EDEMA CEREBRI
Anna Fitriyana
1710029070
Pembimbing : dr. Annisa Muhyi, Sp. A M.Biomed
Interstitial Edema
Dijumpai pada hidrosefalus
obstruktif. Karena sirkulasi
terhambat, cairan srebrospinal
Edema merembes melalui dinding
Cerebri ventrikel, meningkatkan volume
ruang ekstraseluler
Manifestasi Klinis
• Pemeriksaan MRI
Penatalaksanaan
Non - Medikamentosa :
1. Posisi Kepala dan Leher
Posisi kepala harus netral dan kompresi vena jugularis harus dihindari.
Untuk mengurangi edema otak dapat dilakukan elevasi kepala 30°.
2. Ventilasi dan Oksigenasi.
Intubasi dan ventilasi mekanik diindikasikan jika ventilasi atau
oksigenasi pada pasien edema otak buruk. Sasaran pCO2, yang diharapkan
adalah 30-35 mmHg agar menimbulkan vasokonstriksi serebral sehingga
menurunkan volume darah serebral.
Penatalaksanaan
Medikamentosa :
1. Analgesik, Sedasi, dan Zat Paralitik.
Nyeri, kecemasan, dan agitasi meningkatkan kebutuhan metabolisme otak,
aliran darah otak, dan tekanan intrakranial.
- Obat sedasi : opioid, benzodiazepin, dan propofol.
- Obat Analgesik : bolus morphine (2-5 mg) dan fentanyl (25 -50 mikrogram)
atau intravenous infusion fentanyl (25 - 200 mikrogram/jam)
2. Penatalaksanaan Cairan.
Osmolalitas serum yang rendah dapat menyebabkan edema
sitotoksik sehingga harus dihindari. Keadaan ini dapat dicegah
dengan pembatasan ketat pemberian cairan hipotonik. Pada
umumnya kebutuhan cairan ialah 30ml/kgBB/hari.
Penatalaksanaan
Medikamentosa :
3. Penatalaksanaan Tekanan Darah.
Pada pasien stroke dan trauma, tekanan darah harus dipelihara dengan
cara menghindari kenaikan tekanan darah tiba-tiba dan hipertensi yang
sangat tinggi untuk menjaga perfusi tetap adekuat. Tekanan perfusi
serebral harus tetap terjaga di atas 60-70 mmHg pascatrauma otak.
Tekanan darah normal juga harus menjadi tujuan pada pasien dengan
lesi terutama terkait dengan edema vasogenic, seperti tumor dan massa
inflamasi atau infeksi.
Medikamentosa :
3. Penatalaksanaan Tekanan Darah.
Pada pasien stroke dan trauma, tekanan darah harus dipelihara dengan
cara menghindari kenaikan tekanan darah tiba-tiba dan hipertensi yang
sangat tinggi untuk menjaga perfusi tetap adekuat. Tekanan perfusi
serebral harus tetap terjaga di atas 60-70 mmHg pascatrauma otak.
Tekanan darah normal juga harus menjadi tujuan pada pasien dengan
lesi terutama terkait dengan edema vasogenic, seperti tumor dan massa
inflamasi atau infeksi.
Medikamentosa :
5. Terapi Osmotik.
a) Manitol : Dosis awal manitol 20% 1-1,5 g/kgBB IV bolus, diikuti
dengan 0,25-0,5 g/kgBB IV bolus tiap 4-6 jam. Efek maksimum terjadi
setelah 20 menit pemberian dan durasi kerjanya 4 jam.
b) Cairan Hipertonik :
Cairan salin hipertonik (NaCl 3%) juga dapat digunakan sebagai
alternatif pengganti manitol dalam terapi edema otak. Hipertonik
saline diberikan melalui kateterisasi vena sentral untuk mendapatkan
euvolemia atau sedikit hipervolemia (1-2 ml/kg/hr). Pemberian 250 ml
bolus hipertonik saline dapat diberikan.
Penatalaksanaan
Medikamentosa :
5. Terapi Osmotik.
c) Barbiturat : Barbiturat dapat menurunkan tekanan intrakranial
secara efektif pada pasien cedera kepala berat. Pemberian injeksi IV
bolus dari fentobarbital (3-10 mg/kg) diikuti dengan infus IV yang
berkelanjutan (0,5 - 3,0 mg/kg/hari) yang diterapi hingga terjadi
penurunan ICP.
d) Furosemid
Belum ada penelitian mengenai dosis terapi yang diberikan. Cara
meningkatkan kadar sodium dengan cepat yaitu dengan pemberian
bolus furosemid (10 - 20 mg) untuk meningkatkan eksresi air dan
menggantinya dengan 250 ml iv bolus 2 atau 3 % hypertonik saline.
Terkadang dikombinasikan dengan manitol.
Penatalaksanaan
Medikamentosa :
5. Terapi Osmotik.
e) Steroid
- Deksametason : Dosis awal adalah 10 mg IV atau per oral,
dilanjutkan dengan 4 mg setiap 6 jam.
d) Furosemid
Belum ada penelitian mengenai dosis terapi yang diberikan. Cara
meningkatkan kadar sodium dengan cepat yaitu dengan pemberian bolus
furosemid (10 - 20 mg) untuk meningkatkan eksresi air dan menggantinya
dengan 250 ml iv bolus 2 atau 3 % hypertonik saline.
Terkadang dikombinasikan dengan manitol.
Direkomendasikan untuk anak > 2 bulan penderita meningitis
bakterialis. Dosis yang dianjurkan 0,15 mg/kg IV setiap 6 jam pada 4
hari pertama pengobatan disertai dengan terapi antibiotik.
Penatalaksanaan
Intervensi Bedah :
Pada pasien dengan elevasi ICP, drainase cairan serebrospinal adalah
penanganan yang cepat dan sangat efektif, berlaku juga untuk
pasien tidak dengan HCP.
- Craniectomy
- Hemicraniectomy
Sekian dan Terima Kasih