Anda di halaman 1dari 5

PENGGOLONGAN GANGGUAN JIWA (PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS

GANGGUAN JIWA/PPDGJ) DAN DIAGNOSTIC AND STATISTIC MANUAL OF


MENTAL DISOSDERS IV/DSM IV

1. Diagnosis Skizofrenia
a. Pengertian

Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, schizein yang memiliki ‘arti terpisah/batu
pecah’ dan phren yang berarti ‘jiwa’. Secara umum skizofrenia diartikan sebagai
pecahnya/ketidakserasian antara afek, kognitif, dan perilaku. Skizofrenia adalah suatu
psikosis fungsional dengan gangguan utama pada proses pikir serta disharmoni antara
proses pikir, afek atau emosi. Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang ditandai
dengan adanya penyimpangan yang sangat dasar dan adanya perbedaan dari pikiran,
disertai dengan adanya ekspresi, emosi yang tidak wajar. Skizofrenia adalah sindrom
etiologi yang tidak diketahui dan ditandai dengan distur gangguan kognisi, emosi,
persepsi, pemikiran, dan perilaku (Sutejo, 2017).

Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten serius yang mengakibatkan


perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi,
hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah (Stuart, 2002).

Skizofrenia merupakan gangguan yang berlangsung selama minimal 1 bulan


gejala fase aktif. Gangguan skizofrenia juga dikarakteristikan dengan gejala positif
(delusi dan halusinasi), gejala negative (apatis, menarik diri, penurunan daya pikir, dan
penurunan afek), dan gangguan kognitif (memori, perhatian, pemecahan masalah, dan
sosial) (Sutejo, 2017).

b. Tipe skizofrenia
Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa skizofrenia memiliki beberapa tipe.
Adapun tipe skizofrenia menuruy DSM V (2013) antara lain:
- Paranoid
Merupakan subtype yang paling umum di mana waham dan halusinasi
auditorik jelas terlihat. Gejala utamanya adalah waham kejar atau waham
kebesarannya dimana individu merasa di kejar-kejar oleh pihak tertentu yang ingin
mencelakainya.
1) Halusinasi dan waham harus menonjol:
a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau member perintah, atau
halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi peluit, mendengung,
atau bunyi tertawa
b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-
lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol
c) Waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of
possivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam
2) Gangguan affektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik
secara relative tidak menonjol.
- Disorganisasi (hebbefrenik)
Ciri-cirinya adalah:
1) Memenuhu criteria umum skizofrenia
2) Biasanya terjadi pada 15-25 tahun
3) Perilaku tidak bertanggung jawabdan tidak dapat diramalkan, kecenderungan
untuk selalu menyendiri, serta berperilaku menunjukkan hampa tujuan dan
hampa perasaan
4) Afek tidak wajar, sering di sertai cekikikan dan perasaan puas diri, senyum-
senyum sendiri, tertawa, dan lain-lain
5) Proses berfikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan inkoheren
- Katatonik
Gangguan psikomotor terlihat menonjol, sering kali muncul bergantian antara
mobilitasi motorik dan aktifitas yang berlebihan. Satu atau lebih dari perilaku berikut
ini harus mendominasi gambaran klinisnya:
1) Stupor: kehilangan semangat hidup dan senang diam dalam posisi kaku
tertentu sambil membisu dan menetap dengan pandangan kosong.
2) Gaduh gelisah: tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yang tidk
dipengaruhi oleh stimuli eksternal.
3) Menampilkan posisi tubuh tertentu: secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh.
4) Negativisme: tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua
perintah seperti menolak untuk membetulkan posisi badannya, menolak untuk
makan, mandi, dan lain-lain
- Skizofrenia residual
Ciri-cirinya:
1) Gejala negative dari skizofrenia menonjol seperti perlambatan psikimotorik,
aktivitas menurun, afek tidak wajar, pembicaraan inkoheren.
2) Ada riwayat psikotik yang jelas seperti waham dan halusinasi di masa lampai
(minimal telah berlalu satu tahun) yang memenuhi criteria untuk diagnosis
skizofrenia.

2. Diagnosis Gangguan Kepribadian

A. Defenisi

Kepribadian adalah sikap dan perilaku yang menggambarkan diri individu secara
utuh dan digunakan untuk menanggapi berhubungan, serta berfikir tentang diri dan
lingkungan dalam konteks hubungan personal yang luas. Gangguan kepribadian dapat di
identifikasikan dengan sikap yang tidak fleksibel, maladaptif serta fungsi sosial dan
pekerjaan terganggu.

B. Jenis jenis kepribadian

Terdapat tiga jenis group secara garis besar gangguan keprbadian berdasarkan
simtom utama dan jenis pengalaman individu.

1. Cluster A; kepribadian ekstrinsik

2. Cluster B; kepribadian dramatik

3. Cluster C; kepribadian dengan kecemasan

C. Gejala umum

Individu dengan gangguan kepribadian sarat dengan berbagai pengalaman konflik


dan ketidak stabilan dalam beberapa aspek kehidupan mereka. Gejala secara umum
gangguan kepribadian berdasarkan kriteria berdasarkan setiap kategori adalah sebagai
berikut;
- Pengalaman dan perilaku indivisdu yang menyimpang dari harapan sosial.
- Gangguan-gangguan tersebut bersifat menetap dalam diri individu.
- Gangguan kepribadian yang terbentuk berhubungan erat dengan pembagian
distres atau memburuknya hubungan sosial, permasalahan kerja atau fungsi-
fungsi sosial lainnya.
- Pola gangguan bersifat stabil dengan durasi lam dan gangguan tersebut.
- Dapat muncul dan memuncak menjelang memasuki dewasa dan tidak terbatas
pada episode penyakit jiwa.
- Gangguan pola kepribadian tidak disebabkan oleh efek-efek psikologis yang
muncul disebabkan oleh kondisi medis seperti luka dikepala.

D. Resiko gangguan kepribadian

Individu yang tidak segera melakukan pengobatan, gangguan kepribadia dapat


berdampak pada hal-hal berikut ini;

- Isiolasi sosial, kehilang sahabat-sahabat terdekat yang disebabkan ketidak


mampuan menjalani hubungan sehat
- Bunuh diri, menyukai diri sendiri sering terjadi pada individu yang mengalami
gangguan kepribadian ambang dan cluster B.
- Ketergantungan pada alkohol dan obat-obatan.
- Depresi, kecemasan, dan gangguan makan
- Perilaku bahaya yang merusak diri sendiri
- Kekerasan atau bahkan pembunuhan
- Tindakan criminal
- Gangguan simtom yang lebih buruk di kemudian hari jika tidak mendapatkan
perawatan secara baik.

E. Proses keperawatan

1. Pengkajian
a. Faktor predisposisi
o Tumbuh kembang; gangguan dalam perkembangan persepsi, berfikir dan
hubungan dengan orang lain
o Hubungan dengan keluarga; pola asuh berinteraksi dengan keluarga

b. faktor presipitasi
o Perpisahan atau kehilangan; orang berarti dulu waktu sementara atau lama
o Penyakit kronis dan kecacatan; cenderung isolasi diri sehingga terjadi
gangguan pada pola hubungan.
o sosial budaya; perubahan status sosial ekonomi

Perilaku terkait dengan gangguan kepribadian:

a) Kepribadian histeronik

b) Kepribadian narsistik

c) Kepribadian borderline

d) Kepribadian tergantung

e) Kepribdian kompulsif

f) Kepribadian menarik diri/ menghindar

g) Kepribadian pasif-agresif

h) Kepribadian skizoid

i) Kepribadian paranoid

j) Kepribadian antisosial

F. Diagnosis keperawatan

- Kerusakan intraksi sosial; isolasi social


- Gangguan alam perasaan; depresi
- Gangguan hubungan dengan orang lain; dependen
- Gangguan hubungan dengan orang lain; manipulative
- Isolasi social
- Gangguan konsep diri; harga diri rendah
- Risiko tinggi amuk
- Risiko tinggi merusak diri

Anda mungkin juga menyukai