Anda di halaman 1dari 39

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PADA PENYAKIT PERIODONTAL

drg I.B Nyoman Dhedy Widyabawa, Sp.Perio.


Pemeriksaan Laboratorium Darah
HEMATOLOGI* HEMOSTASIS*
1. Pemeriksaan darah Rutin 1. Masa Perdarahan
Hemoglobin BT (Bleeding Time)
Hematokrit CT (Clothing Time)
Leukosit Waktu protrombin(Prothrombin
Eritrosit time/PT)
aPTT (activated Partial
trombosit
Thromboplastin Time)
2. Pemeriksaan darah Lengkap
Rutin + LED (Laju Endap DIABETES*
Darah) Glukosa sewaktu
Glukosa puasa
Glukosa 2 jam PP
HBA1c
DARAH
• Mengandung plasma darah dan sel darah

• Plasma → 55% komponen darah:


1. Protein
2. Air
3. Waste product
• Sel → 45% komponen darah:
1. Sel darah merah (eritrosit)
2. Sel darah putih (leukosit)
3. Platelet (trombosit)
SEL DARAH
SEL DARAH
MERAH
PUTIH

TROMBOSIT/
PLATELET
HITUNG DARAH LENGKAP
Penilaian dasar komponen sel darah

• memonitor kesehatan umum/ pemeriksaan rutin


• menunjang diagnosa suatu penyakit

• melihat respon tubuh terhadap suatu penyakit/


infeksi
• melihat kemajuan/ respon terapi pasien yang
menderita penyakit infeksi.

http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/complete-blood-count/basics/why-
its-done/prc-20014088
SEL DARAH MERAH
• Mengangkut oksigen dari paru-paru
→ seluruh sel-sel tubuh
• Mengangkut karbon dioksida dari
sel-sel tubuh → paru-paru → eksresi

• Membutuhkan vitamin B12, asam folat


dan zat besi → metabolisme
HITUNG SEL DARAH MERAH
• menentukan jumlah sel darah merah
per sentimeter kubik (cm3) darah

• Penghitungan Hb (Haemoglobin)
dan Hct (Haematocrit)

Dewasa SI Unit
Pria 4.6 – 6.2 x 1012/L
Wanita 4.2 – 5.4 x 1012/L

Osman, Malik Mohammed. 2013 Al Neelain Medical Journal. vol.3 No. 8


ISSN 1858-627 p.100-109
HEMOGLOBIN
• Heme terdiri dari atom Fe dan pigmen merah, porphyrin, yang
menjadikan darah berwarna merah.&
• globin
• Protein kompleks → pengangkut-oksigen dan karbon dioksida
(CO2) dalam darah
• Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL oksigen.
• jumlah hemoglobin kurang dari 12 gm/dL menunjukkan anemia.
• ↑ Hemoglobin menyebabkan penyakit Polisitemia vera

Dewasa SI Unit
Pria 13.5 – 18.0 g/ dL
Wanita 12.0 – 16.0 g/ dL
HEMATOKRIT
• “Memisahkan darah dari plasma”
• Mengukur persentase kandungan sel
darah merah dalam darah seseorang

Dewasa SI Unit
Pria 40% – 54%
Wanita 38% – 47%

Peningkatan hematokrit Penurunan hematokrit


eritrositosis, dehidrasi, anemia sedang hingga parah,
kerusakan paru-paru kronik, reaksi hemolitik, leukemia,
polisitemia dan syo sirosis, kehilangan banyak
darah dan hipertiroid.
EVALUASI
HEMOGLOBIN
Peningkatan penurunan
• hemokonsentrasi (polisitemia, • anemia (kekurangan zat besi),
• luka bakar), • sirosis,
• penyakit paru-paru kronik, • hipertiroidisme,
• gagal jantung kongestif • perdarahan,
• daerah dataran tinggi. • Peningkatan asupan cairan dan
kehamilan.

HEMATOKRIT

Peningkatan penurunan
• eritrositosis, • reaksi hemolitik,
• dehidrasi, • leukemia,
• kerusakan • sirosis,
• paru-paru kronik, • kehilangan banyak darah, dan
• polisitemia dan syok. • hipertiroid
Susunan Sel Darah Merah
➢ Mean Corpuscular Volume (MCV)
Nilai normal : 80 – 100 (fL)
Peningkatan Nilai Penurunan Nilai
penyakit hati, alcoholism, Terapi anemia kekurangan besi, anemia
antimetabolik, kekurangan folat/vitamin pernisiosa dan talasemia, anemia
B12, dan terapi valproat, disebut juga mikrositik.
anemia makrositik.

➢ Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)


Nilai normal : 28– 34 pg/ sel
Peningkatan Nilai Penurunan Nilai
anemia makrositik anemia mikrositik
Susunan Sel Darah Merah
➢Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
Nilai normal : 32 – 36 g/dL
Peningkatan Nilai Penurunan Nilai
sferositosis, bukan anemia kekurangan besi, anemia mikrositik, anemia karena
pernisiosa. piridoksin, talasemia dan anemia hipokromik.

➢ Retikulosit
Nilai normal : 0,5-2%

Peningkatan Nilai Penurunan Nilai


anemia hemolitik, penyakit sel sabit anemia kekurangan besi, anemia aplastik, anemia
dan metastase karsinoma. pernisiosa, infeksi kronik dan terapi radiasi).
LAJU ENDAP DARAH (LED)
Nilai normal:
Pria <15mm/1 jam
Wanita <20mm/1 jam
LED atau juga biasa disebut Erithrocyte Sedimentation Rate
(ESR) adalah ukuran kecepatan endap eritrosit, menggambarkan
komposisi plasma serta perbandingan eritrosit dan plasma.

PENINGKATAN NILAI PENURUNAN NILAI


kondisi infeksi akut dan kronis, polisitemia, gagal jantung kongesti,
misalnya anemia sel sabit, Hipofi
tuberkulosis, arthritis reumatoid, brinogenemia, serum protein rendah
infark miokard akut, kanker, penyakit Interaksi obat dengan
Hodkin’s, gout, Systemic Lupus hasil laboratorium: etambutol,
Erythematosus (SLE), penyakit tiroid, kuinin, aspirin, dan kortison.
luka bakar, kehamilan trimester II dan
III. Peningkatan nilai LED > 50mm/
SEL DARAH PUTIH
• Pemeriksaan bisa dilakukan secara total atau per tipe sel darah putih →
akurasi
• Sel darah putih atau leukosit, berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh
(sistem imun).

• Tipe sel darah putih: • Immunosit:


• Fagosit: – Limfosit
– Basofil ▪ T cells
– Eosinofil ▪ B cells
– Neutrofil ▪ Natural killer cells
▪ Bands
▪ Segmented
– Monosit
SEL DARAH PUTIH
• Tipe sel darah putih:
• Granulosit: • Agranulosit:
– Basofil – Lymphocyte
– Eosinofil – Monocyte
– Neutrofil
▪ Bands
▪ Segmented (per bagian)

Dewasa SI Unit
Pria (4.0 – 6.2) × 10³/µL
Wanita (4.2 – 6.4) × 10³/µL
EVALUASI
SEL DARAH PUTIH
Peningkatan nilai
Gambaran kondisi:
• Infeksi
• Inflamasi jaringan
• Nekrosis jaringan → kelainan
• Ekspos radiasi
• Gangren
• Lymphoma (Kanker darah)
EVALUASI
SEL DARAH PUTIH
Penurunan nilai
Gambaran kondisi:
• Paska radioterapi atau kemoterapi
→ depressed bone marrow
BASOFIL
• Tipe sel darah putih yang paling sedikit → Basophil
0,01% – 0,3% Absolute 25 – 100 µL
• Basofil merupakan tipe sel darah putih yang Differential 0 – 0,75%
paling sedikit jumlahnya. Basofil
dihubungkan dengan reaksi alergi sistemik
karena aktivitas pelepasan histamin.
Pemeriksaan riwayat alergi sebelum
prosedur bedah

Peningkatan Nilai Penurunan Nilai


• Reaksi Hipersensitifitas • infeksi akut,
• leukemia • reaksi stres, terapi steroid
• granulositik dan jangka panjang
basofilik
• myeloid metaplasia
• alergi
EOSINOFIL Eosinofil
• Memakan dan membunuh parasite
Absolute 50 – 400 µL
multiseluler
Differential 1% – 5%
• Detoxifying kompleks imun yang
terbentuk pada reaksi alergi

Peningkatan Penurunan
Infeksi parasite → Eosipenia dapat terjadi pada
toxoplasmosis dan saat tubuh merespon stres
gastrointestinal parasite (peningkatan
Reaksi bronchoallergic → produksi glukokortikosteroid).
asma, rhinitis allergika
NEUTROFIL Absolute Differenti
al
• Neutrofil segmented → matang 3.000 – 7000 60% –
(mature) → Polymorphonuclear Neutrofil
µL 70%
neutrophil (PMN) Segmente 2.800 – 5.600 54% –
• Neutrofil bands → immature → stabs d µL 68%
(menyerang antigen melalui
fagositosis) Bands 150 – 600 µL 3% – 5%
Peningkatan • Penurunan
• Infeksi akut yang disebabkan • Infeksi berkepanjangan yang parah →
bakteri keluar dari sumsum tulang
• Proses peradangan • Sphlenomegaly pembesaran limpa
ok proliferasi neutrofil dalam limpa
• Obesitas
• Penggunaan beberapa obat
• Stress after surgery
antimikroba, anti-inflamasi dan
• Kebiasaan merokok analgesic
• Agranulositosis, Neutropenia
• Kelainan > infark miokard
• granulositopenia
LYMPHOCYTE Limfosit
Absolute 1.000 – 4.000 µL
• Respon imun spesifik Differential 25% – 33%
• Paling banyak setelah neutrofil

Peningkatan
• Infeksi akut yang disebabkan virus • Berkaitan dengan infeksi virus
→ cytomegalovirus, measles, • Dihubungkan dengan HIV dan
mumps, rubella → Endemic AIDS
parotitis
MONOCYTE Limfosit
Absolute 100 – 800 µL
• Tipe sel darah putih terbesar Differential 3% – 7%
• Berubah menjadi makrofag

Peningkatan Penurunan
• Infeksi kronis → Terapi glukokortikoid
tuberculosis, subacute Monositopenia
bacterial endocarditis (SBE)
• Systemic Lupus
Erythematosus
• Monositosis
PLATELET
• Trombosit

• Sel terkecil yang ditemukan di darah

• Berperan pada proses pembekuan


darah→ coagulation factor

• Platelet menyumbat endothelium


yang rusak (plug) → clotting factors
membentuk fibrin strands → untuk
mempertahankan sumbatan platelet
PLATELET
• Hitung platelet menunjukkan jumlah circulating plates
• Platelet count: 140.000 – 450.000/ mm3
• Mean platelet volume: 7,5 – 11,5 fL
• Distribution width: 10% – 17,9%

• Hitung platelet ≠ menunjukkan fungsi secara adekuat


• Pemeriksaan fungsi indikatif → BLEEDING TIME

• Waktu normal proses → (3-5) menit


EVALUASI
PLATELET
Peningkatan nilai
• Thrombocytosis
• Asimptomatik → >1.000.000 μ/L

• 450.000 – 600.000 μ/L respon fisiologis terhadap


stress (fisik), trauma, infection dan ovulasi
EVALUASI
PLATELET
Penurunan nilai
• Trombositopenia > Signifikan bila < 100 x 109/ L
• Meningkatkan resiko pendarahan

Gambaran kondisi:
• Infeksi virus
• Idiopathic Trombositopenia Purpura (ITP)
• Penyakit autoimun
• Kehamilan
HEMOSTASIS
Jaringan tubuh mengalami cedera → berdarah → memicu
rangkaian aktivitas faktor pembekuan darah → 3 jalur:
Intrinsik, Ekstrinsik dan Umum → pembentukan bekuan
darah

Kelainan koagulasi (pembekuan) darah → Tes


PT (Prothrombin Time)
aPTT (Partial Thromboplastin Time) tergantung nilai
BT (Bleeding time) waktu perdarahan dari laboratorium
CT (Cloting time) waktu pembekuan darah
PT (PROTHROMBIN TIME)
Mengevaluasi faktor pembekuan darah (VII, V, X),
prothrombin dan fibrinogen
→ menghitung waktu yang diperlukan plasma darah untuk
membeku setelah penambahan Calcium Chloride

Waktu Normal: 11-15 detik


aPTT (activated PARTIAL
THROMBOPLASTIN TIME)
• Mengevaluasi kelainan perdarahan
• Memonitor pasien yang mengkonsumsi obat
anticlotting, mis: heparin → menghambat factor X dan
thrombin mengaktivasi anti thrombin
Menghitung waktu yang diperlukan plasma darah untuk
membeku setelah penambahan Kaolin (hydrated
alumunium silicate) dan cephalin

Waktu Normal: 35 detik


Tes PT Tes aPTT
EVALUASI
PT (Prothrombin Time)
Pemanjangan waktu

Faktor pembekuan darah (VII, V, X) mengalami


gangguan atau defektif

Penyakit hati (liver disease) dapat menyebabkan


pemanjangan nilai waktu PT

Defisiensi vitamin K
EVALUASI
aPTT (activated Partial Thromboplastin Time)
Pemanjangan waktu

Faktor pembekuan darah (VIII, IX, XI, XII) mengalami


gangguan atau defektif

Penyakit hati (liver disease) dapat menyebabkan


pemanjangan nilai waktu aPTT
Pemeriksaan Glukosa Darah
1. Glukosa sewaktu
2. Glukosa Puasa
3. Glukosa 2 jam PP
(postprandial)
4.Glukosa HBA1c
Kriteria Diagnostik untuk Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus dapat didiagnosis dengan salah satu dari metode
laboratorium berikut:
1.Tingkat glukosa plasma puasa ≥126 mg / dL (≥7,0 mmol / L). Puasa adalah
tidak ada asupan kalori selama minimal 8 jam. glukosa puasa normal
adalah 70 hingga 100 mg / dL.
2.Kadar glukosa dua jam postprandial (PP) ≥200 mg / dL (≥11,1 mmol / L).
Level glukosa postprandial normal 2 jam adalah <140 mg / dL.
3.Nilai hemoglobin terglikasi (HbA1c) ≥6,5% (≥48 mmol / L).
4.Kadar glukosa plasma acak ( sewaktu) ≥200 mg / dL (≥11.1 mmol / L)
Evaluasi Laboratorium Pengendalian Diabetes oleh Nilai Uji Glycated Hemoglobin (HbA1c)
Normal 4% –6%
Kontrol diabetes yang baik <7%
Kontrol diabetes sedang 7%–8%
Tindakan disarankan untuk Meningkatkan kontrol diabetes > 8%
Data from American Diabetes Association: 2. Classification and diagnosis of diabetes. Diabetes Care 40(Suppl. 1):S11–S24, 2017.
KESIMPULAN
• Pemeriksaan darah lengkap bukan merupakan test
diagnostik yang definitif.

• Berdasarkan hasil lab yang didapat, nilai yang tidak


termasuk “Normal” dapat membutuhkan atau tidak
membutuhkan follow-up.

• Mungkin diperlukan hasil tes laboratorium lainnya


untuk mendukung hasil pemeriksaan darahlengkap
yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
• George-Gay, Journal of PeriAnesthesia Nursing,Vol 18,
No 2 (April), 2003: pp 96-117
• Osman, Malik Mohammed. 2013 Al Neelain Medical
Journal. vol.3 No. 8 ISSN 1858-627 p.100-109
• http://www.mayoclinic.org/tests-
procedures/complete-blood-count/basics/why-its-
done/prc-20014088
• Fauna Herawati, dkk. 2011. Pedoman Interpretasi Data
Klinik. Universitas Surabaya. Available at :
https://www.researchgate.net/publication/303523819.
drg Ida Bagus Nyoman Dhedy Widyabawa, Sp.
Perio

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai