PERDARAHAN
SUBARACHNOID
Preseptor
Disusun oleh :
Prevalensi kejadiannya sekitar 62% timbul pertama kali pada usia 40-60 tahun,
serta diperkirakan 6,5-26,4 dari 100.000 kasus perdarahan subarachnoid terjadi
setiap tahunnya. Faktor-faktor tertentu meningkatkan resiko terjadinya
pendarahan.
Tujuan penulisan
1 2
Aneurisma
Aneurisma fusiformis
sakuler
(berry)
Pembesaran pada pembuluh darah yang
Aneurisma ini terjadi pada titik bifurkasio
berbentuk memanjang disebut aneurisma
arteri intrakranial. Lokasi tersering
fusiformis. Aneurisma tersebut
aneurisma sakular adalah arteri komunikans
umumnya terjadi pada segmen
anterior (40%), bifurkasio arteri serebri
intracranial arteri karotis interna, trunkus
media di fisura sylvii (20%), dinding lateral
utama arteri serebri media, dan arteri
arteri karotis interna (pada tempat
basilaris. Aneurisma fusiformis dapat
berasalnya arteri oftalmika atau arteri
disebabkan oleh aterosklerosis dan/atau
komunikans posterior 30%), dan basilar tip
hipertensi.
Epidemiologi
Perdarahan subarachnoid
menduduki 7-15% dari seluruh
kasus gangguan peredaran darah
otak.
Konsumsi alcohol
Penderita atau riwayat
Tingkat pendidikan rendah keluarga menderita polikistik renal
BMI rendah
V Koma, desebrasi
Diagnosis
Selanjutnya skor Fisher juga bisa Skor Diskripsi adanya darah berdasarkan CT scan kepala
digunakan untuk
mengklasifikasikan perdarahan 1 Tidak terdeteksi adanya darah
subarachnoid berdasarkan
munculnya darah di kepala 2 Deposit darah difus atau lapisan vertical terdapat darah ukuran
pada pemeriksaan CT scan. <1 mm, tidak ada jendalan
Migraine Paroxysmal
hemicranial
Cluster Non-
headache hemorrhagic
stroke
PENATALAKSANAAN
- Paru
a. Inspeksi : Simetris kiri-kanan, statis dinamis
b. Palpasi : Fremitus kanan = kiri PEMERIKSAAN FISIK
c. Perkusi : Sonor
d. Auskultasi : Vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
- Jantung
a. GCS : E4 M5 V6
b. Tanda rangsangan meningeal
Kaku kuduk : (+)
Brudzinsky I : (-)
Brudzinksky II : (-)
Tanda Kernig : (-)
c. Tanda peningkatan tekanan intracranial
Pupil : Isokor
Refleks cahaya : +/+
Muntah proyektil : Ada
Pemeriksaan nervus cranialis
N I: Nervus Olfaktorius
Penciuman Kanan Kiri
Subjektif Tidak dinilai Tidak dinilai
Objektif dengan
Tidak dinilai Tidak dinilai
bahan
N II: Nervus Optikus
Gerakan
mata Normal Normal
kebawah
Sikap
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
bulbus
Gerakan
mata ke Tidak dilakukan Tidak dilakukan
lateral
Kanan Kiri
Sensasi
lidah 1/3 Tidak dilakukan Tidak dilakukan
belakang
Reflek
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
muntah
N X: Nervus Vagus
Kanan Kiri
Arkus
Simetris Simetris
faring
Ditengah
Uvula
Kanan Kiri
Menoleh ke
Normal Normal
kanan
Menoleh ke
Normal Normal
kiri
Mengangkat
Kaku Kaku
bahu kanan
N XII: Nervus Hipoglosus
Kanan Kiri
Kedudukan
lidah Normal Normal
dalam
Kedudukan
lidah Normal Normal
dijulurkan
Ditemukan:
Adanya lesi hiperdens
membentuk ring enhacment
dan tampak adanya
perdarahan di ventikel
Pemeriksaan laboratorium
Perdarahan Subarachnoid adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya darah pada rongga
subarakhnoid disebabkan oleh proses patologis. Subarachnoid Haemorrhage ditandai dengan adanya
ekstravasasi darah ke rongga subarakhnoid yaitu rongga antara lapisan dalam (piamater) dan lapisan tengah
(arakhnoid matter) yang merupakan bagian selaput yang membungkus otak (meninges
Manifestasi klinis Perdarahan Subarachnoid nyeri kepala hebat dan mendadak, hilang kesadaran,
fotofobia, mual dan muntah. Penegakan diagnosis Perdarahan Subarachnoid didasarkan pada anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan Perdarahan Subarachnoid ialah dengan
pemberian obat dan operasi.
5.2 Saran