Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

“ PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA DALAM PERSPEKTIF


KEPERAWATAN JIWA’’

Dosen pengampu :
Paramitha Ratna Gayatri S.KEP.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Asma Lailatul Khasanah
10221015

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YME karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayahNya saya dapat menyelesaikan "Makalah proses terjadinya
gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan ". Dan saya juga berterimakasih kepada
Bu Paramitha Ratna Gayatri S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen Keperawatan Jiwa
yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini
dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang lain. Sebelumnya saya mohon maaf
bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kediri, 30 Maret 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................................2

BAB 1 . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................. 3

1.3 Tujuan penulisan.................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi gangguan jiwa........................................................................................................... 4

2.2 Perspektif keperawatan jiwa................................................................................................... 4

2.3 Faktor yang menyebabkan gangguan jiwa..............................................................................4

2.4 Tanda dan gejala..................................................................................................................... 5

2.5 Klasifikasi gangguan jiwa....................................................................................................... 6

2.6 Pengobatan untuk orang dalam gangguan jiwa.......................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................. 8

3.2 Saran........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 9

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua orang dan tanpa
mengenal ras,budaya,anak-anak,dewasa miskin ataupun kaya,ganguan jiwa
merupakan salah satu gangguan mental yang di sebabkan oleh beragam faktor yang
berasal dari dalam maupun luar. Gangguan mental ini dapat dikenali dengan
perubahan pola pikir, tingkah laku dan emosi yang berubah secara mendadak tanpa
disertai alasan yang jelas. Stres yang menjadi pemicu awal terjadinya gangguan jiwa
akan membuat seseorang tidak mampu beraktivitas secara normal. Jika stres ini tidak
ditangani secara cepat maka akan berlanjut pada gejala gangguan kejiwaan.
Pada umumnya terdapat beberapa fakor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang
yakni.Faktor Keturunan,Jika di dalam silsilah keluarga tersebut mempunyai riwayat
ganguan jiwa maka keturunan-keturunan dari keluarga tersebut bisa dan sangat
mungkin juga akan mengalami ganguan medis tersebut karena ada hubungan darah
dari orang tua mereka yang menyebabkan si anak juga bisa mengalami ganguan jiwa
tersebut. Faktor Lingkungan,Faktor lingkungan di sini juga bisa berpengaruh terhadap
penyakit medis ganguan jiwa tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi gangguan jiwa?


2. Bagaimana perspektif gangguan jiwa?
3. Apa saja faktor penyebab gangguan jiwa?
4. Apa tanda dan gejala gangguan jiwa?
5. Apa saja klasifikasi gangguan jiwa?
6. Bagaimana macam macam pengobatan untuk gangguan jiwa?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu definisi gangguan jiwa


2. Untuk mengetahui bagaimana perspektif gangguan jiwa
3. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa
4. Untuk mengetahui apa tanda dan gejala dalam gangguan jiwa
5. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi gangguan jiwa
6. Untuk mengetahui macam macam pengobatan untuk gangguan jiwa

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI GANGGUAN JIWA

Definisi gangguan jiwa adalah sebuah sindrom atau sekelompok gejala yang
mempengaruhi pikiran,perasaan,dan perilaku seseorang sehingga menyebabkan
disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.beberapa jenis gangguan jiwa
adalah depresi,gangguan kecemasan,skizofeenia,gangguan makan,dan perilaku adiktif
Kondisi ini bisa membuat pengidapnya sengsara dan menimbulkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari,seperti disekolah,tempat kerja ,atau dalam hubungan.
Dalam kebanyakan kasus,gejala gangguan jiwa dapat dikelola dengan kombinasi
obat-obatan dan terapi bicara ( psikoterapi)

2.2 PERSPEKTIF GANGGUAN JIWA

Perspektif Keperawatan jiwa Perspektif keperawatan jiwa adalah pandangan dasar


tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam
praktik keperawatan jiwa. Setiap individu memiliki harkat dan martabat, sehingga
masing masing individu perlu dihargai. Tujuan individu meliputi : tumbuh, sehat,
otonomi dan aktualisasi diri. Masing masing individu berpotensi untuk berubah,
karena kita tahu bahwa manusia adalah makhluk holistik yang kebutuhannya berbeda.
Semua prilaku individu itu bermakna meliputi : pikiran, persepsi, perasaan dan
tindakan.
Beberapa keyakinan mendasar yang digunakan dalam keperawatan jiwa antara lain
sebagai berikut (Depkes RI, 1998):
a. Individu memiliki harkat dan martabat, sehingga setiap individu perlu dihargai.
b. Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, dan aktualisasi diri.
c. Setiap individu mempunyai potensi untuk berubah.
d. Manusia adalah makhluk holistik yang berinteraksi dan bereaksi dengan
lingkungan sebagai manusia yang utuh.
e. Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama.
f. Semua perilaku individu adalah bermakna
g. Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran, perasaan, dan tindakan.
h. Individu memiliki kapasitas koping yang bervariasi, yang dipengaruhi oleh
kondisi genetik, lingkungan, kondisi stres, dan sumber yang tersedia.

2.3 FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA

Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor faktor antara lain :
1. Faktor – factor somatic (somatogenik) atau organobiologis
a. Neroanatomi
b. Nerofisiologi
c. Nerokimia
d. Tingkat kematangan dan perkembangan organic
2. Faktor – faktor psikologik (psikogenik) atau psikoedukatif
a. Interaksi ibu-anak: normal(rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal
bedasarkan kekurangan, distorsi, dan keadaan yang terputus(perasaan tak
percaya dan kebimbangan)

4
b. Peranan ayah
c. Persaingan antara saudara kandung
d. Intelegensi
e. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
f. Kehilangan yang menngakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa
salah
g. Konsep diri, pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak
menentu
3. Faktor-faktor sosio-budaya(sosiogenik) atau sosiokultural
a. Kestabilan keluarga
b. Pola mengasuh anak
b. Tingkat ekonomi
c. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan Gejala yang paling utama pada
gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan, biasanya tidak terdapat penyebab
tunggal, akan tetapi terdapat beberapa penyebab dari beragai unsur yang saling
mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu muncul gangguan kejiwaan.

2.4 TANDA DAN GEJALA GANGGUAN JIWA

1. Perubahan kepribadian
Gangguan kejiwaan ditandai dengan perubahan kepribadian pada seseorang.
Dikutip dari Psychiatry, orang dengan gangguan jiwa bertindak dan berperilaku
berbeda yang terbilang aneh dan kadang tak masuk akal.

2. Perubahan suasana hati


Suasana hati orang yang mengalami gangguan jiwa juga sering kali berubah tak
menentu. Mereka bisa cemas, marah, menangis, atau bahkan melakukan kekerasan
fisik. Dikutip dari Psychology Today, perubahan suasana hati ini berlangsung dengan
cepat, tak menentu, dan tanpa sebab yang jelas.

3. Penarikan diri
Seseorang dengan gangguan kejiwaan dapat menarik diri secara sosial dan
menghabiskan waktu sendiri. Mereka kerap hilang minat pada kegiatan yang
sebelumnya disukai

4. Kurang merawat diri


Orang dengan masalah kesehatan mental sering mengabaikan kebersihan diri
sendiri. Mereka juga kerap terlibat dalam perilaku yang berisiko seperti mengonsumsi
alkohol, narkoba, dan kekerasan.

5. Putus asa
Gangguan jiwa juga membuat seseorang merasa putus asa. Mereka berpikiran
hidup berjalan sulit dan tak ada harapan untuk memperbaiki hidup.

6. Tidak logis
Gejala gangguan kejiwaan lainnya adalah berpikiran tidak logis. Mereka acap kali
memiliki keyakinan yang tidak biasa dan berlebihan.

5
2.5 KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

Klasifikasi berdasarkan Diagnosis gangguan jiwa menurut Dalami


(2009) dibagi menjadi:

a. Gangguan Jiwa Psikotik


Gangguan jiwa psikotik yang meliputi gangguan otak organik ditandai dengan
hilangnya kemampuan menilai realita, ditandai waham (delusi) dan halusinasi,
misalnya skizofrenia dan demensia.
1) Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan berbagai tingkat
kepribadian diorganisasi yang mengurangi kemampuan individu untuk bekerja secara
efektif dan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Gejala klinis skizofrenia sering
bingung, depresi, menarik diri atau cemas.Hal ini berdampak pada keinginan dan
kemampuan untuk meakukan tindakan oral hygiene. Skizofrenia mempunyai
macam-macam jenisnya, menurut Maramis (2004) jenis-jenis skizofrenia meliputi:
a. Skizofrenia residual
b. Skizofrenia simpleks
c. Skizofrenia hebefrenik
d. Skizofrenia katatonik
e. Skizofrenia skizoafektif
2) Demansia
Demansia diklasifikasikan sebagai gangguan medis dan kejiwaan, demensia terkait
dengan hilangnya fungsi otak. Demensia melibatkan masalah progresif dengan memori,
perilaku, belajar, dan komunikasi yang mengganggu fungsi sehari-hari dan kualitas hidup.

3) Kerusakan kognitif ireversibel


Alzheimer dan vaskular demensia merupakan kerusakan kognitif ireversibel yang
paling umum. Alzheimer memiliki resiko meliputi usia, genetika, kerusakan otak,
sindroma down. Demensia vaskular melibatkan kerusakan kognitif yang permanen
akibat penyakit serebrovaskuler. Tingkat keparahan dan durasi gangguan tergantung
pada penyakit serebrovaskular dan respon individu terhadap pengobatan.

b. Gangguan Jiwa Neurotik

Gangguan kepribadian dan gangguan jiwa yang lainnya merupakan suatu ekspresi
dari ketegangan dan konflik dalam jiwanya, namun umumnya penderita tidak
menyadari bahwa ada hubungan antara gejala-gejala yang dirasakan dengan konflik
emosinya. Gangguan ini tanpa ditandai kehilangan intrapsikis atau peristiwa
kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas), dengan gejala-gejala obsesi,
fobia, dan kompulsif.

c. Depresi

Depresi merupakan penyakit jiwa akibat dysphoria (merasa sedih), tak berdaya,
putus asa, mudah tersinggung, gelisah atau kombinasi dari karakteristik ini. Penderita
depresi sering mengalami kesulitan dengan memori, konsentrasi, atau mudah
terganggu dan juga sering mengalami delusi atau halusinasi. Ketika seseorang dalam
keadaan depresi ada penurunan signifikan dalam personal hygiene dan mengganggu
kebersihan mulut.

6
2.6 MACAM MACAM PENGOBATAN GANGGUAN JIWA

1. Terapi perilaku kognitif


Terapi perilaku kognitif bertujuan untuk mengevaluasi pola pikir, emosi, dan
perilaku yang menjadi sumber masalah dalam kehidupan pasien. Setelah itu, dokter
atau psikolog akan melatih pasien untuk merespons sumber masalah tersebut dengan
cara yang positif.
Misalnya, jika dulu pasien sering menggunakan obat-obatan atau minuman
beralkohol untuk mengatasi stres, maka dengan psikoterapi ini, pasien akan dilatih
untuk merespons stres dengan aktivitas yang lebih positif, misalnya berolahraga
atau meditasi.

2. Terapi psikoanalitik dan psikodinamik


Jenis psikoterapi ini akan menuntun pasien melihat lebih dalam ke alam bawah
sadarnya. Pasien akan diajak untuk menggali berbagai kejadian atau masalah yang
selama ini terpendam dan tidak disadari.
Dengan cara ini, pasien dapat memahami arti dari setiap kejadian yang dialaminya.
Pemahaman baru inilah yang akan membantu pasien dalam mengambil keputusan dan
menghadapi berbagai masalah.

3. Terapi interpersonal
Jenis psikoterapi ini akan menuntun pasien untuk mengevaluasi dan memahami
bagaimana cara pasien menjalin hubungan dengan orang lain, seperti keluarga,
pasangan, sahabat, atau rekan kerja. Terapi ini akan membantu pasien menjadi lebih
peka saat berinteraksi atau menyelesaikan konflik dengan orang lain.

4. Terapi keluarga
Terapi ini dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga pasien, khususnya jika
pasien memiliki masalah psikologis yang berhubungan dengan keluarga. Tujuannya
agar masalah yang dihadapi pasien dapat diatasi bersama dan memperbaiki hubungan
yang sempat retak antara pasien dan keluarga.

5. Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah teknik psikoterapi yang memanfaatkan hipnosis untuk
membantu pasien agar bisa mengendalikan perilaku, emosi, atau pola pikirnya dengan
lebih baik. Metode psikoterapi ini cukup sering dilakukan untuk membuat pasien
lebih rileks, mengurangi stres, meredakan nyeri, hingga membantu pasien berhenti
melakukan kebiasaan buruknya, misalnya merokok atau makan berlebihan.

7
BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Gangguan jiwa atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atau
perilaku yang pada umumnya terkait dengan stress atau kelainan jiwa yang tidak
dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia.[1] Gangguan tersebut
didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi
yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang
menjalankan fungsi sosial manusia.
Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan jiwa telah berubah
sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya, dan saat ini masih terdapat
perbedaan tentang definisi, penilaan dan klasifikasi, meskipun kriteria pedoman
standar telah digunakan secara luas. Lebih dari sepertiga orang di sebagian besar
negara-negara melaporkan masalah pada satu waktu pada hidup mereka yang
memenuhi kriteria salah satu atau beberapa tipe umum dari kelainan jiwa. B. Saran
Calon perawat harus mengetahui cara berkomunikasi dengan baik pada pasien
terutama pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.

3.2 SARAN

Untuk Masyarakat Umum Saran adalah jangan menganggap bahwa penderita


gangguan jiwa itu berbahaya dan harus dijauhi atau bahkan dikucilkan, tetapi justru
mereka (penderita gangguan jiwa) sangat membutuhkan kepedulian dan dukungan
lingkungan sekitarnya terutama keluarga.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-jiwa
https://rsjmenur.jatimprov.go.id/post/2020-07-28/faktor-penyebab-gangguan-jiw
a
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190702092406-255-408170/tanda-d
an-gejala-seseorang-alami-gangguan-jiwa

https://www.alodokter.com/psikoterapi-untuk-mengatasi-gangguan-kesehatan-m
enta

Anda mungkin juga menyukai