“GANGGUAN PERILAKU”
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Psikologi ini tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah
SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa
Indonesia ini dapat bermanfaat.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................2
C. TUJUAN................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
D. Manfaat Psikologi.................................................................................................6
KESIMPULAN.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu gangguan perilaku?
2. Apa saja jenis gangguan perilaku?
3. Terapi apa yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan perilaku?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui tentang gangguan perilaku
2. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis gangguan perilaku
3. Dapat mengetahui terapi yang tepat untuk mengatasi gangguan perilaku
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Orang yang menderita PTSD sering kali susah untuk melupakan pengalaman
traumatisnya, baik terlintas dalam benak atau saat bermimpi, yang kemudian
membuatnya merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang
lain. Terkadang orang yang memiliki PTSD juga bisa mengalami insomnia dan
bahkan depresi.
3. Fobia
Fobia merupakan jenis gangguan anxiety yang membuat penderitanya
memiliki rasa takut yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap suatu
benda, binatang, atau situasi tertentu yang tidak menimbulkan rasa takut pada
kebanyakan orang.
Orang yang memiliki fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut
yang hebat ketika melihat suatu benda atau berada di tempat yang menjadi
pemicu fobia, misalnya laba-laba, darah, berada di tengah keramaian, tempat
yang gelap, tempat tinggi, atau ruangan tertutup.
Oleh karena itu, penderita fobia biasanya akan melakukan segala upaya
untuk menjauhkan dirinya dari hal atau situasi yang ia takuti.
4. Eating Disorder atau Gangguan makan
Gangguan mental saat mengonsumsi makanan. Penderita gangguan ini
dapat mengonsumsi terlalu sedikit atau terlalu banyak makanan, dan terobsesi
pada berat badan atau bentuk tubuhnya.
Penyebab gangguan makan ini biasanya merupakan gabungan dari faktor
genetik, faktor biologis, serta masalah psikologi. Untuk menanganinya, psikiater
dapat melakukan psikoterapi, dan pemberian obat antidepresan atau
antikecemasan.
5. Learning Disorder
Suatu keadaan dimana ketika si individu mengalami kesulitan mengerti
kemampuan dasar seperti membaca, menulis atau berhitung. Hal Ini disebabkan
karena si individu mengalami disfungsi otak atau otak tersebut tidak mampu
memproses informasi yang telah di dapat dengan sebagaimana mestinya.
Gangguan belajar dapat di alami oleh siapa saja, bahkan orang yang memiliki IQ
jenius. Gangguan ini dapat di deteksi sejak anak masih di pre-school atau
sekolah dasar, tapi banyak juga yang terdeteksi saat remaja. Akibat terlambat
terdeteksi si penderita sering kali dianggap sebagai anak yang bodoh atau
terbelakang.
4
1. Terapi desensitisasi
a. Latihan relaksasi
b. Konstruksi hirarki
c. Desensitisasi stimulus.
2. Terapi aversif
Prinsip : perilaku yang dibentuk untuk menghindari konsekwensi yang tidak
menyenangkan. Tehnik : ada tiga tipe pokok :
a. Pengkondisian klasik
b. Penghukuman
c. Pelatihan menghindari stimulus berbahaya
4. Pemodelan
Pasien belajar perilaku baru dengan meniru model yang tanpa rasa takut
menghadapi situasi yang menakutkan. Tehnik telah berhasil digunakan pada
fobia anak dan agoraphobia Biofeedback.
Dikembangkan oleh Neal Miller Didasarkan pada konsep bahwa respon
autonomik dapat dikendalikan melalui pembiasaan pelaku atau instrumental.
Manifestasi fisiologis kecemasan dapat diturunkan melalui pengajaran untuk
menyadari perbedaan fisiologis antara ketegangan dan relaksasi .Tehnik :
a. Pasien diberitahu mengenai status fungsi biologik tertentu
(temperatur, tekanan darah tegangan otot, denyut jantung, aktivitas
otak
5
b. Pasien diajar mengatur satu atau lebih keadaan biologis tersebut yang
mempengaruhi gejala.
D. Manfaat Psikologi
Setelah mempelajari mata kuliah psikologi, banyak manfaat yang dapat
diperoleh. Baik manfaat bagi diri sendiri maupun bagi profesi perawat
a. Bagi diri sendiri
Manfaat Mempelajari Psikologi Bagi Diri Sendiri :
1. Meningkatkan Kemampuan dalam Berkomunikasi
Komunikasi yang baik merupakan komponen penting bagi kita dalam
menjalin hubungan dengan orang lain. Dari situ, tentu dibutuhkan
pemahaman yang baik guna menjaga hubungan itu.
Nah, melalui ilmu psikologi, kita bisa belajar untuk memahami orang lain
lebih baik terutama dengan pasien yang kita hadapi yang ternyata mengalami
gangguan perilaku sehingga kita tahu bagaimana cara berkomunikasi yang
baik dengan pasien tersebut. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan
kemampuan komunikasi kita.
2. Belajar untuk Mengelola Stres yang Baik
Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengelola stres kita.
Bagaimana bisa kami mengatakan demikian? Karena pada saat kita
menghadapi pasien yang sedang mengalami gangguan perilaku sedangkan
kita tahu bagaimana cara mengatasinya dan apa terapi yang diberikan. Jika
kita tak tahu apa yang akan dilakukan pasti itu akan menjadi suatu stresor,
akan tetapi jika kita sudah mengetahui apa yang harus kita lakukan maka kita
akan sedikit mengurangi stres kita dan dapat mengelolanya dengan baik dan
tidak sampai memberikan dampak yang negatif.
3. Membantu Mengenal Diri Lebih Baik
Saat kita mempelajari materi ini kita dapat mengetahui apakah kita
sednag mengalami gangguan perilaku atau tidak, sehingga kita dapat
mengenali gejalanya dan memberikan terapi yang tepat untuk diberikan
kepada kita.
4. Memiliki Ilmu yang Bermanfaat bagi Orang Lain
Dengan kita mempelajari ilmu tentang gangguan perilaku dan
bagaimana cara menanganinya, bukan tidak mungkin kita bisa mengamalkan
dan mengedukasi orang lain tentang ilmu ini dan bermanfaat bagi orang lain.
6
6. Terus Mendapat Ilmu Baru
Dengan mempelajari ilmu tentang gangguan perilaku dan bagaimana
cara menanganinya, salah satu manfaat yang dapat kita dapatkan adalah
menambah ilmu pengetahuan yang kita punya.
7. Bekerja dengan Lingkungan Apapun dan keadaan apapun
Saat kita bekerja pasti menemui berbagai situasi. Saat menemui
pasien dengan gangguan perilaku dan kita sudah punya ilmu bagaimana cara
menanganinya kitapun dapat siap dengan lingkungan apapun dan dalam
keadaan apapun.
8. Pembentukan Kepribadian
Saat kita mempelajari materi ini, kita tahu bagaimana menangani
orang bagaimana cara bersikap kepada orang lain dan bagaimana cara
berkomunikasi kepada orang lain. Secara tidak langsung hal ini dapat
menjadi salah satu faktor untuk membentuk kepribadian kita menjadi lebih
baik.
9. Problem Solving
Ketika anda mendapatkan masalah disitulah pemikiran dan
kepribadian seseorang diuji. Dalam dunia psikologi, ada juga yang
menggunakan metode untuk pemecahan masalah. Khususnya dalam
psikologi kejiwaan dan pendidikan. Mereka membutuhkan psikologi bukan
hanya pelengkap saja namun buku panduan yang tepat dalam
menyelesaikan masalah.
Peran psikologi khususnya pendidikan adalah melatih individu untuk
bisa menjadi lebih peka terhadap masalah yang ada serta bisa lebih kreatif
lagi dalam mencari solusi untuk masalah tersebut.
10. Rasa Empati
Membangun rasa empati tidaklah mudah, Karena umumnya masalah
yang bsia timbul dianatara orang-orang karena memang gagal untuk
memahami satu sama lainnya. Mereka cenderung tidak bisa mengerti
ataupun memahami sudut pandang orang lain. Psikologi ada untuk
membantu anda agar dapat memahami dan bisa berempati mengapa orang
berpikir sedemikian rupa. Ujungnya, anda dapat berempati terhadap orang
lain meskipun orang tersebut bukanlah orang yang anda sukai. Pengertian
Empati Menurut Para Ahli hanya bisa dipelajari di Psikologi.
11. Pemahaman Diri
Pelajaran paling sulit adalah untuk mengalahkan ego dan keinginan
diri sendiri. Siapakah yang tidak tertarik untuk memahami diri dan berubah
menjadi lebih baik dan lebih ke arah positif ? Tidak ada cara yang lebih baik
untuk bisa memahami diri sendiri selain menggunakan cara pengetahuan
psikologi.
b. Bagi profesi perawat
1. Untuk mengkaji kondisi pasien dari segi psikologi, untuk menjadi dasar
7
hubungan terapeutik dan, komunikasi efektif.
2. Meningkatkan empati, perawat lebih terbuka dan memahami perasaan pasien
ketika sakit, meniadi sumber penguat bagi pasien agar pasien cepat sembuh.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tingkah laku yang muncul Sebagian memberikan manfaat dan sebagian yang lain
memberikan mudharat(efek samping negatif). Standar dari tingkah laku normal adalah
bentuk tingkah laku yang adekuat (serasi, tepat), yang bisa diterima oleh masyarakat pada
umumnya.
Abnormalitas atau yang disebut juga perilaku abnormal adalah suatu bentuk perilaku
yang maladaptif. Ada juga yang menyebutnya mental disorder, psikopatologi, emotional
discomfort, mental illness (penyakit mental), ataupun insanity. Di dalam Psikologi Abnormal
juga mempelajari tentang gangguan mood, gangguan anxiety/kecemasan, gangguan
seksual
– identitas gender, gangguan kepribadian, dan gangguan perilaku.
Prilaku adalah cermin kepribadian seseorang yang tampak dalam perbuatan dan
interaksi terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya. Prilaku merupakan internalisasi
nilai- nilai yang diserap oleh seseorang selama proses berinteraksi dengan orang diluar
dirinya. Gangguan perilaku (conduct disorder) adalah gangguan perilaku masa kanak-kanak
yang ditandai oleh aktivitas agresif dan destruktif yang menyebabkan gangguan pada
lingkungan alami anak seperti rumah, sekolah, masjid, atau lingkungan.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://swcorner.wordpress.com/2014/10/16/psikologi-ii-gangguan-perilaku/amp/
https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/anxiety-disorder/?amp=1
https://www.alodokter.com/gangguan-makan
https://www.kompasiana.com/amp/pratiwidian/learning-
disorder_551b1403a33311ee21b65c20
https://dosenpsikologi.com/peran-psikolog-dalam-keperawatan
https://satupersen.net/blog/ilmu-psikologi-serta-manfaat-mempelajarinya
https://dosenpsikologi.com/manfaat-mempelajari-psikologi
1
0