Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PSIKOTIK

Dosen Pengampu :
Nurhasanah Pardede, S. Psi, M. Psi

disusun oleh:
Kelompok 3
1. Devi Ana Safitri NPM : 2101090031
2. Ariansyah NPM : 2101090028
3. Muhammad Iqbal NPM : 2101090015
4. Hasnan Musthofa NPM : 2101090062

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih kami
ucapkan kepada pengampu kami, yang telah bersedia menjadi pembimbing
makalah ini.
Besar harapan, melalui makalah ini,akan menambah pengetahuan dan
pemahaman kita tentang salah satu penyakit jiwa yaitu gangguan psikotik terbagi
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami mohon maaf. Kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.Terima kasih.

Padangsidimpuan, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. Gangguan Psikotik.......................................................................................3
2. Gangguan Psikotik Terbagi........................................................................4
3. Epidemiologi.................................................................................................5
4. Etiologi..........................................................................................................5
5. Gambaran klinis psikotik terbagi...............................................................5
6. Pedoman diagnostic.....................................................................................7
7. Diagnosa banding........................................................................................7
8. Terapi............................................................................................................8

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................10


DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah.

Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa,,

dengan 4 jenis penyakit langsung yang ditimbulkan nya yaitu: depresi,

penggunaan alcohol, gangguan bipolar dan skizofrenia. Sementara itu WHO

mengatakan gangguan jiwa di seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada

tahun 2001 terdapat 450 juta orang dewasa yang mengalami gangguan jiwa.6

Pada gangguan psikoaktif yang paling sering adalah skizofrenia.

Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental

berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh

kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri.5

Gangguan psikotik terbagi adalah suatu gangguan yang jarang

dan kemungkinan lebih dikenal dengan folie a deux. 2

Jules baillarger pertama kali menggambarkan gejala, yang menamakan

folie a communiqué, di tahun 1860, walaupun penjelasan pertama sering kali

dihubung kan dengan Ernest Charles Lasegue dan jules Falret, yang

menggambarkan kondisi di tahun 1877 dan menamakan folie a deux,sindrom

yang dikatakan suatukegilaan yang dikomunikasikan , kegilaan yang ditularkan,

kegilaan infeksius, psikosis dari hubungan dan kegilaan ganda.2

1
Didalam memeriksa setiap pasien psikotik, kemungkinan bahwa

psikosis adalah disebabkan oleh kondisi medis umum atau diakibatkan oleh zat

harus dipertimbangkan. Dua klasifikasi tersebut didalam diagnostic manual of

mental disorder edisi keempat (DSM-IV) masing masing sebagai gangguan

psikotik karena kondisi medis umum dan gangguan psikotik akibat zat.2

2
BAB II

Tinjauan Pustaka

1. Gangguan Psikotik

Merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan


individu untuk membedakan dunia nyata dengan dunia khayalan seperti
halusinasi, waham atau prilaku kacau atau aneh.2,5

KLASIFIKASI GANGGUAN PSIKOTIK

a. Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya

1) Skizofrenia

Berlangsung paling sedikit enam bulan, penurunan fungsi yang cukup

bermakna yaitu dalam bidang pekerjaan, hubunganinterpersonal, dan fungsi

kehidupan pribadi.

2) Gangguan skizotipal

Pola deficit dalam hubungan social dan interpersonal merasa tidak nyaman

dan kurang mampu hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau persepsi

dan prilaku yang eksentrik, bersifat pervasive.1,3

3) Gangguan waham Menetap

Kelompok ini meliputi gangguan dengan waham waham yang berlangsung

lama ( paling sedikitnya 3 bulan). Sebagai satu satunya gejala klinis yang khas

atau yang khas atau yang paling mencolok dan tidak dapat digolongkan

sebagai gangguan mental organic skizofrenia atau gangguan efektif.

3
4) Gangguan Psikotik Akut dan Sementara

Memiliki onset yang akut ( dalam masa 2 minggu) kesembuhan yang

sempurna biasanya terjadi dalam 2 – 3 bulan sering dalam beberapa minggu

atau bahkan beberapa hari dan hanya sebagian kecil dari pasien dengan

gangguan ini berkembang menjadi keadaan yang menetap.

5) Gangguan Waham Induksi

Dua orang atau lebih mengalami waham atau sytem waham yang sama, dan

saling mendukung dalam keyakinan waham itu.

6) Gangguan Skizotipal

Merupakan ganggaun yang bersifat episodic dengan gejala afektif dan

skizofrenik yang sama sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam

episode yang sama.

7) Gangguan Psikotik Non Organik Lainnya

Gangguan psikotik yang tidak memenuhi kreteria untuk skizofrenia atau

gangguan afektif yang bertipe psikotik, dan gangguan gangguan yang psikotik

yang tidak memenuhi gejala untuk gangguan waham menetap.5

2. Gangguan psikotik terbagi

Gangguan psikotik terbagi adalah suatu gangguan yang jarang dan

kemungkinan lebih dikenal dengan folie a deux. Seseorang dikatakan mengalami

gangguan psikotik terbagi jika gejala psikotik pasien berkembang selama

hubungan jangka panjang dengan orang lainyang memiliki sindrom psikotik yang

mirip sebelum onset gejala pada pasien dengan gangguan psikotik terbagi.2

4
3. Epidemiologi

Lebih dari 95 persen dari semua gangguan psikotik terbagi melibatkan

dua anggota dari keluarga yang sama. Kira kira sepertiga kasus melibatkan dua

saudara perempuan sepertiga lainnya melibatkan suami dan istri atau ibu dan

anaknya. Orang dominan biasanya menderita skizofrenia atau gangguan psikotik

simple. Pada kira kira 25 persen kasus, orang yang tunduk memiliki kecacartan

fisik, termasuk ketulian kelainan serebrovaskuler, atau kecacatan lain yang

meningkatkan ketergantungan orang yang tunduk terhadap orang yang dominan.

Gangguan psikotik terbagi lebih sering terjadi pada sosioekonomi randah dari

pada kelompok sosioekonomi tinggi. Gangguan psikotik terbagi lebih sering pada

perempuan dari pada laki laki.2,5

4. Etiologi

Gangguan memiliki dasar psikososial. walaupun teori utama tentang

gangguan adalah psikososial, kenyataan bahwa orang yang terkena adalah

didalam keluarga yang sama pada lebih dari 95 persen kasus juga telah

diinterpretrasikan sebagai mengajukan adanya komponen genetika yang bermakna

didalam gangguan sejumlah data menyatakan bahwa orang yang terkena sering

kali memiliki riwayat keluarga adanya skizofrenia.2

5. Gambaran klinis psikotik terbagi

Gejala utama penerimaan waham orang lain tanpa dipertanyakan lagi waham
sendiri sering kali dalam hal yang dimungkinkan dan biasanya tidak sekacau yang
ditemukan pada banyak pasien dengan skizofrenia.isi waham sering kali kejar atau
hipokondrikal. 2,5

5
GEJALA- GEJALA PSIKOTIK

a. Gangguan/ gejala Psikotik Akut Gambaran Utama Perilaku

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :

 Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya

 Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal

 Kebingungan atau disorientasi

P e r u b a h a n p r i l a k u s e p e r t i m e n y e n d i r i ,

mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa

serta marah- marah atau memukul tanpa alas an

Pedoman Diagnostik Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik

akut adalah sebagai berikut :

 Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan :

misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat

sesuatu yang tidak ada bendanya)

 Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata sala

h d a n t i d a k d a p a t d i t e r i m a o l e h kelompok sosial pasien,

misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh

tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh

orang lain)5.6

 Agitasi atau perilaku aneh

 Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)

 Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)

6
6. Pedoman diagnostik

• Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat

psikoaktif ( biasanya dalam waktu 48 jam) bukan merupakan manifestasi dari

keadaan putus zat dengna deliriumatau suatu onset lambat. Gangguan psikotik

lambat ( dengan onset lebih dari 2 minggu setelah pengguanaan zat)

• Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat tampil dengan

pola gejala yang bervariasi. Variasi ini akan dipengaruhi oleh jenis zat yang

digunakan dan kepribadian penggunaan zat, diagnosis gangguan psikotik jangn

hanya ditegakan berdasarkan distorsi persepsi atau pengalama halusinasi, bila

zat yang digunakan ialah halusinogenika primer perlu dipertimbangkan

kemungkinan diagnosis intoksikasi akut .3

7. Diagnosa Banding

Berpura-pura, gangguan buatan dengan tanda dan gejala psikologis

yang menonjol, gangguan psikotik karena kondisi medis umum, gangguan

psikotik akibat zat perlu dipertimbangkan didalam diagnose banding kondisi ini.

Hubungan antara gangguan psikotik terbagi dan kegilaan kelompok umum, seperti

pembunuhan masal Jonestown di Guyana adalah tidak jelas. Gangguan metal lain

yang dicetuskan dan diberatkan oleh penggunaan zat psikoaktif. Misalnya

skizofrenia, gangguan afektif, gangguan kepribadian paranoid.

Perjalanan penyakit dan prognosis. Sifat gangguan menyatakan bahwa

perpisahan orang yang tunduk, orang yang memiliki gangguan psikotik terbagi,

7
dari orang dominan harus menyebabkan pemulihan dan hilangya gejala psikotik

orang yang tunduk. Pada kenyataannya, hla tersebut kemungkinan terjadi kurang

dari 40 persen dari semua kasus dan kemungkinan hanya 10 persen dari semua

kasus. Sering kali, orang yang tunduk memerlukan pengobatan dengan obat

antipsikotik, demikian juga orang yang dominan membutuhkan obat antipsikotik

untuk gejla psikotik yang dideritanya . karena pasien hampir selalu berasal dari

keluarga yang sama, mereka biasanya berkumpul kembali bersama setelah

dipulangkan dari rumah sakit.

8. Terapi

Langkah awal dalam terapi adalah perpisahan orang yang terkena dari

sumber waham, pasangan yang dominan. Pasien mungkin membutuhkan bantuan

yang bermakna untuk mengompensasi kehilangan orang tersebut. Pasien dengan

gangguan psikotik terbagi harus diamati untuk timbulnya kembali gejala waham.

Obat anti psikotik dapat digunakan jika gejala waham tidak menghilang dalam 1

atau 2 minggu.

Psikoterapi dengan anggota keluarga pasien yang tidak memiliki

waham harus dilakukan, dan psikoterapi dengan pasien dengan gangguan psikotik

terbagi dan pasangan dominannya mungkin diindikasikan kemudian didalam

perjalanan penyakit. Disamping itu, gangguan mental pasangan dominan harus

diobati.

Untuk mencegah rekuraensi syndrome, klinisi harus menggunakan

terapi keluarga dan dukungan social untuk memodifiikasi dinamika keluarga dan

8
untuk mencegah perkembangan kembali syndrome. Sering kali berguna untuk

memastikan bahwa unit keluarga terpapar dengan masukan dari sumber luar untuk

mengurangi isolasi keluarga.

9
BAB III

KESIMPULAN

Gangguan psikotik terbagi adalah suatu gangguan yang jarang dan

kemungkinan lebih dikenal dengan folie a deux. Seseorang dikatakan mengalami

gangguan psikotik terbagi jika gejala psikotik pasien berkembang selama

hubungan jangka panjang dengan orang lainyang memiliki sindrom psikotik yang

mirip sebelum onset gejala pada pasien dengan gangguan psikotik terbagi.

Langkah awal dalam terapi adalah perpisahan orang yang terkena dari

sumber waham, pasangan yang dominan. Pasien mungkin membutuhkan bantuan

yang bermakna untuk mengompensasi kehilangan orang tersebut. Pasien dengan

gangguan psikotik terbagi harus diamati untuk timbulnya kembali gejala waham.

Obat antipsikotik dapat digunakan jika gejala waham tidak menghilang dalam 1

atau 2 minggu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Elvira, S.D., and Hadisukanto, G. Buku Ajar Psikiatri, Jakarta: Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia. 2010: 170 - 175

http://www.scribd.com/doc/12442288 / Gangguan - Psikotik - lengkap

http://www.scribd.com/doc/12445500 / Gangguan - Psikotik -

singkat

Kaplan, H. I and saddock BJ, Sinopsis Psikiatri: ed saddock BJ. Vol. 1. 6th Edition
.USA. William and Wilkins, 2010; 745-748.
Maramis,W.F catatan ilmu kedokteran jiwa. Jakarta : Airlangga University 2005:
213 – 245
Maslim R, Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III, 2001 ; 40 – 41

11

Anda mungkin juga menyukai