
25/01/23 18
URINALISIS (1)
25/01/23 19
URINALISIS (2)
MEMILIH SAMPEL URIN
URIN SEWAKTU: urin yg dikeluarkan pd satu waktu yg tidak
25/01/23 20
URINALISIS (3)
PENGAWET URIN
Urin harus diperiksa semasa masih segar
25/01/23 21
URINALISIS (4)
PENGAWET URIN
TOLUENA. Pengawet ini banyak dipakai (pengawet all
25/01/23 22
URINALISIS (5)
JUMLAH URIN
Jumlah urin 24 jam sangat berbeda dr seorang ke
orang lain.
Faktor yg berpengaruh : Umur, BB, sex, man-min,
abnormal.
25/01/23 23
URINALISIS (6)
OLIGURIA sampai ANURIA
Ggn penyaluran urin: batu, striktura, tumor
POLIURIA
Pemasukan cairan meningkat, DM, Diabetes Insipidus
POLAKISURIA.
Kerap kencing
OLIGAKISURIA.
Masa antara setiap kali kencing panjang
25/01/23 24
URINALISIS (7)
WARNA URIN
Pada umumnya warna urin ditentukan oleh besarnya diuresis,
makin besar diuresis, makin muda warna urin. Normal: berkisar
antara kuning muda – kuning tua, yg disebabkan oleh bbrp zat
warna, terutama urochrom dan urobilin.
TAK BERWARNA / KUNING PUCAT
Pd berkurangnya ekskresi derivat-derivat pigmen eritrosit: Anemia
defisiensi besi
Pengenceran kuat urin: Poiuria pada Diabetes, Nefritis kronik
KUNING COKLAT
Pigmen fisiologik: urochrom, urobilin
Pigmen abnormal: Bilirubin, zat warna makanan spt carotin, flavin atau
oleh medikamentosa (phenolphtalein, kongo merah, piridium dll)
25/01/23 25
URINALISIS (8)
WARNA URIN
COKLAT BIER, COKLAT MERAH sampai COKLAT TUA
phenol
COKLAT HITAM
25/01/23 26
URINALISIS (9)
KEJERNIHAN
Urin yg agak asam yg baru saja dikeluarkan nampak jernih
sekali
Kalau dibiarkan selama beberapa jam, pd bagian bawah dapat
terbentuk ujud seperti awan (nubecula) yg berkumpul pd dasar
bejana, yg terdiri dari mukoid, yg tidak mempunyai arti klinik
Kekeruhan dari berbagai derajad dapat disebabkan oleh:
Eritrosit atau lekosit, Bakteri-bakteri, Garam-garam (Urat, fosfat),
Lendir, sel –sel epitel, Lemak
Pemeriksaan makroskopik
Phosphaturia: kekeruhan homogen
Bakteriuria: kekeruhan berbentuk seperti awan
Tercampur nanah: kekeruhan berkelip-kelip.
25/01/23 27
URINALISIS (10)
BAU
Bau urin dipengaruhi ol makanan yg dimakan &
farmaka
Perubahan bau yg mempunyai arti penting, sbb:
Buah-buahan kalau urin mengandung benda-benda keton
Gas H2S atau busuk: pembusukan ol bakteri dr nanah,
darah, jaringan pd cystitis berat, atau pd fistula rectovesical.
25/01/23 28
URINALISA (11)
BERAT JENIS
BJ urin sangat erat berhubungan dgn diuresis, makin besar
kemungkinan glukosuria
25/01/23 29
URINALISIS (12)
PROTEINURIA
Membran semipermeabel glomerular sehat & normal hanya dapat ditembus
25/01/23 30
URINALISIS (13)
PROTEINURIA BERAT
> 3 – 4 gr/hari
Nefrotik sindrome, DM, SLE, toksemia, multipel myeloma dll
PROTEINURIA SEDANG
> 1 – 3 gr/hari
Pey. Gromerular mis. Nefrosclerosis, multipel myeloma, toxic, radiasi
PROTEINURIA RINGAN
< 1 gr / hari
Nephrosclerosis, chronic interstitial nephritis, peny renal tubular
Sedimen urin tampak normal, pada interstitial nephritis tanpak eritrosit,
lekosit dan sel tubuler.
25/01/23 31
URINALISIS (14)
25/01/23 32
HEMATURIA DAN HEMOGLOBINURIA
Dalam urin orang normal dpt ditemukan eritrosit sangat
jarang. Kalau dijumpaI dalam jumlah banyak patologis &
menunjukkan adanya perdarahan traktus urinarius.
Pd glomerulonefritis akut banyak terjadi perdarahan di
glomerulus2, sewaktu mengalir mll lumen tr urinarius, eritrosit
terobek & sbgn hbnya berubah menjadi hematin &
methemoglobin urin merah coklat (khas)
Hemoglobinuria biasanya mrpk manifestasi hemoglobinemia
yg terjadi ssd episode hemolisis intravaskuler
Kadang2 dijumpai hemoglobinuria palsu yg ditemukan kalau
ada disintegrasi eritrosit dlm tr urinarius, biasanya dlm vesica
urinaria.
25/01/23 33
URINALISIS (16)
PYURIA
Ditemukan bbrp lekosit dlm sedimen urin normal
25/01/23 34
URINALISIS (17)
GLUKOSA
Glukosa bisa muncul dalam urin pada berbagai kadar glukosa darah, tgt :
kadar glukosa darah, aliran glomerulus, reabsorpsi tubulus & aliran urin
Glukosuria akan muncul bila kadar darah 180 – 200 mg/dl
GLUKOSURIA disertai HIPERGLIKEMIA
Glukosuria insuler
25/01/23 35
URINALISIS (18)
KETON
Produk metabolisme lemak tidak sempurna, mengindikasi kan
hydroxybutyrate (78%)
NONDIABETIC KETONURIA
Febris, toxik pada vomitus & diare, cachexia, vomitus pd kehamilan,
WRP
DIABETIC KETONURIA
Mengindikasikan ketoasidosis koma.
LACTIC ACIDOSIS
syok, DM, penyakit ginjal, penyakit hati.
25/01/23 36
URINALISIS (19)
BILIRUBIN
Bilirubin adl produk pemecahan Hb dlm RES di limpa, hepar
Bilirubinuria:
Sumbatan (batu empedu, tumor ductus biliductus).
Hepatitis
25/01/23 37
URINALISIS (20)
UROBILINOGEN
Stl terkonjugasi di hepar, bil conjugasi + cholesterol, as empedu,
phospolipid sampai di duodenum.
Bil conjugasi mengalami hidrolisa oleh enzim glucoronidase yg dihasilkan
ol bakteri colon shg menjadi Bil bebas. Bil bebas kmd akan mengalami
reduksi shg terbentuk urobilinogen, mesobilirubinogen & stercobilinogen.
20% urobilinogen direabsorpsi kembali & memasuki sirkulasi
enterohepatik. sebagian besar diambil oleh hati & dire-ekskresi kembali
ke kandung empedu & sisanya masuk sirkulasi darah & muncul dalam
urin.
Oxidasi urobilin, mesobilin & stercobilin pigmen.
25/01/23 38
KADAR BILIRUBIN DAN UROBILINOGEN
Urobilinogen dalam
Keadaan Patologis Bilirubin dalam serum Bilirubin dalam urin
urin
Indirek
Hemolisis Positif Meningkat
Direk N
Indirek N
Kerusakan sel hati dini Negatif Meningkat
Direk N atau sedikit
25/01/23 39
URINALISIS (21)
NITRIT
Uji nitrit positif mengindikasikan bahwa terdapat jumlah
LEUKOCYTE ESTERASE
Dalam Lekosit terdapat granula azurofilik yg mempunyai
enzim esterase
> 10 sel lekosit /l positif
25/01/23 40
URINALISIS (22)
PEMERIKSAAN SEDIMEN
Px sedimen urin termasuk px rutin. Urin yg dipakai adl urin segar
1. Unsur-unsur organik
1. Sel epitel
2. Lekosit
3. Eritrosit
4. Oval fat bodies
5. Silindroid
6. Spermatozoa
7. Parasit
8. Bakteri.
25/01/23 41
URINALISIS (23)
9. Cylindruria
Tuangan yg dibentuk dlm tubulus & yg tersusun dr protein.
Matriknya semacam glikoprotein (mukoprotein Tamm Horsfall),
berasal dr epitel ginjal.
Pengendapan protein lebih mudah terjadi kalau aliran ditubulus
melambat, pH rendah, diuresis rendah serta kadar protein tinggi.
Pd orang normal jumlah kecil (selinder hyalin)
Segala macam benda, baik yg berasal dr sel atau tidak, khususnya pd
keadaan tubulus abnormal dapat melekat pada matrik selinder
hyalin.
Yg biasanya terlekat: eritrosit, leukosit dan sel epitel tubulus yg
masih utuh atau yg telah mengalami disintegrasi sebagian atau total.
25/01/23 42
URINALISIS (24)
Bahan Lemak
25/01/23 43
25/01/23 44
Penyakit kongenital
Penyakit gromerulus
Penyakit glomerulus primer
Penyakit glomerulus sekunder
Transplantasi ginjal
Penyakit yang mempengaruhi pembuluh darah
Penyakit ginjal pada kehamilan
Gangguan tubulo-interstisial
Batu traktus urinarius
Tumor ginjal
Tumor ginjal jinak
Tumor ginjal ganas
Ureter
Vesika urinaria
25/01/23 45
PENYAKIT KISTIK
Kista ginjal sederhana
Penyakit polikistik dewasa
Penyakit polikistik anak-anak
Sindroma nefrotik kongenital
Berhubungan dengan dialisis ginjal
25/01/23 46
PENYAKIT GLOMERULUS
Klasifikasi
Peny Glomerulus dapat diklasifikasi menurut etiologi: reaksi
imunologis atau gambaran morfologi
Klasifikasi etiologi mencakup imunologis dan non imunologis
Cedera imunologis dapat disebabkan oleh antibodi anti-
glomerular basalis (anti GBM) atau terhadap deposit komplek
imun
Pada cedera glomerulus akibat komplek imun, antigen dapat
berasal dari bakteri, parasit, obat dll
Klasifikasi histologis berdasarkan reaksi glomerulus terhadap
cedera (proliferatif, penebalan membran)
25/01/23 47
Gambaran Klinis
Hematuria berulang-ulang
Asimptomatik proteinuria
Nefritis akut
Sindroma nefrotik
Gagal ginjal kronis
25/01/23 48
Mekanisme kerusakan glomerulus
25/01/23 49
NEPHROTIC SYNDROME
Sindroma nefrotik adalah sindroma yg diakibatkan oleh karena
kebocoran dari basal membran glomeruli dgn akibat:
1. Albuminuria, > 3 gr/hr
2. Hipoalbuminemia, yg timbul akibat albuminuria
3. Edema, akibat penurunan tekanan osmose
4. Hiperkolesterolemia, sbg mekanisme kompensasi dr hipoalbuminenia
& penurunan volume plasma
5. Lipiduria yg timbul akibat adanya hiperkolesterolemia
Causa:
Penyakit renal, DM, keganasan, penyakit infeksi
Laboratorium lain:
Elektroforesis protein : penurunan albumin, peningkatan 2 globulin
25/01/23 50
GLOMERULONEPHRITIS
25/01/23 51
GAGAL GINJAL AKUT
25/01/23 52
GGA (2)
Azotemia akut mungkin bersifat pre renal, renal & post renal.
Gagal pre renal ditandai dgn azotemia sekunder akibat perfusi
25/01/23 53
GGA (3)
PATOFISIOLOGI
Azotemia akut dpt disebabkan:
1. Pre renal: turunnya tekanan darah atau obstruksi arteri
& vena renalis
2. Renal: nekrosis tubuler akut, nekrosis kortek bilateral,
glomerulitis, nekrosis papilaris, peny ginjal kronik
stadium akhir, hiperkalsemia, hiperusisemia, multipel
myeloma, penolakan homograft
3. Post renal: obstruksi saluran urin (hipertrofi prostat).
25/01/23 54
GGA (4)
MEKANISME
1. Menurunnya aliran darah ke kortek ginjal diikuti
penurunan kecepatan filtrasi glomerulus (GFR)
2. Nekrosis tubuler akut
3. Obstruksi tubulus oleh debris seluler dan pigmen-
pigmen protein, misalnya hemoglobin atau
myoglobin.
25/01/23 55
GGA (5)
Gambaran klinis GGA ditandai dengan tanda-tanda dan gejala-
gejala gangguan primernya. GGA biasanya disertai penurunan
mendadak fungsi ginjal dan peningkatan kadar nitrogen urea
serum dan kreatinin (azotemia). Tergantung waktu pasien
pertama kali dijumpai dan jenis terapi yg diberikan, dapat
ditemukan berbagai derajad penyulit berupa gangguan
keseimbangan asam basa, elektrolit dan caairan, asidosis
metabolik, peningkatan kadar kalium, fosfat dan sulfat, serta
penurunan kadar kalsium serum .
25/01/23 56
GANGGUAN-GANGGUAN SPESIFIK YG MENYEBABKAN GAGAL GINJAL
AKUT
25/01/23 57
KELAINAN TUBULO-INTERSTISIAL
Ditemukan adanya kerusakan pada sel epitel
tubulus dan interstisium
NEKROSIS TUBULER AKUT
Penyebab penting GGA
Regenerasi epitel tubulus ginjal sering memberikan
penyembuhan klinis
Etiologi: iskemi dan toksin
Iskemi syok hipoperfusi sirkulasi peritubuler ginjal
pucat dan bengkak, kerusakan pada sseluruh sel tubulus
Toksin logam berat, pelarut organik dll ginjal bengkak,
merah . Kerusakan pada tubulus proksimalis
25/01/23 58
PIELONEFRITIS
Infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen atau retrogard
akibat aliran uriterik
Organisme penyebab yang paling sering adalah bakteri
Insidennya sejalan dengan obstruksi uropati
Gejala: lemah, demam, nyeri dan kekakuan daerah pinggang. Disuria
Lab: piuria, selinder lekosit, angka kuman > 105 /ml
Komplikasi:
Nekrosis papila ginjal
Pionefrosis
Abcesperi nefrik
25/01/23 59
TUMOR GINJAL
25/01/23 60
25/01/23 61