Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

BENDA ASING HIDUNG


Presentan :
Kori Liliani 2110070200074

Preseptor :
dr. Elfahmi,Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN THT


RSUD MOHAMMAD NATSIR SOLOK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABITURRAHMAH
2023
Latar Belakang
Corpus alineum atau benda asing adalah benda yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang dalam
keadaan normal tidak ada pada tubuh. Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing eksogen
(dari luar tubuh) dan benda asing endogen (dari dalam tubuh)

Benda asing pada hidung merupakan masalah kesehatan keluarga yang sering terjadi pada anak-
anak

Diagnosis pada pasien sering terlambat karena penyebab biasanya tidak terlihat dan gejal yang
tidak spesifik.
Usaha mengeluarkan benda asing seringkali malah mendorongnya lebih ke dalam sehingga harus
dilakukan secara tepat dan hati-hati. Bila kurang hati-hati atau bila pasien tidak kooperatif, berisiko trauma
yang dapat merusak stuktur organ yang lain
ANATOMI HIDUNG

HIDUNG LUAR
• Kerangka Tulang & Tulang Rawan  dilapisi kulit
Dibentuk • Jaringan ikat
• Otot - otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan/
menyempitkan (lubang hidung)
• Kerangka tulang (Tulang hidung,Prosesus frontalis os
maksila, proseses nasalis os frontal)
TULANG RAWAN
Kerangka tulang rawan terdiri dari
beberapa pasang tulang rawan yang
terletak di bagian bawah hidung, yaitu :
1. Sepasang kartilago nasalis lateralis
superior
2. Sepasang kartilago nasalis lateralis
inferior yang disebut juga sebagai
kartilago ala mayor
3. Tepi anterior kartilago septum
Rongga Hidung (Cavum Nasi)
 Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke
belakang, dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi kavum
nasi kanan dan kiri. Pintu masuk kavum nasi bagian depan disebut nares
anterior dan lubang belakang disebut nares posterior (koana) yang
menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring
 Bagian dari kavum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat di
belakang nares anterior disebut vestibulum. Vestibulum ini dilapisi oleh kulit
yang mempunyai banyak kelenjar sebasea dan rambut-rambut panjang
(vibrise).
 Tiap kavum nasi mempunyai empat buah dinding, yaitu dinding medial,
lateral, inferior, dan superior
Vaskularisasi Hidung
Bagian Atas rongga A. Ethmoid Anterior cabang dari A. carotis interna
hiding A. Ethmoid Posterior A. oftalmika

Bagian Depan rongga hidung


Bagian Medial rongga mendapat darah dari
hidung cabang A. facialis
Bagian Depan septum 
terdapat pleksus Pleksus
woodruff, Kiesselbach, anastomosis dari
anastomose dari : :
A. ethmoidalis a. sfenopalatina
posterior dan a. etmoidalis anterior
A. Sphenopalatina a labialis superior
a.palatina mayor

Bagian Bawah rongga hidung A. Maxilaris interna


Innervasi

Fungsi penghidu berasal dari


Bagian Depan dan Atas nervus olfaktorius
rongga hidung mendapat Saraf ini turun melalui lamina
persarafan sensoris dari : kribrosa dari pemukaan bawah
bulbus olfaktorius dan berakhir
N. Etmoidalis anterior
pada sel-sel reseptor penghidu
yang merupakan
pada mukosa olfaktorius di
cabang
daerah sepertiga atas hidung
N. Nasosiliaris yang
bersal dari
N. Oftalmikus
FISIOLOGI HIDUNG
1. Fungsi Respirasi Udara inpirasi masuk ke hidung menuju system respirasi
melalui nares anterior lalu naik ke atas setinggi konka
media dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring
sehingga aliran udara ini berbentuk lengkungan atau arkus.
Udara yang dihirup akan mengalami humidikasi oleh palut
lender.

2. Fungsi Penghidu Hidung juga bekerja sebagai indra penghidu dan pengecap
dengan adanya mukosa olfaktorius pada atap rongga
hidung konka superior dan sepertiga bagian atas septum.
Partikel bau dapat dapat mencapai daerah ini dengan cara
difusi dengan palut lendir atau bila menarik napas dengan
kuat.
FISIOLOGI HIDUNG
3. Fungsi Fonetik Resonansi Fungsi fonetik resonasi oleh hidung penting untuk kualitas
suara ketika berbicara dan menyanyi. Sumbatan hidung
akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang
sehingga terdengar suara sengau (rinolalia)

4. Fungsi Statistik dan Untuk meringankan beban kepala proteksi terhadap trauma
Mekanik dan pelindung panas

5. Refleks Nasal Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang


berhubungan dengan saluran cerna, kardiovaskuler, dan
pernafasan. Iritasi mukosa hidung menyebabkan refleks
bersin dan nafas berhenti. Rangsangan bau tertentu akan
menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas.
 
Benda Asing di Hidung
• Corpus alineum atau benda asing adalah
benda yang berasal dari luar atau dalam
tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada
pada tubuh.
• Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi
atas benda asing eksogen (dari luar tubuh)
dan benda asing endogen (dari dalam tubuh).
Etiologi
• Benda asing di hidung merupakan suatu kegawatdaruratan telinga hidung dan
tenggorok. Meskipun frekuensi tersering terlihat pada anak, dapat juga pada dewasa,
terutama pada orang dewasa yang memilki keterbelakangan mental atau kelainan
jiwa.
• Benda asing di hidung lebih banyak kejadiannya dibandingkan dengan benda asing
di telinga. Lokasi benda asing di hidung biasanya di dasar kavum nasi, di bawah
konka inferior, atau di meatus media.
Benda asing hidup Benda asing tak
Klasifikasi Benda Asing
(benda organik) hidupHidung
• Larva lalat • Manik-manik
• lintah • Baterai logam
• Cacing Ascaris • Kancing baju
Lumbricoides
PATOGENESIS

Benda asing hidung dapat ditemukan di setiap bagian


rongga hidung, sebagian besar ditemukan di dasar
hidung, tepat di bawah konka inferior atau di bagian
atas fossa nasal anterior hingga ke bagian depan konka
media. Benda-benda kecil yang masuk ke bagian
anterior rongga hidung dapat dengan mudah
dikeluarkan dari hidung
MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang paling sering adalah
a) Hidung tersumbat
b) Rinore unilateral dengan cairan kental dan berbau
c) Kadang-kadang terdapat rasa nyeri
d) Demam
e) Epistaksis
f) Bersin
DIAGNOSIS
1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik
 adanya riwayat tersedak sesuatu • Digunakan rhinoskopi anterior
• Terkadang diberikan anestesi umum
 tiba-tiba muncul choking (rasa tercekik) • Ditemukan destruksi luas pada mukosa
 Perlu diketahui macam benda atau bahan membran, tulang, dan kartilago
yang teraspirasi dan telah berapa lama • Mukosa hidung menjadi lunak dan mudah
tersedak benda asing itu berdarah
• Pada pemeriksaan tampak pula edema dengan
inflamasi mukosa hidung unilateral dan dapat
terjadi ulserasi
• Dila akan menghisap mukopus haruslah hati-hati
supaya benda asing tersebut tidak terdorong ke
arah nasofaring yang kemudian dapat masuk ke
laring, trakea, dan bronkus.
3. Pemeriksaan Penunjang
RADIOLOGI ENDOSKOPI
PENATALAKSANAAN

Persiapan pengeluaran benda asing pada hidung

Anestesi lokal sebelum tindakan dapat


Posisi ideal saat pengeluaran Visualisasi yang adekuat penting
memfasilitasi ekstraksi yang efisien
benda asing pada hidung untuk membantu pengeluaran
dan biasanya dalam bentuk spray
adalah meminta pasien benda asing pada hidung
untuk duduk, pada pasien
pediatrik maka akan di
pangku, kemudian akan
menahan tangan dan lengan
pasien, dan seseorang Alat
lainnya akan membantu 1. Lampu Kepala
menahan kepala pasien 2. Forsep Bayonet
dalam posisi ekstensi 300 3. Serumen Hook
4. Spekulum Hidung
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan benda asing hidung yang tidak hidup

Menggunakan Serumen hook Suction (teknik tekanan negatif) Benda asing mati yang bersifat non-
yang sedikit dibengkokkan biasanya digunakan apabila ekstraksi organik pada hidung lainnya seperti
merupakan alat yang paling dengan forsep atau hook tidak spons dan potongan kertas dapat
tepat untuk digunakan untuk berhasil diekstraksi dengan menggunakan
benda asing bulat forsep
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan benda asing hidung yang hidup

Setiap tindakan yang selesai Benda asing mati yang bersifat non-
Pada pasien myasis dengan angka
dilakukan, ekstraksi dapat organik pada hidung lainnya seperti
komplikasi dan morbiditas yang
dilanjutkan dengan suction, spons dan potongan kertas dapat
tinggi, dilakukan operasi
irigasi, dan kuretase diekstraksi dengan menggunakan
debridement dan diberikan antibiotik
forsep
parenteral, serta Ivermectin
(antiparasit) dapat dipertimbangkan
PENATALAKSANAAN

Jenis-Jenis Teknik Mengeluarkan Benda Asing di Hidung

Instrumentasi Kateter balon Tekanan positif


langsung Tekanan negatig

Pembedahan
Instrumen yang
Lem atau Perekat
dibuat sendiri
KOMPLIKASI
 Perdarahan
 Iritasi
 reaksi inflamasi
 Infeksi pada mukosa hidung
 perforasi septum
Kesimpulan
• Corpus alineum atau benda asing adalah benda yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang
dalam keadaan normal tidak ada pada tubuh.
• Benda asing pada hidung merupakan masalah kesehatan keluarga yang sering terjadi pada
anak-anak.
• Gejala yang paling sering adalah hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairan kental dan
berbau. Kadang-kadang terdapat rasa nyeri, demam, epistaksis, dan bersin
• Dengan hasil pemeriksaan fisik terdapat bukti trauma lokal, dengan eritema, edema,
perdarahan, atau keduanya, inflamasi mukosa hidung yang unilateral dan dapat terjadi
ulserasi. discharge hidung dan bau busuk.
• iagnosa ini ditegakkan dari anamnesa, hasil pemeriksaan fisik,dan pemeriksaan penunjang.
Penaatalaksnaan pada benda asing di hidung yaitu dilakukan dengan forceps, irigasi dengan
air, dan kateter hisap.
• Pemberian terapi farmakologis berupa pemberian antibiotik untuk mencegah terjadinya
infeksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai