05/10/2022 1
Eritrosit :
Cakram
bikonkaf, tdk
berinti
d=6-8um
Leukosit :
Tidak
beraturan,
berinti
d=8-20um
Trombosit:
Tdk beraturan,
tdk bertinti
d=2-3um
05/10/2022 2
05/10/2022 3
Basofil :
Bnyk mengandung granula
sitoplasmik yang berjumnlah 2
lobus
d=9-10um
Eosinofil:
d=10-12um
Neutrofil :
d=10-12um
3 inti sel yang berwarna merah
kebiruan serta kelompok dari
granula
05/10/2022 4
limfosit :
Memiliki 1 nukleus
besar berwarna
keunguan
d=7-8um
Monosit :
d= 12-20um
05/10/2022 5
KELAINAN LEUKOSIT
05/10/2022 6
05/10/2022 7
MORFOLOGI SEL DARAH
ABNORMAL
SERI GRANULOSIT
8
Umumnya terjadi pada seri neutrofil :
granulasi toksik
badan Dohle
batang Auer
hiperpigmentasi
inti piknotik
vakuolisasi
anomali Pelger-Huet
Smudge cell
9
Granulasi toksik
Granula kasar berwarna
kebiru-hitaman didalam
sitoplasma neutrofil penderita
dengan infeksi berat atau
demam yang menyertai
kerusakan jaringan
ditemukan granula besar
berwarna gelap. Benda ini
disebut granula toksik, berisi
enzim (peroksidase, hidrolase
dan mieloperoksidase) yg
diagregasi secara abnormal.
Di jumpai pd :
Infeksi berat, Keracunan
obat, Uremia, dan Luka bakar
Badan dohle Badan dohle
Badan kecil berbentuk Badan kecil berbentuk
oval/bulat, berwarna biru oval/bulat, berwarna biru
muda yg terdpt di sitoplasma muda yg terdpt di
neutrofil, merupakan sisa sitoplasma neutrofil,
RNA merupakan sisa RNA
Dijumpai pd : Dijumpai pd :
Infeksi berat Infeksi berat
Keracunan Keracunan
Luka bakar Luka bakar
Batang Auer
12
hipersegmentasi
13
Inti piknotik
14
vakuolisasi
15
Vakuolisasi
Sitoplasma atau inti
berlubang-lubang akibat
proses degenerasi
Dijumpai pada:
Infeksi yg berat
Anomali Pelger-Huet
17
Smudge cell
18
1. PERGESERAN KE KIRI
(Shift To The Left)
Peningkatan jumlah
leukosit muda dalam
darah tepi. Misalnya
peningkatan jumlah
netrofil batang > 10 %
dalam darah tepi.
19
Pergeseran nilai leukosit, dapat terlihat pada pemeriksaan hitung jenis dengan
melihat nilai dari neutrofil dengan membandingkan antara neutrofil yang
imatur/muda dengan yang matur/matang. “Shift to the left” merupakan sebuah
istilah yang menunjukan adanya peningkatan dari jumlah sel darah putih muda
(less-mature bands atau batang) atau imatur (metamielosit) yang dilepaskan ke
peredaran darah.
Proses perjalanan infeksi akut akan meningkatkan pelepasan sel darah putih,
secara umum diawali dengan neutrofil yang imatur (“Shift to the left”) lalu yang
sudah matang. Semakin tinggi kejadian “shift to the left” (nilai neutrofil imatur
meningkat) menandakan bahwa infeksi yang sedang terjadi semakin berat, karena
tubuh berusaha melawan sehingga semakin banyak sel-sel muda yang dilepaskan.
Penurunan hitung jumlah leukosit total yang diikuti dengan peningkatan jumlah
neutrofil yang matur (“shift to the right”) menunjukan adanya proses penyembuhan
dalam perjalanan suatu penyakit. Sebaliknya, peningkatan kejadian “shift to the left”
yang diikuti dengan penurunan jumlah dari hitung jenis leukosit total menunjukan
adanya penurunan dari kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Kondisi ini
biasanya memiliki prognosis yang buruk.
i
20
2. NETROFILIA
Peningkatan jumlah neutrofil dalam darah
tepi lebih dari normal, ini bisa
disebabkan :
– Infeksi akut contoh : radang paru,
pneumonia, meningitis
– Infeksi lokal yang disertai dengan
produksi dan penimbunan nanah
– Intoksikasi, missal pada zat-zat kimia,
uremia.
– Selain itu ada juga Netrofilia Fisiologik
yang disebabkan oleh olah raga yang
berlebihan, stress, ini disebut juga
Pseudonetrofilia.
21
3. EOSINOFILIA
Peningkatan jumlah eosinofil dalam
darah tepi, ditemukan pada :
Penyakit alergi (Urticaria, Asthma
bronchiale).
Infeksi parasit misal pada :
Schistosomiasis, Trichinosis, Cacing
tambang)
Sesudah penyinaran
Hodgkin’s disease, Poli arthritis
nodosa,dll
Keganasan, penyakit kulit misal Eksim
22
4. BASOFILIA
Peningkatan jumlah basofil dalam
darah, ditemukan pada :
– Infeksi oleh virus (Smallpox,
Chickenpox)
– Kadang-kadang sesudah
Spleenektomi, Anemia hemolitik kronis
23
5. MONOSITOSIS
Peningkatan jumlah monosit dalam
darah, ditemukan pada :
– Infeksi Basil (TBC, Endocarditis sub
akut)
– Infeksi Protozoa (Malaria, dysentri
amoeba kronik)
– Hodgkin’s disease, Artritis
Rheumatoid
24
6. LIMPOSITOSIS
Peningkatan jumlah limposit dalam
darah, ditemukan pada :
– Infeksi akut (Pertusis, hepatitis,
Mononucleusis infeksiosa) dan Infeksi
menahun
– Pada infant (bayi dan anak-anak)
– Radang kronis misal Kolitis Ulseratif
– Kelainan metabolic (Hipertiroidisme).
25
7. NEUTROPENIA
Penurunan jumlah netrofil dalam darah
tepi, penyebabnya :
– Penyakit infeksi
– Demam thypoid, Hepatitis, Influenza,
campak, malaria, juga tiap jenis infeksi
akut.
– Bahan kimia dan fisika misal pada
radiasi dan obat, Hiperspleenisme,
penyakit hati
26
8. LIMFOPENIA
Penurunan jumlah limposit dalam
darah tepi, penyebab :
– Kematian kortikosteroid misalnya
akibat terapi dengan obat Steroid.
– Penyakit berat misal : Gagal jantung,
gagal ginjal, TBC berat.
27
9. AGRANULOSITOSIS
Menghilangnya granulosit dalam darah
tepi secara mendadak pada seseorang
yang sebelumnya normal. Pada
agranulositosis yang umum jumlah
leukosit rendah dan limposit matang
merupakan satu-satunya jenis leukosit
yang ada dalam darah tepi.
Penyebabnya : Penyakit autoimmune,
juga obat contoh obat : Antalgin dan
sulfonamide
28
10. REAKSI LEUKEMOID
Leukositosis reaktif yang bukan
proses keganasan (Benigna) dengan
sel-sel leukosit belum matang dan
matang yang memasuki sirkulasi
dalam jumlah berlebihan.
29
KELAINAN MORFOLOGI TROMBOSIT
30
Trombosit raksasa
(giant thrombocyte)
31
Trombosit raksasa (giant Trombosit raksasa (giant
thrombocyte) thrombocyte)
Kelainan hanya terdpt pd Kelainan hanya terdpt pd
ukuran, susunan granulomer ukuran, susunan
dan hialuromer msh nyata granulomer dan hialuromer
msh nyata
Bizzare thrombocyte
33
JUMLAH NORMAL TROMBOSIT DI DARAH TEPI
(“CIRCULATING POOL”) : 150.000 – 400.000 /uL.
TROMBOSITOSIS.
JUMLAH TROMBOSIT DI DARAH TEPI
MENINGKAT LEBIH TINGGI DARI
“RANGE” NORMAL
TROMBOSITOPENIA
JUMLAH TROMBOSIT DI DARAH TEPI
KURANG DARI “RANGE” NORMAL
TROMBOSITOSIS DAPAT TERJADI :
FISIOLOGIS :
KERJA BERAT
PADA PEMBERIAN ADRENALIN
PATOLOGIS :
KELAINAN SISTEM HEMOPOITIK
KEADAAN ASPLENIK
INFEKSI
KEGANASAN
PATOLOGIS :
KELAINAN SISTEM HEMATOPOITIK :
KELAINAN MIELOPROLIFERATIF :
TROMBASTEMIA, POLISITEMIA VERA,
LEUKEMIA GRANULOSITIK KRONIK,
MIELOFIBROSIS
REGENERASI CEPAT : PASCA
PERDARAHAN/HEMOLISIS
REBOUND TROMBOSITOSIS : (REAKSI
PASCA PENGOBATAN TROMBOSITOPENIA)
LAIN – LAIN : HEMOFILIA, ANEMIA DEF. Fe
PATOLOGIS :
KEADAAN ASPLENIK :
PASCA SPLENEKTOMI
AGENESIS LIMPA
TROMBOSIS VENA LIENALIS
PATOLOGIS :
INFEKSI :
OSTEOMIELITIS
TBC
KOLITIS ULSERATIF
PATOLOGIS :
KEGANASAN :
Hodgkin's lymphoma (Hodgkin's
disease) merupakan kanker pada
sistem limfatik, yang merupakan
bagian dari sistem kekebalan tubuh.
LAIN-LAIN :
PASCA TRAUMA
PASCA BEDAH
PATOFISIOLOGI
GANGGUAN TROMBOPOISIS
(PRODUKSI TROMBOSIT BERKURANG)
PENGGUNAAN TROMBOSIT MENINGKAT
ATAU DESTRUKSI TROMBOSIT MENINGKAT
KELAINAN DISTRIBUSI TROMBOSIT
(POOLING TROMBOSIT DI LIMPA
MENINGKAT)
GANGGUAN TROMBOPOISIS
[PRODUKSI TROMBOSIT BERKURANG] :
KELAINAN FEREDITER :
THROMBASTHENIA (GLANZMANN’
DISEASE)
DEFISIENSI GLIKOPROTEIN IIa & Iib PADA
MEMBRAN TROMBOSIT GANGGUAN
AGGREGASI TROMBOSIT
BERNARD-SOULIER SYNDROME: TROMBOSIT >
BESAR DARI NORMAL & DEF GLIKOPROTEIN Ib
GANGGUAN MELEKAT PADA FAKTOR
WILLEBRAND
ITP
05/10/2022 49
KELAINAN DIDAPAT :
05/10/2022 53