Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH VIROLOGI

PENYAKIT OLEH VIRUS DAN PENANGANANNYA

OLEH

WA ODE NUR INTAN/A201901096/E3

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “PENYAKIT OLEH
VIRUS DAN PENANGANANNYA”. Dan juga kami berterima kasih Kepada Bapak Taufik
Walhidayah, S.Si.,M. Biomed, Sc selaku dosen mata kuliah Virologi yang telah memberikan
tugas ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kendari, 08 Mei 2022

Wa Ode Nur Intan


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................

B. Rumusan Masalah......................................................................................................

C. Tujuan........................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus.........................................................................................................

B. Gejala dan penyaki-penyakit yang disebabkan oleh virus .........................................

C. Penanganan penyakit yang di sebabkan oleh virus ....................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................................

B. Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virus adalah patogen subseluler dan merupakan intraseluler yang mengambil
alih parasit obligat menginfeksi dan fungsi komponen sitoplasma sel inang untuk
bereplikasi (Fields et al., 2013). Secara umum, virus diselubungi oleh pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikopropein, atau kombinasi ketiganya, yang disebut
kapsid, serta mengandung genom asam nukleat DNA atau RNA (Fields et al., 2013).
Sebagai parasit obligat intraseluler, virus sangat bergantung pada komponen-
komponen biokimia sel eukariotik maupun prokariotik untuk menunjang proses
replikasinya. Setelah berhasil masuk ke dalam sel, virus akan mengirimkan genomnya
ke dalam sel inang untuk selanjutnya diekspresikan (transkripsi dan translasi) oleh sel
inang untuk menjadi protein fungsional yang kemudian akan mendukung proses
replikasi virus membentuk virion baru
Penyakit akibat infeksi virus merupakan satu kumpulan jenis-jenis penyakit
yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang anak-anak. Oleh sebab itu, para
petugas kesehatan rumah sakit (paramedis) perlu mengetahui gejala- gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit yang dikarenakan infeksi virus. Penyakit akibat infeksi virus
pada anak dan gejala-gejala yang ditimbulkan sangat banyak. Suatu gejala penyakit
yang disebabkan oleh virus pada makanan dan lingkungan dapat merupakan indikasi
dari suatu penyakit yang akan diderita anak.
Beberapa penyakit yang dialami oleh manusia banyak yang disebabkan oleh
infeksi virus. Penyakit yang menyerang manusia yang disebabkan oleh infeksi virus
diantaranya adalah cacar air, herpes, polio, influenza, AIDS, campak, dan lain
sebagainya. Infeksi virus menjadi penyebab terbesar yang mengakibatkan penyakit
yang menyerang pada manusia. Namun kebanyakan orang masih keliru dengan
pengobatan yang dilakukan terhadap infeksi virus yaitu dengan pemberian antibiotik
(Judarwanto, 2010). Pemberian antibiotik merupakan kesalahan yang sering terjadi
pada penderita infeksi virus, sebab antibiotik berfungsi untuk membunuh
mikroorganisme seperti bakteri atau jamur. Struktur antara bakteri dengan virus sudah
jelas berbeda. Penggunaan antibiotik justru dapat menyebabkan resistensi bakteri. Hal
ini menunjukkan bahwa pemahaman orang-orang terkait infeksi virus masih terdapat
kekeliruan. Sehingga diperlukan pemahaman yang benar tentang infeksi virus pada
tubuh manusia melalui proses pembelajaran.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu virus
2. Untuk mengetahui penyaki- penyakit yang disebabkan oleh virus
3. Untuk mengetahui gejala- gejala penyakit yang di sebabkan oleh virus
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan penyakit yang di sebabkan oleh
virus
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Virus adalah salah satu jenis parasit, yaitu organisme yang hidup pada atau di
dalam makhluk hidup lain (disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi
bantuan atau manfaat pada inangnya. Virus menginfeksi sel organisme biologis. Ia
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi (masuk-
menguasai) dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Jadi, virus merupakan parasit obligat yaitu parasit
yang tidak dapat bereproduksi di luar sel inang, memaksa inang untuk membantu
reproduksi parasit dan di luar inangnya menjadi tak berdaya (Nurfadhilah dan Utomo.
2020).
Replikasi virus terdiri da- ri 6 tahap: (1) Penempelan (= attachment, adsorbsi).
Pada tahap ini, receptor-binding protein virus berikatan secara spesifik dengan receptor
pada permukaan sel inang. (2) Penetrasi (= internali- sasi). Ada 3 jenis mekanisme un-
tuk penetrasi: fusi, endosito-is (viropexis), dan translokasi. (3) Uncoating. Asam
nukleat virus terpisah dari coat proteinnya. (4) Biosintesa. Tahap ini terdiri dari
produksi protein-protein struk- tural virus dan enzim-enzim ser- ta replikasi genom
virus (Johan,2015)
Penyakit infeksi merupakan satu kumpulan jenis-jenis penyakit yang mudah
menyerang anak-anak yang disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, dan infeksi
parasit . Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling utama
di negara- negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan
Rumah Tangga Tahun 2007, penyebab utama kematian antara lain 28,1 % disebabkan
oleh penyakit infeksi dan parasit, 18,9 % disebabkan oleh penyakit vaskuler, dan 15,7
% disebabkan oleh penyakit pernapasan. Hal lain yang juga menjadi pertimbangan
adalah banyaknya angka kematian pada anak Indonesia yaitu lebih dari 200 anak
meninggal per 100.000 angka kelahiran.Angka ini masih jauh dari MDGs (Millennium
Development Goals) Negara Indonesia di tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran
(Mutsaqof, dkk. 2015).
Penyakit akibat infeksi virus merupakan satu kumpulan jenis-jenis penyakit
yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang anak-anak. Oleh sebab itu, para
petugas kesehatan rumah sakit (paramedis) perlu mengetahui gejalagejala yang
ditimbulkan oleh penyakit yang dikarenakan infeksi virus. Penyakit akibat infeksi virus
pada anak dan gejala- gejala yang ditimbulkan sangat banyak. Suatu gejala penyakit
yang disebabkan oleh virus pada makanan dan lingkungan dapat merupakan indikasi
dari suatu penyakit yang akan diderita anak. Kemajuan teknologi yang mampu
mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence
atau Kecerdasan Buatan. Salah satu teknologi kecerdasan buatan adalah sistem pakar
yang merupakan program komputer yang dapat meniru proses pemikiran dan
pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah. Implementasi sistem pakar
banyak digunakan pada bidang kesehatan karena sistem pakar dipandang sebagai cara
penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam suatu program,
sehingga dapat memberikan suatu keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas
(Heri, dkk. 2016).
Secara umum, pengendalian penyakit menular akibat virus telah mulai
mengalami kemajuan. Hal ini tercapai melalui peningkatan kepedulian masyarakat
global dalam aspek sanitasi, peningkatan kualitas perawatan medis, dan maraknya
pengembangan vaksin dan antivirus baru dari berbagai sumber hayati sebagai salah satu
upaya imunofarmakologi dan imunoterapi (Graham and Sullivan, 2018, Verhoef et al.,
2019).
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menangani infeksi virus adalah
melalui pendekatan imunofarmakologi dan imunoterapi. Dalam studi
imunofarmakologi, modulasi respon imun dipelajari dan dianalisis melalui regulasi
inhibisi maupun induksi terhadap aktivitas sel dan jaringan, baik dari sistem imun
alamiah maupun sistem imun adaptif dengan tujuan untuk mendapatkan pilihan
terapeutik yang lebih efektif dan lebih aman bagi pasien. Saat ini, imunofarmakologi
dan imunoterapi dipandang penting untuk memenuhi kebutuhan klinis berbagai kondisi
patologis seperti penyakit autoimun, alergi dan asma, imunodefisiensi, infeksi kronis,
tumor, penyakit inflamasi dan degeneratif kronis, hingga gangguan metabolisme
(Harding, dkk., 2018).
Coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia. Manusia yang terjangkit virus
tersebut akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari
flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat.
Coronavirus sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China
pada Desember 2019, dan diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARSCOV2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus
Disease-2019 (COVID-19) (Nasution, dkk. 2021).
Penularan Covid-19 dapat terjadi pada aktivitas-aktivitas medis maupun bukan
medis. Kemungkinan transmisi pada aktivitas medis di antaranya adalah pada saat
pengambilan dan setelah penanganan sampel swab pasien. Karena itu, Tang et al.
(2020a) menyarankan agar ekstraksi asam nukleat dari sampel swab sebelum analisis
RT-PCR dilakukan di laboratorium dengan klasifikasi minimal Biosafety Level 2
(BSL-2), serta menerapkan prosedur kerja yang ketat untuk menghindari terjadinya
tumpahan atau kontaminasi dari cairan sampel selama penanganan sampel. Transmisi
virus ini pada aktivitas medis lainnya dapat terjadi melalui kontak langsung ataupun
tidak langsung dengan penderita. Karena penularan virus ini di antaranya melalui
aerosol, maka petugas kesehatan yang berinteraksi langsung atau dalam jarak dekat
dengan pasien memiliki risiko tinggi tertular. Meskipun pemakaian APD lengkap
merupakan prosedur yang diterapkan di berbagai fasilitas kesehatan, namun kejadian
petugas kesehatan tertular penyakit Covid-19 terus berlangsung . Penularan ini diduga
terjadi melalui kontak tidak langsung dengan permukaan bendabenda yang digunakan
oleh penderita, dengan benda-benda yang bersinggungan dengan penderita, atau karena
APD yang tidak memadai (Prayitno dkk. 2021).
Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus, influenza
dibagi dalam tiga tipe virus yang berbeda yaitu tipe A,B dan C. Penyakit ini mudah
menular. Cara penularannya bisa melalui bersin,batuk, atau bercakap-cakap dengan
penderita. Karena disebabkan oleh virus, penyakit ini tidak bisa disembuhkan.
Penderita bisa sembuh dengan sendirinya jika kondisi badannya membaik (fit)
(Agromedia, 2004:61), gejalanya bervariasi tergantung pada ketahanan tubuh
penderita, mulai dari demam, batuk, pilek, bersin, dan mata yang berair. Selain gejala
tersebut bisa juga menimbulkan pegal linu otot dan tulang (Tapan, 2004:17), disebutkan
pula gejala pertama influenza adalah tubuh terasa dingin namun badan demam dengan
suhu tubuh mencapai 390C . Dalam gejala influenza meliputi badan terasa sakit
terutama tulang sendi dan tenggorokan, batuk dan bersin, demam, pusing, iritasi mata,
sakit perut dan lain sebagainya (Pratiwi dan Kartono, 2008)
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus
Kata “virus” ini berasal dari bahasa Latin, yaitu virion yang artinya adalah racun.
Virus itu sendiri selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga bisa
dibilang sulit sekali mati atau hilang. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan muncul
virus-virus baru yang terkadang bisa saja membuat manusia atau makhluk hidup lainnya
sakit.
Virus termasuk bagian dari mikroorganisme. Dinamakan bagian dari
mikroorganisme karena merupakan makhluk hidup dengan ukuran hanya beberapa mikro
atau mungkin lebih kecil dari itu, karena 1 mikron sama dengan 0,001 mm. Berdasarkan
pengertian virus di atas, maka dapat dikatakan bahwa virus adalah organisme parasit, yang
mana ia membutuhkan inang untuk bertahan hidup. mikroorganisme ini harus menemukan
inang untuk bereproduksi, termasuk melalui sel tubuh manusia. Tanpa menumpang ke
tubuh inangnya, ia tidak bisa mereplikasi diri. Beberapa spesies organisme ini bahkan dapat
membunuh sel inangnya untuk dapat berkembang biak. Jika ia tidak menemukan inang,
virus tidak bisa hidup dalam waktu yang lama Grameds.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini, ia selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya influenza dan HIV),
hewan (misalnya flu burung), atau tanaman (misalnya -mosaik tembakau). Lalu apa saja
ciri- ciri yang dimiliki oleh virus? Berikut beberapa diantaranya:
1. Hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung
protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
2. Ukurannya sangat kecil yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m.
3. Tubuh virus tidak berbentuk sel. Sehingga virustidak memiliki inti sel, membran.
plasma, dan sitoplasma.
4. Hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal juga sebagai
parasit intraseluler obligat.
5. Merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu
bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan
makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
6. Memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T, dan
silindris.

Struktur tubuh virus


Pada umumnya struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan
kapsid. Selain itu, mikroorganisme ini juga memiliki struktur tambahan, seperti asam nukleat
ini terdiri dari DNA atau deoxyribo nucleid acid atau RNA atau ribonucleid acid. Secara umum,
struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh, ekor, dan kapsid.
1. Kepala
Struktur Virus Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang
menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu
selubung protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada
jenis virusnya. Kapsid bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang
lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi
sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk
tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
2. Isi Tubuh
Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetik yang berupa salah
satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki akan
mempengaruhi bentuk tubuh virus. Isi tubuh biasanya berupa RNA yang berbentuk
menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab
penyakit polyomyelitis, influenza, dan radang mulut dan kuku.

3. Ekor
Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas
beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus.
4. Kapsid
Struktur virus kapsid adalah struktur virus yang letaknya berada di luar virus
dan memiliki kandungan subunit berupa protein yang cukup banyak. Kandungan
tersebut lebih dikenal dengan sebutan kapsomer. Bentuk kapsid bisa dibilang cukup
beragam, sehinga bisa memengaruhi bentuk virus itu sendiri.

B. Penyakit-Penyakit Dan Gejala Yang Disebabkan Oleh Virus


Ada beberapa penyakit yang muncul dan ternyata disebabkan oleh virus, sebagai berikut
1. COVID-19
Coronavirus disease 2019 atau yang juga disebut sebagai COVID 19 merupakan
penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 atau severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2. Gejala yang muncul dari COVID-19 yang paling umum yakni, batuk
kering, demam, serta napas yang terasa sesak.
2. Kanker Serviks
Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV (human papillomavirus)
yang berkembang lebih dari 20 tahun atau lebih lama setelah terjadinya infeksi
HPV.Infeksi HPV adalah infeksi virus yang menyebabkan pertumbuhan kulit atau
selaput lendir.Awal mula HPV adalah kutil yang lama-kelamaan dapat berkembang
menjadi kanker.Hingga saat ini ada lebih dari 100 varietas HPV, tetapi hanya ada
sebagian kecil HPV yang dapat menyebabkan kanker.
3. Demam Kuning
Demam kuning atau yellow fever disebabkan oleh virus Arbovirus yang
biasanya ditularkan hewan Arthropoda seperti serangga, laba-laba, hingga lipan.
Pembuluh darah sebelah dalam dan hati akan terganggu sehingga penderita mengalami
penurunan fungsi hati. Penyakit akan diawali dengan demam.
4. Herpes
Herpes merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh
herpes simplex virus.Penderita herpes biasanya mengalami gangguan pada membran
mucus di mulut, kulit, dan alat kelamin.
5. Ebola
Ebola datang dari virus bernama Ebola yang akan menyebabkan pendarahan di
dalam tubuh. Hingga sekarang, belum ada obat untuk menangani virus ini.Kasus Ebola
pernah banyak ditemukan di daerah Afrika Selatan.
6. Gondong
Gondong atau yang biasa disebut sebagai gondongan bersumber dari virus
Paramyxovirus A. Pada awalnya penyakit ini akan menyerang saluran pernapasan, lalu
menginfeksi seluruh tubuh melalui darah, terutama kelenjar ludah dan testis pria.
7. Flu Burung
Flu yang pernah ditemukan di Indonesia ini berawal dari virus H5N1 dan H7N9.
Penderita flu burung akan menderita infeksi saluran pernapasan yang berbeda di setiap
orang. Penderita dapat mengalami infeksi ringan seperti demam dan batuk hingga
infeksi berat berupa pneumonia dan syok. Gejala-gejala lain yang ditemukan adalah
gangguan pencernaan seperti diare, mual dan muntah.
8. Campak
Campak disebabkan oleh virus yang akan menimbulkan ruam merah di seluruh
tubuh. Campak awalnya menular dari cairan percikan bersin atau batuk hingga masuk
melalui saluran pernapasan dari mulut ke bronki atau paru-paru.Orang yang memiliki
penyakit bronkitis atau infeksi paru-paru memiliki resiko yang lebih tinggi untuk
terjangkit campak.
9. Pilek
Pilek merupakan jenis penyakit yang umum diderita, gejala yang timbul adalah
bersin, hidung tersumbat, radang tenggorokan, serta batuk. Penyakit yang satu ini lebih
banyak menyerang anak dengan usia dibawah 6 tahun.
10. Flu
Flu adalah salah satu penyakit yang disebabkan virus.Umumnya, flu memiliki
beberapa gejala yang lebih serius jika dibandingkan dengan gejala pada pilek.Beberapa
gejala yang dirasakan adalah meriang, mual, kelelahan, muntah, sakit kepala serta nyeri
pada otot.flu sendiri lebih sering muncul di saat musim hujan. Hal ini dikarenakan iklim
yang lembab yang dapat membuat penyebaran virus flu menjadi lebih cepat.
11. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster.Penyakit yang satu ini
lebih umum dialami oleh anak yang berusia di bawah 15 tahun.Namun, orang dewasa
juga bisa mengalami penyakit tersebut.gejala yang umum muncul adalah gatal serta
ruam. Gejala ini bisa muncul di area dada, wajah, punggung, bahkan seluruh tubuh.
12. Demam berdarah dengue
Penyakit yang satu ini lebih sering ditemukan di daerah yang lembab serta
hangat.Cara penularannya adalah melalui nyamuk aedes aegypti yang
menggigit.Penyakit yang satu ini juga umum terjadi ketika musim penghujan. Gejala
yang ditimbulkan meliputi sakit kepala, demam yang tinggi, munculnya ruam, nyeri
pada sendi dan otot serta muntah
13. Chikungunya
Virus chikungunya dapat tersebar dikarenakan oleh gigitan nyamuk yang juga
menyebarkan virus zika serta berdarah dengue dan virus zika.Gejala yang muncul dari
penyakit ini adalah rasa nyeri pada sendi, serta demam. Gejala lain yang juga bisa
muncul adalah pembengkakan sendi, sakit kepala, nyeri otot, serta ruam.

14. Rabies
Penyakit yang satu ini dapat disebabkan oleh virus rabies yang disebabkan oleh
gigitan hewan.Gejalanya meliputi, sakit kepala, demam, kebingungan, ketakutan pada
air, halusinasi, serta kelumpuhan.
15. Rubella
Penyakit yang satu ini sangat membahayakan bagi janin yang ada di
kandungan.Pasalnya rubella dapat menyebabkan cacat bawaan sampai dengan
keguguran.Gejala dari penyakit tersebut yakni, ruam yang muncul pada area wajah,
setelah itu menyebar ke seluruh tubuh.selain itu, penderita juga akan mengalami demam
ringan.
16. Zika
Penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus adalah zika.Virus zika dapat
menyebar karena gigitan nyamuk.Namun, penyakit ini juga bisa menyebar dari aliran
darah ibu ke janin namun karena hubungan seksual.Gejalanya yakni ruam, demam,
nyeri otot dan sendi, sakit kepala, gatal di seluruh bagian tubuh.
17. HIV/AIDS
HIV merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus HIV bekerja
dengan cara melemahkan sistem imun penderitanya, caranya adalah dengan
menghancurkan sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi. AIDS sendiri
merupakan tahap akhir dari perkembangan infeksi HIV.Penyakit tersebut dapat
menular melalui hubungan seksual yang beresiko. Selain itu juga bisa disebabkan
karena pemakaian jarum suntik yang sama dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
18. Polio
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus adalah polio.Virus pada
penyakit ini masuk melalui rongga hidung atau mulut.Kemudian, virus tersebut
menyebar ke dalam aliran darah.Penyakit polio atau yang dikenal pula dengan sebutan
poliomyelitis, membuat penderita sulit bernapas hingga lumpuh.Sekitar 90% polio
tidak menunjukkan gejala sebelumnya.
19. Hepatitis
Hepatitis disebabkan infeksi virus dalam tubuh.Umumnya, hepatitis menyerang
hati atau liver.Namun, selain disebabkan oleh virus, hepatits juga bisa disebabkan oleh
kondisi atau penyakit lain, seperti konsumsi alkohol berlebih atau penggunaan obat-
obatan yang tak sewajarnya.
20. Rabies
Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus.Penyakit ini ditularkan
melalui saliva hewan, seperti anjing, kucing, atau kera.Rabies dapat dialami oleh orang
yang memiliki luka terbuka atau setelah terkena gigitan hewan.

C.Penanganan Penyakit Yang Disebabkan Oleh Virus


Pemberian antibiotik tidak bisa digunakan untuk penanganan atau mengobati
infeksi virus.Tidak seperti infeksi bakteri yang merespons antibiotik, infeksi virus tidak
mudah diobati.Ini karena virus sangat sederhana sehingga mereka menggunakan sel
inangnya untuk melakukan aktivitasnya.Untuk mengobati infeksi virus dokter biasanya
akan memberikan antivirus, obat yang bekerja dengan mengganggu enzim virus
sebagai gantinya. Hanya saja tidak semua infeksi virus bisa diberikan
antivirus.Antivirus saat ini tersedia hanya untuk mengobati penyakit infeksi virus,
seperti influenza, herpes, hepatitis B dan C dan HIV.
Untuk bisa sembuh dari penyakit infeksi, dokter akan memberikan resep yang
dapat membantu perbaikan sistem kekebalan tubuh yang menjadi kunci pengobatan.
Sementara pemberian vaksin sejak dini dapat membantu mencegah dari berbagai
penyakit infeksi virus.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Virus termasuk bagian dari mikroorganisme. Dinamakan bagian dari
mikroorganisme karena merupakan makhluk hidup dengan ukuran hanya beberapa
mikro atau mungkin lebih kecil dari itu, karena 1 mikron sama dengan 0,001 mm.
Berdasarkan pengertian virus di atas, maka dapat dikatakan bahwa virus adalah
organisme parasit, yang mana ia membutuhkan inang untuk bertahan hidup.
mikroorganisme ini harus menemukan inang untuk bereproduksi, termasuk melalui sel
tubuh manusia. Tanpa menumpang ke tubuh inangnya, ia tidak bisa mereplikasi diri.
Beberapa spesies organisme ini bahkan dapat membunuh sel inangnya untuk dapat
berkembang biak. Jika ia tidak menemukan inang, virus tidak bisa hidup dalam waktu
yang lama Grameds.
Untuk bisa sembuh dari penyakit infeksi, dokter akan memberikan resep yang
dapat membantu perbaikan sistem kekebalan tubuh yang menjadi kunci pengobatan.
Sementara pemberian vaksin sejak dini dapat membantu mencegah dari berbagai
penyakit infeksi virus.

B. Saran
Penyusunmengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kebaikan
kedepannya agar penyusun dapat menyajikan makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Apriliani Ety dan Aminah Zahra. 2017. Peningkatan Risiko Mikrosefali Akibat.
Infeksi Virus Zika Pada Kehamilan. Jurnal Majority. Vol 6, No 2.
Johan,S. D., Faccenda, E., Southan, C., Maffia, P. dan Davies, J. A. 2018. A new guide
to immunopharmacology. Nature Reviews Immunology, 18, 729-729.
Heri, Helfi Nasution, dan Helen Sasty Pratiwi, 2016. Diagnosis Penyakit Akibat Infeksi
Virus Pada Anak Mnggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal Teknik
Informatika. Vol 1, No.1
Khairiyah. 2011. Zoonosis Dan Upaya Pencegahannya (Kasus Sumatera Utara). Jurnal
Litbang Pertanian. Vol 30, No 3.
Khan, M. M. 2016. Immunopharmacology, Springer International Publishing
Lucianus Johan. 2003. Indtroduksi Genetika Molekular Virus. JKM. Vol 3,No1.
Marniasih Wulan, Dessy Hermawan dan Zaenal Abidin. 2012. Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Campak Di Wilayah Kerja Puekesmas Natar
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. Jurnal Dunia Kesmas. Vol 1, No 1.
Mutsaqof Ahmad Aniq Noor, Wiharto S.T.M.kom, dan Esti SyryaniS.Si M.Kom.2015.
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Infeksi Menggunakan
ForwardChaining. Jurnal Itsmart. Vol 4, No 1.
Murphy, K. M. & Weaver, C. 2016. Janeway's Immunobiology, Garland Science,
Taylor & Francis Group, LLC.
Nasution Nurul Hidayah, etal. 2021. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang
Pencegahan Covid-19 Di Kecamatan Padang Sidimpuan Batu Nadia, Kota
Padang Dimpuan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. Vol 6, No 1.
Nur Fadhillah dan Erry Utomo. Buku Hypercontent Virus Kenali – Hindari. Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Prayitno Joko, Rahmania Admirasari, Joko P Susanto dan Rudi Nugroho.2021.
Tinjauan Teknologi Inakgivasi Virus Untuk Penanggulangan Pandemi Covid-
19. Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia. Vol.8 No.1
RitongaMhdRidhon, Solikhun, Muhammad Ridwan Lubis dan Perdana Windarto.2018.
Sistem Pakar Diagnosa Gejala Awal Penyakit Akibat Virus Pada Anak Berbasis
Mobile ForwardChaining. Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan.
Vol 2, No 2.
Rouse, B. T. & Sehrawat, S. 2010. Immunity and immunopathology to viruses: what
decides the outcome? Nature Reviews Immunology, 10, 514-526.
Usmar, Andi Maghfirah Nurul Fitri, Dewi Yuliana dan Firman Nainu.2021. Riview;:
imunoterapi Penanganan Infeksi Virus. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia.
Vol 7, No 1.

Verhoef, J., Van Kessel, K. & Snippe, H. 2019. Immune Response in Human
Pathology: Infections Caused by Bacteria, Viruses, Fungi, and Parasites.
Nijkamp and Parnham's Principles of Immunopharmacology, 165-178.
Yanti Henny Elfira dan Aryati. 2015. Penyakit Virus Ebola. Indonesian Journal Of
Clinical Pathology And Medical Laboratory.Vol 21, No 2.
Yu, J. C., Khodadadi, H., Malik, A., Davidson, B., Salles, É. D. S. L., Bhatia, J., Hale,
V. L. & Baban, B. 2018. Innate Immunity of Neonates and Infants. Frontiers in
Immunology, 9

Anda mungkin juga menyukai