Anda di halaman 1dari 28

Penurunan Kesadaran et causa Tekanan Intrakranial Akut et causa

Suspek Stroke Hemoragik

Disusun Oleh
dr. Nindya Karina
 

 
Faktor Risiko Merokok terhadap Stroke

Merokok
Meningkatkan konsentrasi fibrinogen  meningkatkan
agregasi eritrosit dan platelet  menumpuk di tunika
intima  perubahan pada tunika media  dinding
pembuluh darah menebal dan tidak rata plaque
aterosklerosis  melemahnya dinding pembuluh darah 
ditambah dgn adanya hipertensi yg lama ruptur
pembuluh darah  Stroke Hemorragik
Jenis Edema Serebri pada Stroke
HIPOKSIA, GANGGUAN TEMPERATUR,
ASIDOSIS RADIKAL BEBAS

GANGGUAN Na – K ATPase PUMP (DISFUNGSI)

Na+ INTRASEL BERLEBIHAN


(GANGGUAN KESEIMBANGAN EKSTRASELULER)

CAIRAN INTRASEL BERLEBIHAN

EDEMA SITOTOKSIK
Lokasi Perdarahan berdasarkan gejala
Perdarahan Intraserebral Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan Lobus Serebral
• Perdarahan lobus frontalis
Perdarahan Intraventrikel
• Perdarahan lobus parietalis
• Perdarahan lobus oksipitalis
• Perdarahan lobus temporalis
Perdarahan putamen ( area striata )
Perdarahan talamus
Perdarahan pons
Perdarahan serebelar
Perdarahan Lobus Serebral Pronosis lebih baik  mudah
mengevaluasi hematom lebih mudah
dikerjakan

Perdarahan Lobus Frontalis Perdarahan Lobus Parietalis


Gejala klinis : Gejala Klinis :
• Sakit Kepala bifrontal • Sakit kepala ipsilateral
• Hemiparesis kontralateral • Hemiparise ringan
• Deviasi Conjogae ke arah lesi

Perdarahan Lobus Oksipitalis Perdarahan Lobus Temporalis


Gejala klinis : Gejala Klinis :
• Sakit kepala di regio orbita ipsilateral • Hemianopia/Quadrananopia
• Hemianopia dengan atau tanpa • Afasia Sensorik
hemiparesis yg minimal pada sisi
ipsilateral dengan hemianopianya
Perdarahan Putamen
Perdarahan sedang Progresif  perdarahan
• hemiparesis kontralateral masif
 Hemiplegia flaksid • Stupor  koma
• Defisit hemisensori • Variasi respirasi
• Deviasi konjugasi mata • Refleks pupil menghilang
pada sisi perdarahan • Hilangnya gerak ekstra-
• Hemianopia homonim okuler
• Afasia bila yang terkena • Postur motorik abnormal
hemisfer dominan. • Respons babinski
bilateral
Perdarahan Talamus
 Umumnya perdarahan talamus kecil defisit neurologis lebih berat dari
perdarahan putaminal.
 = perdarahan putaminal hemiparesis kontralateral terjadi bila kapsula
internal tertekan.
 khas : hilangnya hemisensori kontralateral yang nyata yang mengenai kepala,
muka, lengan, dan tubuh.
 Paralisis gerak mata keatas sehingga kedua mata melihat kearah bawah dan
berkonvergensi
 Afasia
 Pupil miosis dengan reaksi cahaya yang lambat
 Hematoma yang besar (d>3)  koma  meninggal
 Nyeri kepala terjadi pada 20-40 %
pasien.
 Hidrosefalus dapat terjadi akibat
penekanan jalur CSS.
Perdarahan Pons
 Gejala klinik yang sangat khas : onset yang
tiba-tiba dan cepat hilang kesadaran tanpa
didahului sakit kepala/vertigo/mual/muntah
 Quadriplegi dan flacid
 Rigiditas desebrasi
 pupil pinpoint (1 mm) dengan reaksi cahaya
minimal
 Pernapasan cheyne stokes
 Febris 
Perdarahan Serebelum
 Gejala khas : onset mendadak dari mual, muntah,
tidak mampu bejalan atau berdiri.
 Nyeri kepala di daerah oksipital
 Nistagmus
 Kelumpuhan gerak mata
 Kaku kuduk
 Penurunan kesadaran
 Hemiparesis/plegia jarang
Perdarahan Subarachnoid
 Perdarahan ini >> berasal dari
perdarahan arterial akibat pecahnya
suatu aneurisma pembuluh darah
serebral atau malformasi arterio-venosa
yang rupture, di samping juga ada sebab-
sebab lainnya.
 Perdarahan subarachnoid diklasifikasikan
menjadi dua kategori yaitu :
 Traumatic Subarachnoid Hemorrhages
 Spontaneous Subarachnoid
Hemorrhages
 Akibat iritasi meningen oleh darah, maka pasien menunjukkan gejala nyeri
kepala mendadak (dalam hitungan detik) yang sangat berat disertai fotofobia,
mual, muntah, dan tanda-tanda meningismus (kaku kuduk dan tanda kernig).
 Kesadaran dapat terganggu segera atau dalam beberapa jam pertama.
Skema grading yang diajukan oleh Hunt dan Hess
Perdarahan Intraventrikel
 Perdarahan intracranial non traumatik yang terbatas pada sistem ventrikel merupakan
kejadian yang sangat jarang.
 PIVH perdarahan intraserebral non traumatik yang terbatas pada sistem ventrikel
 perdarahan sekunder intraventrikuler  akibat pecahnya pembuluh darah
intraserebral dalam dan jauh dari daerah periventrikular, yang meluas ke sistem
ventrikel.
onset mendadak  defisit yang mengarah ke penyebab
vaskuler
 tanda rangsang meningeal, menandakan terdapatnya darah
pada ruang subaraknoid dan sistem ventrikel yang
mengiritasi meningen.
 Sindrom klinis IVH menyerupai gejala subarachnoid
haemorage (SAH): sakit kepala mendadak, kaku kuduk,
muntah dan letargi. Pada saat yang sama didapatkan
hiperrefleksia dan respon plantar ekstensor yang simetris
dan bila perdarahan terutama pada satu ventrikel lateral,
akan didapatkan tanda fokal yang asimetris.
Cara mengukur tekanan intrakranial
Lumbal Pungsi
• Pemeriksaan cairan serebrospinalis
• Mengukur tekanan cairan serebrospinal
• Menentukan ada tidaknya darah pada cairan serebrospinal
• Mendeteksi adanya blok subarakhnoid spinal
• Memberikan antibiotic intrathekal ke dalam kanalis spinal terutama kasus
infeksi.
Kontra Indikasi Lumbal Pungsi:
1. Adanya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda-tanda nyeri kepala,
muntah dan papil edema
2. Penyakit kardiopulmonal yang berat
3. Ada infeksi lokal pada tempat Lumbal Punksi
1. Pasien diletakkan pada pinggir tempat tidur, posisi lateral
decubitus
2. Tempat melakukan pungsi setinggi L 3-4, yaitu setinggi crista
iliaca. Bila tidak berhasil dapat dicoba lagi intervertebrale ke
atas atau ke bawah. Pada bayi dan anak setinggi
intervertebrale L4-5
3. Bersihkan dengan yodium dan alkohol daerah yang akan
dipungsi
4. Dapat diberikan anasthesi lokal lidocain HCL
5. Gunakan sarung tangan steril dan lakukan punksi, masukkan
jarum tegak lurus dengan ujung jarum yang mirip
menghadap ke atas. Bila telah dirasakan menembus jaringan
meningen penusukan dihentikan, kemudian jarum diputar
dengan bagian pinggir yang miring menghadap ke kepala.
6. Dilakukan pemeriksaan tekanan dengan manometer
TIK Normal

Dewasa • 7-15 mmHg

Anak-anak • 3-7 mmHg

Bayi • 1,5-6 mmHg


Medulla spinalis berada didalam kanalis
spinalis dikelilingi oleh cairan serebrospinal,
dibungkus oleh meningens (duramater, lemak
dan pleksus venosus). Pada dewasa berakhir
setinggi L1, pada anak L2 dan pada bayi L3.
Oleh karena itu, Lumbal pungsi dilakukan
ruang subarachnoid di daerah antara vertebra
L2-L3 atau L3-L4 atau L4-L5.
Bagaimana agar TIK tetap konstan
1. Elevasi Kepala sudut 20−30° menurunkan ICP dengan
mengoptimalkan aliran balik vena (venous return).
2. Mempertahankan Tekanan Darah  MAP  perfusi O2 ke
jaringan otak
3. Menurunkan volume jaringan otak, CSF
HUKUM MONROE KELLY
Hal yang harus dipantau selama
pemberian manitol
Elektrolit
 Manitol mempuyai efek meningkatkan ekskresi sodium, air,
potassium dan chloride, dan juga elekterolit lainnya
Manitol
Diuretic Osmotik meningkatkan Osmolalitas Plasma dan
menarik cairan normal dari dalam sel otak yang osmolarnya
rendah  ke intravaskuler yang osmolar tinggi, untuk
menurunkan oedema Otak.
Ginjal bekerja membatasi reabsobsi air di tubulus proksimal dan
ansa henle desenden.  volume urine meningkat bersamaan
dengan ekskresi manitol. Peningkatan dalam laju aliran urin
menurunkan waktu kontak antara cairan dan epitel tubulus
sehingga menurunkan reabsobsi Na+.
Letak Lesi dari tanda pupil anisokor
Penilaian ukuran pupil dan responnya terhadap rangsangan cahaya adalah
pemeriksaan awal terpenting .
Salah satu gejala dini dari herniasi unkal dari lobus temporal adalah dilatasi
dan perlambatan respon cahaya pupil. Dalam hal ini adanya kompresi maupun
distorsi N. Okulomotorius (N.III) sewaktu kejadian herniasi unkal akan
mengganggu fungsi akson parasimpatis yang menghantarkan sinyal eferen
untuk konstraksi pupil.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai