Anda di halaman 1dari 115

Gangguan Leukosit

Gangguan Leukosit
JUMLAH == LEUKOPENIA
JUMLAH LEUKOPENIA
Infeksi
Infeksi :: Sepsis
Sepsis
Keganasan
Keganasan :: Aleukemik
Aleukemik Leukemia
Leukemia
Anemia
Anemia Aplastik
Aplastik

JUMLAH == LEUKOSITOSIS
JUMLAH LEUKOSITOSIS
Infeksi
Infeksi :: Granulositsis
Granulositsis
Keganasan
Keganasan :Akut
:Akut // Kronik
Kronik Leukemia
Leukemia
Reaksi
Reaksi Leukemoid
Leukemoid
Definisi :
Golongan penyakit yang ditandai
dengan penimbunan sel lekosit abnormal
pada sum-sum tulang

Sel abnormal pada sum-sum tulang dapat


menyebabkan kegagalan sum-sum tulang,
hitung lekosit dalam darah tepi menjadi tinggi
dan dapat menginfiltrasi organ-organ lain.
Kegagalan sum-sum tulang dpt dilihat adanya
anemia, neutropenia dan trombositopenia
Etiologi :
Penyebab leukemia tdk diketahui tetapi ada faktor 2
pencetus yang dapat mempengaruhi:

A. Faktor Intrinsik : B.
Faktor Ekstrinsik
1. Keturunan (kembar identik) 1. Radiasi
2. Kelainan kromosom (Philadelphia) 2. Bahan
Kimia dan Obat2an
(antrasiklin)
3. Defisiensi Imun 3. Infeksi
terutama virus
4. Disfungsi sum-sum tulang
LLA
Gejala klinik:
-pembesaran kelenjar limfe
-hepatosplenomegali
-nyeri pada tulang dan kelainan tulang
-Pada fase akhir penyakit ini dapat dijumpai
meningitis leukemik.
L1
Populasai sel yang homogen terdiri dari sel-sel yang
berukuran relatif kecil dengan sitoplasma sedikit, kromatin
halus dan bentuk inti teratur serta anak inti sukar dikenali

Keterangan :
3 2
1 : limfoblast
2 : netrofil segmen
1
3 : eritrosit
JENIS L1 L2 L3
Kromatin Inti Homogen Heterogen Homogen

Bentuk Inti Teratur/rata Teratur Teratur, Bulat-


berinti oval
Anak Inti Kecil, tidak Besar Tampak
jelas mencolok

Sitoplasma Sedikit Sedikit - Banyak


banyak
Warna Biru muda Biru muda - Biru Tua
Sitoplasma tua

Vakuolisasi Bervariasi Bervariasi Mencolok


LMA menurut klasifikasi French American British
(FAB) dibagi menjadi :

M1 : Lekemia mieloblastik tanpa pematangan


M2 : Lekemia mieloblastik dengan berbagai
derajad pematangan
M3 : Lekemia progranulositik
M4 : Lekemia mielo-monositik
M5 : Lekemia monoblastik
M6 : Eritrolekemia
M7 : Lekemia megakariositik
Keterangan :
3 1,2,3 : Sel Blast
berdiferensiasi
minimal

1
1

Keterangan :
1,2 : Sel mieloblast
tanpa granula
Keterangan :
1,2 : Promielosit
3 : neutrofil granules
4
4 : limfosit
1
2

3
Keterangan :
1,2,3 : Promielosit
hipergranular

3
Keterangan :
1 : Neutrofil Granular
2 : Basofil
1 3,4,5 : Promielosit

4
3
2

5
6
Keterangan :
1,2 : Promielosit
3,4 : Polychromic
4 eritroblast
5 : limfosit
7 6 : eritrosit
3 2 7 : mieloblast
5

1
Keterangan :
1,2,3 : megakariosit
4 : eritrosit
1 5 : mieloblast
5
3
2
4
Atau bisa di sebut juga :
Leukemia mieloblastik
kronik/LMK
Crhonic Granulositik
Leukemic/CGL
Secara klinis LGK dibagi dalam 3 fase :
1. fase kronis
2. fase akselerasi
3. krisis blastik : prognosis jelek : mudah
infeksi
Gambaran
mikroskopik
neutrophil

basophil

myelocytes

metamyelocyte
Leukemia Limfositik Kronik (LLK) ditandai dengan
adanya keganasan hematologi degan
kharakteristik ditemukan limfosit matur di dalam
darah, sumsum tulang, kelenjar limfe dan spleen.
Lebih dari 3/4 penderita berumur lebih dari 60
tahun, sekitar 90% > 50 th, laki-laki : wanita =
2:1
Etiologi:
Genetik
Imunologi
Kromosom, keganasan dan virus
Abnormalitas trisomi 12
Mutasi P53 supressor gene
Beberapa jenis leukemia limfositik kronik dikelompokkan

berdasarkan jenis limfosit yang terkena.

-Leukemia sel B (leukemia limfosit B) merupakan jenis

yang paling sering ditemukan, hampir mencapai 3/4 kasus

LLK.

-Leukemia sel T (leukemia limfosit T) lebih jarang

ditemukan.

Jenis yang lainnya adalah:

- Sindroma Szary (fase leukemik dari mikosis fungoides)

- Hairy cell leukemia adalah jenis leukemia yang jarang,

yang menghasilkan sejumlah besar sel darah putih yang

memiliki tonjolan khas (dapat


Peripheral blood smear,
Clonal T cell in a case of Sezary syndrome- Peripheral blood smear,
Wright-Giemsa stain, 1000x
Gejala
Pada stadium awal, sebagian besar penderita
tidak memiliki gejala selain pembesaran kelenjar
getah bening.
Gejala yang timbul kemudian bisa berupa:
- lelah
- hilang nafsu makan
- penurunan berat badan
- sesak nafas pada saat melakukan aktivitas
- perut terasa penuh karena pembesaran limpa.

Pada stadium awal, leukemia sel T bisa


menyusup ke dalam kulit dan menyebabkan
ruam kulit yang tidak biasa, seperti yang terlihat
pada sindroma Szary.
Keterangan :
1,2,3 :
Lymphocytes

1 2
3
CLL Smudge cell

Anak panah menunjukan ganbaran khas limfosit


rusak saat melakukan hapusan darah darah tepi
Eritrosit
Bentuk disk bikonkaf
ukuran 6-8 dengan
ketebalan 1,5 -2,5
Bentuk bulat dengan
batas jelas yang rata
Bgn tengah lebih pucat
dari bagian pinggir
Berdasarkan ukuran :
Berdasarkan
Berdasarkanwarna
warna:

: Berdasarkan ukuran :
Anisokromia anisositosis
Anisokromia: : anisositosis
Normokron Mikrositer
Normokron Mikrositer
Hipokrom Makrositer
Hipokrom Makrositer

Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan Bentuk
Poikilositosis
Poikilositosis
Kelainan eritrosit berupa bentuk-bentuk sel darah
merah,yaitu :
Akantosit

Sperositosit

Stomatosit

Eliptocytes/ovalosit

Tear drop

Burr cells/Echinocyte

Sickle cells.

Target cell

Preparat dari pasien postsplenectomy

Disertai penyakit penyerta yaitu kelainan hemoglobin


Ditandai adanya penonjolan protoplasma
berupa penampilan berduri
Ditemukan lebih dari 40% pada darah tepi
kelainannya tampak pada serum antara lain :

1. a- lipoproteinemia decreased lecithin


2. lipid and cholesterol
Diagnosa banding :
1. Hepatic cirrhosis with hemolytic anemia
2. Hemangioma in the hepar
3. Neonatal hepatitis
Mikroskopis
Eritrosit dengan tonjolan sitoplasma runcing
Bentuk tidak teratur seperti duri
sitoplasma tampak tidak berwarna pucat
ditribusi normal tidak ada
Eritrosit kecil bulat(circulair)
mengandung hemoglobin tanpa kepucatan
ditengah
Ditemukan pada anemia hemolitik yang didapat
(intravaskuler) & herediter (ekstravaskuler).

Mikroskopis
ukuran kecil sekitar 3-4m
Tampak pula eritrosit normal ukuran 7-8m

dengan sitoplama pucat


Khas kelainan sel ini pada sitoplasmanya
Tampak daerah kepucatan
disitoplasmanya
distribusi dalam darah tepi < 5% dari
eritrosit normal
pada stomatosis herediter tampak sel ini
lebih banyak tersebar
Pada mikroskop elektron tampak sel
seperti mangkok
Eritrosit bentuk oval/elipsoid
Berada dalam darah tepi
Jika ditemukan dalam jumlah banyak
diduga penyakit eliptocytes hereditary
Eritrosit normal jarang ditemukan
Eritrosit yang memanjang(elongated)
Terlihat seperti sabit
tepi sel yang tajam
diagnosis dari penyakit ini adalah anemia
sickle cell
Definisi
Eritrosit yang memiliki daerah gelap ditengah
cincin sitoplasma bewarna terang tanpa hemoglobin
Bentuk seperti mangkok kecil
dalam darah > 2 %
tampak pada :

penderita thalasemia mayor,


ikterik obstructive.
Hb SC disease
defisiensi LCAT (Lecithin Cholesterol Acyltransferase)
Definisi
Eritrosit dengan tonjolan sitoplasma yang teratur
sel biasanya bikonkaf
distribusi dalam darah normalnya tidak ada
Bedakan dengan crenated cell!!
Diakibatkan kadar ureum tinggi (GGK)
Creaneted sel
Definisi:
Eritrosit
dengan
tonjolan
sitoplasma
yang teratur.
Sel biasanya
bikonkaf.
Distribusi
dalam darah:
normal tidak
ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x 1000

Catatan: Terlihat
banyak ekinosit,
ada satu eritrosit
normal di antara
nya.
Bentuk seperti tetesan air
Distribusi dalam darah < 5 %
Kelainan di dapat pada pasien Mielofibrosis
Lakrimosit (Tear Drop)

Catatan:
Dalam gambar
terlihat 3
lakrimosit. Dis
samping itu
ada ovalosit
dan
anisositosis. 1.
Dacryocytes
2.elliptosit
Kelainan eritrosit berdasarkan ukuran
Mikrosit
Makrosit
Megalosit
Ukuran: < 6 m
Distribusi:
dalam darah
:< 10 %
dalam darah
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x500

Catatan: Eritrosit
dalam gambar
adalah mikrosit
dan diameternya
jauh lebih kecil
daripada diameter
limfosit kecil (10-
12 m). Eritrosit
bersifat hipokrom.
Trombosit normal
Ukuran: 9 - 12
m
Distribusi

dalam darah:
< 10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:

MGG
Perbesaran:

500

Catatan: Terlihat
banyak makrosit
(besarnya
sebanding dengan
limfosit yang terletak
di tengah dalam
gambar ini. Juga
ada 3 sel sasaran (3
target cell), sedikit
ovalosit dan
trombosit normal.
.

Catatan: Anak
panah
menunjukkan
normosit.
Kebanyakan
eritrosit adalah
makrosit
(bandingkan
dengan limfosit). 5
ovalosit terlihat.
1.makrosit
2.eliptosit
Ukuran: > 12
m
Distribusi
dalam darah:
< 2 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x500
Catatan: Contoh
tipikal dari anisosi
tosis eritrositt.
Anak panah menun
juk satu dari enam
megalosit. Juga ba
nyak terlihat makro
sit dan mikrosit.
POLISITEMIA,dibagi 2 :
polisitemia vera
polisitemia sekunder

ANEMIA
klasifikasi morfologi anemia :
1. hypochromic dan mikrositik
2. normocrhomic dan normocythic
3. macrocytic
Dismaturitas eritrosit :
retikulosit
HYPOCHROMIC AND MICROCYTIC
ANEMIA
1. Iron deficiency anemia
2. Thalassemia
3. Anemia of chronic diseases
4. Sideroblastic anemia
NORMOCHROMIC AND NORMOCYTIC
ANEMIA
1. Anemia in Acute blood loss
2. Hemolytic anemia, except due to pathologic
hemoglobin
3. Aplastic anemia
MACROCYTIC ANEMIA
1.Megaloblastic anemia
* Folic acid deficiency
* Vitamin B12 deficiency
* Abnormalities of nucleic acid
synthesis
2.Non-megaloblastic anemia
Post acute blood loss and hemolysis
Chronic liver disease
Chronic alcoholism
Eritroblast lebih kecil dari ukuran normalnya
dan tampak sel-sel yang rusak akibat
sitoplasma yang tipis
Anemi defisiensi besi

Perdarahan Keperluan meningkat


Petumbuhan
Hamil/menyusui
Malabsorbsi Prematur
Diet buruk
ANEMI MEGALOBASTIK

Suatu anemi yang khas dimana sum-sum tulang memperlihatkan abnormalitas,


pematangan inti terlambat dibandingkan dengan sitoplasma

Pemeriksaan Laboratorium :
- Gambaran sel makrositer berbentuk oval
- Hitung retikulosit rendah
- Neutrofil menunjukan hipersegmnetasi (inti >6 lobus)
- Sum-sum tulang biasanya hiperseluler dan eritroblast biasanya besar
menunjukkan kegagalan pematangan inti sel dgn pola kromatin kasar

Penyebab :
- Defisiensi vitamin B12
- Defesiensi asam folat
- Abnormalitas metabolisme vitamin B12 dan asam folat
- Cacat kongeital :
defisiensi enzim kongenital
akwisita misalnya Th/ dg hidroksi sitotstatika
Sitoplasma telah matur
Nucleus immatur
Tampak benang khromatin

Kharakteristik : pematangan nukleus


dengan sitoplasma tidak seimbang
sehingga tamapak sel menjadi besar atau
megakariosit
Causa : defisiensi vit.B12/as.folat
Strict vegetarian

Malabsorbsi :
* Lambung
Defesiensi vit B12 - Anemia PA (Addison Disease)
- Intinsic Factor (kongenital)
- Gastrectomy total/partial
* Intestinal
- Intestinal stagnant loop syndrome
- Chronic tropical sprue
Defesiensi asam folat - Reaksi Ileum dan Penyakit Crohn
- Malabsorbsi selektif kongenital dgn
proteinuria
Nutrisonal : umur tua, kemiskin
an, skorbut, anemia dsb
Malabsorbsi :tropical sptue, Coeliac,
gastrektomi, reseksi yeyunum, Crohn
Pembuangan folat urin berlebihan:
peny hati akut, payah jantung
Pemakaian berlebihan :
- Fisiologis Kehamilan
Terapi obat anti konvulsant - Patologis : Ca, limfoma, tbc

Campuran : peny hati, alkoholisme dan perawatan intensif


Bertambahnya jumlah eritroblast normal
di berbagai tahapan maturitas eritrosit
yang ditemukan didarah tepi.berdasarkan
hal ini maka diduga pasien menghidap
anemia hemolitik.
Tampak mikrosferosit,fragmentosit serta

autohemolisis
Sitoplasma otokromatic eritroblas
Eritrosit menunjukkan kelaianan bentuk
Penyebabnyan adalah gangguan sintesis
Hb

Merupakan
Merupakananemi anemiyangyangsulit
sulitdisembuhkan
disembuhkan

Jumlah
Jumlahzatzatbesi
besidalam
dalamtubuh
tubuhadekuat
adekuatbahkan
bahkanlebih
lebihttp
ttp
tidak
tidakdapat
dapatdiolah
diolahmenjadi
menjadihemoglobin,
hemoglobin,besi besiyang
yang
menumpuk
menumpuk menyebbkan hemosiderin menumpukdalam
menyebbkan hemosiderin menumpuk dalam
sum
sum2tulang,
2
tulang, hati
hatidan
danorgan
organlain
lain

Granula
Granulasideroblastik
sideroblastikdpt dptdilht
dilhtpd
pdsum
sum2tulang
2
tulangdgn
dgn
gambaran ringed sideroblast
gambaran ringed sideroblast. .

Sel
Seleritrosit
eritrositmatang
matangmempunyai
mempunyaibentukbentuk&&ukuran
ukuran
berbagai macam
berbagai macam

Gambaran
Gambaransel sel: :hipokrom
hipokromdalam
dalamdarah
darahtepi,
tepi,ttp
ttpdalam
dalam
sum-sum
sum-sumtulang
tulangbanyak
banyakdijumpai
dijumpaicincin
cincinsideroblast
sideroblast
patologis
patologis

Klasifikasi
Klasifikasi: :
Herediter
Herediterbiasanya
biasanyatdpt
tdptpd
pdpria,
pria,pd
pdwanita
wanitajarang
jarang
Akuisita
Akuisita: :
a.a.primer
primer
b. bersamaandgn
b. bersamaan dgnpenyakit
penyakitsum-sum
sum-sumtulang
tulangmisalnya
misalnyasindroma
sindroma
mielodisplasia,mielosklerotik,
mielodisplasia,mielosklerotik, leukemia mieloid, mielomadll
leukemia mieloid, mieloma dll
c.c.Skunder : obat 2 an misalnya anti tbc, alkohol, dan PB
Skunder : obat2 an misalnya anti tbc, alkohol, dan PB
d.d.Peradangan
PeradanganArteritis
Arteritisreumatoid,
reumatoid,poliarteritis
poliarteritisnodosa,
nodosa,infeksi
infeksi
e.e.lain 2 myexedema, tirotoksikosis, uremia, porfiria eritropoetik
lain2 myexedema, tirotoksikosis, uremia, porfiria eritropoetik
ANEMI APLASTIK

Adalah : anemi disebabkan kegagalan sum2 tulang untuk memproduksi sel2


darah Bila jumlah sel2 dalam darah tepi berkurang disebut : pancytopenia
Anemia aplastik : pansitopenia disertai dengan pengurangan atau deplesi sum 2
tulang.
Sum-sum tulang digantikan oleh jaringan lemak sehingga terjadi hiposelula
ritas
Kadang kadang secara klinis hanya diawali dengan anemia saja, lekopeni,
trombositopeni dalam bentuk ringan,
Dalam bentuk berat bersifat fatal
Terapi dilakukan dengan transfusi atau transplantasi sum-sum tulang
Hasil pemeriksaan Laboratorium :
Anemi hipokrom, normositik, atau makrositik
Hitung retikluosit rendah
Leukopenia
Trombositopenia
Tidak dijumpai adanya sel muda
Sum-sum tulang hipoplasia
PENYEBAB
PENYEBABPANSITOPENIA
PANSITOPENIA

Sindroma kegagalan sum-sum tulang : Hematopoesis yang tidak Ef


(Pengurangan jaringan sum-sum tulang) - Anemi Megaloblastik
1.Anemi hipoproliferatif dan aplastik - Anemi Mielodisplastik
-Anemi Fanconi
-Anemi idiopatik
- Infeksi Virus
- Infeksi bakteri (TBC) - Hemodilusi
- Neoplasma
- Toksik : obat2an
radiasi
- Auto imun : SLE, Artritis reumatoid- Hipreslenisme/Splenomeg
Pansitopenia autoimun
2. Penggantian sum-sum tulang
Mielofibrosis :
- Idiopatik - Destruksi Imun
- Sekunder (keganasan metastase) (Penyakit Auto imun)
- Limfoma
- Penyakit granulomatosa
TROMBOSIT
Drug induced thrombocytopenia
- Obat kemoterapi
- Antibiotik : Sufonamis, penisilin, cephalosporin
- Heparin
- Tiazid, ACE-I
ITP
- karena antibodi terhadap trombosit
Gangguan trombosit fungsional
- Von willebrand disease
Defek membran trombosit :
Defek release trombosit

Pemakaian Aspilet dan NSAID


Defek pada penyimpanan granula
Lekemia, SLE, penyakit hati kronis
TROMBOCYTOSIS
DEFINISI :
keadaan dimana jumlah trombosit > 750.000/
mm3.

Kadang menyertai :
- Perdarahan
- Defisiensi Fe
- Anemia hemolitik
- Myeloproliferatif displasia
- Post splenektomi ITP
Manifestasi gangguan trombosit :
PTECHIAE
- Perdarahan pada kulit/ submukosa
- Bintik kecil (sebesar ujung jarum)
- Purple (biru merah)
- Tidak hilang pd penekanan

ECHYMOSIS
- Ekstravasasi darah pd kulit
- Bentuk lebih besar/lebar daripada
ptechiae
- Merah sampai biru
HEMATOMA
- Penonjolan pd kulit yg berisi efusi
Darah
- Biru, menonjol & lebar

PURPURA
- Konfluensi pada ptechiae/echymosis
Defenisi
syndrom penyakit tertentu,
dimana sistem koagulasi
dan/ fibrinolitik
teraktivasi secara
sistemik dan abnormal.
Menyebabkan terjadinya
koagulasi intravaskular luas
dan melebihi mekanisme
antikoagulan alamiah.
Alternative Names
Consumption
coagulopathy
Aktivasi jalur intrinsik
Sepsis, luka bakar, trauma kepala
Aktivasi jalur ekstrinsik
Kelainan obsetri: emboli air ketuban, solusio
plasenta,eklamsia, abortus
Hemolisis intravaskular
leukimia.: APL/M3,M4
Aktifasi faktor x atau II
gigitan ular berbisa, pankreatitis akut
Gejala penyakit yang mendasarinya
Kerusakan organ (trombosis)=pembentukan
trombus di dalam pembuluh darah
Perdarahan
Pada kulit dapat brupa bula, nekrosis,
gangren
Disfungsi organ: iskemia korteks, ARDS
pada paru, disfungsi hati dgn ikterus
Bervariasi tergantung penyakit yang
mendasari.
Pemeriksaan laboratorium dasar:
Leukositosis sering ditemukan
Granulositopenia
Trombositopenia
Anemia
Pemeriksaan mikroskopik:
Schistocytes, terbentuk akibat interaksi
eritrosit dgn fibrin
Schistocytes are red blood cell fragments that result
from membrane damage encountered during passage
through vessels. They occur in microangiopathic
hemolytic anemia, severe burns, uremia, and hemolytic
anemias cause by physical agents, as in disseminated
intravascular coagulation (DIC). They are sometimes
Schistocytes are
fragmented red cells
and are seen in a
variety of shapes and
sizes.

Schistocytes are
associated with:
Thrombotic
thrombocytopenic
purpura (TTP)
Disseminated
intravascular
coagulation (DIC)
Microangiopathic
hemolytic anemia,
Uremia dan Carcinoma
Pemeriksaan hemostasis:
Fibrin degradation products - high
Partial thromboplastin time (PTT) high
Platelet count - low
Prothrombin time (PT) high
Serum fibrinogen - low
Endapan fibrin & trombus)

This becomes an ischemic disease on the cellular level .Causes are


gram negative sepsis, massive trauma and obstetrical
Terapi penyakit dasar
Komponen darah
Heparin: cegah trmbosis .Penggunaannya
pada DIC masih kontroversial tetapi dapat
mencegah terjadinya mikrotrombi.
Anti trombin III: anti Faktor III (anti
tromboplastin): hipoksia yang asidotik dengan
bendungan aliran darah
Defenisi
Kelainan berupa ganguan autoimun yang
mengakibatkan trombositopenia karena
penghancuran trombosit oleh antibodi di dalam
sistem retikuloendotelial.

Alternative Names
Immune thrombocytopenic purpura; ITP
Protein pada permukaan trombosit
merangsang pembentukan antibodi
Berdasarkan etiologi
primer (idiopatik)
Sekunder
Berdasarkan awitan
Akut : </= 6 bulan (anak-anak)
Kronik : > 6 bulan (dewasa)
PTI AKUT
Sering pada anak2,jarang dewasa
Riwayat infeksi virus (rubeola dan rubela)
Adanya perdarahan berulang
60% Sembuh dalam 4-6 minggu , 90% sembuh
dlm 3-6 bulan
Remisi spontan 90%
PTI kronik
Wanita
menometrorhagi
Riwayat perdarahan
ringan-sedang
Manifestasi
perdarahan: ekimosis,
petekie, purpura
Perdarahan gusi dan
epitaksis sering terjadi
Perdarahan intrakranial
: berat dan serius
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan laboratorium
Laboratory tests will be done to see how well
your blood clots and to check your platelet
count.
A complete blood count (CBC) shows a low number
of platelets (trombositopenia: darah perifer:
150.000/uL)
Blood clotting tests (PTT and PT) are normal.
Platelet associated antibodies may be detected.
A bone marrow aspiration or biopsy appears normal.
Plasma Cells,
binucleated plasma
cell, ITP

Aspirasi sumsum tulang


Marrow - 100X

Di temukan 3 sel plasma

A progranulocyte di
tengah
Steroid: prednison, metil prednisolon
Imunosupresif: azathrioprine,siklosporin
Imunoglobulin
Splenektomi: dewasa yang relaps dan tidak
ada respon dengan kortikosteroid
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai