Anda di halaman 1dari 32

HITUNG JENIS LEKOSIT

Ardiya Garini, SKM, M.Kes


• Jumlah Lekosit : 4.000 – 10.000 / µL darah
• Berdasarkan granula, ada 2 jenis yaitu :
1. Granulosit : basophil, eosinophil, netrofil batang, netrofil
segmen
2. Agranulosit : limfosit dan monosit
Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit

• Manual : Sediaan Apus Darah


• Otomatis : hematology analizer
Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit
Cara Manual
• Buat SAD, warnai dengan Wright / Giemsa / May
Grundwald-Giemsa
• Pada zona V dan IV, periksa secara mikroskopis perbesaran
1000x
• Hitung jenis 100 sel lekosit dengan tabulasi/hemogram
Schilling atau alat differential counter
• Laporkan juga jika ditemukan kelainan morfologi lekosit
dan ditemukan eritrosit berinti
Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit
Cara Manual

Tabulasi / Schilling Hemogram


Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit
Cara Manual

Differential Counter
Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit
Cara Manual

Jenis-jenis lekosit :
A. Basofil
B. Limfosit
C. Monosit
D. Eosinofil
E. Netrofil Batang
F. Netrofil Segmen
Basofil
• Ukuran sel: 12 - 18 m
• Bentuk sel: round or oval
• Warna sitoplasma: light-
pink, mostly covered by
granules and nucleus
• Granularitas: veri dark,
basofilik, granules of various
size. The amount varies
• Bentuk inti: oval shaped in
not mature forms; lobular
shaped in mature forms
• Tipe kromatin: condensed,
pale
• Ratio inti/sitoplasma: low
or veri low
• Nukleolus: not visible
• Keberadaan:
• darah: < 1 %
• sumsum tulang: < 1 %
• Perbesaran: x 1000
Eosinofil
• Ukuran sel: 15 - 25 m
• Bentuk sel: oval atau
bulat
• Warna sitoplasma: pale,
covered by granules
• Granularitas: abundant
eosinofilik (orange-red)
• Bentuk inti: lobulated,
semicircular
• Tipe kromatin:
condensed
• Ratio inti/sitoplasma:
low or veri low
• Nukleolus: not visible
• Keberadaan:
• darah: 2 - 4 %
• sumsum tulang: < 2 %
• Perbesaran: x 1000
CIRI-CIRI :
➢ Ukuran sel: 14 - 20
m
Netrofil Batang
➢ Bentuk sel: oval atau
bulat
➢ Warna sitoplasma:
pink
➢ Granularitas: a few
azurofilik and
neutrofilik, different in
number
➢ Bentuk inti:
semicircular
➢ Tipe kromatin:
condensed
➢ Ratio inti/sitoplasma:
low or veri low
➢ Nukleolus: not visible
DISTRIBUSI :
➢ darah: < 5%
➢ sumsum tulang: 5 -
20 %
➢ Perbesaran: x1000
CIRI-CIRI :
➢ Ukuran sel: 14 - 20 m Neutrofil Segmen
➢ Bentuk sel: oval atau bulat
➢ Warna sitoplasma: pink
➢ Granularitas: a few
azurofilik and neutrofilik,
different in number
granulation
➢ Bentuk inti: lobulated
(normally less than 5 lobes)
➢ Tipe kromatin: condensed
➢ Ratio inti/sitoplasma: low
or veri low
➢ Nukleolus: not visible

DISTRIBUSI :
➢ darah: 40 - 75 %
➢ sumsum tulang: 5 - 20 %
➢ Perbesaran: x1000
Limfosit
• CIRI-CIRI :
• Ukuran sel: 7-14 m
• Bentuk sel: oval atau bulat
• Warna sitoplasma: blue-grey
• Granularitas: -
• Bentuk inti: oval atau bulat
• Tipe kromatin: padat
• Ratio inti/sitoplasma:
• Nukleolus:

• DISTRIBUSI :
• darah: 20 - 40 %
• sumsum tulang: %
• Perbesaran: x1000
monosit
• CIRI-CIRI :
• Ukuran sel: 10-22 m
• Bentuk sel: oval atau ireguler
• Warna sitoplasma: blue-grey
• Granularitas: -
• Bentuk inti: ginjal atau otak
• Tipe kromatin: jarang
• Ratio inti/sitoplasma:
• Nukleolus:

• DISTRIBUSI :
• darah: 2 - 8 %
• Perbesaran: x1000
Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit
Cara Otomatis
• Alat hematology analizer : 3-diff dan 5-diff
• Metode Pengukuran alat :
1. Impedansi : berdasarkan ukuran sel
2. Flow cytometri : berdasarkan sinar optik
3. Pattern Recognation
Hematology Analizer
3-diff vs 5-diff
Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit
Cara Otomatis
• Berdasarkan ukuran sel = hematology analizer 3 diff
• Dibedakan menurut ukuran sel limfosit dan mielosit setelah dilisiskan
dengan saponin.
• Lekosit dikelompokkan dengan 3 kelompok yaitu :
✓ Sel kecil : 30 – 60 fl (limfosit)
✓ Sel sedang : 61 – 150 fl (monosit, eosinofil, basofil)
✓ Sel besar : > 150 fl (netrofil, mielosit, metamielosit, limfosit besar)
Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit
Cara Otomatis
• Flow Cytometri = hematology analizer 5 diff
• Foto detektor pada alat akan menangkap cahaya dari berbagai sudut
spesifik yang dapat membedakan jenis sel darah berdasarkan ukuran,
complexity-nya (komposisi inti) dan granularity-nya (komposisi granula).
• Sel lekosit dikelompokkan menjadi netrofil, eosinofil, basofil, monosit,
limfosit.
• Jika ada sel-sel eritrosit muda (NRBC), alat akan memberikan tanda /
flag yang harus dikonfirmasikan dengan sediaan apus darah.
Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit
Cara Otomatis
• Pattern Recognation
• Adaptasi dari hitungan jenis visual dengan menggunakan mikroskop yang
dilengkapi dengan photosensor dan komputer.
• Gambaran sel yang ditemukan: ukuran, bentuk, granula, rasio inti dengan
sitoplasma dll dibandingkan dengan gambaran sel yang tersimpan di
memori komputer.
• Alat dengan prinsip ini (Heitz Hematrat, Hitachi 8200 ) dalam waktu 2 – 6
menit mampu menghitung 500 sel.
Pattern
Recognation
Pattern Recognation
Nilai Rujukan

Type of cell Percent (%) Min (µL) Max (µL)


Total Leukocytes 4,000 10,000
Basophils 0-1 0 100
Eosinophils 0-5 0 500
Juvenile / stab neutrophils 2-6 200 600
Segmented neutrophils 50-70 5,000 7,000
Lymphocytes 20-40 2,000 4,000
Monocytes 2-8 200 800
Interpretasi Hasil
Basopilopenia Basofilia
✓ Alergi ✓ Penyebab biasa :
✓ Hipertiroidisme leukemia granulositik kronis,
✓ Infark miokard polisitemia vera.
✓ Terapi kortikosteroid ✓ Peningkatan reaktif :
✓ Jangka panjang myxedema, selama infeksi
✓ Cushing’s Syndrom cacar atau cacar air, dan pada
kolitis ulserativa.
Interpretasi Hasil
Eosinopenia Eosinofilia
✓ Pemberian ✓ Alergi hipersensitivitas jenis atopik, misalnya asma
hormon / obat bronchial, “hay fever”, urtikaria dan alergi terhadap
(kortikosteroid, makanan.
adrenalin, efedrin, ✓ Parasit : amubiasis, cacing tambang, askariasis,
insulin) infestasi, cacing pita, filariasis, skistosomiasis dan
✓ Stress: emosi, trikinosis
operasi, trauma, ✓ Pemulihan dari infeksi akut
dingin ✓ Penyakit kulit tertentu : psoriasis, pemfigus dan
✓ Cushing Syndrom dermatitis herpetiformis
✓ Eosinopilia pulmoner dan sindroma hipereosinofilik
✓ Sensitivitas terhadap obat
✓ Poliarteritisnodosa
✓ Penyakit Hodgkin dan beberapa tumor lain
✓ Leukemia eosinofilik ( jarang ).
Interpretasi Hasil
NEUTROPENIA SELEKTIF
• Karena obat ( drug-incuded)
• Obat anti-radang (aminopirin, fenilbutazon)
• Obat anti bakteri ( khloramfenikol, ko-trimoksazol)
• Antikonvulsi (fenitoin)
• Obat hipoglikemik ( tolbutamid)
• Fenotiazin (khlorpromazin, prometazin)
• Macam-macam (mepakrin, fenindion dan banyak lainnya)
• Anti tiroid (karbimazol)
• Benigna (ras atau familia)
• Siklikal
• Macam-macam
• Infeksi virus, misalnya hepatitis, influenza
• Infeksi bakteri ganas (fulminant), misalnya tifus abdominalis, tuberkulosis milier
• Hipersensitivitas dan anafilaksis
• Neutropenia otoimun
• Sindroma Felty
• Systemic lupus erythematosis
Interpretasi hasil
Shift to the left
• meningkatnya jumlah Neutrofil batang dari nilai rujukan
• CML, eritroleukemia kronik, osteo-mielosklerosis,
metastase tulang dari tumor ganas.
Shift to the right
• meningkatnya jumlah Neutrofil segmen dari nilai rujukan
Interpretasi Hasil
Limfopenia Limfositosis
tidak umum, Infeksi akut :
dapat terjadi pada ✓ Mononukleosis infeksiosa
kegagalan sumsum ✓ Rubella
tulang berat, dengan ✓ Pertusis
terapi kortikosteroid ✓ Limfositosis infeksiosa akut
dan imunosupresif ✓ Hepatitis (infeksiosa, virus sitomegalik)
lain, pada penyakit
Hodgkin dan dengan Infeksi kronik :
penyinaran luas. ✓ Tuberkulosis
✓ Toksoplasmosis
✓ Bruselosis

Tirotoksikosis
Leukemia limfositik kronis (dan beberapa limfoma)
Interpretasi Hasil

Monositosis
1. Infeksi bakteri kronis: tuberkulosis, bruselosis, endokarditis
bakterialis, tifus abdominalis.
2. Penyakit protozoa
3. Neutropenia kronis
4. Penyakit Hodgkin
5. Leukemia mielomonositik dan monositik
Nucleated Red Blood Cells
(NRBC)
• Sel darah merah yang masih mengandung nucleus.
• juga dikenal sebagai eritroblas atau normoblas tua.
• hanya dapat ditemukan di sumsum tulang.
• Normoblas memiliki kemiripan morfologis dengan leukosit
yaitu dengan adanya inti sel, sehingga oleh sebagian besar
alat hematologi otomatis sering dikenali sebagai leukosit. Hal
ini menyebabkan jumlah leukosit menjadi tinggi palsu dengan
ditandai tanda (flags, contoh: WBC*R, NRBC, Review Slide,
Blasts)
• Harus dikonfirmasi secara manual dengan SAD.
NRBC pada pasien Thalassemia

NRBC pada alat hematology analizer NRBC pada Sediaan Apus darah
Koreksi Hitung Lekosit
• Rumus :
• Contoh soal :
• Jumlah leukosit di alat= 12.000 /uL
• Hitung normoblas secara manual= 25/100 leukosit
• Maka jumlah leukosit terkoreksi =
12.000×100/(100+25)=1.200.000/125= 9.600/uL
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai