Biopsikologi
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelmpok 7
KELAS D
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kelompok kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah Nya lah
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah berjudul PSIKOLOGI GANGGUAN
MENTAL: PENYALAHGUNAAN ZAT, GANGGUAN MOOD, SCHIZOPHRENIA tepat
waktu. Makalah tersebut disusun guna memenuhi tugas dari Dosen Lailatul Fitriah, M. Psi.
pada bidang studi Biopsikologi di kampus IAIN KEDIRI. Selain itu, kelompok kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Biopsikologi
emosi dan agresi.
Kelompok kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun wawasan dan pengetauhan demi kesempurnaan
makalah ini.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
A. Penyalahgunaan Zat..................................................................................................................4
B. Gangguan Mood........................................................................................................................4
C. Schizoprenia..............................................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua orang dan tanpa
mengenal ras, budaya, anak-anak, dewasa miskin ataupun kaya, ganguan jiwa merupakan
salah satu gangguan mental yang di sebabkan oleh beragam faktor yang berasal dari dalam
maupun luar. Gangguan mental ini dapat dikenali dengan perubahan pola pikir, tingkah laku
dan emosi yang berubah secara mendadak tanpa disertai alasan yang jelas. Stres yang
menjadi pemicu awal terjadinya gangguan jiwa akan membuat seseorang tidak mampu
beraktivitas secara normal. Jika stres ini tidak ditangani secara cepat maka akan berlanjut
pada gejala gangguan kejiwaan.
Pada umumnya terdapat beberapa fakor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang
salah satunya yakni Faktor Keturunan. Jika di dalam silsilah keluarga tersebut mempunyai
riwayat ganguan jiwa, maka keturunan-keturunan dari keluarga tersebut bisa dan sangat
mungkin juga akan mengalami ganguan medis tersebut karena ada hubungan darah dari orang
tua mereka yang menyebabkan si anak juga bisa mengalami ganguan jiwa tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyalahgunaan zat?
2. Apa itu gangguan mood?
3. Apa itu schizophrenia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penyalahgunaan zat
2. Untuk mengetahui apa itu gangguan mood
3. Untuk mengetahui apa itu schizophrenia
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyalahgunaan Zat
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat yang
bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf
pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena
terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.
Istilah NAPZA umumnya digunakan oleh sektor pelayanan kesehatan, yang menitik beratkan
pada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis, dan sosial. NAPZA sering
disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan
perubahan perilaku, perasaan, dan pikiran.
B. Gangguan Mood
Gangguan mood merupakan sekelompok gambaran klinis yang ditandai dengan
berkurang atau hilangnya kontrol emosi dan pengendalian diri. Pada umumnya, gangguan
suasana perasaan (afektif atau mood) sering terjadi pada masa remaja atau di awal usia 20
tahun. Gangguan mood dapat berupa depresi, mania atau campuran keduanya yang dikenal
sebagai bipolar.
4
Gangguan bipolar merupakan gangguan mood kronik yang ditandai dengan adanya
episode mania atau hipomania yang muncul secara bergantian atau bercampur dengan
episode depresi. Gangguan bipolar dapat pula disebut sebagai depresi manik, gangguan
afektif bipolar (bipolar affective disorder) atau gangguan spektrum bipolar.
1. Perubahan mood yang terjadi pada penderita gangguan bipolar terdiri dari depresi dan
mania. Depresi didefinisikan sebagai kedaan emosional yang ditandai dengan
kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan rasa bersalah, putus asa,
menarik diri dari orang lain, dan kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya
dilakukan.
2. Mania didefinisikan sebagai keadaan emosional dengan kegembiraan yang berlebihan,
penuh energi, mudah tersinggung, disertai hiperaktivitas, berbicara lebih banyak dari
biasanya, serta pikiran dan perhatian yang mudah teralih.
3. Selain itu, beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjentikkan jari, serta
menepuk paha sehingga pada saat melakukannya, siswa gangguan bipolar merasa
seperti sedang memainkan sebuah permainan. Berdasarkan pengamatan penulis pada
saat ini banyak siswa-siswa yang menghadapi masalah bipolar dengan kriteria yang
telah dijelaskan di atas, termasuk yang dialami oleh penulis sendiri. Oleh sebab itu,
penulis tertarik untuk menemukan cara pembelajaran yang efektif yang dapat
membantu penderita bipolar. Berdasarkan beberapa argumen di atas dan hasil
observasi penulis maka penulis tertarik untuk memilih topik Kajian Penggunaan
Speech Rhythms Orff dalam Pembelajaran Ritme pada Siswa Gangguan Bipolar.
C. Schizoprenia
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini
menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir,
dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di
mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri. Skizofrenia
sering disamakan dengan psikosis, padahal keduanya berbeda. Psikosis hanya salah satu
gejala dari beberapa gangguan mental, di antaranya skizofrenia.
Berdasarkan WHO, diperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita
skizofrenia. Penderita skizofrenia juga berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di
usia muda. Di samping itu, setengah penderita skizofrenia diketahui juga menderita gangguan
mental lain, seperti penyalahgunaan NAPZA, depresi, dan gangguan kecemasan.
5
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2013, diperkirakan 1-2 orang tiap 1000 penduduk Indonesia mengalami
gangguan jiwa berat, termasuk skizofrenia, dan hampir 15 persen penderitanya mengalami
pemasungan.
Gejala awal skizofrenia umumnya muncul di masa remaja. Oleh karena itu, gejala
awal ini sering disalahartikan, karena dinilai wajar terjadi pada masa remaja. Pada pria, gejala
awal muncul di usia 15-30 tahun. Sedangkan pada wanita, gejala biasanya menyerang
kelompok usia 25-30 tahun.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyalahgunaan zat, juga dikenal sebagai penyalahgunaan narkoba, adalah sebuah
pemakaian tersusun dari sebuah obat-obatan dimana pemakai mengkonsumsi bahan dalam
kadar atau dengan metode yang mencelakai diri sendiri atau orang lain, dan merupakan
bentuk penyakit terkait bahan.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini
menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir,
dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di
mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri. Skizofrenia
sering disamakan dengan psikosis, padahal keduanya berbeda. Psikosis hanya salah satu
gejala dari beberapa gangguan mental, di antaranya skizofrenia.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami juga
menyadari, masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Sehingga perlu
bagi kami, dari para pembaca untuk memberikan saran yang membantu supaya makalah ini
mendekati lebih baik. Atas perhatian anda semuanya kami ucapkan terima kasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, S. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung PT. Remaja
Rosdakarya.
Hawari, D. 2000. Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Aditif. Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Indonesia: Jakarta
Maramis, W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press: Surabaya