Anda di halaman 1dari 32

CASE REPORT

HEAD CT-SCAN SEORANG LAKI-LAKI USIA 59 TAHUN


DENGAN INTRACEREBRAL HEMORRHAGE (ICH)
Pembimbing :
dr. Abdul Aziz, Sp. Rad

AGNES ARDELIA PERMATASARI


J510165030

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
BAB I
DATA PASIEN
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S
Umur : 59 th
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Weru-Sukoharjo
Tanggal Masuk RS : 29-12-2014
Jenis Pemeriksaan : Foto CT Scan Kepala
Tanpa Kontras
HASIL CT-SCAN
HASIL CT SCAN
Pemeriksaan Head CT Scan, tampilan axial tanpa bahan kontras IV,
pada penderita dengan klinis stroke rekuren, Hasil :
Sulcus, gyrus, dan fissura sylvii prominent
Batas cortex dan medula tak tegas.
Tampak lesi hyperdens berbatas tegas bentuk amorf di lobus
fronto-temporalis dextra, capsula externa dextra dengan lucensi
disekitarnya
Sisterna ventrikel lateralis dextra tampak menyempit
Midline tidak mengalami deviasi (tengah)
Air cellulae mastoideadan sinus paranasal normodens

Kesan :
Intracerebral Hemorrhage (ICH) di lobus fronto-temporalis dextra,
capsula externa dextra dengan perifokal oedema yang
menyempitkan ventrikel lateralis dextra
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Intracerebral Hemorrhage (ICH) atau
Perdarahan Intraserebral (PIS)

suatu sindroma yang disebabkan pecahnya


ditandai adanya pembuluh darah dalam
perdarahan spontan ke parenkim otak dan bukan
dalam substansi otak. disebabkan oleh trauma

lobar intracerebral hemorrhage 


Perdarahan dalam dapat terjadi terjadi hanya pada satu hemisfer,
di bagian otak manapun.
deep intracerebral hemorrhage
di parenkim otak/di ruang antara
otak dan selaput membran yang terjadi pada struktur dari otak
melindungi otak. (thalamus, basal ganglia, pons,
cerebellum)
ETIOLOGI

1 • Hipertensi  penyebab terbanyak

•Tidak berhubungan dengan hipertensi :


• Diskrasia darah,
• Hemartroma,
• Neoplasma,
• Aneurisma,

2 • AVM (Arterio-Venous Malformation)


• Tumor otak metastasis,
• Pengobatan dengan antikoagulans,
• Gangguan koagulasi (leukemia / trombositopenia)
• Serebralarteritis,
• Amyloid angiopathy
• Adiksi narkotika
EPIDEMIOLOGI
• Dua kali lebih banyak dibanding perdarahan subarakhnoid (PSA)
Lebih berpotensi menyebabkan kematian / disabilitas.
• Sekitar 10% kasus stroke disebabkan oleh PIS. 1 dari 10 kasus
stroke.
• Sedikit lebih sering pada pria dibanding wanita.
• Umur dekade tujuh puluh, delapan puluh dan sembilan puluh.
Usia rata-rata pada umur 53 tahun, interval 40 – 75 tahun.
• Angka mortalitas 60 – 90%.
• Populasi dimana frekuensi hipertensinya tinggi, seperti Amerika-
Afrika dan orang-orang Cina, Jepang dan keturunan Thai.
• Prevalensi usia lanjut, hipertensi, tingkat pendidikan rendah
berhubungan dengan perbedaan resiko  terkait dengan
kurangnya kesadaran akan pencegahan primer dan akses ke
perawatan kesehatan.
PATOFISIOLOGI
Etiologi

perubahan arteriosklerotik pembuluh darah kecil


(terutama cabang arteri serebri media, yang mensuplai ke dalam
basal ganglia dan kapsula interna)

Pembuluh-pembuluh darah ini menjadi lemah  robekan dan


reduplikasi pada lamina interna, hialinisasi lapisan media 
terbentuk aneurisma kecil

Rupturnya satu dari pembuluh darah yang lemah menyebabkan


perdarahan ke dalam substansi otak
MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri kepala akut
 Penurunan kesadaran s/d koma
(Pasien yang secara bertahap mengalami pemulihan
kesadaran dalam beberapa hari)
 Seizure tiba-tiba yang dapat diikuti kelumpuhan
kontralateral (Pasien dengan perdarahan pada lobus
temporal atau lobus frontal)
 Pasien usia tua + tekanan darah normal yang
mengalami PIS, perdarahan intraserebellar karena
amyloid angiopathy  biasanya telah menderita
penyakit Alzheimer atau demensia progresif tipe
Alzheimer.
KLASIFIKASI ICH Lobar Intracerebral Hemorrhage

lobar intracerebral hemorrhage  terjadi hanya pada satu


hemisfer. Gejala klinis sesuai tempat perdarahan :

 Perdarahan oksipital : nyeri berat sekitar mata ipsilateral


dan hemianopsia yang jelas
 Perdarahan temporal kiri : nyeri ringan bagian anterior
telinga, disfasia fluent  pendengaran yang buruk.
 Perdarahan frontal : kelemahan lengan kontralateral
berat, kelemahan muka dan tungkai ringan, dan nyeri
kepala frontal.
 Perdarahan parietal : nyeri kepala temporal anterior
serta defisit hemisensori, terkadang mengenai tubuh ke
garis tengah.
 Kebanyakan AVM dan tumor memiliki lokasi lobar.
KLASIFIKASI ICH Lobar Intracerebral Hemorrhage
KLASIFIKASI ICH Lobar Intracerebral Hemorrhage
KLASIFIKASI ICH Putaminal Hemorrhage

Perdarahan putaminal khas dengan onset progresif (2/3 pasien) &


gejala mendadak (<1/3 pasien). Klinis perdarahan yang tersering
dengan terjadinya penekanan pada daerah berdekatan dengan
kapsula interna.

 Perdarahan putaminal kecil  defisit sedang motorik dan


sensori kontralateral.
 Perdarahan berukuran sedang  mula-mula mungkin tampil
dengan hemiplegia flaccid, defisit hemisensori, deviasi
konjugasi mata pada sisi perdarahan, hemianopia homonim,
dan disfasia bila yang terkena hemisfer dominan.
 Progresi menjadi perdarahan masif  berakibat stupor s/d
koma, variasi respirasi, pupil tak bereaksi yang berdilatasi,
hilangnya gerak ekstra-okuler, postur motor abnormal, dan
respons Babinski bilateral.
KLASIFIKASI ICH Putaminal Hemorrhage
KLASIFIKASI ICH Putaminal Hemorrhage
KLASIFIKASI ICH Thalamic Hemorrhage

Umumnya perdarahan talamus kecil menyebabkan defisit


neurologis lebih berat dari perdarahan putaminal

Seperti perdarahan putaminal  hemiparesis kontralateral


terjadi bila kapsula internal tertekan.
Khas  hilangnya hemisensori kontralateral yang nyata yang
mengenai kepala, muka, lengan, dan tubuh. Perluasan
perdarahan ke subtalamus dan batang otak berakibat gambaran
okuler klasik yaitu terbatasnya gaze vertikal, deviasi mata
kebawah, pupil kecil namun bereaksi baik atau lemah.
Anisokoria, hilangnya konvergensi, pupil tak bereaksi, deviasi
serong, defisit lapang pandang, dan nistagmus retraksi,
Anosognosia (dengan perdarahan sisi kanan), gangguan bicara
(lesi sisi kiri). Nyeri kepala terjadi pada 20-40 % pasien.
Hidrosefalus dapat terjadi akibat penekanan jalur CSS.
KLASIFIKASI ICH Thalamic Hemorrhage
KLASIFIKASI ICH Pontine Hemorrhage

Perdarahan pons merupakan hal yang jarang terjadi dibandingkan


dengan perdarahan intraserebral supratentorial, tetapi 50% dari
perdarahan infratentorial terjadi di pons.

Gejala klinik yang sangat menonjol  onset yang tiba-


tiba dan terjadi koma yang dalam dengan defisit
neurologik bilateral serta progresif dan fatal.
Perdarahan pontine paling umum menyebabkan
kematian dari semua perdarahan otak.
Bahkan perdarahan kecil segera menyebabkan koma,
pupil pinpoint (1 mm) namun reaktif, gangguan gerak
okuler lateral, kelainan saraf kranial, kuadriplegia, dan
postur ekstensor. Nyeri kepala, mual dan muntah jarang
KLASIFIKASI ICH Pontine Hemorrhage
KLASIFIKASI ICH Pontine Hemorrhage
KLASIFIKASI ICH Cerebellum Hemorrhage

Lokasi yang pasti dari tempat asal perdarahan di serebelum sulit


diketahui. Tampaknya sering terjadi di daerah nukleus dentatus
dengan arteri serebeli superior sebagai suplai utama.
Perluasan perdarahan ke dalam ventrikel IV sering terjadi pada
50% dari kasus perdarahan di serebelum. Batang otak sering
mengalami kompresi dan distorsi sekunder terhadap tekanan
oleh gumpalan darah.Obstruksi jalan keluar cairan serebrospinal
dapat menyebabkan dilatasi ventrikel III dan kedua ventrikel
lateralis sehingga dapat terjadi hidrosefalus akut
dan peningkatan tekanan intrakranial dan memburuknya
keadaan umum penderita. Kematian biasanya disebabkan
tekanan dari hematoma yang menyebabkan herniasi tonsil dan
kompresi medula spinalis.
KLASIFIKASI ICH Cerebellum Hemorrhage
KLASIFIKASI ICH Cerebellum Hemorrhage
DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
CT-scan adalah suatu pemeriksaan
penunjang yang efektif bagi pasien
dengan kecurigaan perdarahan
intraserebral untuk mengetahui lokasi,
tempat, arah penyebaran perdarahan.
TATALAKSANA
Semua penderita yang dirawat dengan
‟intracerebral hemorrhage” mendapatkan
pengobatan dengan tujuan:
 Menurunkan tekanan darah
 Menurunkan tekanan intrakranial
 Pengontrolan terhadap edema serebral
 Pencegahan kejang
PROGNOSIS
Perdarahan yang besar jelas mempunyai
morbiditas dan mortalitas yang tinggi.diperkirakan
mortalitas seluruhnya berkisar 26-50%. Mortalitas
secara dramatis meningkat pada perdarahan talamus
dan serebelar yang diameternya lebih dari 3 cm, dan
pada perdarahan pons yang lebih dari 1 cm. Untuk
perdarahan lobar mortalitas berkisar dari 6-30 %. Bila
volume darah sesungguhnya yang dihitung (bukan
diameter hematomnya), maka mortalitas kurang dari
10% bila volume darahnya kurang dari 20 mm3 dan
90% bila volume darahnya lebih dari 60 mm3.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Perdarahan Intraserebral merupakan perdarahan yang primer
berasal dari pecahnya pembuluh darah dalam parenkim otak.
Perdarahan dapat terjadi hanya pada satu hemisfer (lobar
intracerebral hemorrhage), atau dapat pula terjadi pada struktur
dari otak, seperti thalamus, basal ganglia, pons, cerebellum (deep
intracerebral hemorrhage)
Manifestasi klinis yaitu hipertensi, nyeri kepala akut dan
penurunan kesadaran yang berkembang cepat sampai keadaan
koma, didapati hipertensi kronik.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang (CT-scan). Tata laksana dilakukan
dengan tindakan operatif , tindakan konservatif. Perdarahan yang
besar mempunyai morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Adams RD, Victor M, Rapper AH. 2003. Cerebrovasculer Disease, Principles of Neurology. New York
City.-Hill Book.
Aliah A, Kuswara F.F, Limoa RA, Wuysang. 2003. Gangguan Peredaran Darah Otak. Dalam: Kapita
Selekta Neurologi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Broderick J. 2007. Guidelines for the Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. A
Guideline From The American Heart Association.
Elizabeth, C. 2000. Patofisiologis. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.
Gofir, A. 2009. Evidence Base Medicine ; Manajemen Stroke. Pustaka Cendekia Press. Yogyakarta.
Harsono. 2004. Buku Ajar Neurologi Klinis, Edisi 1. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Labovitz DL, Sacco Rl. 2001. Intracerebral Hemorragic : Curr Opin Neurol.
Levever, J. 2009. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Price and Wilson. 2006. Patofisiologi Vol 2 ; Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit. Penerbit Buku
Kedokteran. EGC. Jakarta.
Wardlaw J. 2004. The Acute Cerebral CT Evaluation Stroke Study. Emerg Med.
Widjaja D. 2006. Perdarahan Intraserebral Primer : Patofisiologi, Diagnosis, dan Penatalaksanaan.
Surabaya.
Wihartono W, Gofir A, Wibowo S., 2006. Gambaran Klinis dan CT Scan perdarahan intraserebral pada
penderita hipertensi dan non hipertensi. Yogyakarta.
Wilkins, Williams. 2011. Nursing : Menafsirkan Tanda-tanda dan Gejala Penyakit. Pt. Indeks. Jakarta.
Xavier Ar, Qureshi Al, Kirmani JF, Yahia AM, Bakhsi R. 2003. Neuroimaging of Stroke. South Med J.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai