Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH DOSEN PEMBIMBING

KONSELING NARKOBA Drs. H. Suhaimi, M.Ag

“GANGGUAN JIWA”

OLEH:
KELOMPOK 8
Rahmah (12140223815)

Nurhaliza (12140222073)

Shinta Amelia Putri (12140221191)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa dengan kasih sayang-
Nya, berkat rahmat dan kuasa-Nya memberikan jalan untuk menyelesaikan makalah Psikologi
Agama ini dengan judul: “Gangguan Jiwa”. Dan tidak lupa pula shalawat beserta salam kami
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju ke alam yang terang benderang yakni Agama Islam.

Penyusunan makalah ini dapat selesai tidak terlepas bantuan berbagai pihak. Kami menyadari
bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya berikutnya. Semoga karya ini bermanfaat,
khususnya dari pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 3 November 2023

Penyusun

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Pengertian Gangguan Jiwa...................................................................................................2

B. Penyebab Gangguan Jiwa.....................................................................................................3

C. Gangguan Jiwa Menurut Pandangan Agama........................................................................6

BAB III PENUTUP........................................................................................................................9

A.Kesimpulan..............................................................................................................................9

B.Saran.........................................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua orang dan tanpa
mengenal ras,budaya,anak-anak,dewasa miskin ataupun kaya,ganguan jiwa merupakan salah
satu gangguan mental yang di sebabkan oleh beragam faktor yang berasal dari dalam maupun
luar. Gangguan mental ini dapat dikenali dengan perubahan pola pikir, tingkah laku dan emosi
yang berubah secara mendadak tanpa disertai alasan yang jelas. Stres yang menjadi pemicu
awal terjadinya gangguan jiwa akan membuat seseorang tidak mampu beraktivitas secara
normal. Jika stres ini tidak ditangani secara cepat maka akan berlanjut pada gejala gangguan
kejiwaan.
Pada umumnya terdapat beberapa fakor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang yakni.
Faktor Keturunan,Jika di dalam silsilah keluarga tersebut mempunyai riwayat ganguan jiwa maka
keturunan – keturunan dari keluarga tersebut bisa dan sangat mungkin juga akan mengalami
ganguan medis tersebut karena ada hubungan darah dari orang tua mereka yang menyebabkan
si anak juga bisa mengalami ganguan jiwa tersebut. Faktor Lingkungan, Faktor lingkungan di sini
juga bisa berpengaruh terhadap penyakit medis ganguan jiwa tersebut,contoh di dalam sebuah
lingkungan ada seseorang yang mengalami suatu masalah atau juga miliki sebuah aib dan dalam
lingkungan tersebut ada beberapa orang yang dengan sengaja mengucilkan dan mengejek orang
2 tersebut, maka orang terbebut akan mengalami beban pikiran yang berat sehingga
menyebabkan depresi yang mengakibatkan ganguan jiwa.Penggunaan obat-obat
TerlarangPenggunaan obat – obattan terlarang yang bersifat adiksi untuk mengurangi stres akan
tekanan hidup nyatanya justru dapat memicu terjadinya gejala gangguan kejiwaan pada si
pemakainya tersebut, zat adiksi yang mempunyai efek ketergantungan bagi pemakainya ini akan
merubah persepsi seseorang kedalam hal-hal yang dapat merusak saraf motorik didalam tubuh.
Selain itu,prosesberpikir yang melibatkan kinerja otak tidak akan berjalan sebagaimana mestinya
akibat pengaruh dari zat adiksi yang terkandung didalam obat-obatan terlarang tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari gangguan jiwa?
2. Apa Penyebab gangguan jiwa?
3. Bagaimana gangguan jiwa menurut pandangan agama?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan jiwa
2. Untuk mengetahui penyebab gangguan jiwa
3. Untuk mengetahui gangguan jiwa menurut pandangan agama

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa merupakan psikologi atau pola perilaku yang ditunjukkan pada
individu yang menyebabkan distress, menurunkan kualitas kehidupan dan disfungsi.
Hal tersebut mencerminkan disfungsi psikologis, bukan sebagai akibat dari
penyimpangan sosial maupun konflik dengan masyarakat1. Sedangkan menurut
Keliat, gangguan jiwa merupakan pola perilaku, sindrom yang secara klinis bermakna
berhubungan dengan penderitaan, distress dan menimbulkan hendaya pada lebih atau
satu fungsi kehidupan manusia.2

Menurut American Psychiatric Association atau APA mendefinisikan gangguan


jiwa pola perilaku/ sindrom, psikologis secara klinik terjadi pada individu berkaitan

1
Stuart, 2013
2
Keliat, 2011

2
dengan distres yang dialami, misalnya gejala menyakitkan, ketunadayaan dalam
hambatan arah fungsi lebih penting dengan peningkatan resiko kematian, penderitaan,
nyeri, kehilangan kebebasan yang penting dan ketunadayaan. Gangguan jiwa adalah
bentuk dari manifestasi penyimpangan perilaku akibat distorsi emosi sehingga
ditemukan tingkah laku dalam ketidak wajaran. Hal tersebut dapat terjadi karena
semua fungsi kejiwaan menurun .
Menurut Videbeck dalam Nasir, (2011) mengatakan bahwa kriteria umum
gangguan adalah sebagai berikut :
a) Tidak puas hidup di dunia.
b) Ketidak puasan dengan karakteristik, kemampuan dan prestasi diri.
c) Koping yang tidak afektif dengan peristiwa kehidupan.
d) Tidak terjadi pertumbuhan personal.

B. Penyebab Gangguan Jiwa


Penyebab ganggua jiwa yang terdapat pada unsur kejiwaan, akan tetapi ada
penyebab utama mungkin pada badan (Somatogenik), di Psike (Psikologenik),
kultural (tekanan kebudayaan) atau dilingkungan sosial (Sosiogenik) dan tekanan
keagamaan (Spiritual). Dari salah satu unsur tersebut ada satu penyebab menonjol,
biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi ada beberapa penyebab pada
badan, jiwa dan lingkungan kultural-Spiritual sekaligus timbul dan kebetulan terjadi
bersamaan. Lalu timbul gangguan badan atau jiwa 3
Penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling
mempengaruhi yaitu sebagai berikut:
a. Faktor somatic organobiologis atau somatogenik.
1) Nerofisiologis.
2) Neroanatomi.
3) Nerokimia.
4) Faktor pre dan peri-natal.
5) Tingkat kematangan dan perkembangan organik.

b. Faktor psikologik (Psikogenik).


3
Maramis, 2009.

3
1) Peran ayah.
2) Interaksi ibu dan anak.Normal rasa aman dan rasa percaya abnormal
berdasarkan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan
kebimbangan), kekurangan.
3) Inteligensi.
4) Saudara kandung yang mengalami persaingan.
5) Hubungan pekerjaan, permainan, masyarakat dan keluarga.
6) Depresi, kecemasan, rasa malu atau rasa salah mengakibatkan kehilangan.
7) Keterampilan, kreativitas dan bakat.
8) Perkembangan dan pola adaptasi sebagai reaksi terhadap bahaya.

c. Faktor sosio-budaya (Sosiogenik)


1) Pola dalam mengasuh anak.
2) Kestabilan keluarga.
3) Perumahan kota lawan pedesaan.
4) Tingkat ekonomi.
5) Pengaruh keagamaan dan pengaruh sosial.
6) Masalah kelompok minoritas, meliputi fasilitas kesehatan dan prasangka,
kesejahteraan yang tidak memadai dan pendidikan.
7) Nilai-nilai.

Dari faktor-faktor ketiga diatas, terdapat beberapa penyebab lain dari penyebab
gangguan jiwa diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Genetika.
Individu atau angota keluarga yang memiliki atau yang mengalami gangguan jiwa
akan kecenderungan memiliki keluarga yang mengalami gangguan jiwa, akan
cenderung lebih tinggi dengan orang yang tidak memiliki faktor genetik
2) Sebab biologik.
a) Keturunan.
Peran penyebab belum jelas yang mengalami gangguan jiwa, tetapi tersebut
sangat ditunjang dengan faktor lingkungan kejiwaan yang tidak sehat.

4
b) Temperamen.
Seseorang terlalu peka atau sensitif biasanya mempunyai masalah pada
ketegangan dan kejiwaan yang memiliki kecenderungan akan mengalami
gangguan jiwa.
c) Jasmaniah.
Pendapat beberapa penyidik, bentuk tubuh seorang bisa berhubungan dengan
gangguan jiwa, seperti bertubuh gemuk cenderung menderita psikosa manik
defresif, sedangkan yang kurus cenderung menjadi skizofrenia.
d) Penyakit atau cedera pada tubuh.
Penyakit jantung, kanker dan sebagainya bisa menyebabkan murung dan
sedih. Serta, cedera atau cacat tubuh tertentu dapat menyebabkan rasa rendah diri.
3) Sebab psikologik.
Dari pengalaman frustasi, keberhasilan dan kegagalan yang dialami akan
mewarnai sikap, kebiasaan dan sifatnya di kemudian hari.
4) Stress.
Stress perkembangan, psikososial terjadi secara terus menerus akan mendukung
timbulnya gejala manifestasi kemiskinan, pegangguran perasaan kehilangan,
kebodohan dan isolasi sosial.
5) Sebab sosio kultural.
a) Cara membesarkan anak yang kaku, hubungan orang tua anak menjadi kaku
dan tidak hangat. Anak setelah dewasa akan sangat bersifat agresif, pendiam dan
tidak akan suka bergaul atau bahkan akan menjadi anak yang penurut.
b) Sistem nilai, perbedaan etika kebudayaan dan perbedaan sistem nilai moral
antara masa lalu dan sekarang akan sering menimbulkan masalah kejiwaan.
c) Ketegangan akibat faktor ekonomi dan kemajuan teknologi,
dalam masyarakat kebutuhan akan semakin meningkat dan persaingan semakin
meningkat. Memacu orang bekerja lebih keras agar memilikinya, jumlah orang
yang ingin bekerja lebih besar sehingga pegangguran meningkat.
Perkembangan psikologik yang salah. Ketidak matangan individu gagal dalam
berkembang lebih lanjut. Tempat yang lemah dan disorsi ialah bila individu

5
mengembangkan sikap atau pola reaksi yang tidak sesuai, gagal dalam mencapai
integrasi kepribadian yang normal4

C. Gangguan Jiwa Menurut Pandangan Agama


Di dalam pandangan Islam, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik (biologic), intelektual (rasio/cognitive),
emosional (affective) dan spiritual (agama) yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan
mental mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan memperhatikan semua segi-
segi dalam kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan (ver tikal), dan
sesama manusia (horisontal) dan lingkungan alam.
Islam sebagai agama yang ajaran- ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia
melalui Nabi Muhamad Saw sangat sarat nilai dan bukan hanya mengenai satu segi,
namun mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia, sebagaimana yang
terkandung di dalam al-Qur’an. Quraish Shihab menyebutkan bahwa Islam
mempunyai aturan-aturan atau syariat yang melindungi agama, jiwa, keturunan, akal,
jasmani dan harta benda. Tiga dari keenam hal tersebut yakni jiwa, jasmani dan akal
sangat berkaitan erat dengan kesehatan, oleh karena itu ajaran Islam sangat sarat
dengan tuntutan bagaimana memelihara kesehatan.
Dalam paradigma al-Qur’an, terdapat banyak sekali ayat-ayat yang membicarakan
tentang kesehatan, baik itu dari segi fisik, kejiwaan, sosial dan kerohanian. Ayat-ayat
ini terdiri dari dua bagian, yakni:
1. Konsep-konsep yang merujuk kepada pengertian normatif yang khusus,
doktirn- doktrin etik. Dalam bagian pertama ini, kita mengenal banyak sekali
konsep mengenai kesehatan, baik yang bersifat abstrak maupun yang
kongkrit. Konsep yang abstrak di antaranya adalah konsep kondisi jiwa
(psikologis), perasaan (em osi), akal dan lain sebagainya. Sementara konsep
yang konkrit mengenai pola kepribadian manusia (personality), seperti pola
kepribadian yang beriman, pola kepribadian munafik, dan pola kepribadian
kafir.
4
Yusuf,2015

6
2. Ayat-ayat yang berisi tentang sejarah dan amsal-amsal (perumpamaan).
Seperti kisah di dalam mengenai kesabaran Nabi Ayyub dalam m enghadapi
ujian yang di timpakan oleh Allah berupa penyakit. Kisah ini tertuang dalam
QS. al-Anbiyya’ (21) ayat 83-84 berikut ini: Artinya: ”Dan (ingatlah kisah)
Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: ”(Ya Tuhanku), Sesungguhnya Aku
Telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di
antara semua penyayang. Maka kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu
kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat
dari sisi kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah
Allah.”
Menurut Muhammad Mahmud, ada sembilan ciri atau karakteristik mental yang
sehat, yakni:
1. Kemapanan (al-sakinah), ketenangan (ath-thuma’ninah) dan rileks (ar-rahah)
batin dalam menjalankan kewajiban, baik terhadap dirinya, masyarakat
maupun Tuhan.
2. Memadai (al-kifayah) dalam beraktivitas).
3. Menerima keadaannya dirinya dan keadaan orang lain.
4. Adanya kemampuan untuk menjaga diri.
5. Kemampuan untuk memikul tanggung jawab, baik tanggung jawab keluarga,
sosial, maupun agama.
6. Memiliki kemampuan untuk berkorban dan menebus kesalahan yang
diperbuat.
7. Kemampuan individu untuk membentuk hubungan sosial yang baik yang
dilandasi sikap saling percaya dan saling mengisi.
8. Memiliki keinginan yang realistik, sehingga dapat diraih secara baik.
9. Adanya rasa kepuasan, kegembiraan ( al-farh atau al -surur) dan kebahagiaan
( al-sa’adah) dan menyikapi atau menerima nikmat yang diperoleh. dikaitkan
oleh kepercayaan masyarakat yang bersangkutan.

7
Dalam konsep kesehatan mental Islam, pandangan mengenai gangguan jiwa tidak
jauh berbeda dengan pandangan para ahli kesehatan mental pada umumnya. Namun,
yang ditekankan di dalam konsep kesehatan mental Islam di sini adalah mengenai stigma
gangguan jiwa yang timbul oleh asumsi bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh pengaruh
kekuatan supranatural dan hal-hal gaib. Mengenai hal ini, faktor-faktor yang berasal dari
luar tubuh manusia seperti pengaruh supranatural dan hal-hal gaib adalah faktor eksternal
yang bisa menyebabkan gangguan jiwa, namun apabila kondisi seseorang secara
psikologis dan spiritual stabil dan seimbang, maka ia akan terhindar dari pengaruh
tersebut. Jadi, pengaruh supranatural dan hal-hal gaib bukan faktor utama yang
menyebabkan seseorang mengalami gangguan jiwa.5

5
Suhaimi, S. (2016). Gangguan Jiwa dalam Perspektif Kesehatan Mental Islam. An-Nida', 40(1), 23-30.

8
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua orang dan
tanpa mengenal ras,budaya,anak-anak,dewasa miskin ataupun kaya,ganguan jiwa
merupakan salah satu gangguan mental yang di sebabkan oleh beragam faktor yang
berasal dari dalam maupun luar. Adapun faktor gangguan jiwa yaitu, genetik,biologi,
sosial budaya,Psikologi,stress, dan sebab kultural.

B.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk
itu penulis menerima kritikan dan saran dari pembaca. Penulis berharap makalah ini
dapat memebantu dan bermanfaat bagi orang-orang yang ingin belajar dan memahami
tentang kriminal.

9
DAFTAR PUSTAKA

Replita, R. (2016). Gangguan–gangguan dalam psikologi sosial dan


keagamaan. FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, 1(2), 207-218.

Suhaimi, S. (2016). Gangguan Jiwa dalam Perspektif Kesehatan Mental Islam. An-
Nida', 40(1), 23-30.
Ramayulis. (2002). Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.

10

Anda mungkin juga menyukai