Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT DALAM

KOMUNITAS : KESEHATAN WANITA DAN PRIA


EMA SHAFITRI RAEHANA
LAELATUR ROHMI DIAN FITRIANI
HAERUM I GUSTI PUTU BUDIDARMA
IMAM MUJAHIDIN MARWAN

LISA AULIA
SRI LATIFATUL HAER VIRA HAVIZATULQUR’ANI
Penyakit infeksi merupakan ancaman yang besar untuk umat manusia. Infeksi
ditimbulkan karena adanya agen infeksius yang menyerang tubuh manusia, baik
secara langsung maupun melalui perantara. Agen infeksius dapat berupa bakteri,
virus, jamur, bakteri, dan parasite. Agen infeksius yang menyerang manusia
mempunyai tingkatan tertentu dalam patogenitasnya, yaitu dapat menimbulkan
penyakit ringan sampai penyakit mematikan. Penyakit yang ringan apabila tidak
ditangani secara serius bisa menyebabkan akibat yang lebih fatal (Arias, 2003)

Umumnya penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri dan virus. Itu sebabnya, dalam
dunia medis akrab istilah infeksi virus atau infeksi bakteri untuk menggambarkan
kondisi penyakit infeksi yang disebabkan oleh keduanya. Bakteri dan virus terlalu
kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kedua mikroorgonasime ini dapat
menimbulkan gejala serupa dan sering kali menyebar dengan cara yang sama.

Penyakit infeksi
Jenis-jenis penyakit inveksi

FOKUS ASKEP KE PENYAKIT ISPA


Ada beberapa jenis
penyakit infeksi • infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah penyakit
diantaranya infeksi yang mengenai saluran pernafasan bagian atas dan
bawah yang disebabkan oleh masuknya kuman berupa virus,
bakteri, atipikal (atipikal plasma) atau aspirasi substansi
asing yang menyerang organ pernafasan.
 HIV/AIDS
• ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke
 TBC saluran nafas. Penyebab lain adalah faktor lingkungan rumah,
 PPOK seperti halnya pencemaran udara dalam rumah, ventilasi
rumah dan kepadatan hunian rumah. Pencemaran udara
 ISK dalam rumah yang sangat berpengaruh terhadap kejadian
 FLU PERUT ISPA adalah asap pembakaran yang digunakan untuk
memasak. Dalam hal ini misalnya bahan bakar kayu. Selain
 ISPA itu, asap rokok yang ditimbulkan dari salah satu atau lebih
 DLL anggota yang mempunyai kebiasaan merokok juga
menimbulkan resiko terhadap terjadinya ISPA (Depkes RI,
2002).
Patofisiologi
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus
dengantubuh. Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernafasan
menyebabkan silia yangterdapat pada permukaan saluran pernafasan
bergerak ke atas mendorong virus kearah faring atau dengan suatu
tangkapan refleks spasmus oleh laring. Jika reflekstersebut gagal maka
virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa
saluran pernafasan(Colman, 1992). Iritasi virus pada kedua lapisan
tersebut menyebabkantimbulnya batuk kering. Kerusakan stuktur lapisan
dinding saluran pernafasan menyebabkan kenaikanaktifitas kelenjar
mukus yang banyak terdapat pada dinding saluran pernafasan sehingga
terjadi pengeluaran cairan mukosa yang melebihi normal.
Rangsangancairan yang berlebihan tersebut menimbulkan gejala batuk
Virusyang menyerang saluran pernafasan atas dapat menyebar ke tempat-
tempat yang laindalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan kejang,
demam, dan juga menyebar kesaluran pernafasan bawah.
ISPA menunjukkan bermacam-macam tanda dan gejala,
seperti: batuk, bersin, serak, sakit tenggorok, sesak nafas,
pernafasan yang cepat dan nafas yang berbunyi,
penarikan dada ke dalam, bisa juga mual, muntah, tak
mau makan, demam dan badan lemah

