Langkah PERAN
Pasien
kerja PERAWAT
dokumentasi
Reaksi Diagnosi
obat s
Terapi • Perjalanan
obat TUJUAN
Penyakit
PERSIAPAN PENGAMPILAN SAMPEL
A. Pra instrumentasi
1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir (perlunya
kerja sama perawat, pasien dan dokter)
Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas
pasien : nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin, data
klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal
2. Persiapan pasien
Puasa : 2 jam setelah makan ↑ V. Plasma
Obat misalnya : asam folat, vit B12 dll.
Waktu pengambilan : tergantung jenis (Hematologi
pagi)
Posisi pengambilan : posisi berdiri akan ↑ V.Plasma
3. Persiapan alat
4. Cara pengambilan
5. Penanganan awal sampel dan transportasi
Lanjutan . . .
B. Interprestasi data
1. Menentukan aspek positif pasien
2. Menentukan masalah pasien
C. Validasi data
Perawat memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat
dan dilakukan bersama klien, keluarga dan masyarakat.
Validasi dilakukan dengan mengerjakan pertanyaan dan
pernyataan yang reflektif kepada klien/ keluarga tentang
kejelasan interpretasi data.
Vakutainer
JENIS-JENIS VAKUTAINER
Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive,
darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan.
Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi,
serologi dan bank darah (crossmatching test)
Tabung tutup kuning. berisi gel separator (serum separator tube/SST)
yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi
Tabung tutup hijau terang. berisi gel separator (plasma separator
tube/PST) dengan antikoagulan lithium heparin. Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan kimia darah.
Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah
(crossmatch)
Lanjutan …
Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan mengangkut CO2 dari jaringan
tubuh ke paru-paru oleh Hb.
Nilai normal Eritrosit Pria : 4.5 – 5.9 (4.5 – 5.5) (juta/ul)
Wanita: Eritrosit : 4 – 5 (juta/ul)
Interpretasi
– ↓ jumlah eritrosit
Anemia : penurunan Hb, Ht dan jumlah eritrosit
Keganasan : limfoma, multipel mieloma, leukemia, SLE,
– ↑ jumlah eritrosit (eritrositosis)
Primer : polisitemia vera
Sekunder : penyakit paru, tempat tinggi, perokok, Hb pathy, penyakit ginjal
Relatif : dehidrasi
JENIS ERITROSIT
Nilai rujukan
– Basofil/Eosinofil/N.Batang/N. segmen/Limfosit/Monosit =
0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8
6. TROMBOSIT
a. Troponin T (TnT)
b. Troponin I (TnI)
Nilai normal < 16μg/L
MIIOGLOBIN
Protein heme (2% total protein dlm otot)
Berada dlm sitoplasma sel otot skelet & jantung
Berguna dlm oksigenasi otot
Meningkat pd: kerusakan otot skelet & otot jantung
Ekskresi oleh ginjal gangguan fi. Ginjal eliminasi kadar
dlm darah
Rujukan:
Pria: 16-76 ng/ml
Wanita: 7-64 ng/ml
Cut off point : 70 ng/ml
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG
Hs-CRP
o Mrp protein fase akut (inflamasi) yang digunakan sebagai
prediktor resiko acute coronary syndrome
o Di produksi oleh liver
o Respon (+) pada inflamasi kronis
o Mendeteksi peningkatan minimal CRP yang tampak pada
penyakit jantung.
Nilai normal CRP < 0,3 mg/L
FIBRINOGEN
1. Menentukan kehamilan
mendeteksi adanya hormon hCG (human chorionic
gonadotropin) yang diproduksi oleh plasenta.
2. Mendeteksi zat berbahaya dalam tubuh
Tes urine dapat mendeteksi adanya zat berbahaya dalam
tubuh seseorang, seperti opioid, benzodiazepine, barbiturate,
phencyclidine, ganja, metamphetamine, amphetamine, dan
kokain.
3. Memantau perkembangan penyakit
Dokter biasanya akan menyarankan Anda melakukan tes
urine bila mengalami gejala gangguan saluran kemih, seperti
sakit perut, sakit punggung, sering buang air kecil, dan
adanya darah dalam urine.
Pemeriksaan Urine:
A. Pemeriksaan Fisis : 1. Jumlah
2. Bau
3. Buih
4. Warna
5. Kejernihan
dibuang ditampung
65
GLUKOSA DARAH
macam-macam tes glukosa darah
Analisis gas darah dilakukan untuk untuk mengetahui bila darah terlalu asam (asidosis)
atau basa (alkalosis), serta untuk mengetahui apakah tekanan oksigen dalam darah
terlalu rendah (hipoksemia) atau tekanan karbon dioksida terlalu tinggi (hiperkarbia).
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum menjalani analisis gas
darah. Pada beberapa kondisi, pasien mungkin hanya akan diminta untuk berpuasa
sebelum prosedur dilaksanakan.
AGD
Nilai normal gas darah
pH 7,35 - 7,45
pO2 80 -100 mmHg
Saturasi O2 > 95 %
pCO2 35 – 45 mmHg
HCO3 22- 26 mEq/L
BE -2 s/d +2
Asam basa (pH) darah
Jika pH darah di bawah normal, darah dikatakan lebih asam, sementara jika pH di
atas nilai normal, darah dikatakan lebih basa.
Saturasi oksigen (SaO2)
Saturasi oksigen diukur dengan melihat jumlah oksigen yang dibawa oleh hemoglobin
di dalam sel darah merah.
Tekanan parsial oksigen (pO2)
Tekanan parsial oksigen diukur berdasarkan tekanan oksigen yang larut di dalam
darah. Pengukuran ini menentukan seberapa baik oksigen dapat mengalir dari paru
ke dalam darah.
Tekanan parsial karbon dioksida (pCO2)
Tekanan parsial karbon dioksida diukur dengan melihat tekanan karbon dioksida yang
larut di dalam darah. Pengukuran ini menentukan seberapa baik karbon dioksida
dapat dikeluarkan dari tubuh.
Bikarbonat (HCO3)
Bikarbonat adalah zat kimia penyeimbang yang mencegah pH darah menjadi terlalu
asam atau terlalu basa.
PEMERIKSAAN GASTROINTESINAL
SERUM AMILASE
Jumlah : 100-300 gram per hari dan 70% air dan 30% sisa
makanan
Warna : kuning kehijauan
Bau : bau indol, asam butirat, dan scatol
Konsistensi : berbentuk dan agak lunak
Lendir : tidak ada
Parasit makro : tidak ada
Darah tampak : tidak ada
Nilai normal feses pada pemeriksaan
mikroskopis
Bila jarum masuk vena, terlihat darah di dlm semprit, tarik pelan2
alat penghisap
Genggaman tangan penderita dilepas segera setelah darah masuk
dalam semprit. Bila memakai vacutainer, setelah jarum masuk vena
tekan tabung pd vacutainer holder
Tourniquet dpt dikendorkan, pd waktu darah masuk semprit/
dibiarkan sampai volume darah yg dihisap cukup
Lepaskan tourniquet sebelum jarum ditarik dari vena. Tekan bekas
tusukan dg kapas kering & cepat tarik jarum dr vena
Lanjutan prosedur sampling
107
Prosedur pengambilan darah arteri
Cek nama klien dan ketepatan pemeriksaan.
Cuci tangan, keringkan dan pakai sarung tangan.
Tentukan pembuluh arteri yang akan diambil darahnya
Lakukan tindakan aseptik dengan povidone iodium 10%, biarkan
sampai mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%.
Siapkan syringe dengan spuit yang telah diberikan antikoagulan
heparin.
Tusukkan jarum tegak lurus, darah akan mengalir ke syringe.
Selanjutnya jarum dibengkokkan dan ditusuk dalam lilin.
Berikan label nama dan tanggal pada tabung /botol specimen darah
yang diambil.
Pemeriksaan Urine
Persiapan alat
Formulir khusus untuk pemeriksaan urine
Wadah urine dengan tutupnya
Hand scoon
Kertas etiket
Bengkok
Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium
Prosedur tindakan
Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
Mengisi formulir dan memberikan etiket pada botol
Menuangkan 100 cc urine dari bengkok ke dalam tempat khusus/botol
kemudian ditutup rapat.
Menyesuaikan data formulir dengan data pada etiket
Menuliskan data dari formulir ke dalam buku ekspedisi
Meletakkan botol ke dalam bengkok atau tempat khusus bertutup.
Membereskan dan merapikan alat
Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
Jenis-jenis pemeriksaan urine:
Persiapan alat
Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup
Botol bersih dengan penutup
Hand scoon
Formulir dan etiket
Perlak pengalas
Bengkok
Tissue
Tujuan
Fotocopy ??
INTRA VENA PYELEOGRAPHY (IPV)
Ca 15-3 adalah zat penanda tumor yang digunakan dalam pemeriksaan tumor
payudara dan dapat digunakan untuk memantau respon pengobatan dan mendeteksi
kekambuhan kanker payudara.
Ca 19-9 adalah zat penanda tumor yang digunakan dalam pemeriksaan tumor
pankreas, dan saluran cerna serta dapat digunakan untuk memantau respon
pengobatan dan mendeteksi kekambuhan kanker.
TCD