Anda di halaman 1dari 11

KASUS TENTANG

GANGGUAN MENTAL
Dosen pembimbing : Sry Intan Maya Sari, S.Psi, M.Psi
Kelas : Reg B.II
Semester : 3 (tiga)
1. Dina Napitupulu 188600268
2. Firizkyna Putri Ardian 188600236
3. Jeremy Marthin Siregar 188600259
4. Jessica Tiolina Marpaung 188600461
5. Nina Rizky Oktaviani 188600465
6. Wahid Redo Syahputra 188600192

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan senantiasa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab sampai
saat ini kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “Kasus Tentang Gangguan Mental”. Terimakasih untuk Ibu
Sry Intan Maya Sari S.Psi, M.Psi yang telah memberi arahan untuk membuat tugas ini serta
kepada teman – teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Kesehatan Mental. Makalah ini membahas mengenai gangguan mental yang pernah diungkap
di media massa.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat ilmu kepada pembaca dan
lebih mengerti tentang bagaimana gangguan mental itu. Makalah ini masih belum sempurna
maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan.

Selasa, 22 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................
A. PERKEMBANGAN MASA BAYI ........................................................................
B. PERAN LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI …………….
C. POLA PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA BAYI ....................................
D. POLA PENGENDALIAN MOTORIK .................................................................
E. KEHIDUPAN FISIS SI BAYI ...............................................................................
F. PERKEMBANGAN KOGNITIF ..........................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................
A. KESIMPULAN ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik sekalipun tidak bisa bebas dari
kecemasan dan perasaan bersalah. Dia tetap mengalami kecemasan dan perasaan
bersalah tetapi tidak dikuasai oleh kecemasan dan perasaan bersalah itu.Ia sanggup
menghadapi masalah-masalah biasa dengan penuh keyakinan diri dan dapat memecahkan
masalah-masalah tersebut tanpa adanya gangguan yang hebat pada struktur dirinya.
Dengan kata lain, meskipun ia tidak bebas dari konflik dan emosinya tidak selalu stabil,
namun ia dapat mempertahankan harga dirinya. Keadaan yang demikian justru
berkebalikan dengan apa yang terjadi pada orang yang mengalami kesehatan mental
yang buruk.
Mengingat semakin pesatnya usaha pembangunan, modernisasi dan industrialisasi yang
mengakibatkan semakin kompleknya masyarakat, maka banyak muncul masalah-
masalah sosial dan gangguan/disorder mental di kota-kota besar. Makin banyaklah warga
masyarakat yang tidak mampu melakukan penyesuaian diri dengan cepat terhadap
macam-macam perubahan sosial. Mereka itu mengalami banyak frustasi, konflik-konflik
terbuka/eksternal dan internal,ketegangan batin dan menderita gangguan mental.
Untuk memahami tidaknya suatu ganguan mental tidak semudah mengenal pada
gangguan fisik. Banyak faktor yang mempengaruhi kesepakatan pengertian terhadap
gangguan mental ini. Selain karena faktor kultural yang mengartikan konsep sehat dan
sakit secara berbeda antara budaya satu dengan lainnya, juga faktor kebutuhuan manusia.
Namun demikian, kita menyadari bahwa gangguan mental itu diakui masyarakat sama
halnya seperti gangguan fisik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari gangguan mental ?
2. Apa jenis-jenis dari gangguan mental dan kasus gangguan mental yang dialami public
figur ?
3. Bagaimana gejala-gejala yang dialami orang yang menderita gangguan mental ?
4. Bagaimana cara mengurangi resiko gangguan mental ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gangguan Mental
Gangguan mental adalah pola mental atau perilaku atau anomali yang menyebabkan
penderitaan atau gangguan kemampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Pola atau anomali ini tidak bersifat normatif perkembangan atau sosial. Gangguan
mental adalah kombinasi dari bagaimana seseorang berpikir, berperilaku, merasa dan
merasakan. Seringkali gangguan mental memiliki aspek sosial dan berhubungan
dengan fungsi otak tertentu, atau area di otak atau di tempat lain dalam sistem saraf.
Ada berbagai alasan yang dapat (sebagian) menjelaskan mengapa dan bagaimana
gangguan mental berkembang atau dipicu. Terkadang kerusakan pada otak bisa
menjadi penjelasan, terkadang terjadi perubahan hormon. Kejadian traumatis
(kecelakaan mobil, kehilangan orang yang dicintai, pelecehan fisik atau emosional)
juga terkait dengan gangguan jiwa. Peristiwa traumatis ini bisa berasal dari masa
kanak-kanak. Anak-anak yang diintimidasi di Sekolah Dasar dapat mengembangkan
masalah harga diri dan mungkin juga gangguan kepribadian atau gangguan
kecemasan. Pengalaman buruk dengan laba-laba dapat berkembang menjadi
gangguan stres pasca trauma dan mungkin juga menjadi Spider-Fobia. Singkatnya,
gangguan jiwa bisa berkembang dan dipicu dengan berbagai cara.
Gangguan mental tidak timbul dari hari ke hari yang lain. Seringkali sudah ada
indikasi pada tahap awal yang mengisyaratkan perkembangan kelainan mental.
Dengan cepat memeriksa semua lampu di dalam rumah sebelum tidur biasanya akan
berkembang menjadi tiga puluh menit sambil mengambil ritual setiap kali anda
meninggalkan rumah atau pergi tidur. Seseorang yang tidak suka berada di pesta,
mungkin akan menghindari mereka dan lama kelamaan menghindari aktivitas sosial
lainnya. Dalam beberapa tahun orang ini bisa mengurung diri di rumah tanpa melihat
siapa pun selama berminggu-minggu.

B. Jenis-Jenis Gangguan Mental


1. Gangguan Mental Organik
Gangguan mental organik merupakan gangguan akibat disfungsi bagian otak yang
bisa bersifat temporer atau permanen. Kerusakan fungsi sel otak ini bisa
diakibatkan oleh banyak faktor seperti penuaan atau penyakit kelebihan produksi
zat zat tertentu di dalam otak.
Choca, 1980 mengelompokkan gangguan mental organik menjadi 8 berdasarkan
karakteristiknya yaitu: (1) Demensia: gangguan fungsi intelektual. (2) Delirium:
gangguan konsentrasi dan kesadaran. (3) Sindrom amnestic: gangguan memori.
(4) Sindrom delusi organik :munculnya imajinasi atau khalayan. (5) Halusinasi
organik: munculya halusinasi. (6) Sindrom mental organik: gangguan fungsi
emosi. (7) Intoksikasi: gangguan intelektual dan fungsi motorik. (8) Withdrawals:
gangguan intelektual dan fungsi motorik.
Kerusakan pada struktur atau bagian tertentu pada otak akan menyebabkan
gangguan yang berbeda beda tergantung fungsi apa yang terganggu. Kerusakan
pada area yang sama juga tidak selalu menunjukkan gejala yang sama dipicu
seberapa besar kerusakan yang terjadi. Semakin luas kerusakannya maka akan
semakin berat gejala yang muncul. Begitu juga apabila apabila kerusakan terjadi
pada area motorik, maka gangguan yang muncul adalah seperti gangguan
berbicara, dan lainnya. Kemungkinan penyembuhan gangguan mental organik
akan lebih maksimal apabila diobati sejak dini, ketika awal gejala ditemukan.
2. Gangguan Mental Fungsional
Psikosa fungsional atau gangguan mental fungsional merupakan gangguan mental
yang penyebabnya bukan berasal dari faktor – faktor non organik, tanpa kerusakan
struktural ataupun adanya kondisi biologis yang dapat diketahui menjadi
penyebab kondisi mental yang buruk. Merupakan penyakit mental yang parah,
berat dan ada kesalahan dalam penyesuaian fungsional seseorang sehingga ia
mengalami pemecahan kepribadian dan maladjusment secara sosial yang berat,
tidak mampu berhubungan dengan dunia luar, terputus dengan kenyataan
hidupnya sendiri, dan tidak mampu untuk berfungsi secara sosial.
Jenis Gangguan Jiwa Fungsional
Gangguan mental fungsional dapat terbagi menjadi beberapa jenis dilihat dari
gejala yang muncul pada orang yang mengalami psikosis fungsional. Macam –
macam gangguan jiwa fungsional tersebut antara lain:
 Skizofrenia
Merupakan gangguan mental yang paling umum terjadi. Pasien dengan kondisi
ciri – ciri skizofrenia ini mengalami perubahan dalam perilaku, mengalami delusi
dan halusinasi yang dapat bertahan selama lebih dari enam bulan. Orang yang
didiagnosa dengan tipe gangguan mental ini seringkali menunjukkan kemunduran
dalam fungsi sosial, sekolah atau pekerjaannya. Beberapa macam – macam
skizofrenia antara lain berupa hebefrenia atau skizofrenia hebefrenik, skizofrenia
katatonik, ciri -ciri skizofrenia paranoid, dan skizofrenia sederhana.
 Schizoaffective Disorder
Orang yang mengalami gangguan ini menunjukkan gejala dari kelainan suasana
hati seperti depresi dan schizofrenia. Sedangkan orang yang mengalami gangguan
berupa gejala yang berlangsung kurang dari enam bulan didiagnosa dengan
schizophreniform disorder. Ketahuilah juga mengenai gangguan emosi yang
hanya ada pada tahun tertentu, yaitu seasonal affective disorder.
 Gangguan Psikotik Ringan
Ketika seorang pasien hanya mengalami sesi perilaku psikotik yang singkat maka
ia akan didiagnosa mengalami kondisi psikotik ringan. Episode gangguan psikotik
ini biasanya timbul sebagai respon terhadap situasi yang penuh stress dan
biasanya berlangsung kurang dari satu bulan. Untuk itu perlu diketahui bagaimana
cara mengatasi halusinasi dengan tepat dan bagaimana gejala sakit jiwa ringan
ditangani.
 Delusional
Pasien memiliki keyakinan palsu yang menyangkut kehidupan dan situasi di dunia
nyata yang dapat saja menjadi kenyataan. Misalnya mengidap penyakit tertentu
atau merasa sedang dijebak dalam suatu teori konspirasi. Orang yang memiliki
gejala ini akan didiagnosa dengan gangguan delusional, dan bertahan selama
sekitar satu bulan. Ketahuilah juga mengenai karakteristik gangguan mood dan
teori psikologis tentang gangguan mood pada manusia.
 Psikosis karena kelelahan
Terjadinya psikosis ini adalah disebabkan karena seseorang mengalami kelelahan
pada sistem sarafnya terus menerus, dan biasanya dialami oleh orang yang sudah
lanjut usia. Gejalanya muncul secara perlahan, antara lain tidak bisa tidur, mudah
terbangun dengan gangguan seminimal mungkin, anemia, dispepsia, dan
mengalami kemunduran kesehatan secara keseluruhan. Ketahuilah juga mengenai
tingkatan dalam gangguan jiwa, gejala gangguan mental, dan juga apa saja
gangguan jiwa pada manusia modern .
 Melankolia
Gangguan jiwa fungsional ini berupa perasaan tertekan yang dialami oleh
penderitanya dengan sangat dalam. Penderitanya mengalami hambatan untuk
berpikir dan melakukan gerakan motorik. Ada tiga macam melankolia yaitu
melankolia sederhana, melankolia akut, dan melankolia kronis. Penderitanya
merasakan depresi ringan dan terkadang disertai dengan halusinasi dan delusi.
 Mania
Merupakan gangguan pada aspek perasaan dan aktivitas fisik seseorang sehingga
penderitanya mengalami peningkatan aktivitas fisik dan kejiwaan. Ada tiga
macam mania, yaitu mania sederhana, mania akut dan mania kronis. Mania
merupakan salah satu tahapan dari macam – macam syndrome antara lain juga
terdapat pada bipolar disorder. Juga perlu diperhatikan agar ciri – ciri bipolar
disorder dapat langsung dikenali agar dapat dilakukan cara menyembuhkan
bipolar disorder.

Kasus Gangguan Mental Yang Dialami Public Figur


1. KASUS SULLI
Biodata
 Nama Asli: Choi Jin Ri (Hangul: 최진리)
 Nama Panggung: Sulli (Hangul: 설리)
 Tempat, Tanggal Lahir: Yangsan, 29 Maret 1994
 Kewarganegaraan: Korea Selatan
Mantan personil girlband F(x) Sulli awal pekan ini ditemukan sudah tak bernyawa
kediamannya di kawasan Seongnam, Provinsi Gyeonggi, Seoul Selatan. Jasadnya ditemukan
oleh orang dari agensinya, SM Entertainment sekitar pukul 15:21 waktu setempat.
Dilansir dari Yonhap News Agency, perempuan bernama asli Choi Jin-ri ini ini
terlambat diselamatkan oleh tim medis.Tim medis yang mendapatkan laporan dari manajer
Sulli pada pukul 15:20 waktu setempat segera mengirimkan ambulan lokal untuk
menyambangi kediaman Sulli. Namun sayang, mereka mencapai lokasi tersebut ketika Sulli
sudah tak lagi bernyawa.
Pada saat mereka tiba, mereka menemukan bahwa perempuan kelahiran 29 Maret
1994 ini sudah meninggal, menunjukkan tanda-tanda henti jantung dan kelumpuhan pasca
kematiannya. Setelah mengkonfirmasikan kematian Sulli, Departemen Pemadam Kebakaran
Seongnam menyerahkan kasus itu kepada otoritas Kepolisian Korea. Namun apa sebenarnya
sebab kematian Sulli? Mantan rekan segrup Amber Liu dan Krystal Jung ini kerap
menerima rundungan dari warganet. Dia mendapatkan serangan komentar dan rumor
daring yang berbahaya dan ini menjadi penyebab dia hengkang dari grup yang
membesarkannya ini. Cabut dari f(x) pada 2014, Sulli melanjutkan karirnya dan fokus pada
akting. Setelah itu dia banyak tersandung kontroversi dan jatuh bangun dalam
karirnya. Bahkan dalam salah satu program acara 'Truth Store' pada Oktober ini, Sulli
mengaku kesulitan saat menjalani masa lalunya. Dalam acara tersebut, Sulli menjelaskan
alasan dirinya keluar dari f(x), serta pengakuannya ketika menderita sindrom popularitas
ekstrem dan gangguan panik. Kabar soal meninggalnya Sulli akibat depresi yang
menghantuinya juga diperkuat oleh tanggapan penggemar di dunia sosial. Penggemar Sulli
ramai-ramai memposting tentang tindak tanduk Sulli belakangan, yang sampai menangis di
instagram live dan berkata kepada para netizen. "Saya bukan orang yang jahat, katakan satu
hal saja tentang saya (yang baik) karena saya pantas menerimanya." Warganet tanah air pun
menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya salah satu idola K-Pop tersebut.
Sebuah studi yang dilakukan sejak 2005 sampai 2009 oleh peneliti di Korea Selatan
bahkan mempelajari kasus bunuh diri 13 artis yang terjadi sepanjang tahun tersebut.
Hasilnya, mereka yang menggeluti profesi tersebut lebih rentan terpapar depresi dan
keinginan untuk bunuh diri. Metodenya pun rata-rata sama, yakni memilih gantung
diri.
Untuk Kpop Idol, tekanan bahkan dimulai sejak mereka masih berprofesi sebagai trainee atau
sebelum debut ke dunia keartisan. Dalam fase ini mereka harus berlatih sangat keras,
mengorbankan masa-masa muda mereka semua demi debut mereka.

2. Gangguan Mental Marshanda


 Nama Asli : Andriani Marshanda
 Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Agustus 1989
 Kewargaan : Indonesia
 Pekerjaan : Aktris, penyanyi, penulis lagu, desainer, motivator
Tak hanya artis luar, dari Indonesia pun ada. Marshanda didiagnosa mengalami
gangguan bipolar pada 2009 silam. Marshanda awal tidak menyangka dan bahkan
harus melewati tiga tahun sampai ia bisa benar-benar menerima kenyataannya
tersebut. Gangguan bipolar yang diderita Marshanda membuatnya bisa mudah
marah secara berlebihan. Selain itu ia juga mengalami panic attack yang
membuatnya bisa marah-marah dengan maksud yang tidak jelas. Kendati
demikian, Marshanda mengaku sudah tidak merasa malu dan sudah berani
untuk speak up tentang masalah mental. Di balik kesuksesan mereka, ternyata artis-
artis diatas harus berjuang dengan gangguan mental yang mereka alami. Yang
menjadi poin penting adalah mereka berani untuk menyuarakan apa yang mereka
alami dan rasakan.

3. Gangguan Mental Ariel Tatum


Artis peran Ariel Tatum mengaku sedang fokus memperbaiki kesehatan mentalnya.
Dalam sebuah kesempatan wawancara kemarin Sabtu (19/10/2019), Ariel mengaku
mengidap penyakit Borderline Personality Disorder (BPD) atau gangguan
kepribadian ambang. Keterbukaan masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan
mental dan memproteksi diri sendiri membuat gadis 22 tahun ini tergerak untuk buka
suara tentang penyakitnya. "Aku tersentuh untuk, kayaknya sudah saatnya cerita what
I've been through, pengalaman aku sendiri, and do something about it," kata Ariel
Tatum. Ariel bercerita, ketika masih berjuang untuk melawan gangguan mental BPD,
Ariel nyaris berulang kali melakukan percobaan bunuh diri.Tanda dan gejala
BPD BPD merupakan gangguan mental yang memengaruhi perasaan tentang
diri sendiri, bagaimana Anda berhubungan dengan orang lain, dan bagaimana
Anda bersikap. Ada beberapa tanda yang mungkin menunjukkan seseorang
mengidap BPD: Sangat takut diabaikan, sampai-sampai bisa melakukan tindakan
ekstrem agar tidak ditolak dan diabaikan. Memiliki hubungan sosial yang tidak stabil.
Misalnya, sangat dekat dengan seseorang tapi tiba-tiba merasa bahwa orang tersebut
tidak cukup peduli atau kejam. Mengalami perubahan cepat dalam identitas diri.
Sebagai contoh, mengubah tujuan hidup, menganggap diri buruk dan seolah-olah
tidak ada sama sekali. Mengalami periode paranoid, meyakini orang lain ingin
membahayakan dirinya, yang berlangsung dalam hitungan menit hingga jam.
Berperilaku impulsif dan berisiko, seperti mengemudi sembrono, melakukan seks
bebas, makan berlebih, mengonsumsi narkobat, dan tiba-tiba mengakhiri hubungan
positif seperti pekerjaan. Memiliki niat bunuh diri atau mencederai diri sebagai
respons dari rasa takut akan penolakan. Perubahan suasana hati yang sangat cepat,
terjadi dalam hitungan jem hingga hari. Misalnya awalnya merasa sangat bahagia, tapi
tiba-tiba merasa malu, cemas, dan ingin marah. Pikiran sering kosong. Kerap marah,
termasuk sering kehilangan kesabaran, bersikap sarkastik, dan melakukan adu fisik.

4. Gangguan Mental Mey Chan


 Nama Asli : Amelia Hanifa
 Tgl Lahir : May 14, 1986
 Lahir : Malang, Jawa Timur, Indonesia
 Profesi : Penyanyi
Mey Chan terkenal sebagai rekan duet Maia Estianty di grup musik MAIA. Meski
fisik perempuan bernama asli Dita Anggraeni itu terlihat normal, ia ternyata
mengidap panic attack disorder. Mey Chan menjelaskan bahwa penyakit itu
membuatnya kerap dilanda kepanikan dan ketakutan yang amat parah.
Perasaan itu tak jarang membuatnya ingin pingsan. Seperti Marshanda, Mey
Chan juga selalu membawa obat untuk mengatasi penyakit panic attack disorder
yang diderita. Kini, ia sudah menerima keadaan dirinya sendiri. Malah menurut
Mey Chan, penyakit panic attack disorder membuatnya selalu berpikir positif
ketika dihadapkan pada masalah. "Saya pertama kali kena disorder ini 8 tahun lalu
dan saya tidak dalam kondisi stres ataupun ada masalah hidup. Ya, tiba-tiba kena
saja tanpa alasan yang jelas dan sembuh total selama 5 tahun, kena lagi 2 tahun
lalu. Dan pertama kalinya saya merasakan full blown level 10 panic attack
yang rasanya terus terang, bikin trauma berkepanjangan. Saya selalu bawa
obat di dompet karena datangnya si panic ini tidak lihat waktu, tidak lihat tempat.
Rasanya kayak mau mati, istilah saya lebay pokoknya," jelas Mey Chan dalam
salah satu foto yang ia unggah ke Instagramnya pada tahun 2017.

5. Gangguan Mental Deddy Corbuzier


 Nama Lengkap : Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo
 Nama Panggilan : Deddy Corbuzier
 Lahir : Jakarta, 28 Desember 1976
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Pesulap, pelatih kebugaran, presenter, aktor

Deddy Corbuzier dahulu terkenal sebagai salah satu pesulap terbaik di Indonesia.
Kini, ia pun menjelma menjadi seorang presenter dan YouTuber yang memiliki jutaan
subscribers. Dalam salah satu video di channel YouTube miliknya, Deddy sempat
bercerita bahwa ia mengidap penyakit disleksia. Penyakit mental itu membuatnya
sulit untuk belajar dan menghafal berbagai hal.
Penyakit disleksia yang diidap Deddy nyatanya juga menurun pada sang anak,
Azkanio Nikola Corbuzier. Meski Azka mengidap disleksia, ia tetap bisa memiliki
segudang prestasi yang patut dibanggakan. "Saya lahir dengan disleksia. Saya sempat
tidak naik kelas dua kali berturut-turut karena saya enggak ngerti apa yang guru saya
ajarkan. Saya enggak bisa mengerti pembelajarannya, saya enggak bisa inget, jadi
saya dianggap bodoh dan saya baru tahu saya mengalami disleksia," ucap Deddy
melalui video yang diunggah ke akun YouTube-nya pada 2 Desember 2017.
ARIEL TATUM Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ariel Tatum Idap Gangguan
Mental Borderline Personality, Apa
Itu?", https://sains.kompas.com/read/2019/10/21/103729623/ariel-tatum-idap-gangguan-mental-
borderline-personality-apa-itu?page=all.
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri

MARSHANDA https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/arya-sarimata/sukses-terkenal-9-artis-ini-
ternyata-memiliki-gangguan-bipolar-c1c2/full

SULLI https://www.cnbcindonesia.com/news/20191019172434-4-108342/sulli-f-x--bunuh-diri-
netizen-julid-kejamnya-industri-kpop

MEY Chan & daddy corbuzier https://kumparan.com/kumparanhits/5-artis-indonesia-yang-punya-


penyakit-mental-1qtJLIJXBJs

Anda mungkin juga menyukai