Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

INTRACEREBRAL HEMORHAGE (ICH)


D RSUD SAWERIGADING RUANGAN PLAMBOYAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : ELSA

NIM : 2021125

RUANGAN : CVCPU

CI LAHAN CI INSTITUSI
 
LAPORAN PENDAHULUAN INTRACEREBRAL HEMORHAGE (ICH)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


Definisi

Perdarahan intracerebral adalah perdarahan yang terjadi pada jaringan otak


biasanyaakibat robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. Secara
klinis ditandai denganadanya penurunan kesadaran yang kadang-kadang disertai
lateralisasi, pada pemeriksaan CTScan didapatkan adanya daerah hiperdens yang
indikasi dilakukan operasi jika Single,Diameter lebih dari 3 cm, Perifer, Adanya
pergeseran garis tengah.Intra Cerebral Hematom adalah perdarahan kedalam
substansi otak.
Hemorragi ini biasanya terjadi dimana tekanan mendesak kepala sampai daerah
kecil dapat terjadi pada luka tembak ,cidera tumpul.Intra Cerebral Hematom (ICH)
merupakan koleksi darah focus yang biasanyadiakibatkan oleh cidera regangan
atau robekan rotasional terhadap pembuluh 
Pembuluh darah dalam jaringan fungsi otak atau kadang kerena cidera
tekanan .Ukuran
hematom bervariasi dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter dan da
pat terjadi pada 2- 16kasus cidera.Intra secerebral hematom adalah pendarahan
dalam jaringan otak itu sendiri . hal inidapat timbul pada cidera kepala tertutup
yang berat atau cidera kepala terbuka .intraserebralhematom dapat timbul pada
penderita strok hemorgik akibat melebarnya pembuluh nadi.

Etiologi
2. Fraktur depresi tulang tengkorak 
3. Gerak akselerasi dan deselerasi tiba-tiba
4. Cedera penetrasi peluru
5. Jatuh
6. Kecelakaan kendaraan bermotor
 7. Hipertensi
8. Malformasi Arteri Venosa
9. Aneurisma
10. Distrasia darah
11. Obat
12. Merokok.
.Patofisiologi

 ICH primer biasa terjadi pada kapsul internal dan hematoma meluas
kemedialkesubstansi kelabu dalam dan kelateral melalui substansi putih yang
relatif aseluler koronaradiata. Pembuluh yang ruptur adalah satu dari arteria
perforating kecil yang meninggalkanarteria serebral media dekat pangkalnya
dikarotid internal dan sering dijelaskan sebagai arteria
 Etiologi dari Intra Cerebral Hematom adalah :
1. Kecelakaan yang menyebabkan trauma kepala
lentikulostriata. Pemeriksaan postmortem menunjukkan pada arteria perforating
pasien hipertensif terdapat banyak dilatasi aneurismal yang sangat kecil yang
diduga rupturnya menjadi sumber perdarahan. Lebih jarang perdarahan terjadi
pada fossa posterior yangdimulai pada pons atau hemisfer serebeler.ICH akut
sering terjadi saat atau setelah latihan fisik. Sekitar duapertiga akan mengalami
perburukan neurologis progresif dan sepertiganya dalam defisit maksimal saat
datang kerumah sakit. Penurunan kesadaran terjadi pada 60% dan duapertiganya
jatuhkedalam koma. Nyeri kepala dan mual dengan muntah terjadi pada 20-40%
kasus. Gejala ini
 
karena peninggian TIK akibat perdarahan. Kejang kurang umum terjadi,
sekitar 7-14%.Gejala dan tanda lainnya tergantung ukuran dan lokasi spesifik dari
bekuan darah. Tandakhas perdarahan ganglia basal, biasanya putaminal, adalah
defisit motor kontralateral dangaze ipsi lateral dengan perubahan sensori, visual
dan tabiat. Perubahan pupil terjadi akibatancaman herniasi unkal lobus temporal
akibat peninggian TIK dan pergeseran garis tengah.
Gejala afasik bila hemisfer dominan terkena.Perdarahan menyebabkan kerusakan
neurologis melalui dua cara yaitu:
1. Kerusakan otak yang nyata terjadi pada saat perdarahan. Ini terutama pada
kasus dimanahematoma meluas kemedial dan talamus serta ganglia basal rusak.
2. Hematoma yang membelah korona radiata menyebabkan kerusakan
yang kurang selluler namun mungkin berukuran besar dan menyebabkan
penekanan serta gangguan fungsineurologis yang mungkin reversibel.80%
pasien adalah hipertensif dan biasanya dalameksaserbasi akut dari
hipertensinya pada saat datang. Kebanyakan kasus hematomamemecah
kesistema ventrikuler atau rongga subarakhnoid menimbulkan gambaran
klinisPSA.Pria terkena 5-20% lebih sering dari wanita dan 75-90% terjadi
antara usia 45-75tahun. Pasien dengan koagulopatia lebih berisiko
terhadap PIS seperti juga penderita yangmendapat antikoagulan terutama
Coumadin. Trombositopenia dengan hitung platelet kurangdari 20.000,
penyakit hati, leukemia, dan obat-obat seperti amfetamin meninggikan
risikoterjadinya PIS.ICH terjadi pada teritori vaskuler arteria perforating
kecil seperti lentikulostriata padaganglia basal, talamoperforator
diensefalon, cabang paramedian basiler pada pons. Karenanyakebanyakan
terjadi pada struktur dalam dari hemisfer serebral. Berikut ini struktur
besertafrekuensi kejadiannya: putamen 30-50%, substansi putih subkortikal
30%, serebelum 16%,talamus 10-15%, serta pons 5-12%. Arteria yang
paling sering menimbulkan perdarahanadalah cabang lentikulostriata
lateral dari arteria serebral media yang mencatu putamen.ICH merupakan
sekitar 10% dari semua strok. Seperti dijelaskan diatas, ia disebabkanoleh
perdarahan arterial langsung ke parenkhima otak. Ruptur vaskuler dikira
terjadi padaaneurisma milier kecil, dijelaskan oleh Charcot dan Bouchard
1868, dan/atau pada arterialipohialinotik yang sering tampak pada otopsi
pasien dengan hipertensi. Minoritas kasus PISkemungkinan disebabkan
aneurisma, AVM, malformasi kavernosa, amiloid serebral, atautumor.
Glioblastoma adalah tumor otak primer yang paling sering mengalami
perdarahan,sedangkan melanoma, khoriokarsinoma dan ipernefroma
adalah tumor metastatik yangtersering menimbulkan perdarahan.Kematian
akibat ICH sekitar 50% dengan 3/4 pasien yang hidup, tetap dengan
defisitneurologis nyata. Penelitian memperlihatkan bahwa prognosis
terutama tergantung padaderajat klinis saat pasien masuk, lokasi serta
ukuran perdarahan. Pasien sadar tentu lebih baik dari pada pasien koma.
Penelitian Dixon 1984 memperlihatkan bahwa satu-satunya
prediktor terpenting atas outcome adalah Skala Koma Glasgow. Pasien
dengan hematoma lober superfisial cenderung lebih baik dari perdarahan
batang otak yang lebih dalam. Perluasan klotke sistema ventrikuler
memperburuk outcome. Pasien dengan perdarahan dengan diameter lebih
dari 3 cm atau volumenya lebih dari 50 sk, lebih buruk. Pasien dengan
kondisi medis buruk dan yang berusia 70 tahun atau lebih cenderung
mempunyai outcome buruk.

 
.Manifestasi Klinis

 Intracerebral hemorrhage mulai dengan tiba-tiba. Dalam sekitar setengah


orang, halitu diawali dengan sakit kepala berat, seringkali selama aktifitas.
Meskipun begitu, padaorang tua, sakit kepala kemungkinan ringan atau tidak ada.
Dugaan gejala terbentuknyadisfungsi otak dan menjadi memburuk sebagaimana
peluasan pendarahaan.Beberapa gejala, seperti lemah, lumpuh, kehilangan
perasa, dan mati rasa, seringkalimempengaruhi hanya salah satu bagian tubuh.
orang kemungkinan tidak bisa berbicara ataumenjadi pusing.Penglihatan
kemungkinan terganggu atau hilang. Mata bisa di ujung perintah
yang berbeda atau menjadi lumpuh. Pupil bisa menjadi tidak normal besar atau ke
cil. Mual,muntah, serangan, dan kehilangan kesadaran adalah biasa dan bisa
terjadi di dalam hitungandetik sampai menit.Menurut Corwin 2000 manifestasi
klinik dari dari Intra cerebral Hematom yaitu :1. Kesadaran mungkin akan segera
hilang, atau bertahap seiring dengan membesarnyahematom.
2. Pola pernapasaan dapat secara progresif menjadi abnormal
3. Respon pupil mungkin lenyap atau menjadi abnormal4. Dapat timbul muntah-
muntah akibat peningkatan tekanan intra cranium5. Perubahan perilaku kognitif
dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan motorik dapattimbul segera atau
secara lambat6. Nyeri kepala dapat muncul segera atau bertahap seiring dengan
peningkatan tekanan intrakranium.

Penatalaksanaan Medis

 Pendarahan intracerebral lebih mungkin menjadi fatal dibandingkan stroke


ischemic.Pendarahan tersebut biasanya besar dan catastrophic, khususnya pada
orang yang mengalamitekanan darah tinggi yang kronis. Lebih dari setengah
orang yang mengalami
pendarahan besar meninggal dalam beberapa hari. Mereka yang bertahan hidup 
biasanya kembali sadar dan beberapa fungsi otak bersamaan dengan waktu.
Meskipun begitu, kebanyakan tidak sembuh seluruhnya fungsi otak yang
hilang.Pengobatan pada pendarahan intracerebral berbeda dari stroke
ischemic.Anticoagulant (seperti heparin dan warfarin), obat-obatan trombolitik,
dan obat-obatanantiplatelet (seperti aspirin) tidak diberikan karena membuat
pendarahan makin buruk. Jikaorang yang menggunakan antikoagulan mengalami
stroke yang mengeluarkan darah, mereka bisa memerlukan pengobatan
yang membantu penggumpalan darah
seperti :1. Vitamin K, biasanya diberikan secara infuse
2. Transfusi atau platelet
3. Transfusi darah yang telah mempunyai sel darah dan pengangkatan platelet
(plasmasegar yang dibekukan)
4. Pemberian infus pada produk sintetis yang serupa pada protein di dalam darah
yangmembantu darah untuk menggumpal (faktor penggumpalan)
5. Operasi untuk mengangkat penumpukan darah dan menghilangkan tekanan
di dalamtengkorak, bahkan jika hal itu bisa menyelamatkan hidup, jarang
dilakukan karenaoperasi itu sendiri bisa merusak otak.

Corwin (2000) menyebutkan penatalaksanaan untuk Intra Cerebral Hematom


adalah sebagai berikut :
1. Observasi dan tirah baring terlalu lama
2. Mungkin diperlukan ligasi pembuluh yang pecah dan evakuasi hematom
secara bedah
3. Mungkin diperlukan ventilasi mekanis
4. Untuk cedera terbuka diperlukan antibiotiok 
5. Metode-metode untuk menurunkan tekanan intra kranium termasuk
pemberian diuretik dan obat anti inflamasi Pemeriksaan
Laboratorium seperti : CT-Scan, Thorax foto, dan laboratorium lainnya yang
menunjang

B.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. pengkajian
Identitas :
Nama : ny.A
Umur : 49
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan :IRT
Alamat : mancani
Agama : islam
Pendidikan : SD
No.Rm : 00398653

a. Riwayat kesehatan
a .Keluhan utama : pusing,nyeri kepala,lemah
b.Kesehatan sekarang : nyeri bagian kepala akibat terbentur
c. Riwayat kesehatan dahulu : keluarga pasien mengatakan pasien ada
riwayat peyakit gula
1) Auskultrasi :
C.pemeriksaan penunjang :
1) Radiologi
2) Laboratorium
3) Ekg

2. Diagnosa keperawatan

diagnosa 1 : nyeri kronis


a. Definisi :pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual fungsional,dengan omset mendadak atau lambat
dan berintesitas ringan hingga berat dan konstan,yang berlangsung lebih
dari3 bulan.
b. factor yang berhubungan :
 Kerusakan system
 Penekanan saraf
 Kondisi pasca trauma
c. data mayor/minor
1. data mayor
*subjektif
a.mengeluh nyeri
b.meringis
c.gelisah
* objektiv
a.tampak meringis
b. gelisah
c. tidak mampu menuntaskan aktivitas

2. data minor
*subjektif
a. merasa takut mengalami cedera berulang
* objektiv
a.bersikap proktektif
b. waspada
3. pola tidur berubah

Diagnosa 2 : gangguan pola tidur


Definisi : gangguan kualitas waktu tidur akibat factor eksternal

1. Data mayor
 Subjektif :mengeluh sulit tidur
 Mengeluh sering terjaga
 Mengeluh tidak puas tidur
 Mengeluh pola tidur berubah
 Mengeluh istirahat tidak cukup

 Objektif :tidak tersedia

2. Data minor
*subkjetif
 Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

*objektiv
(tidaktersedia)

3. Rencana keperawatan
Diagnosa 1 : nyeri kronis
a. Tujuan dan kriteria hasil setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8
jam diharapkan nyeri kronis menurun dengan kriteria hasil :
 Keluhan nyeri menurunMeringis menurun

 Gelisah menurun
b. Intervensi keperawatan
Tindakan :
Manajemen nyeri :
Observasi :
 Identifikasi lokasi nyeri ,karateristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas
nyeri
 Identifikasi skala nyeri

*terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
strategmeredahkan nyeri

*edukasi
Jelaskan periode dan penyebab pemicu nyeri
Jelaskan jelaskan strategi meredahkan nyeri

Diagnosa 2 : gangguan pola tidur


a. Tujuan dan kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
gangguan pola tidur meningkat dengan kriteria hasil :

 Keluhan sulit tidur meningkat


 Keluhan tidak puas tidur meningkat
 Keluhan istirahat tidak cukup meningkat

b. Intervensi keperawatan
Dukungan tidur
 Tindakan :
 Observasi
 Identifikasi pola dan istirahat tidur
 Identifikasi factor ppengganggu tidur
 *terapeutik
 Modifikasi lingkungan
 Tetapkan jam waktu tidu
 Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
 ri Sesuaikan jadwal pemberian obat dan tindakan untuk menunjang
sirkulasi tidur terjaga

*edukasi
 Jelaskan pentingya tidur cukup selama sakit
 Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan menghindamakan/minum yang menganggu tidur
B. Daftar Pustaka
SDKI,SLKI,SIKI

Anda mungkin juga menyukai