Anda di halaman 1dari 11

PROSES TERJADINYA

GANGGUAN JIWA DALAM


PERSPEKTIF KEPERAWATAN
JIWA
NAMA:SALSA SAPTANIA

NIM:2114201042

KELAS:3A KEPERAWATAN
A.DEFENISI GANGGUAN JIWA

Gangguan jiwa adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam
pikiran,perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan
perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi
orang sebagai manusia ( UU.RI No.18, 2014).

Gangguan jiwa adalah sindrom pola perilaku individu yang berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan dan pelemahan didalam satu atau lebih fungsi penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik,
perilaku, biologik, gaangguan tersebut mempengaruhi hubungan antara dirinya sendiri dan juga
masyarakat (Maramis, 2010).
B. Perspektif Keperawatan Jiwa

Perspektif keperawatan jiwa adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi
kerangka dasar dalam praktik keperawatan jiwa. Setiap individu memiliki harkat dan martabat, sehingga masing masing
individu perlu dihargai.
Tujuan individu meliputi : tumbuh, sehat, otonomi dan aktualisasi diri.
Masing masing individu berpotensi untuk berubah, karena kita tahu bahwa manusia adalah makhluk holistik yang
kebutuhannya berbeda.Semua prilaku individu itu bermakna meliputi : pikiran, persepsi, perasaan dan tindakan.
Beberapa keyakinan mendasar yang digunakan dalam keperawatan jiwa antara lain sebagai berikut:
• Individu memiliki harkat dan martabat, sehingga setiap individu perlu dihargai.
• Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, dan aktualisasi diri.
• Setiap individu mempunyai potensi untuk berubah.
• Manusia adalah makhluk holistik yang berinteraksi dan bereaksi dengan
• lingkungan sebagai manusia yang utuh.
• Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama.
• Semua perilaku individu adalah bermakna.(Depkes RI, 1998).
C. Faktor Yang Menyebabkan Gangguan Jiwa

Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor-faktor pada ketiga unsur yang
terus-menerus saling mempengaruhi yaitu:
1.Faktor – factor somatic (somatogenik) atau organobiologis
a. Neroanatomi
b. Nerofisiologi
c. Nerokimia
d. Tingkat kematangan dan perkembangan organic

2. Faktor – faktor psikologik (psikogenik) atau psikoedukatif


a. Interaksi ibu-anak: normal(rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal bedasarkan
kekurangan, distorsi, dan keadaan yang terputus(perasaan tak percaya dan kebimbangan)
b. Peranan ayah
c. Persaingan antara saudara kandung
d. Intelegensi
e. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
f. Kehilangan yang menngakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah
Menurut Maramis 2010 dalam Buku Ajar Keperawatan Jiwa, sumber penyebab gangguan jiwa dapat
dibedakan atas :
• Faktor Somatik (Somatogenik),yaitu akibat gangguan pada neuroanatomi, neurofisiologi,dan nerokimia,
termasuk tingkat kematangan dan perkembangan organik, serta faktorpranatal dan perinatal.

• Faktor Psikologik (Psikogenik),yaitu keterkaitan interaksi ibu dan anak, peranan ayah,persaingan antara saudara
kandung, hubungan dalam keluarga,pkerjaan, permintaan masyarakat. Selain itu, faktor intelegensi, tingkat
perkembangan emosi, konsep diri, dan pola adaptasi juga akan mempengaruhi kemampuan untuk menghadapi
masalah. Apabila keadaan tersebut kurang baik, maka dapat menyebabkan kecemasan, depresi, rasa malu, dan
rasa bersalah yang berlebihan.

• Faktor Sosial Budaya, yang meliputi faktor kestabilan keluarga, pola mengasuh anak, tingkat ekonomi,
perumahan, dan masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka, fasilitas kesehatan, dan kesejahteraan
yang tidak memadai, serta pengaruh mengenai keagamaan. (Andreasen,1991).
D. Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
• Normal dan Abnormal
Abnormal berarti menyimpang dari yang normal. Seseuatu dikatakan abnormal
apabila terdapat suat norma, dan seseorang tersebut telah
menyimpang dari batas-batas norma.
 
• Gangguan Kesadaran
Kesadaran merupakan kemampuan individu dalam mengadakan pembatasan terhadap
lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya).apabila kesadaran
tersebut baik maka orientasi (waktu, tempat, dan orang) dan pengertian yang baik serta
pemakaian informasi yang masuk secara efektfif (melalui ingatan dan pertimbangan).

• Kesadaran menurun adalah suatu keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian dan
pemikiran yang berkurang secara keseluruhan (secara kwantitatif). Kesadaran yang berubah
atau tidak normal merupakan kemampuan dalam mengadakan hubungan dengan dunia luar
dan dirinya sendiri sudah terganggu dalam taraf tidak sesuai kenyataan.
 
• Gangguan Ingatan
Ingatan berdasarkan tiga proses yaitu, pencatatan atau regristasi (mencatat atau meregristasi
sesuatu pengalaman didalam susunan saraf pusat); penahanan atau retensi (menyimpan atau
menahan catatan tersebut) ; dan pemanggilan kembali atau “recall” (mengigat atau
mengeluarkan kembali catatan itu). Gangguan ingatan terjadi apabila terdapat gangguan
pada salah satu atau lebih dari ketiga usnsur diatas.

• Gangguan Psikomotor
Psikomotor merupakan gerakan badan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa, gangguan
psikomotor dapat berupa,hipokinesia atau hipoaktivitas yaitu gerakan atau aktivitas
berkurang.

• Gangguan proses meliputi proses pertimbangan,pemahaman,ingatan serta penalaran.


• Gangguan persepsi.
• Gangguan kepribadian.

 
E. Macam-Macam Program Pengobatan Untuk Pasien
Dengan Gangguan Jiwa
• Psikofarmaka
Psikofarmaka adalah berbagai jenis obat yang bekerja pada susunan saraf pusat. Efek utamanya
pada aktivitas mental dan perilaku, yang biasanya digunakan untuk pengobatan gangguan
kejiwaan.

• Kejang Listrik
Terapi kejang listrik adalah suatu prosedur tindakan pengobatan pada pasien gangguan jiwa,
menggunakan aliran listrik untuk menimbulkan bangkitan kejang umum, berlangsung sekitar 25–
150 detik dengan menggunakan alat khusus yang dirancang aman untuk pasien.

• Pada prosedur tradisional, aliran listrik diberikan pada otak melalui dua elektroda dan
ditempatkan pada bagian temporal kepala (pelipis kiri dan kanan) dengan kekuatan aliran
terapeutik untuk menimbulkan kejang. Kejang yang timbul mirip dengan kejang epileptik tonik-
klonik umum.
• Terapi Kognitif
Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur, yang memberikan
dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan negatifnya, memahami
masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta mampu memecahkan masalah
tersebut.

• Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah suatu cara untuk menggali masalah emosi yang timbul kemudian
dibahas atau diselesaikan bersama dengan anggota keluarga, dalam hal ini setiap anggota
keluarga diberi kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam menyelesaikan masalah.

• Terapi Lingkungan
Terapi lingkungan adalah lingkungan fisik dan sosial yang ditata agar dapat membantu
penyembuhan dan atau pemulihan pasien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai