Penyusun Oleh:
Ilham Akbar
M. Azzam Muhtadi
Dosen Pengajar :
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Abnormalitas dilihat dari sudut pandang biologis berawal dari pendapat bahwa patologi
otak merupakan faktor penyebab tingkah laku abnormal. Pandangan ini ditunjang lebih kuat
dengan perkembangan di abad ke-19 khususnya pada bidang anatomi faal, neurologi, kimia dan
kedokteran umum. Berbagai penyakit neurologis saat ini telah dipahami sebagai terganggunya
fungsi otak akibat pengaruh fisik atau kimiawi dan seringkali melibatkan segi psikologis atau
tingkah laku. Akan tetapi kita harus perhatikan bahwa kerusakan neurologis tidak selalu
memunculkan tingkah laku abnormal, dengan kata lain tidak selalu jelas bagaimana kerusakan
ini dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang. Fungsi otak yang kuat bergantung pada efisiensi
sel saraf atau neuron untuk mentransmisikan suatu pesan melalui synaps ke neuron berikutnya
dengan menggunakan zat kimia yang disebut neurotransmiter. Dengan ketidakseimbangan bio
kimia otak inilah yang mendasari perspektif biologis munculnya tingkah laku abnormal. Akan
tetapi selain dari patologi otak sudut pandang biologis juga memandang bahwa beberapa tingkah
laku abnormal ditentukan oleh gen yang diturunkan.
Rumusan Masalah :
Apa definisi Abnormal dan Normal ?
a. Definisi Abnormal
Abnormal itu sendiri berarti perilaku yang menyimpang dari normal. Dimana standar
perilaku normal itu sendiri bervariyasi, misalnya perbedaan kultur atau budaya, di indonesia
meludahi orang lain berarti berperilaku tidak sopan, namun di belahan dunia lain meludahi
orang yang baru datang berarti menyambutnya dan sebagainya. Namun dari pengertian
tersebut, perilaku yang abnormal tidak serta merta dianggap patologis.
Menurut Szasz, perilaku seseorang dianggap patologis apabila pola perilaku yang telah
dipelajarinya secara minimal sekalipun tidak mampu memenuhi apa yang diharapkan oleh
masyarakatnya (socially maladjusted).
Jadi, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep gangguan jiwa itu meliputi
adanya gejala klinis yang bermakna berupa sindrom perilaku atau sindrom psikologik, gejala
klinis tersebut menimbulkan penderitaan (distress), dan menimbulkan disabilitas (disability;
misalnya tidak bisa makan sendiri, tidak bisa mandi sendiri).
b. Definisi Normal
Adalah istilah yang dikenal untuk setiap makhluk hidup bahwa tidak ada perbedaan
signifikan dengan kelompoknya, meskipun dalam derajat yang bervariasi, setiap hidup yang
memiliki perbedaan apa pun biasanya tidak diperhitungkan, dimana penggunaan kata yang
normal hanya bisa subjektif. Namun istilah ini seringkali bukan yang paling tepat untuk
mendefinisikan apa-apa, karena semuanya berbeda satu sama lain dan tidak ada titik acuan
untuk berbicara sebagai "normal”.
Menurut Kartono dalam Darwis mengemukakan bahwa ada dua jenis perilaku manusia,
yakni perilaku normal dan perilaku abnormal. Perilaku normal adalah perilaku yang dapat
diterima oleh masyarakat pada umumnya, sedangkan parilaku abnormal adalah perilaku
yang tidak bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya, dan tidak sesuai dengan norma-
norma sosial yang ada. Perilaku abnormal ini juga biasa disebut perilaku menyimpang atau
perilaku bermasalah.
1. Gangguan Kecemasan
Sebagian besar kita merasa cemas dan tegang bila menghadapi situasi yang mengancam dan
menekan. Persaan ini merupakan reaksi yang normal terhadap stress. Kecemasan dianggap
abnormal bila terjadi dalam situasi yang oleh kebanyakan orang dapat diatasi dengan mudah.
Gangguan kecemasan mencakup sekelompok gangguan dimana rasa cemas merupakan gejala
utama(kecemasan merata dan gangguan panik) atau kecemasan dialami bila individu berupaya
mengendalikan perilaku maladaptif tertentunya (fobia dan obsesi kompulsif).
3. Fobia
Berbeda dengan angguan kecemasan merata, gangguan fobia mengandung ketakutan yang
spesifik. Seseorang yang bereaksi dengan ketakutan yang amat sangat terhadap suatu stimulus
atau situasi yang menurut kebanyakan orang tidaklah sangat berbahaya,disebut orang yang fobia.
Orang tersebut biasanya menyadari bahwa ketakutanya itu tidak rasional tapi dia tetap merasakan
kecemasan (mulai dari rasa rasa serba salah yang amat sangat sampai panik) yang hanya dapat
diredakan dengan menghindari benda atau situasi yang menakutkan itu. Rasa takut biasanya
tidak didiagnosa sebagai gangguan fobia apabila rasa takut tersebut tidak sangat mengganggu
kehidupan sehari-hari individu tersebut. Contoh gangguan fobia seorang wanita yang takut akan
ruangan tertutup,sehingga dia tidak berani naik lift (dia menolak beberapa tawaran kerja hanya
karena kantornya ada di atas lantai dua) atau seorang laki-laki yang takut akan kerumunan orang
banyak sehingga dia selalu mencegah untuk menghadiri gedung pertunjukan atau berjalan di
sepanjang trotoar yang penuh sesak.
2) Deprivasi Parental (kurangnya rangsangan emosi dari orang tua seperti pelukan, pujian,
ciuman dll)
Contoh : Ketika ayah dan ibu si anak pergi bekerja setiap dini hari dan pulang setiap malam hari
maka otomatis waktu bertemu antara orangtua dan anak sangat minim, sehingga anak kurang
mendapat perhatian, pelukan, pujian, pengasuhan dll dari orang tuanya, hal itu dpt berpengaruh
pd perkembangan emosi dan mentalnya.
3) Hubungan orangtua dan anak yang tidak sehat.
Contoh : polah asuh yang salah seperti terlalu mengekang, terlalu membebaskan, atau contoh
yang buruk dari orangtua yang kemudian di tiru oleh sang anak.
5) Stres berat
Contoh : frustasi, merasa tidak di perhatikan, dll
b. Deprivasi Parental
Tiadanya kesempatan untuk mendapatka rangsangan emosi dari orang tua, berupa kehangatan,
kontak fisik,rangsangan intelektual, emosional dan social. Ada beberapa kemungkinan sebab,
misalnya : Dipisahkan dari orang tua dan dititipkan di panti asuhan, kurangnya perhatian dari
pihak orang tua kendati tinggal bersama orang tua di rumah.
Kesimpulan
1. Abnormal adalah sebuah perilaku yang menyimpang dari norma- norma sosial, adapun
normal merupakan tindak/ perilaku yang dapat di terima oleh masyarakat.
2. Bentuk- bentuk perilaku Abnormal : kecemasan merata, gangguan panik, dan fobia.
- http://ratunisaindriasari.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-psikologi-abnormal.html
- http://choirunissa22.blogspot.co.id/2014/12/makalah-gangguan-perilakuabnormal.html
- Darwis, Abu. 2006. Perilaku Menyimpang Murid SD. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan