Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PSIKOLOGI

“GANGGUAN PERILAKU”

Dosen Pengampu :

Ibu Ajeng Wilutantri S.Psi, M.Psi

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. Tamaryscha Maharani A.P P1337421020110


2. Laeti Alfitri P1337421020130
3. Wita Selfiana P1337421020135
4. Nida Wahyu Aprilia P1337421020141
5. Diah Yuliastutiningsih P1337421020145

DIII KEPERAWATAN TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Psikologi ini tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah
SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Gangguan Perilaku” dapat diselesaikan.kami


berharap pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa
Indonesia ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tegal, 25 April 2021

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..............................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................2

C. TUJUAN................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

A. Pengertian Gangguan Perilaku.............................................................................3

B. Jenis-jenis Gangguan Perilaku.............................................................................3

C. Terapi Gangguan Perilaku....................................................................................4

D. Manfaat Psikologi.................................................................................................6

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 8

KESIMPULAN.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia dan tingkah lakunya memiliki banyak keunikan. Tingkah laku


yang muncul memberikan dampak bagi dirinya sendiri dan juga orang lain.
Sebagian memberikan manfaat dan sebagian yang lain memberikan
mudharat(efek samping negatif). Setiap dari masing-masing tingkah laku yang
muncul, memiliki sebab yang berbeda-beda dan dikategorikan dalam dua
kategori besar, yakni tingkah laku yang normal dan abnormal.
Standar dari tingkah laku normal adalah bentuk tingkah laku yang
adekuat (serasi, tepat), yang bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya.
Tingkah laku pribadi yang normal tersebut ialah: sikap hidup atau memiliki
attitude sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat individu berada,
sehingga tercapai satu relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan.
Pribadi yang normal, secara relatif dekat dengan integrasi jasmaniah dan
rohaniah yang ideal,kehidupan psikis bersifat stabil, tidak banyak memendam
konflik batin,tenang dan jasmaninya sehat.
Abnormalitas atau yang disebut juga perilaku abnormal adalah suatu
bentuk perilaku yang maladaptif. Ada juga yang menyebutnya mental
disorder, psikopatologi, emotional discomfort, mental illness (penyakit mental),
ataupun insanity. Perilaku abnormal merupakan suatu istilah yang terutama
banyak berkembang di Amerika Serikat, yang timbul karena masyarakat
negara tersebut lebih berdasarkan ilmu pengetahuan, sikap hidup, dan
umumnya pemikiran pada mahzab perilaku (behaviorisme). Sedangkan,
istilah psikopatologi merupakan istilah yang paling populer dimasa lalu, ketika
pusat ilmu pengetahuan berada si daratan Eropa, yang disebut juga
bermahzab mental. Orang Eropa daratan (continental) lebih melihat aspek
dalam (inner) dari perilaku itu, sehingga perilaku yang menyimpang biasanya
dipandang sebagai akibat dari gangguan atau penyakit jiwa tertentu. Orang-
orang Amerika lalu, lebih melihat aspek perilaku yang berada diluar individu
(over behavior) yang mereka anggap lebih penting dari pada aspek dalam
kepribadian (inner personality).
Di dalam Psikologi Abnormal juga mempelajari tentang gangguan
mood, gangguan anxiety/kecemasan, gangguan seksual – identitas gender,
gangguan kepribadian, dan gangguan perilaku. Namun, kali ini kelompok
kami akan membahas tentang ‘Gangguan Perilaku’.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu gangguan perilaku?
2. Apa saja jenis gangguan perilaku?
3. Terapi apa yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan perilaku?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui tentang gangguan perilaku
2. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis gangguan perilaku
3. Dapat mengetahui terapi yang tepat untuk mengatasi gangguan perilaku

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Perilaku


Prilaku adalah cermin kepribadian seseorang yang tampak dalam perbuatan
dan interaksi terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya. Prilaku merupakan
internalisasi nilai-nilai yang diserap oleh seseorang selama proses berinteraksi
dengan orang diluar dirinya. Prilaku seseorang menunjukan tingkat kematangan
emosi, moral, agama, sosial, kemandirian dan konsep dirinya. Prilaku manusia
terbentuk selama proses perjalanan hidupnya.
Kauffman: 1977 Anak yang mengalami gangguan tingkah laku merupakan
anak yang secara nyata dan menahun merespon lingkungan tanpa adanya
kepuasan pribadi namun masih dapat diajarkan perilaku perilaku yang dapat diterima
oleh masyarakat dan dapat memuaskan kpribadiannya.
Nelson:1981 Tingkah laku seseorang dapat dikatakan menyimpang atau
mengalami gangguan jika : Menyimpang dari perilaku yang oleh orang dewasa
dianggap normal menurut usia dan jenis kelaminnya.Penyimpangan terjadi dengan
frekuensi dan intensitas yang tinggi Penyimpangan berlangsung dalam waktu yang
relatif lama.
Bruno, Gangguan tingkah Laku merupakan respon atau perbuatan yang
dilakukan seseorang suatu perubahan perilaku merupakan suatu kepribadian karena
setiap respon atau tindakan seseorang yang menunjukan perubahan sebagi
cerminan fenomena psikologis baik diamati maupun diukur. Jadi, gangguan perilaku
(conduct disorder) adalah gangguan perilaku masa kanak-kanak yang ditandai oleh
aktivitas agresif dan destruktif yang menyebabkan gangguan pada lingkungan alami
anak seperti rumah, sekolah, masjid, atau lingkungan. Fitur utama dari gangguan ini
adalah pola perilaku berulang dan terus-menerus yang melanggar norma-norma
sosial dan hak-hak orang lain. Ini adalah salah satu kategori masalah kesehatan
mental anak yang paling umum, yang mencapai 9% pada laki-laki dan 2% pada
perempuan.

B. Jenis-jenis Gangguan Perilaku


Berikut ini jenis-jenis gangguan perilaku :
1. Anxiety Disorder
Kecemasan kronis yang ditandai dengan rasa khawatir dan tegang yang
berlebihan. Jenis gangguan kecemasan ini berlangsung secara terus-menerus
dan cenderung tidak terkendali dan terjadi tanpa provokasi.
2. PTSD (post-traumatic stres disorder)
Gangguan stres pascatrauma atau PTSD dapat muncul pada seseorang
yang pernah mengalami kejadian traumatis atau berada di situasi berbahaya
yang mengancam nyawa. Contohnya, tinggal di daerah konflik atau perang,
terkena bencana alam, atau korban kekerasan.

3
Orang yang menderita PTSD sering kali susah untuk melupakan pengalaman
traumatisnya, baik terlintas dalam benak atau saat bermimpi, yang kemudian
membuatnya merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang
lain. Terkadang orang yang memiliki PTSD juga bisa mengalami insomnia dan
bahkan depresi.
3. Fobia
Fobia merupakan jenis gangguan anxiety yang membuat penderitanya
memiliki rasa takut yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap suatu
benda, binatang, atau situasi tertentu yang tidak menimbulkan rasa takut pada
kebanyakan orang.
Orang yang memiliki fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut
yang hebat ketika melihat suatu benda atau berada di tempat yang menjadi
pemicu fobia, misalnya laba-laba, darah, berada di tengah keramaian, tempat
yang gelap, tempat tinggi, atau ruangan tertutup.
Oleh karena itu, penderita fobia biasanya akan melakukan segala upaya
untuk menjauhkan dirinya dari hal atau situasi yang ia takuti.
4. Eating Disorder atau Gangguan makan
Gangguan mental saat mengonsumsi makanan. Penderita gangguan ini
dapat mengonsumsi terlalu sedikit atau terlalu banyak makanan, dan terobsesi
pada berat badan atau bentuk tubuhnya.
Penyebab gangguan makan ini biasanya merupakan gabungan dari faktor
genetik, faktor biologis, serta masalah psikologi. Untuk menanganinya, psikiater
dapat melakukan psikoterapi, dan pemberian obat antidepresan atau
antikecemasan.
5. Learning Disorder
Suatu keadaan dimana ketika si individu mengalami kesulitan mengerti
kemampuan dasar seperti membaca, menulis atau berhitung. Hal Ini disebabkan
karena si individu mengalami disfungsi otak atau otak tersebut tidak mampu
memproses informasi yang telah di dapat dengan sebagaimana mestinya.
Gangguan belajar dapat di alami oleh siapa saja, bahkan orang yang memiliki IQ
jenius. Gangguan ini dapat di deteksi sejak anak masih di pre-school atau
sekolah dasar, tapi banyak juga yang terdeteksi saat remaja. Akibat terlambat
terdeteksi si penderita sering kali dianggap sebagai anak yang bodoh atau
terbelakang.

C. Terapi Gangguan Perilaku

Terapi perilaku adalah terapi yang secara langsung bertujuan menghilangkan


perilaku atau sikap yang maladaptif dan menggantinya dengan pola perilaku yang
baru. Terapi ini didasarkan pada prinsip teori belajar (learning theory)
pembiasaan klasik dan pembiasaan pelaku. Jenis-jenis terapi perilaku :

4
1. Terapi desensitisasi

Dikembangkan oleh Joseph Wolpe. Prinsip dasar : perilaku pembiasaan


balik (counter conditioning) yang menyatakan, orang dapat mengatasi
kecemasan maladaptif yang ditimbulkan oleh situasi atau objek dengan
mendekati situasi yang menakutkan secara bertahap dan dalam suatu keadaan
psikofisiologis yang menghambat kecemasan. Desensitisasi sistematik terdiri
dari 3 tahap :

a. Latihan relaksasi
b. Konstruksi hirarki
c. Desensitisasi stimulus.

Indikasi : fobia, obsesi kompulsif, gangguan seksual

2. Terapi aversif
Prinsip : perilaku yang dibentuk untuk menghindari konsekwensi yang tidak
menyenangkan. Tehnik : ada tiga tipe pokok :
a. Pengkondisian klasik
b. Penghukuman
c. Pelatihan menghindari stimulus berbahaya

Indikasi : gangguan perilaku destruktif

3. Terapi pembanjiran (Flooding)


Prinsip dasar : meloloskan diri dari pengalaman yang menimbulkan
kecemasan akan memperkuat kecemasan melalui pembiasaan. Tehnik :
a. Mendorong pasien berhadapan langsung dengan situasi yang menakutkan,
dibiarkan beberapa saat sampai ia menjadi tenang dan menguasai
ketakutannya.
b. Melalui pembayangan situasi yang menakutkan (tehnik implosi)

Indikasi : fobia spesifik

Kontra indikasi : kecemasan yang kuat akan membahayakan

4. Pemodelan
Pasien belajar perilaku baru dengan meniru model yang tanpa rasa takut
menghadapi situasi yang menakutkan. Tehnik telah berhasil digunakan pada
fobia anak dan agoraphobia Biofeedback.
Dikembangkan oleh Neal Miller Didasarkan pada konsep bahwa respon
autonomik dapat dikendalikan melalui pembiasaan pelaku atau instrumental.
Manifestasi fisiologis kecemasan dapat diturunkan melalui pengajaran untuk
menyadari perbedaan fisiologis antara ketegangan dan relaksasi .Tehnik :
a. Pasien diberitahu mengenai status fungsi biologik tertentu
(temperatur, tekanan darah tegangan otot, denyut jantung, aktivitas
otak
5
b. Pasien diajar mengatur satu atau lebih keadaan biologis tersebut yang
mempengaruhi gejala.

D. Manfaat Psikologi
Setelah mempelajari mata kuliah psikologi, banyak manfaat yang dapat
diperoleh. Baik manfaat bagi diri sendiri maupun bagi profesi perawat
a. Bagi diri sendiri
Manfaat Mempelajari Psikologi Bagi Diri Sendiri :
1. Meningkatkan Kemampuan dalam Berkomunikasi
Komunikasi yang baik merupakan komponen penting bagi kita dalam
menjalin hubungan dengan orang lain. Dari situ, tentu dibutuhkan
pemahaman yang baik guna menjaga hubungan itu.
Nah, melalui ilmu psikologi, kita bisa belajar untuk memahami orang lain
lebih baik terutama dengan pasien yang kita hadapi yang ternyata mengalami
gangguan perilaku sehingga kita tahu bagaimana cara berkomunikasi yang
baik dengan pasien tersebut. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan
kemampuan komunikasi kita.
2. Belajar untuk Mengelola Stres yang Baik
Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengelola stres kita.
Bagaimana bisa kami mengatakan demikian? Karena pada saat kita
menghadapi pasien yang sedang mengalami gangguan perilaku sedangkan
kita tahu bagaimana cara mengatasinya dan apa terapi yang diberikan. Jika
kita tak tahu apa yang akan dilakukan pasti itu akan menjadi suatu stresor,
akan tetapi jika kita sudah mengetahui apa yang harus kita lakukan maka kita
akan sedikit mengurangi stres kita dan dapat mengelolanya dengan baik dan
tidak sampai memberikan dampak yang negatif.
3. Membantu Mengenal Diri Lebih Baik
Saat kita mempelajari materi ini kita dapat mengetahui apakah kita
sednag mengalami gangguan perilaku atau tidak, sehingga kita dapat
mengenali gejalanya dan memberikan terapi yang tepat untuk diberikan
kepada kita.
4. Memiliki Ilmu yang Bermanfaat bagi Orang Lain
Dengan kita mempelajari ilmu tentang gangguan perilaku dan
bagaimana cara menanganinya, bukan tidak mungkin kita bisa mengamalkan
dan mengedukasi orang lain tentang ilmu ini dan bermanfaat bagi orang lain.

5. Mengetahui Emosi pada Manusia


Dengan mempelajari ilmu ini kita dapat mengetahui apa aja sih emosi-
emosi yang ada pada manusia dan bagaimana cara menanganinya.

6
6. Terus Mendapat Ilmu Baru
Dengan mempelajari ilmu tentang gangguan perilaku dan bagaimana
cara menanganinya, salah satu manfaat yang dapat kita dapatkan adalah
menambah ilmu pengetahuan yang kita punya.
7. Bekerja dengan Lingkungan Apapun dan keadaan apapun
Saat kita bekerja pasti menemui berbagai situasi. Saat menemui
pasien dengan gangguan perilaku dan kita sudah punya ilmu bagaimana cara
menanganinya kitapun dapat siap dengan lingkungan apapun dan dalam
keadaan apapun.
8. Pembentukan Kepribadian
Saat kita mempelajari materi ini, kita tahu bagaimana menangani
orang bagaimana cara bersikap kepada orang lain dan bagaimana cara
berkomunikasi kepada orang lain. Secara tidak langsung hal ini dapat
menjadi salah satu faktor untuk membentuk kepribadian kita menjadi lebih
baik.
9. Problem Solving
Ketika anda mendapatkan masalah disitulah pemikiran dan
kepribadian seseorang diuji. Dalam dunia psikologi, ada juga yang
menggunakan metode untuk pemecahan masalah. Khususnya dalam
psikologi kejiwaan dan pendidikan. Mereka membutuhkan psikologi bukan
hanya pelengkap saja namun buku panduan yang tepat dalam
menyelesaikan masalah.
Peran psikologi khususnya pendidikan adalah melatih individu untuk
bisa menjadi lebih peka terhadap masalah yang ada serta bisa lebih kreatif
lagi dalam mencari solusi untuk masalah tersebut.
10. Rasa Empati
Membangun rasa empati tidaklah mudah, Karena umumnya masalah
yang bsia timbul dianatara orang-orang karena memang gagal untuk
memahami satu sama lainnya. Mereka cenderung tidak bisa mengerti
ataupun memahami sudut pandang orang lain. Psikologi ada untuk
membantu anda agar dapat memahami dan bisa berempati mengapa orang
berpikir sedemikian rupa. Ujungnya, anda dapat berempati terhadap orang
lain meskipun orang tersebut bukanlah orang yang anda sukai. Pengertian
Empati Menurut Para Ahli hanya bisa dipelajari di Psikologi.
11. Pemahaman Diri
Pelajaran paling sulit adalah untuk mengalahkan ego dan keinginan
diri sendiri. Siapakah yang tidak tertarik untuk memahami diri dan berubah
menjadi lebih baik dan lebih ke arah positif ? Tidak ada cara yang lebih baik
untuk bisa memahami diri sendiri selain menggunakan cara pengetahuan
psikologi.
b. Bagi profesi perawat
1. Untuk mengkaji kondisi pasien dari segi psikologi, untuk menjadi dasar

7
hubungan terapeutik dan, komunikasi efektif.
2. Meningkatkan empati, perawat lebih terbuka dan memahami perasaan pasien
ketika sakit, meniadi sumber penguat bagi pasien agar pasien cepat sembuh.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Tingkah laku yang muncul Sebagian memberikan manfaat dan sebagian yang lain
memberikan mudharat(efek samping negatif). Standar dari tingkah laku normal adalah
bentuk tingkah laku yang adekuat (serasi, tepat), yang bisa diterima oleh masyarakat pada
umumnya.

Abnormalitas atau yang disebut juga perilaku abnormal adalah suatu bentuk perilaku
yang maladaptif. Ada juga yang menyebutnya mental disorder, psikopatologi, emotional
discomfort, mental illness (penyakit mental), ataupun insanity. Di dalam Psikologi Abnormal
juga mempelajari tentang gangguan mood, gangguan anxiety/kecemasan, gangguan
seksual
– identitas gender, gangguan kepribadian, dan gangguan perilaku.

Prilaku adalah cermin kepribadian seseorang yang tampak dalam perbuatan dan
interaksi terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya. Prilaku merupakan internalisasi
nilai- nilai yang diserap oleh seseorang selama proses berinteraksi dengan orang diluar
dirinya. Gangguan perilaku (conduct disorder) adalah gangguan perilaku masa kanak-kanak
yang ditandai oleh aktivitas agresif dan destruktif yang menyebabkan gangguan pada
lingkungan alami anak seperti rumah, sekolah, masjid, atau lingkungan.

Gangguan perilaku antara lain : Anxiety Disorder, PTSD (post-traumatic stres


disorder), fobia, Eating Disorder atau Gangguan makan, learning disolder. Terapi perilaku
adalah terapi yang secara langsung bertujuan menghilangkan perilaku atau sikap yang
maladaptif dan menggantinya dengan pola perilaku yang baru.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://swcorner.wordpress.com/2014/10/16/psikologi-ii-gangguan-perilaku/amp/

https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/anxiety-disorder/?amp=1

https://www.alodokter.com/gangguan-makan

https://www.kompasiana.com/amp/pratiwidian/learning-
disorder_551b1403a33311ee21b65c20

https://dosenpsikologi.com/peran-psikolog-dalam-keperawatan

https://satupersen.net/blog/ilmu-psikologi-serta-manfaat-mempelajarinya

https://dosenpsikologi.com/manfaat-mempelajari-psikologi

1
0

Anda mungkin juga menyukai