Anda di halaman 1dari 46

OUTLINE

Kuliah ke-2 (dr.Prima Adelin, SpPK)


1.INDEKS ERITROSIT
1.1 MCV
1.2 MCH
1.3 MCHC
1.4 INTERPRETASI INDEKS ERITROSIT
2. NILAI NORMAL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
2.1 HEMOGLOBIN
2.2 LEUKOSIT
2.3 TROMBOSIT
2.4 ERITROSIT
2.5 HEMATOKRIT
2.6 LED
2.7 HITUNG JENIS LEUKOSIT
Visi FK UNBRAH
• Menjadi program studi kedokteran yang
terkemuka dan unggul di tingkat Nasional
dalam bidang geriatri serta menghasilkan
lulusan yang kompeten, profesional,
dan berakhlakul karimah pada tahun
2025.
Misi FK UNBRAH
• Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang
berkualitas dengan penguatan di bidang geriatri
• Melaksanakan penelitian yang sesuai dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan yang dipublikasikan di
tingkat nasional dan internasional dengan penguatan di bidang
geriatri
• Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas yang
dititikberatkan pada masalah geriatri dengan melibatkan peran
serta masyarakat.
• Menyelenggarakan dan mengembangkan tata kelola organisasi
yang berorientasi pada kualitas, otonomi, dan akuntabilitas.
• Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai
institusi dan organisasi terkait di tingkat nasional dan internasional.
• Menerapkan tata nilai yang Islami dalam lingkungan kampus
NILAI ERITROSIT RATA-RATA
• Terdiri dari: MCV, MCH, MCHC

• Dihitung dari jumlah eritrosit, kadar Hb dan


Hematokrit

• Tujuan : memperkirakan ukuran eritrosit, isi


eritrosit dan kandungan Hb eritrosit 
klasifikasi anemia secara morfologis
• Klasifikasi anemia :

– normositik normokrom

– mikrositik hipokrom

– makrositik

Semua klasifikasi anemia berdasarkan Indeks


Eritrosit  Harus di konfirmasi dengan sediaan
hapus darah tepi (SHDT)  melihat morfologi
eritrosit !
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
= Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (HER)

• Menunjukkan rata-rata berat Hb di dalam 1 eritrosit


(pg Hb /RBC)

• Terutama digunakan untuk menilai derajat beratnya


anemia
• MCH = Hb x 10 pg
Jumlah eritrosit ( 10⁶/μL)

Nilai Normal: 27-32 pg (pikogram)


Mean Corpuscular Hemoglobin Consentration (MCHC)
= Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER)

• Mengukur rata-rata kadar Hb di dalam semua


eritrosit

• Digunakan untuk memantau terapi anemia


• MCHC = Hb x 100 %
Ht
• Nilai Normal : 32-37%
INTERPRETASI NILAI ERITROSIT RATA-RATA

• Yang menentukan ukuran : MCV/VER

• Normositik (ukuran eritrosit normal) : MCV = 84-96 fL

• Mikrositik (ukuran eritrosit kecil) : MCV = < 84 fL

• Makrositik (ukuran eritrosit besar) : MCV = > 96 fL

Mikrositik Normositik Makrositik


• Yang menentukan warna/krom : MCH/MCHC

– Hipokrom (daerah pucat eritrosit >1/3) : MCH < 27 pg atau


MCHC < 32%

– Normokrom (daerah pucat eritrosit 1/3) : MCH 27-32 pg atau


MCHC 32-37%

– Polikrom ( tidak ada daerah pucat eritrosit) : MCH > 32 pg

Hipokrom Normokrom Polikrom


CONTOH SOAL:
• Jika diketahui Hb: 7 gr/dL, Ht: 21 % dan Jumlah eritrosit 3 juta/μL,
maka:

- MCV/ VER = 21 (%) x10 = 70 fL


3 (juta/ μL) INTERPRETASI:
ANEMIA MIKROSTIK HIPOKROM
- MCH/ HER = 7 (g/dL) x 10 = 23 pg
3 (juta/ μL)
Selalu mesti dikonfirmasi dengan
- MCHC/ KHER = 7 (g/dL) x 100% = 33 % Sediaan Hapus Darah Tepi !

21
NILAI NORMAL PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI RUTIN
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
• Hemoglobin
• Eritrosit
• Hematokrit
• Indeks Eritrosit
• Laju Endap Darah
• Leukosit
• Hitung Jenis Leukosit
• Trombosit
Hemoglobin
• Metode Pemeriksaan :
– Kolorimetrik visual : Sahli (hematin asam)
– Oksihemoglobin (HbO₂)
– Sianmethemoglobin (HiCN)
– Sodium lauryl sulfat (HbSLS) : modifikasi HiCN

• Alat otomatis : Hematology Analyzer (sysmex,


mindray, dll)
INTERPRETASI KADAR HEMOGLOBIN
Nilai rujukan WHO:

-anak 6 bl- 6 th 11 g/dL

-anak 6 th – 14 th 12 g/dL

-laki-laki dewasa 13 g/dL

-wanita dewasa tidak hamil 12 g/dL

-wanita dewasa hamill 11g/dL


INTERPRETASI KADAR HEMOGLOBIN

• Sumber: Hoffbrand & Moss, 2011


INTERPRETASI KADAR HEMOGLOBIN

• Menurun • Meningkat
– Anemia: anemia def Fe, – Polisitemia vera
peny kronis,perdarahan, – Berada di pegunungan
– ggn sumsum
tulang : Anemia aplasia,
keganasan
– Abnormalitas Hb :
Thalasemia, Hbpati
PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT

PRINSIP

• Darah diencerkan dihitung jumlah sel


dalam volume tertentu

METODE

• Manual
• Otomatis
HITUNG ERITROSIT

• MANUAL :
– Kamar hitung
– Pipet
– Larutan pengencer hayem

ALAT OTOMATIS:
Hematology analyzer :
Interpretasi Hasil
Nilai Rujukan:
-neonatus : 4,4 – 5,8 juta/uL
-bayi/anak-anak : 3,8 – 5,5 juta/uL
-wanita : 4 – 5 juta/uL
-laki-laki : 4,5 – 5,5 juta/uL

Nilai eritrosit < N :Anemia


Nilai eritrosit > N : Polisitemia
HEMATOKRIT
• Volume eritrosit dalam 100 mL darah, dinyatakan
dalam %
• Metode Pemeriksaan :
– Makrometoda : tabung wintrobe
– Mikrometoda : Kapiler
Nilai normal : Laki-laki 40-48%; Perempuan 37-43%

Hematokrit = Tinggi kolom eritrosit x 100%


Tinggi kolom darah
HEMATOKRIT
• Perbedaan Cara Pemeriksaan Makrometoda dan
Mikrometoda
Cara Pemeriksaan Makrometoda Mikrometoda
Alat Wintrobe Mikrokapiler
Anti Koagulan EDTA, oksalat Heparin
Kecepatan 3000 rpm/ 30’ 16.000 rpm/3’-5’
Sentrifugasi
Yang Dilaporkan Hematokrit, Buffy Coat, Indeks Hematokrit
ikterus
Keuntungan Pembacaan mudah, dapat menilai Darah sedikit
buffy coat dan indeks ikterus Dapat diulang
Cepat
Bisa pada bayi/ massal
Bisa darah vena/kapiler
Kerugian Darah vena (±2 mL) Harus pakai alat ukur
Waktu lama Tidak bisa menilai buffy
Sulit pada bayi coat dan indeks ikterus
Susah untuk diulang
HEMATOKRIT
• Indikasi Pemeriksaan Hematokrit:
– Anemia
– Leukemia
– DHF
– Keadaan dicurigai hemokonsentrasi (Hb ↑, Ht ↑)

Hematokrit ↑ Hematokrit ↓

Polisitemia Anemia
DHF DSS Leukemia
Dehidrasi
LAJU ENDAP DARAH
Laju Endap Darah
• Definisi: Ukuran
kecepatan
pengendapan sel-sel
darah dalam plasmanya
dinyatakan dalam
mm/jam
• Fase-Fase LED:
– 1. Lambat (15'): Agregasi
(rouleux)
– 2. Cepat (30') :
Pengendapan
– 3. Lambat (15'):
Pemadatan
LEUKOSIT
Leukosit merupakan kelompok sel yang fungsi utamanya
untuk pertahanan terhadap bakteri, virus, jamur atau benda
asing lainnya.

Jumlah leukosit dalam darah sering menjadi indikator


terjadinya penyakit. Normalnya antara 4,8×109 sampai
10,8×109 leukosit per liter darah, kira-kira 1% volume darah
dewasa sehat.

Peningkatan jumlah leukosit : leukositosis


Penurunan jumlah leukosit : leukopenia.
HITUNG LEUKOSIT

• MANUAL :
– Kamar hitung
– Pipet
– Larutan pengencer Turk

ALAT OTOMATIS:
Hematology analyzer :
Nilai Normal Jumlah Leukosit:

Dewasa 5.000-10.000/µL

Neonatus 10.000-25.000/µL

1-7 tahun 6.000-18.000/µL

8-12 tahun 4.500-13.500/µL


Interpretasi Jumlah Leukosit Abnormal:

>10.000/µL Leukositosis

< 5.000/µL Leukopenia

10.000-15.000/µL Leukositosis ringan

15.000-20.000/µL Leukositosis sedang

20.000-50.000/µL Leukositosis berat

>50.000/µL Reaksi leukomoid


HITUNG JENIS LEUKOSIT
HITUNG JENIS LEUKOSIT
• = DIFFERENTIAL COUNT
• Membedakan jenis leukosit dalam 100 sel
leukosit
• Jenis sel leukosit normal dalam darah tepi :
– Basofil
– Eosinofil
– Netrofil Batang
– Netrofil segmen
– Limfosit
– Monosit
Melaporkan Hitung Jenis

Mulai dengan sel basofil, eosinofil, neutrofil batang,


neutrofil segmen, limfosit dan monosit
Nilai normal hitung jenis pada dewasa

- Basofil : 0-1 %
- Eosinofil :1–3%
- Neutrofil batang :2–6%
- Neutrofil segmen : 50 – 70 %
- Limfosit : 20 – 40 %
- Monosit :2–8%
Penyebab Eosinofilia
• Penyakit Alergi
• Penyakit parasit
• Pemulihan dari infeksi akut
• Penyakit kulit tertentu
• Sensitivitas obat
• Poliartritis Nodusa
Penyebab Leukositosis Netrofil
• Infeksi Bakteri
• Peradangan dan Nekrosis Jaringan : miositis,
vaskulitis, trauma
• Kelainan Metabolik : uremia, eklampsia, asidosis,
gout
• Perdarahan akut atau Hemolisis
• Obat : kortikosteroid
• Leukemia mieloid kronik, Penyakit mieloproliferatif
(Polisitemia vera)
Penyebab Netropenia
• 1. Menurunnya produksi sumsum tulang:
– Keracunan obat (Kloramfenikol, Fenotiazid, Obat anti tiroid,
bahan kimia, radiasi
– Benzen
– X-Ray
– Mielofibrosis
– Anemia Aplastik
2. Meningkatnya penghancuran di perifer atau penggunaan di
jaringan
- Hipersplenimus
- Infeksi bakteri : demam tifoid
-Infeksi virus: demam dengue
- Infeksi parasit : malaria
- hemodialisis
Penyebab Limfositosis
INFEKSI:
– Akut: Mononukleosis infeksiosa, Rubela,
pertusis, mumps,hepatitis infeksiosa,HIV,
Herpes simplek, Herpes zoster
– Kronik : TB, Toksoplasmosis, Sifilis
– Leukemia Limfoid Kronik
– Leukemia Limfoblastik Akut
– Tirotoksikosis
Penyebab Limfopenia
• Imunodefisiensi : AIDS
• Destruksi Limfosit : Kortikosteroid, radiasi
• Penyakit Hodgkin
• Gagal Ginjal
• SLE
Penyebab Monositosis
• Infeksi bakteri kronik
• Penyakit jaringan ikat: SLE, artritis
reumatoid
• Infeksi protozoa
• Neutropenia kronik
• Limfoma hodgkin
• Leukemia mielomonositik kronik
TROMBOSIT
TROMBOSIT/PLATELET
TROMBOSIT
Produksi : • Jumlah normal :
150.000-450.000/μL
• Di Sumsum tulang
melalui fragmentasi
• Trombosit ↑ :
sitoplasma pada
• Respons Inflamasi
megakariosit • Trombosit ↓ :
• 1 megakariosit  1000- • DHF
• Leukemia
5000 trombosit

Anda mungkin juga menyukai