PERSONALITY DISORDER :
Ababila perilaku khas seseorang berbeda dari rentang variasi
yang didapat pada kebanyakan orang dan menjadi sangat keras
dan maladaptif yang menyebabkan personal distress atau
gangguan fungsi adaptif yang signifikan
KLASIFIKASI : DSM – IV-TR
1. Cluster A : Aneh dan Eksentrik
– TD Gangguan Kepribadian Paranoid, Gangguan
Kepribadian Skizoid, Gangguan Kepribadian Skizotipal.
– Gangguan Kepribadian- Gangguan Kepribadian ini Terlibat
menggunakan Fantasi dan proyeksi dan mempunyai
kecenderungan kearah berpikir psikotik
– Pasien apabila sterss mudah diserang secara biologis
kearah disorganisasi kognitif.
2. Cluster B : Dramatik, Emosional, Erratik
– Tanda-tanda Gangngguan Kepribadian Histerionik,
Gangguan Kepribadian Narsistik, Gangguan Kepribadian
Antisosial, Gangguan Kepribadian Borderline
– Gangguan kepribadian ini terlibat penggunaan Dissosiasi
Denial, Spliting, Acting Out
– Gangguan Mood Dapat Terjadi
Cluster C : Anxious Atau Fearful
– tanda-tanda gangguan Kepribadian Avoidant,
Gangguan Kepribadian Dependent, Gangguan
Kepribadian Obsesif Kompulsif.
– Gangguan Kepribadian Menggunakan Isolasi Passive
Agresif, Hipokhondrasis
Lain-Lain :
– Gangguan Kepribadian Passivf Aggresif
– Gangguan Kepribadian Depresif
– Gangguan Kepribadian Sadomasokistif
– Gangguan Kepribadian Sadistik
A. CLUSTER ANEH & EKSENTRIK .
GANGGUAN PARANOID
1. DEFINISI : Sangat curiga dan tidak percaya pada orang lain
Khas : - Menolak bertanggungjawab atas perbuatannya,
dan sering, melempar tangguangjawab pada
orang lain.
- Mereka sering hostile irritable, Hypersensitif,
Cemburu, Marah, Fanatik, Kolektor Tak Adil,
Pasangan Pencemburu Patologis
2. EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi 0,5- 2,5 % dari Populasi Umum
b. Prevalensi Tinggi pada Minortitas, Immigrant Orang tuli
c. Insidensi Tinggi pada keluarga pasien dengan skizofrenia
dan gangguan delusional
d. Laki-laki>wanita
3. ETIOLOGI
a. Terdapat komponen genetik
b. Kesulitan-kesulitan Keluarga awal nonspesifik sering
ada
4. PSIKODINAMIKA
a. Defense Klasik : Proyeksi, denial, Rasionalisasi
b. Shame adalah gambaran menonjol
c. Superego diproyeksikan pada yang berkuasa
5. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan Delusional
b. Skizofrenia Paranoid
c. Gangguan Kepribadian Skizoid, Gangguan Kepribadian
Borderline, Gangguan Kepribadian Antisosial
6. PERJALANAN PENYAKIT & PRONOGSIS
a. Beberapa pasien sepanjang hidup.
b. Ada yang sebagai tanda –tanda skizofrenia
c. Umumnya mempunyai problem kerja dan hidup dengan orang
lain , perkawinan
7. TERAPI
a. Psikoterapi : Terapi Pilihan
1. Psikoterapi Individual
2. Psikoterapi Kelompok
b. Farmakoterapi
- Berguna untuk menghadapi agitasi (anxietas)
