1. Pengertian
oleh cidera atau ruptur spontan dari pembuluh darah. Ada empat
2. Etiologi
dibedakan menjadi :
6
a. Perdarahan intraserebral (20%)
1) Hipertensi
2) Malformasi arteri-vena
3) Angiopati amiloid
3. Manifestasi Klinis
akut dijumpai :
malformasi vaskular.
“nyeri kepala paling hebat selama hidup” atau “seperti ada yang
onset. Dua pertiga kasus terjadi ketika penderita sedang tidur atau
melakukan aktivitas sehari-hari, sedangkan sisanya terjadi ketika
Akan tetapi keluhan ini tidak selalu ada. Pemeriksaan fundus okuli
kondisi koma. Skala kondisi klinis yang sering digunakan untuk PSA
Grade
0 Unruptured
I Asymptomatic or minimal headache, nuchal rigidity
II Moderate to severe headache, nuchal rigidity, no
neurological deficit other than cranial nerve palsy
III Drowsiness, confusion, mild focal deficit
IV Stupor, moderate to severe hemiparesis, possible early
decerebrate rigidity and vegetative disturbances
V Deep coma, decerabrate rigidity, moribund appearance
4. Patofisiologi
oleh hipertensi dan rupture salah satu arteri kecil yang menembus
volunter dan bahwa semua serat saraf aferen dan eferen di separuh
pada salah satu sisi tubuh, kiri atau kanan. Selain masalah fisik,
5. Pemeriksaan penunjang
6. Diagnosis banding
seperti:
7. Penatalaksanaan
saving.
b. Terapi khusus :
1) Hipertensi
Bila tekanan darah sistol > 220 diastol >140 mmHg, atau MAP
Pada fase akut tekanan darah tidak boleh diturunkan lebih dari
2) Kejang
a) Non medikamentosa :
35)
b) Medikamentosa :
sekali.
yang memburuk.
dosis.
terjadinya hipovolemia.
35%.
160-200 mmHg.
serebri media.
e. Pencegahan hiponatremia
8. Komplikasi
tidak berakhir dengan akibat pada otak saja, gangguan emosional dan
fisik akibat berbaring lama tanpa dapat bergerak adalah hal yang tidak
oksigenasi jaringan.
thrombus lokal.
B. Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragi
a. Primary Survey
1) Airway maintenance
antara lain:
(4) Sianosis
ventilasi.
3) Circulation
pemberian asuhan.
b. Secondary Assessment
1) Anamnesis
plester, makanan)
penyalahgunaan obat).
2) Pemeriksaan fisik
a) Kulit kepala
Inspeksi dan palpasi seluruh kepala dan wajah untuk adanya
kepala.
b) Mata
atau tidak.
c) Hidung
penciuman.
d) Telinga
pendengaran.
e) Mulut
kelembaban.
f) Toraks
pernafasan.
keredupan.
g) Abdomen
h) Ektremitas
Abdusens (N.VI)
eksternus.
mulut.
Stroke hemoragi
Aneurisma/AVM
Perdarahan araknoid/ventrikel
2. Diagnosa Keperawatan
penumpukan sekret.
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
hiperventilasi.
3. Intervensi Keperawatan
Faktor yang
berhubungan:
Penumpukan sekret.
4. Implementasi Keperawatan
masalah.
5. Evaluasi Keperawatan
subyektif.
DAFTAR PUSTAKA
Machfoed, Moh. Hasan, dkk.2011. Buku Ajar Penyakit Saraf. Pusat Penerbitan
dan Percetakan Unair:Surabaya
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Volume 3. Jakarta : EGC.
LAPORAN PENDAHULUAN
Disti Widiastuti
13068
TAHUN 2016