Anda di halaman 1dari 52

ABNORMAL &

TERAPI GANGGUAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu memahami, menyebutkan, menjelaskan, dan
menganalisa konsep abnormalitas dan terapi gangguan
PERUBAHAN PERILAKU
PENYEBAB pola perilaku bisa berubah, antara lain karena :
o Peristiwa traumatis (misal : kematian orang yg dicintai,
perkosaan,kebakaran,perceraian, gagal lulus sekolah)
o Hidup dalam keluarga yg terlalu menekan
o Situasi yg kompetitif dihadapi terus menerus, dll

AKIBATNYA, muncul rasa cemas berlebihan, rasa tdk aman


berlebihan, rasa tertekan berlebihan  bila dirasakan terus
menerus / jangka panjang  T.L berubah
PSIKOPATOLOGI
Merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yg mempelajari
gangguan2 psikologis, emosional, sosial & perilaku menyimpang
 ABNORMAL

KRITERIA ABNORMALITAS
Normal : berasosiasi dengan nilai-nilai positif
Abnormal: berasosiasi dengan nilai-nilai negatif (menakutkan,
mencemaskan, memalukan, dll)
ISTILAH ABNORMALITAS
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menjelaskan
abnormalitas, antara lain :
insanity, mental illness, psikopatologi,
emotional disturbance, behavior dis-order, mental
disorder,abnormality, psychological disorder

Artinya tidak ada yang sama


Intinya : T.L yang sangat tidak umum (unusual)
 Tidak ada aturan yg jelas/pasti & absolut untuk menilai
“insanity” (gila). Istilah “sanity/insanity” adalah istilah hukum
(legal) yg diperlukan untuk judgment

 Istilah mental illness & psychopathology  masalah


psikologis dianggap sebagai “penyakit”

Emotional disturbances,behavior disorder & mental


disorder  terlalu sempit
MENILAI ABNORMAL
1.KONTEKS SOSIAL
 Penilaian yang didasarkan pada situasi sosial tertentu
atau budaya tertentu
 ABNORMAL, apabila tingkah lakunya menyimpang dari
aturan/norma & praktek yang diterima oleh masyarakat
tsb.
Contoh : berpakaian bikini di Arab abnormal, tetapi di
bali  normal
 Menurut Thomas Szasz & Thomas Schefe, bahwa :
Konteks sosial sebagai “center piece” dari pemikiran
tentang T.L Abnormal
 Schefe : Gol Sos-Ek rendah  mudah dilabel Ab-
normal / sakit mental, sedangkan yang memiliki so-cial
power  dinilai eksentrik
2.DISTRESS PADA ORG LAIN
 T.L menyimpang/abnormal, apabila T.L tsb dirasakan
tidak nyaman & distress pada orang lain.
Contoh : Tertawa terbahak2 pada malam hari saat
orang lain tidur

3.DISTRESS SUBYEKTIF PD INDIVIDU


 T.L menyimpang/abnormal, apabila individu merasa-kan
sangat tidak puas,sedih & cemas, muncul keluh-an fisik
(mual,sakit kepala dll), muncul ide-ide /impuls2 yg tidak
diinginkan
4.DERAJAT KEPARAHAN
 Yaitu seberapa parah, intens/sering tingkah laku tsb
muncul sangat menentukan abnormalitas dan tidaknya
tingkah laku
T.L yg sangat berlebihan  abnormal
T.L yg sangat kurang  abnormal

5.KERUSAKAN PADA FUNGSI ADAPTIF


 Normal, bila mampu beradaptasi, berarti mampu
memenuhi tuntutan peran dari situasi ttt atau meme-
nuhi persyaratan kinerja.
Contoh : Bunuh diri adaptif/maladaptif?
SISTEM KLASIFIKASI TRADISONAL

I.BRAIN SYNDROMS
 Disebabkan “kerusakan jaringan otak”
 Gangguan bisa temporer & dapat pulih kembali
Atau jangka waktu lama & tidak pulih lagi (misal :
kerusakan jaringan karena usia tua)

II.PSIKOSIS
 Persepsi dan orientasi ttg realitas sangat terganggu &
fungsi psikologis sangat kacau
 Penyebabnya sebagian besar karena faktor
fisio-logis/faali
 Bisa mengalami DELUSI (false belief/keyakinan palsu)
yg terus ada, walaupun realitas menunjukkan bahwa
belief tsb tidak betul
 Bisa mengalami HALUSINASI yaitu pe ngalaman
sensoris/perceptual yang tidak bersumber dari stimulus
external

 Ada 2 jenis gangguan Psikosis yaitu :


1.Schizophrenia 2.Paranoid

III.NEUROSIS
 Gangguan ringan yg tidak terlalu menghambat
 Persepsi ttg realitas tdk terlalu terganggu
 Ciri-ciri :cemas,kesepian,takut berlebihan, tidak
bahagia,kawatir berlebihan, dll
Menurut S.FREUD:
1.Munculnya neurosis karena adanya usaha yg berlebihan
untuk mempertahankan diri atau usaha yg berlebihan
untuk menghindari konflik & rasa cemas

2.Munculnya neurosis, karena individu gagal memperta-


hankan diri terhadap kecemasan dan mengalami
kecemasan secara langsung dan intens

IV.GANGGUAN KEPRIBADIAN
 Pola kepribadian yg “mal-adaptif”
Misal : T.L antisosial, Menghindari kontak dengan orang
lain, Rasa tidak percaya / curiga berlebihan
SISTEM KLASIFIKASI DSM III/IV

DSM :Diagnostic & Statistical Manual of Mental


Disorder edisi III/IV

Ada 2 kategori :
1.Sindroma Klinis
2.Gangguan Kepribadian

3 Isu dalam klasifikasi


1.Model Medis
 Gangguan psikologis =Illness
 Gangguan Psikologis disebabkan oleh proses yg
berhubungan dengan penyakit
o Sebagian gangguan psikologis disertai penyakit atau
abnormalitas Fisik & Biokimia di Otak

2.Resiko & Keuntungan ‘melabel’ manusia


o Mengklasifikasikan gangguan psikologis = memberi
‘label’.Orang yang diberi ‘label’ dianggap “sakit jiwa”.
oResiko (bahaya) labeling orang dipaksa berperan
sebagai ‘orang sakit jiwa’
oKeuntungan:
Tersedianya pelayanan kesehatan khusus & bantuan
keuangan dari Asuransi
Mendapat simpati & pengertian dari lingkungan
Kontribusi pada pemahaman kita tentang gangguan
psikologis  mencari cara untuk mengatasi

3.FALLIBILITAS(kekeliruan) DIAGNOSIS
o Label sering tidak reliable
oPenelitian Rosenhan : konteks sangat berpengaruh
pada penilaian tentang ada-nya gangguan psikologis.
GANGGUAN PSIKOLOGIS
PADA ANAK & REMAJA

a. INFANTILE AUTISM
Merupakan kombinasi perkembangan terlambat & T.L
aneh, dgn karakteristik :
 Kurang responsif terhadap orang lain
 Defisiensi dlm ketrampilan komunikasi (bahasa)
 Respons yg diulang2 terhadap lingkungan
 Timbul pada 30 bln pertama kehidupan

Penyebab ; faktor keluarga,fisiologis dan genetis


 s/d th.1960, faktor psikologis seperti perilaku org
tua menolak kehadiran anak
 Faktor fisiologis  taraf arousal fisiologis yang
terlalu tinggi atau sgt rendah
 Laterisasi Otak fungsi bahasa tdk terjadi di
hemisfer otak kiri, tetapi di hemisfer otak kanan

b. BULIMIA
• Disebut juga sindroma ‘Binge – Purge’
• Biasanya dimulai dgn masalah “over eating” takut
kehilangan kontrol & gemukmencoba diet ketat &
purguing.
• Siklus :binge purgue diet
c.KETERGANTUNGAN OBAT2AN & ALKOHOL
 Secara psikologis,narkotika,alkohol,ganja, heroin dll
akan mengurangi rasa cemas & ketegangan yg bisa
merusak/ mempengaruhi S.S.P
 Bila berlebihan menimbulkan kematian, muncul gejala
psikosis (drug psikosis)

d.SCHIZOPRENIA (dementia praecox)


Ciri-ciri :
 Gangguan dalam pikiran : inkoheren (tidak nyambung)
 Asosiasi lepas ekspresi tidak nyambung, disebut juga
“cognitive slippage” & “derailment”
 Mengalami delusi & halusinasi (biasanya halusinasi
pendengaran)
 Proses berpikir autistik ditentukan oleh proses dalam
(pribadi)
 Gangguan mood/ suasana hati
JENIS SCHIZOPRENIA
1. Disorganized
- Berpikir inkoheren
- Tidak ada delusi

2. Katatonik
- Postur badan tertentu
- Posisi seperti patung

3. Paranoid
- Halusinasi
-Tema : Persecution atau grandiose
FAKTA & TEORI SCHIZOPRENIA
a.Pengalaman Hidup & Interaksi Keluarga
• Bandura : Adanya proses modelling
• Lidz : Adanya konflik keluarga

b.Faktor Biologis
 Heriditer atau penyakit (luka) selama kehamilan atau
lahir
 Fokus Penelitian : faktor biokimia yaitu berlebihnya
aktivitas dopamin di bagian otak
FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN MENTAL
PANDANGAN KAUSALITAS (lingkungan)
Gejala psikologis penyebabnya tidak tunggal (univariat),
namun umumnya majemuk (multivariat)

1.UNIVARIAT
Mengandalkan model hubungan S – R (Situasi – Respon),
Contoh :
 Penjara adalah situasi yg dapat membuat orang stress
berat gangguan mental
 Kematian pasangan adalah situasi yg dapat membuat org
stress berat gangguan mental
2.MULTIVARIAT
Model Hubungannya R = f (Organisme + Lingkungan)
 Meskipun penyebabnya sama, tetapi karena ada
faktor ORGANISME yg unik & dinamis akan
memunculkan Respon yang berbeda.
 Gangguan Mental (R) merupakan hasil interaksi yg
dinamis & unik antara organis-me & situasi/lingkungan
 Organisme memiliki ciri Biologis & Psikologis yg
berbeda, sehingga pola reaksi terhadap situasi juga
berbeda
PANDANGAN TRADISIONAL
Penyebab gangguan mental ada 2 :
1.Faktor Psikologis (PSIKOGENIK)
Misal :stress,kesepian,peristiwa traumatis, dll

2.Faktor Biologis (SOMATOGENIK)


Misal : kerusakan otak,gangguan hormon, kelainan
fisik lainnya.
KRITERIA NORMAL/SEHAT
 Persepsi yg efisien terhadap kenyataan, yakni
realistik dalam menilai kemampuan, T.L & lingkungan
sekitar

 Self knowledge (mengenal diri sendiri) yaitu


menyadari keinginan & perasaan2nya dan mampu
mengekspresikannya kepada orang lain

 Mampu mengendalikan T.L yaitu mampu mengendali-


kan diri terhadap dorongan2 agresivitas,seksual dan
tetap menyadari batas2 norma sosial
 Memiliki harga diri & diterima oleh lingkungan yaitu
mampu menghargai potensi2 diri & merasa diterima
oleh lingkungan & mampu bereaksi terhadap situasi
sosial

 Mampu memberi perhatian & membina hubungan cinta


kasih yaitu mampu bersahabat,cukup peka terhadap
perasaan orang lain, mampu membina hubungan yg
memuaskan

 Produktif, yaitu mampu mengarahkan ener-ginya untuk


aktivitas2 yg produktif, memi-liki kemauan untuk
memenuhi kebutuhannya
TERAPI GANGGUAN PSIKOLOGIS
TERAPI UNTUK GANGGUAN PSIKOLOGIS

• Abad 19 merupakan trend untuk memperlakukan


pasien mental secara lebih berperi-kemanusiaan.
• Jenis-jenis terapi yg telah berkembang sejak abad 19
yaitu :
Terapi Biomedik
Terapi Psikodinamik
Terapi Humanistik & Eksistensial
Terapi Behavioral
Terapi Behavioral Medicine
Terapi Community Psychology
I.TERAPI BIOMEDIS
Ditujukan langsung untuk mengubah cara badan
berfungsi :
A.TerapiELECTROCONVULSIF/ELECTROSHOCK
Th.1930 – 1950, ECT/EST digunakan untuk treat- ment
Psikosis & Depresi berat
Sekarang, ECT dipakai untuk depresi berat 
memperpendek masa depresi
Efek Samping ECT :
Hilangnya STM & muncul kebingungan
Merusak kemampuan utk memperoleh new memory
Menyebabkan pusing & hilang selera makan
LANJUTAN ….

B.PSYCHOSURGERY
Prefrontal Lobectomymembuang jaringan otak dari
kortex prefrontal
Prefrontal Lobotomymemutuskan hubungan antara
kortex prefrontal & bag.otak lain
Efek Samping :
Apatis, tidak ada emosi & tidak ada motivasi
Kadang-kadang tidak bisa mengurus diri sendiri
LANJUTAN….

C.CHEMOTHERAPY (obat)
Jenis Transquilizers/penenang
Menurunkan rasa cemas, iritabilitas, gangguan
mood/afektif
Efek Samping :
Pasien menjadi tergantung pada obat tsb
Efek samping fisik, seperti gerakan muka tidak
terkendali, gerakan tangan & kaki juga tidak
terkendali,dll
II.TERAPI PSIKODINAMIK
Treatment yg diberikan dengan menekankan pada
perubahan psikologis  PSIKOTERAPI
TUJUAN PSIKOTERAPI adalah :
Menemukan faktor psikologis yg menyebabkan
masalah ;meningkatkan pemahaman tentang diri
sendiri & org lain; mengajarkan skill ttt untuk
meningkatkan penyesuaian diri
Tokoh Psikoanalisis :
1.Sigmund Freud
2. G.Jung
3.A.Adler
1.FREUD (Psikoanalisis Tradisional)
Tujuan analisis dalam terapinya :
Mengurangi anxiety & T.L neurotik dengan
mengembangkan “insight”
Adanya “insight”, akan memberikan pemahaman yg
mendalam tentang perasaan & konflik-konflik yg di
“repressed”
Konflik-konflik yg tidak disadari  harus di bawa ke
“kesadaran” sehingga dapat diatasi

Metoda untuk membawa konflik ke “kesadaran”:


- Free Association - Hipnosis
- Dream Analysis
2.G.JUNG (Psikoanalisis Kontemporer)

Yang terpenting dalam terapi versi Psikoanalisis


Kontemporer adalah :
Fokus pada masalah hidup sekarang & “real life
coping”
Goal spesifik
Time limit

Terapi JUNG disebut Terapi Analitikal


Terapinya menekankan pada kebutuhan untuk
individuasi yaitu “ Coming to selfhood or self
realization”
3.A.ADLER (Psikoanalisis Kontemporer)

Disebut Terapi INDIVIDUAL

Klien memiliki kebutuhan untuk “meaning”, personal


freedom & a fulfilling style of life.

Terapinya menekankan pada faktor Sosial &


Interpersonal
III.TERAPI HUMANISTIK & EKSISTENSIAL

Terapi dengan pendekatan HUMANISTIK :


mempertajam kesadaran diri & penerimaan diri
Secara pribadi, individu harus merasa bertang- gung
jawab mengenai “Bagaimana mereka menjalaninya “
Terapi dengan pendekatan EKSISTENSIAL :
Pendekatan pada membentuk eksistensi diri.
Contoh :
oClient Center Therapy
oGestalt Therapy
oExistensial Therapy
CLIENT CENTERED THERAPY

Tokoh : Carl.Rogers
Apabila ada diskrepansi/perbedaan besar antara
“Ideal Self” dan “Real Self”  T.L maladjusted
Disebut Client Centered, karena klien yg me-
ngendalikan proses terapi (klien aktif)
Digunakan teknik “non directive” refleksi perasaan
klien menyadari masalahnya
Hubungan Terapis – Klien, harus :
o Ada empati untuk klien
o Unconditional Positive Regard
o Genuine (tulus),terbuka, spontan,rasa peduli
GESTALT THERAPY

• Tujuan :
• Membuat manusia menjadi “utuh” kembali, dengan
cara membuang defence mechanism
• Dengan hilangnya defence mechanism akan 
membuka potensi, melepas perasaan terpen- dam,
bertanggung jawab untuk diri sendiri.
• Fokus pada HERE & NOW.
EXISTENSIAL THERAPY
• Tujuan :
• Membuat klien sadar, bahwa mereka mempunyai
tanggung jawab,pilihan dan kontrol atas nasibnya
sendiri (menjadi baik – buruk)
• Caranya dengan metode Paradoxical Intention
• Yaitu mendorong klien untuk melakukan dan bahkan
melebih-lebihkan T.L bermasalahnya
•  dengan harapan menyadari kesalahannya
IV.BEHAVIORAL THERAPY
Dasar : Prinsip “Belajar /learning”
Fokus : Mengubah T.L yg observable
Kekuatan : Menekankan pada pengukuran lang-sung
T.L & perubahan T.L
Konsep inti Behavioral Therapy
“Masalah Psikologis yg disebabkan oleh proses learning
& conditioning dapat diperbaiki melalui proses yg
sama”
Beberapa Pendekatan Behavioral Therapy :
1.Teknik Operant Conditioning
2.Teknik Classical Conditioning
3.Teknik Modeling
1.TEKNIK OPERANT CONDITIONING

Esensi dari Operant Conditioning  “pay off” respons


yg diberi reward akan cenderung diula- ngi dan
sebaliknya.
Fokus : pada T.L spesifik ( Target behavior).
Langkah – langkah :
Fungsional Analysis of Behavior
Menganalisis hubungan antara T.L Klien & kondisi,
serta peristiwa2 dalam lingkungannya).

Antesedent  Behavior  Consequences


Lanjutan…
Identifikasi Reinforcer positif & negatif
Reinforcer Positif  peristiwa ttt yg apabila dipa-
sangkan dgn respon ttt, akan meningkatkan
kemungkinan diulanginya respon.
Reinforcer Negatif  peristiwa ttt yg apabila
dipasangkan dng respon ttt, akan meningkatkan
kemungkinan dihentikannya respon.

Differential Reinforcement
Yaitu memilih reinforcement yg kemungkinan dapat
“menghentikan” T.L yg tidak diinginkan & memilih
reinforcement lain yg dapat “memper-kuat” T.L lain yg
positif
LANJUTAN….

Punishment
yaitu dengan Covert Sensitization  T.L yg tidak
diinginkan dibayangkan bersama dgn konse-kuensi
imajiner.
2.TEKNIK CLASSICAL CONDITIONING
DESENSITISASI SISTEMATIK
Relaksasi & perasaan menyenangkan dipelajari
sbg respon terkondisi utk stimulus yg semula
menyebabkan rasa takut :
Dimulai dng latihan relaksasi relax
Conditioning dimulai  systematic pairing yaitu
stimulus yg menakutkan dng keadaan badan relaks.
Prinsip :”inhibisi reciprokal” yaitu 2 respon yg
bertentangan tdk dapat terjadi pada waktu yg sama,
dan yg lebih kuat akan menggantikan yg lebih lemah.
Hierarki rasa cemas
LANJUTAN…

FLOODING
Stimulus yg menimbulkan cemas diberikan secara
langsung & berulang-ulang, baik secara imajinatif
maupun real.

TERAPI AVERSIF
Yaitu salah satu teknik classical conditioning yg
melibatkan stimulasi “unpleasant”
Tujuan : untuk menimbulkan rasa cemas/takut, te-
rutama sehubungan dng stimulus yg menyebab- kan T.L
yg tidak diinginkan
Lanjutan …

TEKNIK MODELING (Bandura)


• Adalah bentuk behavior terapi yg didasarkan pd
cognitive learning yg disebut juga OBSERVA- TIONAL
LEARNING
• Gagasan : “Saya Bisa..” sangat penting
• Perasaan Menurut Bandura adanya “SELF
EFFICACY” (keyakinan tentang apa yg bisa kita
lakukan) sangat mempengaruhi efek terapi modeling.
V.COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY
Konsep : T.L maladaptif sebagian disebabkan oleh ide
atau kognisi yg maladaptif & terapi yg dilakukan harus
mengubah kognisi yg salah tsb.
RATIONAL EMOTIVE THERAPY (A.ELLIS)
• Irrational beliefs akan menyebabkan distress.
• Terapis mencoba membantu klien untuk membentuk
sistem kepercayaan yg lebih realis- tik.
COGNITIVE THERAPY (BECK)
• Sering digunakan untuk treatment depresi
• Adanya kognisi depressogenic  kognisi yg salah &
distorsi
Lanjutan…
• Melalui SELF INSTRUCTIONAL TRAINING, yaitu dengan
latihan “Self Talk” yg positif
• Lebih terstruktur & langsung (dari BECK)
• Untuk menggantikan kognisi yg maladaptif dengan
pikiran2 rasional, positif terutama dalam situasi stress.
VI.BEHAVIORAL MEDICINE ATAU
HEALTH PSYCHOLOGY
Fokus : Aspek tingkah laku dari masalah medis
Tujuan dalam Behavior Medicine :
Sugestibilitas yg tinggi, digunakan untuk membuat klien mematuhi sugesti
langsung untuk mengubah tingkah laku
Mengurangi mual dan muntah
Metode yg digunakan :
• Latihan RELAKSASI
Untuk rasa sakit kronis.Selain Relaksasi, juga di berikan
“guided imagery”
• HIPNOSIS
Klien dlm keadaan “trance” dan menjadi sangat
sugestible. Metode ini digunakan untuk menampil- kan
penyebab psikologis dari masalah.

• BIOFEEDBACK
A. Family Therapy
Masalah Psikologis diintepretasi & ditangani seca- ra
sistemik meliputi seluruh keluarga yg beroperasi sebagai
suatu sistem
B.Group Therapy
Terdiri dari 5 – 10 orang dan 1 – 2 pemimpin/pelatih,
saling “sharing”
COMMUNITY PSYCHOLOGY
Masalah diatasi di tempat terjadinya / natural contex.
Pencegahan :
• Primary  sebelum masalah terjadi
• Secondary  identifikasi masalah ketika baru ber-
kembang & menghentikan sebelum menjadi lebih parah
• Tertiary  mengurangi kesulitan di kemudian hari pada
orang yg sudah mempunyai masalah
TERAPIS
TERAPIS yang BAIK
Kadang-kadang non profesional (orang bisa mem- bantu
org lain) dng memberikan warmth,empathi, mau
menerima adanya klien, mampu memberikan support.
EFEKTIVITAS PSIKOTERAPI
• Treatment yg berbeda, juga berbeda efektivitas-nya
dengan masalah yg berbeda
• Karakteristik Terapis & ekspektasi klien juga menentukan
efektivitas terapi
• Faktor2 lain yg tidak diketahui dapat mempenga- ruhi
hasil terapi

Anda mungkin juga menyukai