OLEH
DEWI RAHMAWATI
III C
2114201119
Assalamualaikum wr.wb,
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
ucapkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulis membuat makalah ini adalah
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa 1. Dalam pembuatan makalah ini penulis
menemui berbagai rintangan. Tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak penulis berhasil
menyelesaikan makalah ini. Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen Ns.
Amelia Susanti, M.Kep. Sp. Kep. J
Terlepas dari semua itu penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu saya menerima kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua orang dan tanpa
mengenal ras,budaya,anak-anak,dewasa miskin ataupun kaya,ganguan jiwa merupakan salah
satu gangguan mental yang di sebabkan oleh beragam faktor yang berasal dari dalam maupun
luar. Gangguan mental ini dapat dikenali dengan perubahan pola pikir, tingkah laku dan
emosi yang berubah secara mendadak tanpa disertai alasan yang jelas. Stres yang menjadi
pemicu awal terjadinya gangguan jiwa akan membuat seseorang tidak mampu beraktivitas
secara normal. Jika stres ini tidak ditangani secara cepat maka akan berlanjut pada gejala
gangguan kejiwaan.
Pada umumnya terdapat beberapa fakor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang
yakni.Faktor Keturunan,Jika di dalam silsilah keluarga tersebut mempunyai riwayat ganguan
jiwa maka keturunan – keturunan dari keluarga tersebut bisa dan sangat mungkin juga akan
mengalami ganguan medis tersebut karena ada hubungan darah dari orang tua mereka yang
menyebabkan si anak juga bisa mengalami ganguan jiwa tersebut. Faktor Lingkungan,Faktor
lingkungan di sini juga bisa berpengaruh terhadap penyakit medis ganguanjiwa tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi ganguan jiwa?
2. Bagaimana perspektif gangguan jiwa?
3. Apa saja faktor penyebab gangguan jiwa?
4. Apa saja tanda dan gejala gangguan jiwa?
5. Apa saja klasifikasi gangguan jiwa?
6. Bagaimana macam pengobatan pengobatan jiwa?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan jiwa
2. Untuk mengetahui perspektif gangguan jiwa
3. Untuk mengetahui faktor penyebab gangguan jiwa
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala gangguan jiwa
5. Untuk mengetahui klasifikasi gangguan jiwa
6. Untuk mengetahui macam pengobatan pada gangguan jiwa
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tidak bekerja
Tidak mempunyai pekerjaan mengakibatkan seseorang tidak mempunyai penghasilan dan
gagal dalam menunjukan aktualisasi dirinya, sehingga seseorang dak bekerja tdak
mempunyai kegiatan dan memungkinkan mengalami harga diri rendah yang berdampak
pada gangguan jiwa.
3. Putus obat
Pada beberapa penelitian menunjukan bahwa seseorang dengan gangguan jiwa harus
minum obat seumur hidup, terkadang klien merasa bosan, dan kurang pengetahuan akan
menghentikan minum obat dan merasa sudah sembuh.
4. Pengalaman yang tidak menyenangkan
Pengalaman tidak menyenangkan yang daialami misalnya adanya aniaya seksual, aniaya
fisik, dikucilkan oleh masyarakat atau kejadian lain akan memicu seseorang mudah
mengalami ganguan jiwa
5. Konflik dengan teman atau keluarga
Seseorang yang memepunyai konflik dengan keluarga misalnya karena harta warisan
juga dapat membuat seseorang mengalami gangguan jiwa. Konflik yang tidak
terselesaikan dengan teman atau keluarga akan memicu stressor yang berlebihan. Apabila
seseorang mengalami stressor yang berlebihan namun mekanisme kopingnya buruk,
maka kemungkinan besar sesorang akan mengalami gangguan jiwa.
Kesimpulan
Gangguan jiwa atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atau perilaku yang pada
umumnya terkait dengan stress atau kelainan jiwa yang tidak dianggap sebagai bagian dari
perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif,
perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah
otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia. Penemuan dan pengetahuan
tentang kondisi kesehatan jiwa telah berubah sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya,
dan saat ini masih terdapat perbedaan tentang definisi, penilaan dan klasifikasi, meskipun kriteria
pedoman standar telah digunakan secara luas. Lebih dari sepertiga orang di sebagian besar
negara-negara melaporkan masalah pada satu waktu pada hidup mereka yang memenuhi kriteria
salah satu atau beberapa tipe umum dari kelainan jiwa.
Saran
Calon perawat harus mengetahui cara berkomunikasi dengan baik pada pasien terutama
pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Anna Keliat & Mutiksari. (2013) Gambaran Klien Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit
Jiwa Pusat Jakarta. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan. Keperawatan Jiwa.
Budiman. (2010). Jumlah Gangguan Jiwa http://www.suarabandung.com. Diakses pada
Tanggal 9 Agustus 2016.
Djamahudin. (2010). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
https://pdfcoffee.com/makalah-kesehatan-keperawatan-jiwa-i-proses-terjadinya-gangguan-jiwa-
dalam-perspektif-keperawatan-jiwa-pdf-free.html