Tanda dan Gejala


Cara penularan penyakit ispa
• ISPA dapat ditularkan melalui air ludah,dara,bersin,udara
pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang
sehat ke saluran pernapasannya.ada factor tertentu yang dapat
memudahkan penularan:
• Kuman (bakteri dan virus )yang menyebabkan ISPA mudah
menular dalam rumah yang mempunyai kurang ventilasi
(peredaran udara) dan bayak asap (baik asap rokok maupun asap
api). 
• Orang bersin / batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan
mudah menularkan kuman pada orang lain.(Tragus dalam
Harahap, 2010)

Penularan ispa
Pencegahan ispa
• Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI
eksklusif pada bayi anda.
• Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga
teratur.
• Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand
sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak
untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.
• Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA
diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi
PCV.
• Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera
cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan
penderita ISPA.
• Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah, pengobatan penyakit
ispa
Perawatan ispa
• Mengatasi panas (demam)
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres,
bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2
hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan
kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
• Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur
dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
• Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulangulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih
jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
• Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu
mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.
• Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan
demam.
• Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang
lebih parah.
• Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap.
• Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau
petugas kesehatan.
• Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut
diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.
Konsep Asuhan Keperawatan
• Riwata kesehatan dan keluarga
• Makanan yang dikonsumsi
Komunitas
• Aktivitas fisik
Pengkajian
• Komunikasi
• Lingkungan Fisik
• Pelayanan Kesehatan
• Keamanan dan transportasi
Sub sistem
• Pemerintah dan politik
Pengkajian
• Pendidikan
• Reksreasi dan ekonomi
• Geografi
• Demografi
• Vital Statistik
Pengkajian
• Kelompok Etnis
• Nilai dan Keyakinan
• Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
proses inflamasi pada saluran pernafasan, adanya sekret
• Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
• Kurang Pengetahuan behubungan dengan keterbatasan sumber
informasi..

Diagnosa Keperawatan
TABULASI DATA
KELUARGA DI DESA
UBUNG
Tabel 1. distribusi penduduk berdasar usia dan
Tabel 2. distribusi penduduk berdasar pendidikan
jenis elamin

No. Umur L P Jumlah No. Pendidikan Jumlah


0-1 thn 5 7 12 1 Belum Sekolah 36
1 2-5 thn 25 9 34 3. Belum tamat SD 39
2 6-12 thn 10 5 15 Tidak Tamat SD -
3 13-18 thn 9 6 15 4 Tamat SD 15
4 19-35 thn 15 9 24 5 Tamat SLTP 9
5 36-54 thn 27 10 37 6 Tamat SLTA 35
6 >55 thn 3 2 5 Tamat Akademik/Perguruan
7 8
Jumlah 94 48 142 tinggi
Jumlah 142

Tabel 3. distribusi penduduk berdasar pekerjaan


Tabel 1. distribusi penduduk berdasar agama
No. Pekerjaan Jumlah
1 Petani 20 No. Agama Jumlah
2 Pedagang 16 1 Islam 142
3 Buruh 2 2 Katolik 0
4 Pensiunan 1 3 Kristen Protestan 0
5 PNS 15 4 Hindu 0
6 TNI/POLRI 5 Budha 0
7 Wiraswasta 6 Jumlah 142
Jumlah 60
•Status kesehatan
a.Distribusi KK Beradasarkan Penyakit Yang Diderita Keluarga Dalam 1 Tahun Terakhir

Tabel 5. Distribusi KK Berdasarkan Penyakit Yang Diderita Keluarga Dalam 1 Tahun Terakhir Di Desa
Ubung
No Penyakit Yang Diderita Keluarga Dalam 1 Tahun Jumlah

1 ISPA 26
2 TBC
3 Asma
4 DM 5
5 Diare
6 DBD
7 Rheumatik 30
8 Kulit (Gatal) 15
9 Hipertensi 12
10 Kanker

11 Demam 34

12 Pusing 20

Jumlah 142

Anda mungkin juga menyukai