Manajemen Tinggi
Tekanan Intrakranial
POKDI NEUROINTENSIF
PERDOSSI
1
Ilustrasi Kasus
• Seorang laki-laki usia 44 tahun diantar ke UGD dalam keadaan
cenderung mengantuk dan lemah tubuh sisi kiri, mendadak terjadi 2
jam yll.
• RPD: Stroke tanpa gejala sisa, Hipertensi (berobat tidak teratur).
• PF:
• Somnolen, GCS E3M5V4. TD 190/100, Nadi 112, RR 28.
• Hemiparesis sinistra, Babinsky (-)/(+).
• Setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan:
• Pasien mengalami muntah menyemprot beberapa kali
• GCS E2M4V3, TD 210/110; Nadi 64, RR 32.
• Pupil isokor, RC +/+ (reaksi kanan melambat).
• Lain stqa.
‘Peninggian TIK’
(Tekanan > 15 mmHg )
20 mmHg 50 mmHg
0 mmHg 15 mmHg
Terjadi iskemik
TIK Normal Area iskemik fokal
global
Komplian Intrakranial
Awal, komplian intrakranial
memungkinkan kompensasi terhadap
peningkatan volume intrakranial
Apabila komplian
rendah, perubahan
dari volume jaringan
intrakranial (e.g.,
darah) dapat
mencetuskan
peninggian
bermakna TIK.
03/24/24
Ilustrasi Kasus
• Seorang laki-laki usia 44 tahun diantar ke UGD dalam
keadaan cenderung mengantuk dan lemah tubuh sisi
kiri, mendadak terjadi 2 jam yll.
• RPD: Stroke tanpa gejala sisa, Hipertensi (berobat
tidak teratur).
• PF:
– Somnolen, GCS E3M5V4. TD 190/100, Nadi 112, RR 28.
– Hemiparesis sinistra, Babinsky (-)/(+).
• Setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan:
– Pasien mengalami muntah menyemprot beberapa kali
– GCS E2M4V3, TD 210/110; Nadi 64, RR 32.
– Pupil isokor, RC +/+ (reaksi kanan melambat).
– Lain stqa.
• Sakit kepala
– Akibat kompresi saraf kranialis, arteri dan vena
– Memburuk pada pagi hari.
– Diperberat oleh aktivitas.
• Muntah
– Tidak didahului mual.
– Mungkin projektil
• Perubahan tingkat kesadaran
Paling sensitif dan indikator penting, tahap awal
mungkin
tidak spesifik: gelisah, irritabilitas, letargi.
Gambaran Klinis
• Perubahan Tanda Vital
• Cushing’s triad: Peninggian TDS, bradikardi (muncul
belakangan), pola nafas iregular (late sign)
• Perubahan suhu
• Ocular signs
• Pelebaran pupil akibat tekanan pada N III
• Refleks pupil melambat dan anisokor.
• Diplopia, paresis N VI.
• Edema papil
• Penurunan fungsi motorik
• Hemiparesis atau hemiplegia
• Dekortikasi – gangguan pada traktus motorik
• Deserebrasi – kerusakan berat pada mesensefalon dan
batang otak
Ilustrasi
Kasus
• Seorang laki-laki usia 44 tahun diantar ke UGD
dalam keadaan cenderung mengantuk dan lemah
tubuh sisi kiri, mendadak terjadi 2 jam yll.
• RPD: Stroke tanpa gejala sisa, Hipertensi (berobat
tidak teratur).
• PF:
– Somnolen, GCS E3M5V4. TD 190/100, Nadi 112, RR 28.
– Hemiparesis sinistra, Babinsky (-)/(+).
• Setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan:
– Pasien mengalami muntah menyemprot beberapa kali
– GCS E2M4V3, TD 210/110; Nadi 64, RR 32.
– Pupil isokor, RC +/+ (reaksi kanan melambat).
– Lain stqa.
Edema sitotoksik
Edema vasogenik
Hiperemia
Iskemia
Hipertensi Intrakranial
Volume darah
Hematoma serebral meningkat
Volume CSF
↑ TIK
Hipertensi Intrakranial
akan menyebabkan
kompressi terhadap Kompressi p.d. otak dan
batang otak
jaringan sekitarnya dan
batang otak
Gangguan fungsi otak dan
batang otak
Herniasi
• TTIK tidak sama di distribusikan ke seluruh rongga otak
• Mengakibatkan herniasi :
– lateral ( herniasi cingulae)
– kebawah (herniasi transtentorial )
diensefalon
midbrain
pons
Lobus temporal
unkus
Model kelumpuhan n.
okulomotorius karena peninggian
tekanan intrakranial
unkus
sinus kavernosus
Kelumpuhan n III
Lobus
temporal
midbrain
cistern obliterated
Manajemen Tinggi TIK
Ilustrasi
• Seorang laki-lakiKasus
usia 44 tahun diantar ke UGD dalam
keadaan cenderung mengantuk dan lemah tubuh sisi
kiri, mendadak terjadi 2 jam yll.
• RPD: Stroke tanpa gejala sisa, Hipertensi (berobat tidak
teratur).
• PF:
– Somnolen, GCS E3M5V4. TD 190/100, Nadi 112, RR 28.
– Hemiparesis sinistra, Babinsky (-)/(+).
• Setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan:
– Pasien mengalami muntah menyemprot beberapa kali
– GCS E2M4V3, TD 210/110; Nadi 64, RR 32.
– Pupil isokor, RC +/+ (reaksi kanan melambat).
– Lain stqa.
03/24/24
Hipokapnea/Hiperkapnea
danTTIK
Faktor yang mempengaruhi pembuluh cerebral
Kemoregulasi dan autoregulasi
KEMOREGULASI
Perubahan pH ekstraselular atau akumulasi dari produk
akhir metabolit langsung mempengaruhi kaliber
pembuluh
darah
Perubahan dari pCO2 arteriolar mempunyai efek langsung
thd pembuluh darah otak , tapi hanya pada pengurangan
pCO2 sampai < 50 mmHg mempunyai efek bermakna
AUTOREGULASI
Perubahan CBF menyebabkan perubahan
kaliber pembuluh darah
PCO2
PO2 CPP Vasokonstriksi serebral
pH ekstrasel
Hasil Metabolik autoregulasi
autoregulasi kemoregulasi
kemoregulasi
PCO2
pH ekstrasel CPP
Vasodilatasi serebral
Hasil Metabolik
Cara-cara Suctioning
• Hiper-oksigenasi
• Mild / moderate hyperventilation 53% Prosentase
– Brown & Peeples. Heart & Lung. 1992, 21 peningkatan TIK
– Parsons & Shogan. Heart & Lung. 1982, 13 saat suctioning
• Lidokain Intratrakeal / i.v. dengan preemptive
– Donegan & Bedford. Anesthesiology. 1980, 52
– Wainright & Gould. Intensive & Critical Care Nursing. 1996, 12
hiperventilasi,
lidokain IV dan IT
Rumus Osmolalitas:
2(Na+K)+GD/18+BUN/2,8
2(Na+K)+GD/18+Ur/6,4
Manajemen Nyeri & Agitasi
Sedasi Problem:
• Opioid • Sulit untuk
• Benzodiazepin menilai
pemeriksaan
neurologi
Blokade Neuromuskular • Risiko hipotensi
Dipakai hanya bila dibutuhkan Pakai obat short
acting
Kontak Keluarga dan TIK
• Kehadiran, sentuhan dan suara keluarga :
Otak Pembuluh
Darah
Fluid
03/24/24
Schwarz et al. Stroke. 2002; 33: 136-140.
Furosemid
• Efek sinergis bila dikombinasikan dengan manitol atau
albumin.
• Efek terbaik didapatkan diberikan 15 menit setelah manitol.
• Bila diberikan bersama-sama, hati-hati terhadap gangguan
status cairan dan elektrolit.
Steroid
• Efektif dalam menanggulangi edema vasogenik yang
menyertai tumor, abses dan infeksi otak.
• Meningkatkan permeabilitas BBB
• Dosis awal 10 mg Dexamethason i.v diikuti 4-5 mg tiap 6 jam.
Terapi
Hiperventilasi
• Dilakukan temporari, bila ada tanda herniasi
atau peninggian TIK yang tidak dapat diatasi
dengan terapi hiperosmolar.
• Cara: memberikan pernafasan lebih cepat
(intubasi + baging atau setting ventilator)
• Durasi: sampai gejala herniasi teratasi.
• Hati-hati, dapat menyebabkan hipoperfusi.
• Target pCO2 25-30 mmHg
Ya Perburukan klinis Tidak
Lesi bedah: akibat edema atau Lanjutkan
Massa atau hidro TIK meningkat monitoring
Ya Tidak