Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAL

Oleh kelompok 4:
Aulia indah 18301043
Erda febriza 18301049
Mukhlis 18301057
Salima cerlina laia 18301068
Umikalsum 18301074
Yola agustia 18301076
 pengertian  Tanda dan gejala peningkatan intra
kranial
Tekanan intrakranial adalah .

Tanda dan gejala spesifik Ptik adalah


tekanan yang diakibatkan sebagai berikut :
cairan cerebrospinal dalam 1. Awal
ventrikel otak. Secara umum • Penurunan derajat kesadaran (mis :
istilah (PTIK) adalah delirium, gelisah, letargi)
fenomena dinamik yang • Disfungsi pupil
berfluktuasi sebagai respon • Kelemahan motorik (mono atau
dari berbagai faktor penyebab. hemiparesis)
• Defisit sensorik
• Paresis nervus kranial
• Kadang-kadang disertai nyeri kepala
• Kadang-kadang disertai bangkitan /
kejang
Next...
 Etiologi
• Edema serebral: Dapat disebabkan
2. Lanjut oleh kontosio, tumor atau abses;
• Lebih memburuknya derajat kesadaran intoksikasi air (hipoosmolalitas);
(mis : stupor, soporokomatus, koma) perubahan barier otak darah
• Mungkin disertai muntah (kebocoran protein ke dalam jaringan
• Nyeri kepala menyebabkan air mengalir)
• Hemiplegia, dekortiasi, atau deserebasi • Hipoksia Penurunan PaO2
• Pemburukan tanda vital menyebabkan vasodilatasi serebral
• Pola pernafasan ireguler kurang dari 60 mmHg.
• Gangguanreflek batang otak (mis : • Hiperkapnia (peningkatan
gangguan reflrks kornea, refleks CO2: )Menyebabkan vasodilatasi
muntah) • Kerusakan aliran balik vena:
Meningkatkan volume darah serebral
• Peningkatan tekanan abdomen atau
intratorakal: Peningkatan tekanan ini
karena batuk, PEEP, valsalva
maneuver yang menyebabkan
penurunan aliran balik vena.
 Pathofisiologi TIK pada umumnya meningkat
Ruang intracranial ditempati oleh secara bertahap. Setelah cedera
.
jaringan otak, darah, dan cairan kepala, edema terjadi dalam 36
serebrospinal. Setiap bagian menempati
suatu volume tertentu yang hingga 48 jam hingga mencapai
menghasilkan suatu tekanan intracranial maksimum. Peningkatan TIK
normal sebesar 50 sampai 200 mmH2O hingga 33 mmHg (450 mmH2O)
atau 4 sampai 15 mmHg. menurunkan secara bermakna
Ruang intracranial adalah suatu ruangan aliran darah ke otak (cerebral blood
kaku yang terisi penuh sesuai flow, CBF). Iskemia yang terjadi
kapasitasnya dengan unsure yang tidak
merangsang pusat vasomotor, dan
dapat ditekan: otak (1400 g), cairan
serebrospinal (sekitar 75 ml), dan darah tekanan darah sistemik meningkat.
(sekitar 75 ml). Peningkatan volume Rangsangan pada pusat inhibisi
pada salah satu dari ketiga unsur utama jantung mengakibatkan bradikardia
ini mengakibatkan desakan ruang yang dan pernapasan menjadi lebih
ditempati oleh unsure lainnya dan
lambat. Mekanisme kompensasi ini
menaikan tekanan intracranial. Hipotesis
Monro-Kellie memberikan suatu contoh dikenal sebagai reflek cushing,
konsep pemahaman peningkatan TIK. membantu mempertahankan aliran
darah otak.
 Manifestasi klinis  Komplikasi
Prinsip penangganan yang harus
dilakukan adalah prinsip super akut yang
.
Berdasarkan data pengkajian,
dilakukan oleh multidisipilin terutama komplikasi potensial meliputi:
kerjasama yang baik antara perawat dan • Herniasi batang otak
tenaga medis (dokter). Diagnosa
diakibatkan dari peningkatan
keperawatan yang dapat ditagakkan pada
kasus seperti ini adalah gangguan perfusi tekanan intracranial yang
cerebral berhubungan dengan adanya berlebihan, bila tekanan
oedema, pembengkakkan atau hemoragik bertambah di dalam ruang
intracerebral. Dan lalu dikembangkan
cranial dan penekanan jaringan
penatalaksanaan dalan upaya – upaya
untuk mengatasi masalah tersebut. otak kearah batang otak.
Tujuan penatalaksanan dari TIK tersebut Tingginya tekanan pada batang
adalah : otak menyebabkan
• Deteksi dini dari tanda – tanda penghentian aliran darah ke
peningkatan TIK akut. otak dan menyebabkan anoksia
• Mengurangi munculnya oedema
otak yang tidak dapat pulih dan
• Mencegah formasi oedema cerebral
selanjutnya
mati otak.
Next...
 Pemeriksaan diagnostik
• Diabetes insipidus merupakan hasil 1) Scan otak. Meningkatt isotop
dari penurunan sekresi hormone pada tumor.
antidiuretik. Urine pasien
berlebihan. Terapi yang diberikan 2) Angiografi serebral. Deviasi
terdiri dari volume cairan, elektrolit pembuluh darah.
pengganti dan terapi vasopressin. 3) X-ray tengkorak. Erosi
• Sindrom ketidaktepatan hormone posterior atau adanya
antidiuretik (SIADH), adalah akibat kalsifikasi intracranial.
dari peningkatan sekresi hormone
antidiuretik. Pasien mengalami 4) X-ray dada. Deteksi tumor paru
volume berlebihan dan menurunnya primer atau penyakit metastase.
jumlah urin yang keluar. Pengobatan 5) CT scan atau MRI. Identfikasi
SIADH berupa pembatasan cairan vaskuler tumor, perubahan
dan pemberian feniotoin untuk ukuran ventrikel serebral.
menurunkan pengeluaran ADH atau
dengan litium untuk meningkatkan 6) Ekoensefalogram. Peningkatan
pengeluaran air. pada struktur midline.
Asuhan keperawatan
• Pengkajian • Diagnosa
a) Tingkat kesadaran a) Perubahan perfusi jaringan
b) Perubahan samar serebral b/d peningkatan TIK
c)Perubahan tanda vital b)Pola napas tidak efektif b/d
d) Sakit kepala disfungsi (kompresi batang otak,
e) Perubahan pupil dan perubahan posisi struktur.
ocular c)Bersihan jalan napas tidak efektif
f) Muntah b/d akumulasi sekresi sekunder
akibat depresi pada tingkat
penurunan respons.
Intervensi keperawatan
No Diagnosa Noc Nic

1. Perubahan Tujuan : Manajemen sensasi perifer


perfusi Setelah dilakukan tindakan
jaringan keperawatan selama 2x24 jam • Monitor sensasi tumpul/
serebral b/d diharapkan dapat teratasi tajam dan panas/ dingin
peningkatan (yang dirasakan pasien)
TIK Kriteria hasil : • Monitor kemampuan
untuk BAB/BAK
• Tidak adanya tanda- tanda • Monitor tromboplebitis
peningkatan tekanan dan tromboemboli vena
intracranial • Intruksikan pasien dan
• Tidak ada sakit kepala keluarga untuk
• Tidak ada kelesuan memeriksa adanya
• Tidak ada muntah kerusakan kulit
• Tidak kesadaran membaik • Kolaborasi pemberian
analgetik
No Diagnosa Noc Nic

2. Pola napas tidak Tujuan : Manajemen jalan napas


efektif b/d Setelah dilakukan
disfungsi tindakan keperawatan • Identifikasi kebutuhan
(kompresi batang selama 2x24 jam aktual/potensial untuk
otak, perubahan diharapkan dapat teratasi memasukan alat
posisi struktur membuka jalan napas
Kriteria hasil : • Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
• Tidak ada suara napas • Buka jalan nafas dengan
tambahan teknik vhin lift atau jaw
• Frekuensi pernapasan thrust sebagaimana
normal mestinya
• Posisikan untk
mringankan sesak napas
• Kolaborasi dengan tim
dokter dalam pemberian
obat
No Diagnosa Noc Nic

3. Bersihan jalan napas Tujuan : Pemantauan


tidak efektif b/d Setelah dilakukan tindakan respirasi.
akumulasi sekresi keperawatan selama 2x24 jam
sekunder akibat diharapkan dapat teratasi - monitor
depresi pada tingkat frekuensi,irama,
penurunan respons. Kriteria hasil : kedalaman dan
upaya napas
- Mempertahankan jalan napas - Monitor pola
pasien napas
- Menunjukkan jalan napas - Palpasi
yang paten kesimetrisan
- Frekuensi pernapasan dalam ekspansi paru
rentang normal, Tidak ada - Atur interval
suara napas abnormal pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil
pemantauan

Anda mungkin juga menyukai