Anda di halaman 1dari 27

Leukemia ALL dan CLL

Dr, Citra Trisna, MARS


LEUKEMIA
Adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang
bersifat irreversible dari satu jenis sel darah atau lebih.
Merupakan golongan penyakit yang ditandai oleh
penimbunan sel darah putih abnormal dalam sumsum
tulang.
Sel abnormal ini menyebabkan kegagalan sum sum
tulang , jumlah leukosit pada SADT meningkat.
Pertumbuhan dimulai dari tempat sel itu berasal. Sel-sel
tersebut pada berbagai stadium akan membanjiri
aliran darah.
Sebagai akibat dari proliferasi sel abnormal
tersebut  kompetisi metabolik
anemia,trombositopenia.
Etiologi pasti leukemia sampai sekarang
belum diketahui.
Beberapa faktor yang diduga sebagai
penyebabnya adalah:
- Neoplasia
- Radiasi
- Bahan kimia
- Infeksi
- Keturunan
Pada leukemia terjadi mutasi gen. Produksi sel leukosit
dalam jumlah yg lebih banyak, sementara tidak
terjadi penghancuran sel leukosit, sehingga jumlah
leukosit abnormal terus meningkat tanpa disertai
peningkatan fungsi.
Klasifikasi leukemia:
(berdasarkan kelainan klinik dan morfologi sel)

1. Leukemia Akut
- timbul secara mendadak
- banyak sel muda

2. Leukemia Kronik
- timbul secara kronis
- banyak sel matang tetapi ada sel muda
(blast 5%)
1. Leukemia akut.
Terdiri dari:
a. Leukemia mieloid (mieloblastik) akut (AML)
b. Leukemia limfoblastik akut (ALL).
2. Leukemia kronis
Terdiri dari:
a. Leukemia granulositik (mieloid) kronis
(CGL/CML)
b. Leukemia limfositik kronis (CLL).
Acute Limfoblastik Leukemia (ALL)
Leukemia Limfoblastik Akut (ALL) adalah keganasan
klonal dari sel-sel precursor limfoid. Lebih dari 80%
kasus, sel-sel ganas berasal dari limfosit B, dan sisanya
merupakan leukemia sel T.
Leukemia ini merupakan bentuk yang paling banyak
pada anak-anak, tetapi juga bisa terjadi pada dewasa.
20% kasus LLA terjadi pada dewasa. LLA jika tidak
diobati dapat berakibat fatal.
Gambaran Klinis
Anemia
Anoreksia
Nyeri tulang dan sendi
Demam
Infeksi kulit
Hepatomegali, splenomegali
Massa di mediastinum
Limfadenopati
Leukemia Limfoblastik Akut (ALL)

Terdiri dari:
- L1: Small monomorphic
- L2: Large heterogenous
- L3: Burkit cell type
Klasifikasi ALL menurut FAB

Ciri Leukemia L1 L2 L3

Ukuran Kebanyakan kecil Sel besar Besar dan


Ukuran heterogen homogen

Kromatin inti Homogen Variabel heterogen Titik halus


homogen

Bentuk inti Rata kadang ada Tdk rata biasanya -Rata bulat/ oval
sobekan ada sobekan

Nukleoli Tdk tampak/kecil -satu/lebih Multipel


-besar

Sitoplasma Sedikit Biasanya banyak Agak banyak


ALL ( L1 dan L2)
ALL (L3)
CRONIK LIMFOSITIK LEUKEMIA (CLL)

CLL : Jenis leukemia yang paling sering


dijumpai pada orang tua,biasanya
asimptomatik.

Dijumpai secara kebetulan, gejala baru


timbul setelah 5 th.
Apabila mengenai orang muda, menimbulkan
keluhan, berupa:
- penurunan berat badan
- berkeringat
- keluhan hipermetabolisme
- trombositopeni.
- penyakit infeksi yang tidak bisa di atasi karena
tidak ada granulosit.
- hipogamaglobinemia daya tahan tubuh
turun infeksi.
Gambaran Klinik :
25% penderita tanpa gejala
Gejala umum : lemah, cepat lelah, anoreksia
Berat badan menurun, sub febris, keringat malam, kadang-
kadang infeksi.
Pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh.
Anemia
Hepatomegali, limfadenofati
Ikterus  ikterus hemolisis  menggambarkan adanya infeksi
Sering ditemukan : leukemia kutis ( gatal, penebalan kulit,
merah-merah)
Stadium Akhir : anemia berat, trombositopenia, granulosit
hampir menghilang .
Pemeriksaan Lab :
Anemia : ringan sampai sedang
Jumlah leukosit meningkat bisa sampai 100.000/mm3
Trombositopeni : ringan
SADT :
- Eritrosit : normokrom normositer
- Leukosit : limfositosis absolut  limfosit tua
- Smudge sel +
- Rieder sel + : sel limfosit besar yg abnormal
- Limfoblas +/-
- Trombosit: kelompok ↓

-Sumsum Tlg: - Seri Limfosit


- Seri Granulosit ↓
Smudge sell
KALSIFIKASI CRONIK LIMFOSITIK LEUKEMIA (CLL)

1. Proliferasi sel B:
 Common CLL (B.CLL)
 Prolimfositik Leukemia (B.PLL)
 Leukemia sel berambut

B. CLL :
 Paling sering : usia lanjut
 Tanda klinis = tanda umum
 Limfosit : kecil, Smude sel (+)
 Pem Imunologis : Ig M menurun
B. Prolymphocitic Leukemia (PLL) :
-Splenomegali berat, limfadenopati sedikit
 Lab : anemia, leukosit > 100.000/mm3, trombositopenia
 SADT : banyak prolimfosit
 Pemeriksaan imunologis : Roset (+)
Leukemia sel Berambut :

Leukemia sel berambut (hairy cell leukemia)


Penyakit jarang
Umur 40-50thn, pria:wanita = 4:1
Perdarahan : 15-30 % penderita
Proliferasi monoklonal sel dg kerangka sitoplasma tdk teratur (sel
berambut, tipe limfosit B) dlm darah tepi, ss tlg, hati dan organ lain.
Pemeriksaan lab:

- Pansitopeni
-SADT: - ditemukan sel mononuklear (besar)
sitoplasma banyak, inti ireguler dengan
kromatin halus.
- pemeriksaan dengan mikroskop fase kontras  sel
berambut
- Imunologis Roset (+)
2. Proliferasi sel T:
 T.CLL
 T.PLL : splenomegali berat, bisa infiltrasi
ke kulit.
 Sindroma sezary  leukemia mikosis
fungoides
terdapat : - limfasitotipik (kecil)
- limfoblas atipik (kromatin
kasar+nukleoli)
CLL

Anda mungkin juga menyukai