Anda di halaman 1dari 6

MIKOLOGI pengertian, morfologi, reproduksi

Disusun oleh :
Rizka Lestari Widhayanti
Utami Alifah Sukur
Tri Suharmi
Definisi Mikologi
Mikologi berhasal dari bahasa yunani mykes=jamur dan logos=ilmu. Menurut
Alexopoulos et al. 1996. Sebenarnya istilah mikologi kurang tepat. Istilah yang
tepat adalag Mycetology, karna mykes berasal dari bahasa yunani adalag myceto.
Fungsi dalam bahas latin juga berati jamur.

Fungi merupakan organisme eukariotik, memproduksi spora, tidak mempunyai


klorofil, mengambil nutrisi secara absorpsi. Pada umumnya reproduksi dilakukan
secara seksual dan aseksual serta strukturnya terdiri atas filamen yang bercabang –
cabang, dinding selnya terdiri atas khitin, selulosa ataupun keduanya
(Alexopoulos et al., 1996).
Morfologi Fungi terdiri
 Hifa : adalah struktur fungus berbentuk tabung menyerupai seuntai benang panjang
yang terbentuk dari pertumbuhan spora atau konida.
 Hifa kepang : bagian tubuh fungi yang mencolok adalah miselium yang terbentuk dari
kumpulan hifa yang bercabang-cabang membentuk saatu jala yang umumnya berwarna
putih.
 Hifa khamir : merupakan fungi unisluler dan dapat bersifat dimorfistik, yaitu memiliki
dua fase dalam siklus hidupnya, bergantung pada keadaan lingkungan, yaitu fase hifa
membentuk miselium, dan fase khamir (membentuk sel tunggal).
 Hifa cendawan : berbentuk tabung tapi jumlah inti dalam satu kompetamen lazimnya
dua. Hifa demikian disebut hifa dikariotik
 Hifa primer : apabila sauatu basidiospora jatuh pada substrat yang sesuai untuk
hidupnya maka spora tersebut akan tumbuh menjadi tabung, yaitu hifa berinti banyak.
 Hifa skunder : hifa homokariotik yang saling mendekat.
 Hifa terrier : terbantuk pada cendawan sebagai tangkai karpus (tumbuh buah), untuk
menyangga karpus yang umumnya cukup besar, sebab dapat dilihat kasat mata.
 Pembentukan clamp connection : hifa dikariotik membentuk hifa-hifa dikariotik lainnya.
 Septum : sekat yang membagi hifa menjadi kompartemen-kompartemen,
meskipun demikian protoplasma dari sel-sel masih saling berhubungan
karna spetum septum menpunyai lubang-lubang.
 Membaran hifa : dinding sel yang kuat terdapat lapisan yang melindungi
sel, yaitu memberan sel.
 Mitokondria : , terspat dalam sitoplama sel fungi, dapat berbentuk
lingkaan, oval atau memanjang.
 Apparatus golgi, mempunyai aneka peran, memproses dan menyekresi
glikoprotein yng akan menjadi bagian dinding sel (Ruiz-herrera,1992).
 Ribosom : terdapat bebas dalam sitoplsma, tetapi ada juga yang terikat
pada reticulum endoplama atau membaran nucleus
 Vesikel : sel juga terdapat vesikel-vesikel yaitu struktur yang mirip
kantng, dalam jumlah besar dilokasi-lokasi pertumbuhan sel, terutama
pada hifa apikal.
Reproduksi Fungi
Tipe reproduksi jamur dibedakan ke dalam dua cara yaitu seksual dan aseksual,
adapun penjelasannya sebagai berikut :
Aseksual. Untuk jamur uniseluler akan membentuk kuncup atau tunas untuk
menghasilkan keturunan. Sedangkan , untuk jamur multiseluler akan dapat
melakukan proses fragmentasi dan menghasilkan spora aseksual atau
sporangoispora atau konidiospora. Kedua spora aseksual tersebut memiliki sifat
haploid.
Seksual. Reproduksi jamur secara seksual dimulai dengan cara penyatuan hifa
atau singgami yang terdiri dari proses plasmogami dan kariogami. Dari proses
tersebut akan menghasilkan spora seksual yaitu zigospora, askospora, dan
basidiospora.

Anda mungkin juga menyukai