KATA PENGANTAR....................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN...................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................... 4
2.1 Tekanan Intrakranial
2.1.1 Anatomi dan Fisiologi Tekanan Intrakranial.................. 4
2.1.2 Penyebab Kenaikan Tekanan Intrakranial...................... 6
2.2 Manitol
2.2.1 Deskripsi......................................................................... 7
2.2.2 Mekanisme.................................................................... . 8
2.2.3 Dosis, indikasi dan administrasi.................................... 8
2.2.4 Kontraindikasi................................................................ 8
2.2.5 Komplikasi..................................................................... 8
2.3 Peran Manitol Pada Peningkatan Tekanan Intrakranial............ . 9
BAB III KESIMPULAN..................................................... . 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Otak ditutup oleh suatu ruang kaku dengan volume tetap dan kenaikan
volume dari salah satu bagian otak akan menyebabkan peningkatan tkanan
intakranial. Tekanan intrakranial normal berkisar antara 5-15mmHg. Kenaikan
diatas level kritis menurunkan CPP dan kompresi lokal jaringan otak terhadap
tentorium, falx, foramen magnum, dan menyebabkan herniasi. Konten intrakranial
dapat dibagi 3: volume otak (85%), CSF (10% atau 150ml), dan darah (5% atau
50-70ml) 5
Cerebral Blood Volume/CBV (Volume Darah Otak)
Otak disuplai oleh arteri karotis interna dan arteri vertebral yang mengalir
keluar melalui vena serebri dan sinus vena dural ke vena jugular interna. Volume
darah di seluruh otak sedikit dan sebagian besar berada di sinus vena dan vena
pial. Grey matter terdiri dari sel syaraf yang membutuhkan lebih banyak suplai
darah arteri. White matter yang terdiri dari akson membutuhkan lebih sedikit
suplai.
Cerebral Blood Flow (Aliran darah otak)
Otak hanya 2% massa tubuh namun menerima 12-15% cardiac output
pada dewasa. Menurut Hagen-Poiseuille, CBF sama dengan aliran laminar yang
menunjukkan hubungan langsung antara aliran, CPP dan kaliber vasa otak. CBF
akan meningkat jika CPP meningkat dan vaskulatur otak vasodilatasi.5
Edema Serebri
Terjadi jika terdapat kelebihan cairan di sel pada jaringan atau ruang
interstitial. Berasosiasi dengan cedera kepala traumatik, hemoragi, infeksi,
abses, hipoksemia, infark atau iskemi, tumor, inflamasi otak dan
meninges, serta hipoglikemia.
Hidrosefalus
Merupakan kondisi dimana volume cairan serebrospinal tinggi secara
abnormal dan biasanya menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.
Obstruksi aliran cairan serebrospinal adalah penyebab paling umum. Jika
terjadi setelah melewati masa osifikasi, maka kondisi ini akan
menyebabkan peningkatan bermakna tekanan intrakranial dan
menyababkan kerusakan jaringan syaraf.6
2.2 Manitol
2.2.1 Deskripsi
Manitol adalah diuretik osmotik yang secara metabolik pasif
di manusia dan terbentuk alami, Manito mengelevasi osmolalitas
plasma darah, menghasilkan peningkatan aliran air dari jaringan.
Dapat digunakan sebagai diuresis pemicu sebelum terjadinya gagal
ginjal ireversibel, memicu sekresi urin pada intoksikasi, agen
antiglaukoma, dan diagnosa fungsi ginjal. 7
2.2.2 Mekanisme7
Memicu diuresis dengan tidak terabsorbsi di tubulus renal,
meningkatkan osmolalitas filtrasi glomerular, membantu ekskresi
air, dan mencegah reabsorbsi sodium, klorida, dan zat lain pada
tubulus renal. Manitol memicu eksresi racun dan melindungi dari
nefrotoksisitas dengan mencegah konsentrasi racun pada cairan
tubular. Sebagai antiglaukoma, manitol meningkatkan osmolalitas
plasma dan menarik air dari mata ke plasma dan menurunkan
tekanan intraokuler. Sebagai alat diagnosa fungsirenal, manitol
tersaring bebas oleh glomeruli kurang dari 10% reabsorbsi tubular.7
2.2.3 Dosis, indikasi dan administrasi
Pedoman merekomendasikan 0.25–1.0 g/kgBB manitol
diberikan melalui infus intravena dalam 20-30 menit.3 Indikasi
penggunakan manitol adalah untuk memicu diuresis sebelum terjadi
gagal ginjal ireversibel, penurunan tekanan intrakranial, terapi edem
serebri, dan memicu ekskresi racun melalui urin pada intoksikasi.7
2.2.4 Kontraindikasi8
anuria karena penyakit ginjal berat
kongesti pulmonal berat atau edema pulmo
Perdarahan aktif intrakranial
Dehidrasi berat
Gangguan ginjal progresif atau disfungsi setelah pemberian
manitol, oliguria dan azotemia
Gagal jantung progresif atau kongesti pulmonal setelah pemberian
manitol
hipersensitifitas
2.2.5 Efek Samping8
Reaksi adverse termasuk kongesti pulmonal,
ketidakseimbanga cairan dan elektrolit, asidosis, kehilangan
elektrolit, mulut kering, haus, diuresis bermakna, retensi urin,
edema, nyeri kepala, pandangan kabur, konvulsi, mual muntah,
rhinitis, nyeri lengan, nekrosis kulit, tromboplebitis, kedinginan,
pusing, demam, dan nyeri dada mirip angina.8
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA