1. Diagnosis Skizofrenia
a. Pengertian
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, schizein yang memiliki ‘arti terpisah/batu
pecah’ dan phren yang berarti ‘jiwa’. Secara umum skizofrenia diartikan sebagai
pecahnya/ketidakserasian antara afek, kognitif, dan perilaku. Skizofrenia adalah suatu
psikosis fungsional dengan gangguan utama pada proses pikir serta disharmoni antara
proses pikir, afek atau emosi. Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang ditandai
dengan adanya penyimpangan yang sangat dasar dan adanya perbedaan dari pikiran,
disertai dengan adanya ekspresi, emosi yang tidak wajar. Skizofrenia adalah sindrom
etiologi yang tidak diketahui dan ditandai dengan distur gangguan kognisi, emosi,
persepsi, pemikiran, dan perilaku (Sutejo, 2017).
b. Tipe skizofrenia
Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa skizofrenia memiliki beberapa tipe.
Adapun tipe skizofrenia menuruy DSM V (2013) antara lain:
- Paranoid
Merupakan subtype yang paling umum di mana waham dan halusinasi
auditorik jelas terlihat. Gejala utamanya adalah waham kejar atau waham
kebesarannya dimana individu merasa di kejar-kejar oleh pihak tertentu yang ingin
mencelakainya.
1) Halusinasi dan waham harus menonjol:
a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau member perintah, atau
halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi peluit, mendengung,
atau bunyi tertawa
b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-
lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol
c) Waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of
possivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam
2) Gangguan affektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik
secara relative tidak menonjol.
- Disorganisasi (hebbefrenik)
Ciri-cirinya adalah:
1) Memenuhu criteria umum skizofrenia
2) Biasanya terjadi pada 15-25 tahun
3) Perilaku tidak bertanggung jawabdan tidak dapat diramalkan, kecenderungan
untuk selalu menyendiri, serta berperilaku menunjukkan hampa tujuan dan
hampa perasaan
4) Afek tidak wajar, sering di sertai cekikikan dan perasaan puas diri, senyum-
senyum sendiri, tertawa, dan lain-lain
5) Proses berfikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan inkoheren
- Katatonik
Gangguan psikomotor terlihat menonjol, sering kali muncul bergantian antara
mobilitasi motorik dan aktifitas yang berlebihan. Satu atau lebih dari perilaku berikut
ini harus mendominasi gambaran klinisnya:
1) Stupor: kehilangan semangat hidup dan senang diam dalam posisi kaku
tertentu sambil membisu dan menetap dengan pandangan kosong.
2) Gaduh gelisah: tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yang tidk
dipengaruhi oleh stimuli eksternal.
3) Menampilkan posisi tubuh tertentu: secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh.
4) Negativisme: tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua
perintah seperti menolak untuk membetulkan posisi badannya, menolak untuk
makan, mandi, dan lain-lain
- Skizofrenia residual
Ciri-cirinya:
1) Gejala negative dari skizofrenia menonjol seperti perlambatan psikimotorik,
aktivitas menurun, afek tidak wajar, pembicaraan inkoheren.
2) Ada riwayat psikotik yang jelas seperti waham dan halusinasi di masa lampai
(minimal telah berlalu satu tahun) yang memenuhi criteria untuk diagnosis
skizofrenia.
A. Defenisi
Kepribadian adalah sikap dan perilaku yang menggambarkan diri individu secara
utuh dan digunakan untuk menanggapi berhubungan, serta berfikir tentang diri dan
lingkungan dalam konteks hubungan personal yang luas. Gangguan kepribadian dapat di
identifikasikan dengan sikap yang tidak fleksibel, maladaptif serta fungsi sosial dan
pekerjaan terganggu.
Terdapat tiga jenis group secara garis besar gangguan keprbadian berdasarkan
simtom utama dan jenis pengalaman individu.
C. Gejala umum
E. Proses keperawatan
1. Pengkajian
a. Faktor predisposisi
o Tumbuh kembang; gangguan dalam perkembangan persepsi, berfikir dan
hubungan dengan orang lain
o Hubungan dengan keluarga; pola asuh berinteraksi dengan keluarga
b. faktor presipitasi
o Perpisahan atau kehilangan; orang berarti dulu waktu sementara atau lama
o Penyakit kronis dan kecacatan; cenderung isolasi diri sehingga terjadi
gangguan pada pola hubungan.
o sosial budaya; perubahan status sosial ekonomi
a) Kepribadian histeronik
b) Kepribadian narsistik
c) Kepribadian borderline
d) Kepribadian tergantung
e) Kepribdian kompulsif
g) Kepribadian pasif-agresif
h) Kepribadian skizoid
i) Kepribadian paranoid
j) Kepribadian antisosial
F. Diagnosis keperawatan