• Pemeriksaan Tambahan
– Pemeriksaan sero-imunologi
– Pemeriksaan mikrobiologis: identifikasi kuman, sensitivitas
antibiotika
– Pemeriksaan kimia klinik
• Bahan:
– Darah, serum, eksudat/transudat, LCS, swab dll
PEMERIKSAAN HB
• Penyebab anemia
– Efek IL dan TNF pada eritropoesis
– Destruksi eritrosit
– Proses hemolitik
Sel terinfeksi
a. Pada pabriknya:
terjadi kelainan pada sumsum tulang
b. Di perifer:
terjadi peningkatan kebutuhan lekosit
(infeksi virus dan tifoid), karena lekosit
bermigrasi ke daerah infeksi bersifat
sementara.
Lekositosis
• Yang sering terjadi adalah lekositosis
netrofilik
• Lekositosis fisiologik
– Ringan tidak melibatkan kerusakan jaringan,
terjadi sementara, tidak ada bentuk imatur
– Latihan otot berat
– Stres
– Kehamilan trimester akhir, persalinan dan nifas
• Lekositosis patologik
– Akibat suatu penyakit yang merupakan respon
dari kerusakan jaringan
– Peradangan, infeksi bakteri
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS
LEKOSIT
• Dilakukan dengan pemeriksaan apusan darah tepi
untuk menetapkan prosentase masing-masing jenis
lekosit
• Kelainan kualitatif
– Pergeseran ke kiri dan ke kanan
• Pergeseran ke kiri: peningkatan sel imatur terutama
batang, kadang mielosit, metamielosit, ditemukan pada
infeksi bakterial
• Pergeseran ke kanan: peningkatan netrofil segmen,
limfosit, ditemukan pada infeksi kronis
– Granulasi toksik
• Suatu perubahan granula primer menjadi granula biru
kehitaman, prognosis makin buruk
– Vakuolisasi sitoplasma
• Proses fagositosis
Nilai rujukan hitung jenis lekosit
Nilai Normal ( % )
Blast : 0
Promielosit : 0
Myelosit : 0
Metamyelosit : 0
Basofil : 0 – 2
Eosinofil : 0 – 4
Batang : 0 – 5
Segmen : 50 – 65
Limfosit : 18 – 42
Monosit : 1 – 5
Netrofilia
• 3 Penyebab utama
– Infeksi
– Inflamasi
– Malignansi
• Tingkat netrofilia tergantung pada
– Virulensi
– Usia, anak cenderung lebih nyata
– Resistensi pasien. Pasien yang
imunocompromised, biasanya respon netrofil
lebih ringan
Eosinofilia