- Antianxietas : Diazepam, Clonazepam
- Kadang-kadang perlu antipsikotik : olanzapine(Zyprexa),
Haloperidol, Pinozide dosis kecil
B. Kriteria Diagnostik, Gangguan Paranoid.
ETIOLOGI
a. Faktor Genetik
b. Terdapat riwayat hubungan keluarga awal; terganggangu
PSIKODINAMIK
a. Imhibisi sosial pervasif
b. Kebutuhan sosial direpresi untyuk mencegah aggresi
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan Kepribadian paranoid
b. Gangguan kepribadian skizotipal
c. Gangguan Kepribadian Avoidant/menghindar
d. Skizofrenia
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
a. Onzet terjadi dalam masa kanak-kanak awal
b. Perjalanan berlangsung lama, Tidak perlu sepanjang hidup
c. Komplikasi gangguan delusional skizofenia psikosis lainnya
, depresi bisa muncul
TERAPI
a. Psikoterapi
1. Individual
2. kelompok
b. Farmakoterapi
– Dosis kecil antipsikotik
– Antidepressant
– Psikostimulant
– Benzodiazepine
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Suatu pola pervasif keterlepasan sosial dan suatu
rentang terbatas dari expresi emosi dalam setting
interpersonal yang mulai pada masa dewasa dini dan
hadir dalam beragam kontek, dindikasikan oleh 4 (lebih)
dari yang berikut :
1. Tidak memiliki minat atau nikmat hubungan dekat dengan
orang lain, termasuk bagian dari keluarga
2. Hampir selalu memilih akticitas sendiri
3. Memilik sedikit jika ada, minat menikmati hubungan seksual
dengan orang lain
4. Mendapatkan kesenangan dalam sedikit, bila ada aktivitas
5. Tidak memiliki teman dekat, atau sahabat karib kecuali
anggota keluarga derajat pertama
6. Tidak acuh pada pujian dan kritikan
7. Emosi dingin, keterlepasan, afek mendatar
TERAPI
a. Psikoterapi
b. Farmakoterapi
– Antipsikotik
– Antipsikotik + Psikoterapi
– Antidepresant bila ada depresi
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Suatu pola pervasif defisit sosial ( interpersonal yang ditandai
oleh perasaan tak nyaman yang akut dengan penurunan
kapasitas hubungan dekat yang disertai distorsi kognitif &
persepsi dan exentrisitas perilaku yang dimulai pada usia
dewasa muda dan tampak dalam berbagai konteks,
diindikasikan oleh 5 (lebih) gejala berikut :
1. Ideas yang referrence
2. Keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengartuhi
perilaku dan tidak sejalan dengan norma-norma sub kultura
(contoh: tahayul, percaya clairvoyance, telepati, atau indera ke
6 pada anak & remaja, fantasi aneh/ preokuoasi aneh/bizarre).
3. Penjgalaman persepsi yang tidak lazim , termasuk ilusi-ilusi
tentang tubuh.
4. Pemikiran dan pembicaraan aneh (yaitu samar sirkumstansial,
metaporik, elaborasi, yang berlebihan ataub stereotipik)
5. Kecurigaan atau ide-ide paranoid
6. Afek tidak serasi atau menyempit
7. Perilaku atau penampilan aneh, exsentrik atau ganjil.
8. Tidak punya teman dekat atau orang yang dipercayas elain
keluarga inti
9. Kecemasan sosial berlebihan, yang tidak berkurang dengan
keakraban dan cenderung terkait dengan ketakutan paranoid
dan bukan karena penilaian negatif terhadap diri.
2. Farmakoterapi
– Untuk menangani anxietas, marah, depresi
– ADHD dengan ritalin ( Metilfenidat)
– Perilaku impulsif dengan corbamazepin (tegretol atau val
proate (deparote )
– Beta-adrenergic mengurangi aggresi.
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Suatu pola pervasif dari sikap mengabaikan acuh tak acuh dan
pelanggaran hak-hak orang lain yang terjadi sejak umur 15 th.
Sebagai diindikasikan oleh 3 (lebih) dari yang berikut :
1. Gagal mematuhi norma-norma sosial sesuai hukum seperti
mencuri dan sebagainya.
2. Tidak jujur ( bohong , nama samaran, menipu)
3. Impulsivitas Tidak dapat merencanakan masa depan
4. Irritabilitas, aggresivitas (berkelahi, menyerang
5. Bicara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri dan
orang lain.
6. Terus menerus tidak vertanggungjawab seperti berulang gagal
mempertahankan perilaku bekerja yang konsistent.
7. Tidak ada penyesalan
B. Minimal Berusia 18 tahun
C. Ada kejadian conduct disorder dengan onzet (15 tahun)
D. Tidak terjadi selama skizofrenia, Episode manik.
II. Gangguan Kepribadian Boderline
DEFINISI :Ketidakstabilan pervasif dari mood/afek,
KHAS perilaku, object relation, citra diri. Borderline
antara nevrosis dan psikosis, ditandai oleh
impulsifitas, perbuatan suicide mutilasi diri,
problem identitas, persaaan kosong dan bosan
nama-lain : skizofrenia pseudonevrosa
gangguan karakter psikotik.
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi : 2 % populasi umum, 10 % Outpatient 20 %
Inpatient, 30 – 60 % dari pasiengangguan kepribadian.
b. Wanita >pria
c. 90 % mempunyai diagnosis psikiatrik lain 40 %punya 2
d. Prevalensi gangguan mood dan gangguan terkaid zat dan
gangguan keprinadian antisosial dalam keluarga
meningkat
e. Gangguan ini 5 x lebih sering diantara keluarga pasien.
Prevalensi meningkat pada ibu pasien boderline ini.
ETIOLOGI
a. Brain Damage bisa ada dan menggambarkan adanya
perintal brain injury , zasefalitis, trauma kapitis, dan
gangguan otak lainnya
b. Adanya riwayat penyalahgunaan fisikal & seksual
PSIKODINAMIK
a. Splitting pasien membagi orang orang kedalam orang yang suka
dan orang yang benci pasien, dan kedalam orang yang semua
baik dan semua buruk. Peradaban ini sudah berubah dan bisa
menjadi suatu problem untuk satu team pengobatan yang
menangani pasien.
b. Idealisasi primitif
c. Identifikasi proyektif pasien menghubungkan gambaran –
gambaran positif atau gambaran negatif yang ideal kepasda
orang lain dalam berbagai interaksi yang memperkuat
kepercayaan pasien . Pasien encoba secara unconscious, untuk
menginduksi therapis untuk memainkan peran yang
diproyeksikan.
d. Pasein mempunyai kebutuhan aggresif yang intens dan
kelaparan objek yang intens , sering berubah-ubah.
e. Pasien mempunya ketakutan dilepas/dibuang ketinggalan yang
jelas
f. Berbalik melawan diri sendiri
g. Disfungsi ego menyeluruh menghasilkan gangguan identitas
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri
dan afek, impulsifitas yang jelas, mulai pada dewasa awal dan
ada dalam berbagai konteks, diindikasikan oleh 5 (lebih) dari
yang berikut :
1. Usaha yang berlebihan untuk menghindari ditingggalkan
(Ril/Imajinasi)
2. Hubjungan interpersonal yang tidak stabil , berganti-ganti
antara idealisasi dan evaluasi.
3. Ketidakstabilan citra diri atau perasaan diri (sense Of Self)
secara nyata & persisten
4. Impulsivitas dalam sekurang-kurangnya 2 area perusakan diri
yang potensial seperyti keuangan , sex, penyalahgunaan zat,
miras, makan, kecerobohan mengemudi.
5. Perilaku Suicide berulang, sikap tubuh, ancaman, mutilasi diri.
• moodyang jelas (misalnya disforia episode yang
intens,irratabilitas atau anxietas, biasanya berlangsung
beberapa jam, jarang lebih, dari beberapa hari)
• Perasaan-perasaan kosong yang khronis
• Kemarahan yang intens dan tidak serasi atau kesulitan
mengontrol marah
• Gejala dissosiatif, Ide paranoid, terkaid stress, bersifat
sementara.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan Psikotik
b. Gangguan mood
c. Perubahan kepribadian sekunder dari kondisi medik
umum
d. Gangguan kepribadian skizotipal
e. Gangguan kepribadian Antisosial
f. Gangghuan kepribadian Histerionik
g. Gangguan keprbadian Nirsistik
h. Gangguan kepribadian Dependent
i. Gangguyan kepribadian paranoid
PERJALANAN & PROGNOSIS
Prognosis bervariasi, beberapa kesembuhan dapat
terjadi tahun-tahun berikutnya
Komplikasi : Suicide, melukai diri, gangguan Mood
Gangguan Somatoform, Psikosis
Penyalahgunaan zat, gangguan sexsual.
PENGOBATAN
1. Psikoterapi :
Pengobatan pilihan, walau sulit bagi therapis &
pasien
2. Farmakoterapi :
- Antipsikotik : kontrol marah, hostilitas, episode
- Psikotik singkat
- Antidepressant : untuk mengontrol depresi
- Benzodiazepine : xanax anti anxietas
(Alprazolam) anti depressant
- Anticonvulsant : Carbamazepine mengontrolfungsi
global
- Fluoxetine (antidepressant) dapat dipakai.
III. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTERIONIK
DEFINISI : Perilaku Flamboyant, dramatik, eksitable
Khas overeaktif, dengan attention seeking yang
intens, cenderung dependent & immature
dan seduktif. Pasien sering tidak bisa
mempertahankan cinta yang dalam dan
berlangsung lama.
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi 2-3 % populasi umum Pasien-pasien yang
dalam pengobatan 10-15 % tercata mempunyai gangguan
kepribadian ini
b. Wanita>pria, pada pria kurang terdiagnosis
c. Dapat berhubungan degan gagguan somatisasi, gangguan
mood, dan penyakit alkohol.
ETIOLOGI
a. Kesulitan-kesulitan interpersonal awal sudah dapat
dipecahkan dengan perilaku darmatiknya
b. Ayah jauh atau ayah asli dengan ibu yang seduktif dapat
jadi suatu pola.
PSIKODINAMIK
a. Fantasi dalam playing a rule dengan gaya emosionalitas
dan dramatis, adalah tipikal
b. Defense umum meliputi refresi , regresi, identifikasi,
somatisasi, conversi, dissosiasi, denial, dan eksternalisasi.
c. Identifikasi yang salah dengan ibu, dan hubungan
ambivalensi dan seduktif dengan ayah sering terjadifiksasi
pada fase gential awal
d. Prominent oraltrtis
e. Fear of sexsuality, mewskipun seduktif yang over.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan kepribadian boderline
b. Gangguan somatisasi
c. Gangguan conversi
d. Gangguan kepribadian dependent
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi : 0,05-1 % populasi umum, 10 % pada
outpasient
b. Faktor predisposisi yang mungkin meliputi gangguan
menghindar pada anak atau adolessence. Atau penyakit
fisik yang merusak
ETIOLOGI
Celaan/kutukan orang tua yng overt, overproteksi,
gambaran fobia pada orang tua.
PSIKODINAMIK
a. Avoidance dan inhabisi adalah defence
b. Ketakutan (fear) yang overt dari rejection menutupi aggresi
yang tersembunyai, oedipal atau presedipal
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan Kepribadian Skizoid
b. Fobia sosial
c. Gangguan Kepribadian dependent
d. Gangguan kepribadian Historionik& gangguan Kepribadian
Boderline
PERJALANAN PENYAKIT &PROGNOSIS
Pasien berfungsi baik dalam lingkungan terlindung
komplikasi yang mungkin: fobia sosial & gangguan mood.
TERAPI
a. PSIKOTERAPI
b. FARMAKOTERAPI
a.Atenolol ( tenokrin )/badrenereg reseptor antagonis
b.Serotonergik agent
c.Dopaminergic agent
KRITERIA DIAGNOSTIK
Pola pervasif dari inhibisi sosial, perasaan yang inadekwat dan
hipersensitivitas terhadap evaluasi negatif, mulai masa dewasa
awal dan ada daam berbagai konteks, seperti ditunjukan oleh 4
(lebih)yang di bawah ini :
1. Menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak
interpersonal ok takut dikritik, dicela dan ditolak.
2. Tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin
disenangi.
3. Keterbatasan dalam hubungan intim, takut dipermalu atau
ditertawai
4. Preokupasi dengan sedang dikritik/ditolak dalam situasi sosial
5. Terhambat dalam situasi intersonal yang baru oleh perasaaan
tidak adekwat.
6. Memandang diri sendiri janggal , tidak menarik, lebih rendah dari
orang lain
7. Enggan untuk mengambil resiko pribadi atau melakukan aktivitas
orang baru
III. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDENT
DEFINISI; KHAS: Predominant Dependent & Submissive.
Mereka kehilangan kepercayaan diri, memberikan kepada
orang lain untuk memikul tanggungjawab untuk sebagian
besar kehidupannya
EPIDEMIOLOGI
a. Wanita > pria
b. Gangguan kepribadian ini umum, 2,5 % dari semua gangguan
kepribadian
c. Lebih sering pada anak muda daripada anak-anak lebih muda
ETIOLOGI
Penyakit kritis khronis, anxietas perpisahan atau kehilangan
orang tua pada masa kanak-kanak sebagai predisposisi faktor.
PSIKODINAMIK
a. Issue separasi yang tidak terpecahkan
b. Sikap mental dependent adalah suatu defense untuk
melawan aggresi.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Agorofobia
b. Gangguan kepribadian historionik dan gangguan
kepribadian boderline
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
Perjalanan variabel
Komplikasi depresi mungkin bila kehilangan relasi
Prognosis : Pavorabel bila diobati
TERAPI
1. Psikoterapi
1. Terapi berorientasi insigth
2. Terapi perilaku
3. Famili terapi
4. Group Therapy
2. Farmakoterapi
- Alprozolam
- Psychostimulant
- Benzodiazepin
- Seronergic agent
KRITERIA DIAGNOSTIK
Kebutuhan perawatan pervasif & berlebihan yang
membawa kepada perilaku melekat dan patuh , takut
perpisahan, dan dependensi interpersonal, mulai dewasa
awal, adalah dalam berbagai konteks seperti ditunjukan 5
(lebih) hal berikut :
1. Sulit ambil keputusan tanpa bantuan orang lain
2. Butuh orang lain untuk menerima tanggungjawab untu area
utama dalam hidupnya.
3. Sulit mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain
oleh karena takut kehilangan dukungan.
4. Kurang inisiatif
5. Sulit memulai sesuatu dengan dirinya sendiri oleh karena
tidak punya keyakinan diri
6. Berusaha berlebihan mendapat asuhan dan dukungan dari
orang lain.
7. Merasa tidak nyaman / tidak berdaya jika sendirian
8. Rasa takut untuk merawat diri sendiri
D. GANGGUAN KEPRIBADIAN LAINNYA
I. Gangguan Kepribadian pervasif / Gangguan Kepribadian
Negativistik
DEFINISI; KHAS : Aggresif dengan cara passif seperti
obstruksionisme/halangan, Prokrastinasi / penundaan,
keras kepala, ineffisiensi
EPIDEMIOLOGI
Tak diketahui
ETIOLOGI
a. Dapat melibatkan “Learn Behavior” dan parental
modeling.
b. Kesulitan-kesulitan awal dengan penguasa (orang tua)
PSIKODINAMIK
a. Konflik mengenai penguasa, autonomi, dan dependensi
b. Menggunakan cara pasif untuk menyatakan tantangan
dan Aggresi
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS:
a. Gangguan Kepribadian Historinonik & gangguan
kepribadian Boderline
b. Gangguan kepribadian anti sosial
c. Gangguan obsesif-kompulsif
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
Berhubungan dengan gangguan depresi dan
penyalahguynaan alkohol hampir 50 %
Prognose kurang baik tanpa terapi
TERAPI
a. Psikoterapi :
b. Farmakoterapi:
- Antidepresant
- Benzodiazepine
- Psikostimulansia
KRITERIA DIAGNOSTIK
Pola pervasif sikap negativisme dan resistensi positif untuk
memenuhi performance yang adekwat dimulai saat dewasa
awal, muncul dalam berbagai konteks minimal 4 gari gejala
di bawah ini :
1. Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan
pekerjaan rutin
2. Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai.
3. Cemberut dan argumentatif
4. Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan
5. Rasa cemburu dan benci terhadap orang yang lebih
beruntung
6. Suara diperkeras, mengeluh terus menerus terhadap
ketidakberuntungannya
7. Ganti-ganti antara rasa bermusuhan dan rasa bersalah
I. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPRESIF
Definisi, khas : ciri dpresi berkepanjangan seperti
pesimis ragu diri, rasa tidak gembira, khronik,cenderung
pendiam, introvert, pasif.
EPIDEMIOLOGI
a. Gangguan sering tapi tidak ada data
b. Mungkin pria =wanita
c. Mungkin terjadi dalam famili denga depresi
ETIOLOGI
Penyakit fisik khronis, anxietas perpisahan, kehilangan
orang tua dimasa kanak-kanak (predisposisi)
PSIKODINAMIK
a. Issue separasi yang tidak terpecahkan
b. Sikap mental dependent adalah suatu defense terhadap aggresi.
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS.
Resiko menjadi gangguan distimik, gangguan depresif mayor,
gangguan lainnya
TERAPI
a. Psikoterapi :
1. Psikoterapi berorientasi insigth
2. Terapi kogniotif
3. Group therapy
4. Interpersonal therapy
b. Farmakoterapi
- Antidepressant
- Psikostimulantia - amfetamin
KRITERIA DIAGNOSIS
A. Pola pervasif dari perilaku dan kognitif depresif mulai
dewasa awal, muncul dalam berbagai konteks minimal
5 gejala :
1. Mood dominasi rasa rendah diri, kesuraman, tidaktidak
ceria, tidak ada kesenangan / kegembiraan.
2. Konsep diri berpusat disekitar keyakinana akan
ketidakmampuan, putus asa, kurang percaya diri.
3. Menghina, mengkritik, menyalahkan diri sendiri
4. Sering merenung, merasa khawatir, bersikap
mengkritik, negativistik, menghakimi orang lain
5. Pesimistik cenderung merasa bersalah/menyesal
6. Tidak muncul selama episode depresi mayor, bukan
termasuk gangguan distimik
I. GANGGUAN KEPRIBADIAN SADOMASORISTIK
II. GANGGUAN KEPRIBADIAN SADISTIK
III. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEFEATING
IV. GANGGUAN KEPRIBADIAN OLEH KARENA KONDISI
MEDIK UMUM
V. GANGGUAN KEPRIBADIAN OTHERWIS SPECIFIED :
GANGGUAN KEPRIBADIAN DENGAN GAMBARAN
CAMPURAN DARI GANGGUAN KEPRIBADIAN LAINNYA.
MODEL KEPRIBADIAN SEHAT
1. Orang yang matang Gordon Allport
2. Orang yang berfungsi penuh Carl Rogers
3. Orang yang produktif Eich Fromm
4. Orang yang mengatualisasikan diri Abraham Maslow
5. Orang yang terindiviasi Carl Yung
6. Orang yang mengatasi diri Viktor Frankl
7. Orang yang disini dan kini Fritz Perls