Anda di halaman 1dari 16

Analisis Parasetamol

Nurmeily R. S.Pd M.Si


Sifat Fisika dan Kimia
• Suatu obat / zat kimia yang berperan sebagai
analgesik antipiretik ringan dengan sedikit
sifat anti-inflamasi dan tidak berpengaruh
pada agregasi trombosit, termasuk golongan
obat anti-peradangan non steroid (non
steroid anti inflamarory drugs=NSAID).
• Nama IUPAC : N-(4-Hydroxyphenyl)
acetamide dengan sinonim Acetaminophen;
N-acetyl-p-aminophenol (APAP)
• Nama dagang : Panadol, Tylenol, Naprex,
Paramol, Mixagrip Flu, Hufagesic, Paramex
SK, Sanmol, Tempra, Termorex, dll
• Berbentuk padatan bewarna putih
• Rumus Kimia : C8H9NO2
ISTILAH DAN REFERENSI
• Analgesik
• Antipiretik
• Anti-inflamasi
• Mekanisme aksi terapetik
• Nekrosis
• Dosis terapeutik
• Nefroti analgesik
• https://www.youtube.com/watch?v=6ioCSGZ7gJ8
• https://www.youtube.com/watch?v=Fgamx1Aei1w
• https://www.youtube.com/watch?v=s8mcVGYny68
• https://www.youtube.com/watch?v=ZwDZEOtAB-Q
• https://www.youtube.com/watch?v=ts15U6uKv7c
MEKANISME
AKSI TERAPETIK
• Menghambat
biosintesis
prostaglandin
dalam beberapa
keadaan
(misalnya
demam), tapi
tidak pada
kondisi yang lain
–Ritter et. al,
2008
EFEK SAMPING
• Efek toksik parasetamol
yang paling penting
adalah nekrosis hati
yang menyebabkan
gagal hati setelah
overdosis.
• Tidak ada bukti yang
meyakinkan bahwa
parasetamol
menyebabkan penyakit
hati kronis bila
digunakan secara
teratur dalam dosis
terapeutik (4 g/24 jam).
TOKSIKOKINETIKA
• Absorpsi = penyerapan zat ini terjadi
di duodenum. Jika minum sesuai dosis
maka akan mencapai konsentrasi
puncak dalam 1,5 jam
• Distribusi = sebagian besar cairan
tubuh dan terdapat dalam air liur
pada konsentrasi yang paralel dengan
plasma. Pada jaringan postmortem
terdapat pada darah, empedu, hati,
dan urin
• M = dimikrosom hati, dalam bentuk
konjugat nukleosida dan sulfida serta
dan dalam bentuk tetap dengan
bantuan enzim sitokrom P450, dll.
Ada 3 tahapan metabolisme
parasetamol
• E = dalam urin dalam bentuk zat asam
glukoronat, konjugasi dengan sulfat,
dll
Metabolisme
Parasetamol
Toksisitas Parasetamol
TOKSIKODINAMIKA
• Gejala Klinis
– Akut
Tanda awal : mual, muntah, malaise, pucat (lihat
tabel 8.6, Toksikologi Klinik)
ANALISIS LABORATORIUM
KERACUNAN PARASETAMOL
• Pemeriksaan AGD untuk pH darah
• Profil koagulasi
• Panel metabolik dasar
• Tes fungsi hati
• Screening obat dalam urin
Pemeriksaan Organ Hati
• Diukur setiap hari selama terapi pada pasien
dengan konsentrasi
acetominophen/parasetamol diatas garis
• Gagal hati – pengujian dilakukan setiap 12 jam
• Cedera hati yang parah dikaitkan dengan
hepatosit, penurunan glikogen, kapasitas
koagulasi, homeostatis glukosa, eksresi
bilirubin
Spesimen Darah/Plasma/Cairan
Oral/Isi perut/Otak/Vitreous
Humor/Rambut/Ginjal/Hati
• Instrumen menggunakan prinsip kromatografi
dengan detektor/kolom
– GC-FID
– GC-MS
– HPLC
Uji Screening
• Metode Lieberman
– Prinsip : ekstraksi dengan eter pada suasana asam yang
kemudian bereaksi dengan natriumnitrit dan asam sulfat
pekat membentuk senyawa berwarna ungu
• Metode Alphanaftol
– Prinsip : parasetamol diasamkan dengan asam klorida
dalam suasana basa yang kemudian ditambahkan
dengan alfanaftol membentuk senyawa berwarna merah
• Metode O-Cresol
– Prinsip : parasetamol dan metabolit dihidrolisis dalam
suasana asam membentuk p-aminophenol dengan asam
cresol membentuk senyawa berwarna biru terang
Identifikasi Parasetamol-Bahan
Kimia Obat-Pada Jamu

• Metode KLT
• Lihat buku ppsd toksikologi klinik hal. 384-385

Anda mungkin juga menyukai