trombosit, akan tetapi estimasi jumlah tidak dapat digunakan sebagai nilai
bentuk sel , ukuran sel, warna sel, adanya benda asing/inklusi dan formasi
B. Prinsip
dilihat kelainan bentuk, warna, ukuran, benda inklusi dan formasi sel
1
1. Mikroskop
3. Oil Imercy
2
D. Hasil Praktikum
3
2. Preparat Darah Tepi AML (Akut Mieloblastik Leukemia)
4
3. Preparat Darah Tepi Thallasemia
Morfologi Eritrosit
Anisositosis
(mikrositik)
Hypokrom
Poikilositosis
1. Target Cell
Bentuk bulat dengan
bagian tengah terdapat
konsentrasi hemoglobin
sehingga terlihat seperti
target
2. Stomatosit
Bentuk bulat dengan
bagian tengah seperti
mulut
3. Sferosit
Ukuran lebih kecil
dari eritrosit
Warna lebih gelap
5
4. Akantosit
Bentuk ireguler
Memiliki duri di
permukaan sel
5. Anulosit
Bentuk bulat dengan
daerah pucat melebar
7. Sel Burr
Bentuk ireguler
Memilki tonjolan pada
dinding sel
8. Sel Cerutu
9. Sel Helmet
Fragmen eritrosit Bentuk
seperti helm
*ditemukan pada penderita
anemi, thalassemia
6
10. Basofilik Stipling
Granula sitoplasma
halus tersebar merata
Khas untuk thalassemi
11. Triangulosit
Bagian dalam sel
berbentuk segitiga
12. Polikromasi
Warna sel gelap tidak
merata
E. Kesimpulan
radioaktif, dll.
7
blast dalam tubuh tidak terkendali sehingga tumbuh berlebihan dan
cenderung menurun.
8
PRAKTIKUM II
terjadi kenaikan jumlah satu atau beberapa jenis sel darah dalam sumsum
1. Mikroskop
3. Oil Imercy
9
C. Hasil Pemeriksaan
10
c. Preparat ALL (Akut
Limfoblastik Leukemia)
Dominan ditemukan sel 2
blast dari seri limfosit
1. Limfoblast
Ukuran besar
Nukleoli : 1-2
Sitoplasma relatif
sedikit
Inti bulat besar
3
Kromatin tipis 1
2. Prolimfosit
Ukuran besar
Nukleoli : -
Kromatin lebih kasar
3. Limfosit
Ukuran lebih kecil
dari eritrosit
Inti menutupi
sitoplasma
Kromatin gelap
d. Preparat CLL (Chronik
Limfositik Leukemia)
Dominan ditemukan sel
limfosit tua
Ukuran lebih kecil
dari eritrosit
Inti menutupi
sitoplasma
Kromatin gelap
D. Kesimpulan
- Dominan Sel Blas ( > 20% ). sering dijumpai bentuk blas atipik
11
- AML diikuti trombositopenia dan anemia
Eosinofil meningkat.
jmlh sedikit.
12
PRAKTIKUM III
hasil aspirasi berupa fragmen sumsum tulang diatas kaca obyek dan
mirip dengan pembuatan sediaan apus darah tepi (SADT) atau blood film,
sehingga tampak gambaran inti ditengah (core) dan daerah pinggir dari
2. Pipet tetes
C. Cara Kerja
13
2. Fragmen sumsum tulang diambil kemudian diletakkan di atas objek
Spread)
(Preparat Squash).
D. Hasil Praktikum
E. Ksimpulan
jenis sel.
14
PRAKTIKUM IV
selularitas.
2. Prinsip
asam yang akan mengikat zat warna dasar azure methylen blue seperti
asam nukleat, protein dari inti sel dan sitoplasma primitif. Dan
mengikat zat warna yang bersifat asam dan terwarnai oleh eosin.
b. Bak pewarnaan
c. Methanol
f. Giemsa Pekat
15
g. Mikroskop
h. Oil Imercy
4. Cara Kerja
hari.
b. Pengecatan
menit.
bersih.
objektif 100x.
c. Hasil Pengamatan
Menentukan selularitas
Interpretasi
16
Normoselluler Hyposelluler Hyperselluler
volume sel lemak sekitar Sebagian besar fragmen Hampir semua sel
25% dari volume sel merupakan sel lemak. lemak diganti oleh sel
darah. (Normal) hemopoeitik.
d. Hasil Pengamatan
Preparat Spread
Hyperselluler
Tampak hampir tidak
terdapat sel lemak
karena tertutupi oleh
sel hemopoietik
Peningkatan aktivitas
hemopoietik
Preparat Squash
17
Metamegakaryosit
sitoplasma granular
halus berwarna merah
jambu
terjadi defragmentasi
menjadi trombosit.
e. Kesimpulan
18
B. Pengecatan SBB (Sudan Black B)
2. Prinsip
b. Bak pewarnaan
c. Cawan Petri
d. Staining jar
h. Formalin
i. Aquades
j. Alkohol 70%
k. Safranin 1%
l. Mikroskop
m. Oil Imercy
4. Cara Kerja
Campurkan larutan A + B (1 : 1)
19
Campuran ini harus netral atau sedikit alkalis
b. Pengecatan
selama 30 menit.
20
5. Hasil Pengamatan
6. Kesimpulan
21
C. Pengecatan Fe
sumsum tulang
2. Prinsip
berwarna kuning dan mudah larut dalam larutan asam menjadi suatu
Perl).
b. Staining jar
c. Waterbath
d. HCl 1 N
e. K Ferrocyanida 4 %
f. Methanol
g. HCL 20 %
h. Safranin 1%
Note :
22
4. Cara Kerja
menit
23
5. Hasil Pengamatan
- Perbesaran objektif
100x
- Partikel besi berwarna
biru tampakkecil kecil
dengan jumlah banyak
(3+)
6. Kesimpulan
kandungan besi pada sel darah biasa terjadi pada kasus anemia
defisiensi besi.
D. Pengecatan Lepehne
24
2. Prinsip
b. Bak Pewarnaan
d. Methanol
f. Mikroskop
g. Oil Imercy
4. Cara Kerja
10 menit.
5. Hasil Pengamatan
Interpretasi :
25
Lepehne akan memberikan warna hijau terang pada sitoplasma
6. Kesimpulan :
meskipun gambaran inti masih ungu lemah yang disebabkan karena waktu
(M6).
26
E. Pengecatan PAS
2. Prinsip
b. Bak pewarnaan
c. Cawan Petri
d. Kristal Formalin
f. Larutan Schiff
g. Larutan Hematoxylin
h. Metanol
4. Cara Kerja
c. Buang cat, cuci dengan air mengalir selama 5-10 menit, bilas
dengan aquadest.
27
e. Buang cat, cuci dengan air mengalir sampai betul betul bersih
objektif 100x
5. Hasil Pengamatan
Hasil :
PAS +
Terlihat granulasi merah tua
kasar pada sitoplasma
Limfoblas
Interpretasi :
PAS + apabila sitoplasma sel
limfopoietik berwarna merah
6. Kesimpulan :
leukaemia.
28