Anda di halaman 1dari 75

GANGGUAN KEPRIBADIAN

Dr. H. Darmuis, SpKJ


GANGGUAN KEPRIBADIAN
DEFINISI
PERSONALITY :
Adalah perilaku khas seseorang dalam merespons pengalaman
dalam dan luarnya, prediktabil dan stabil.

PERSONALITY DISORDER :
Ababila perilaku khas seseorang berbeda dari rentang variasi
yang didapat pada kebanyakan orang dan menjadi sangat keras
dan maladaptif yang menyebabkan personal distress atau
gangguan fungsi adaptif yang signifikan
KLASIFIKASI : DSM – IV-TR
1. Cluster A : Aneh dan Eksentrik
– TD Gangguan Kepribadian Paranoid, Gangguan
Kepribadian Skizoid, Gangguan Kepribadian Skizotipal.
– Gangguan Kepribadian- Gangguan Kepribadian ini Terlibat
menggunakan Fantasi dan proyeksi dan mempunyai
kecenderungan kearah berpikir psikotik
– Pasien apabila sterss mudah diserang secara biologis
kearah disorganisasi kognitif.
2. Cluster B : Dramatik, Emosional, Erratik
– Tanda-tanda Gangngguan Kepribadian Histerionik,
Gangguan Kepribadian Narsistik, Gangguan Kepribadian
Antisosial, Gangguan Kepribadian Borderline
– Gangguan kepribadian ini terlibat penggunaan Dissosiasi
Denial, Spliting, Acting Out
– Gangguan Mood Dapat Terjadi
Cluster C : Anxious Atau Fearful
– tanda-tanda gangguan Kepribadian Avoidant,
Gangguan Kepribadian Dependent, Gangguan
Kepribadian Obsesif Kompulsif.
– Gangguan Kepribadian Menggunakan Isolasi Passive
Agresif, Hipokhondrasis
Lain-Lain :
– Gangguan Kepribadian Passivf Aggresif
– Gangguan Kepribadian Depresif
– Gangguan Kepribadian Sadomasokistif
– Gangguan Kepribadian Sadistik
A. CLUSTER ANEH & EKSENTRIK .
GANGGUAN PARANOID
1. DEFINISI : Sangat curiga dan tidak percaya pada orang lain
Khas : - Menolak bertanggungjawab atas perbuatannya,
dan sering, melempar tangguangjawab pada
orang lain.
- Mereka sering hostile irritable, Hypersensitif,
Cemburu, Marah, Fanatik, Kolektor Tak Adil,
Pasangan Pencemburu Patologis
2. EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi 0,5- 2,5 % dari Populasi Umum
b. Prevalensi Tinggi pada Minortitas, Immigrant Orang tuli
c. Insidensi Tinggi pada keluarga pasien dengan skizofrenia
dan gangguan delusional
d. Laki-laki>wanita
3. ETIOLOGI
a. Terdapat komponen genetik
b. Kesulitan-kesulitan Keluarga awal nonspesifik sering
ada
4. PSIKODINAMIKA
a. Defense Klasik : Proyeksi, denial, Rasionalisasi
b. Shame adalah gambaran menonjol
c. Superego diproyeksikan pada yang berkuasa
5. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan Delusional
b. Skizofrenia Paranoid
c. Gangguan Kepribadian Skizoid, Gangguan Kepribadian
Borderline, Gangguan Kepribadian Antisosial
6. PERJALANAN PENYAKIT & PRONOGSIS
a. Beberapa pasien sepanjang hidup.
b. Ada yang sebagai tanda –tanda skizofrenia
c. Umumnya mempunyai problem kerja dan hidup dengan orang
lain , perkawinan
7. TERAPI
a. Psikoterapi : Terapi Pilihan
1. Psikoterapi Individual
2. Psikoterapi Kelompok
b. Farmakoterapi
- Berguna untuk menghadapi agitasi (anxietas)
- Antianxietas : Diazepam, Clonazepam
- Kadang-kadang perlu antipsikotik : olanzapine(Zyprexa),
Haloperidol, Pinozide dosis kecil
B. Kriteria Diagnostik, Gangguan Paranoid.

a. Ketidakpercayaan & kecurigaan perpasif terhadap orang


lain yang diinterprestasikan sebagai kedengkian yang dimulai
pada masa dewasa awal & tamapk dalam berbagai konteks,
yang diindikasikan minimal 4 dari yang dibawah ini :
1. Curiga tanpa dasar yang cukup , bahwa orang lain
mengexploitasi, membahayakan atau menipunya.
2. Preokupasi dengan keraguan yang tidak benar tentang
kesetiaan atau kepercayaan teman atau rekanan .
3. Hambatan untuk mempercayai orang lain karena ketakutan
yang tidak beralasan bahwa informasi akan dipakai untuk
menantangnya secara jahat/dengki.
4. Terdapat kecenderungan pervasif & tak beralasan
merasakan aksi-aksi orang lain sebagai merendahkan dirinya
atau mengancam dirinya dengan sengaja.
5. Secara persisten pendendam, tidak mau memafkan suatau
celaan, luka, peremehan.
6. Merasakan serangan-serangan pada karakter dan
reputasinya yang tidak nyata pada orang lain dan segera
bereaksi marah dan membalas serangan
7. Curiga terus tanpa kebenaran mengenai kesetiaan pasagan
atau mitra seksual
8. Tidak terjadi selama perjalanan skizpfreniasuatu gangguan
mood dengan ciri-ciri psikotik atau gangguan psikotik lainnya,
tidak disebabkan efek psikologis langsung suatu kondisi
medik umum .
Catatan : Bila Kriteria ditemukansebelum onzet skifrenia,
tambahkan gangguan kepribadian paranoid
(premorbid)
II. GANGGUAN SKIZOID
DEFINISI : Gaya hidup Isolatif
KHAS : - Kehilangan interest dalam interaksi soasial
- Sering dirasakan sebagai eksentrik, introvert, isolasi
EPIDEMIOLOGI
a. Mengenai 75 % dari Populasi umum
b. Insidensi meningkat diantara anggota keluarga skizofrenia dan
ganguan kepribadian skizotipal
c. Insidensi : laki-laki > wanita 2:1

ETIOLOGI
a. Faktor Genetik
b. Terdapat riwayat hubungan keluarga awal; terganggangu
PSIKODINAMIK
a. Imhibisi sosial pervasif
b. Kebutuhan sosial direpresi untyuk mencegah aggresi

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan Kepribadian paranoid
b. Gangguan kepribadian skizotipal
c. Gangguan Kepribadian Avoidant/menghindar
d. Skizofrenia
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
a. Onzet terjadi dalam masa kanak-kanak awal
b. Perjalanan berlangsung lama, Tidak perlu sepanjang hidup
c. Komplikasi gangguan delusional skizofenia psikosis lainnya
, depresi bisa muncul
TERAPI
a. Psikoterapi
1. Individual
2. kelompok
b. Farmakoterapi
– Dosis kecil antipsikotik
– Antidepressant
– Psikostimulant
– Benzodiazepine
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Suatu pola pervasif keterlepasan sosial dan suatu
rentang terbatas dari expresi emosi dalam setting
interpersonal yang mulai pada masa dewasa dini dan
hadir dalam beragam kontek, dindikasikan oleh 4 (lebih)
dari yang berikut :
1. Tidak memiliki minat atau nikmat hubungan dekat dengan
orang lain, termasuk bagian dari keluarga
2. Hampir selalu memilih akticitas sendiri
3. Memilik sedikit jika ada, minat menikmati hubungan seksual
dengan orang lain
4. Mendapatkan kesenangan dalam sedikit, bila ada aktivitas
5. Tidak memiliki teman dekat, atau sahabat karib kecuali
anggota keluarga derajat pertama
6. Tidak acuh pada pujian dan kritikan
7. Emosi dingin, keterlepasan, afek mendatar

B. Idem Gangguan Kepribadian Paranoid


III. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL
DEFINISI : Aneh yang mencolok atau ganjil dalam
perilaku, berpikir, affek, bicara dan
penampilan
KHAS : Berpikir magis, punya ide aneh-aneh, Ideas
of reference, dan ilusi-ilusi, sering alami
episode derealisasi.
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi 3 %
b. Prevalensio meningkat dalam keluarga skizofrenia
c. Sex ratio tidak diketahui
ETIOLOGI :
Model etiologi skizofrenia dapat dipakai
PSIKODINAMIKA
Dinamika dari pikiran magis, splitting, isolasi dari affek.
DEFFERENTIAL DIAGNOSSIS
a. Gangguan kepribadian paranoid
b. Gangguan kepribadian skizoid
c. Gangguan keproibadian boderline
d. Skizofrenia
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
a. Sampai 10 % pasien melakukan bunuh diri.
b. Skizofrenia bisa berkembang
c. Prognosis & hati-hati

TERAPI
a. Psikoterapi

b. Farmakoterapi
– Antipsikotik
– Antipsikotik + Psikoterapi
– Antidepresant bila ada depresi
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Suatu pola pervasif defisit sosial ( interpersonal yang ditandai
oleh perasaan tak nyaman yang akut dengan penurunan
kapasitas hubungan dekat yang disertai distorsi kognitif &
persepsi dan exentrisitas perilaku yang dimulai pada usia
dewasa muda dan tampak dalam berbagai konteks,
diindikasikan oleh 5 (lebih) gejala berikut :
1. Ideas yang referrence
2. Keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengartuhi
perilaku dan tidak sejalan dengan norma-norma sub kultura
(contoh: tahayul, percaya clairvoyance, telepati, atau indera ke
6 pada anak & remaja, fantasi aneh/ preokuoasi aneh/bizarre).
3. Penjgalaman persepsi yang tidak lazim , termasuk ilusi-ilusi
tentang tubuh.
4. Pemikiran dan pembicaraan aneh (yaitu samar sirkumstansial,
metaporik, elaborasi, yang berlebihan ataub stereotipik)
5. Kecurigaan atau ide-ide paranoid
6. Afek tidak serasi atau menyempit
7. Perilaku atau penampilan aneh, exsentrik atau ganjil.
8. Tidak punya teman dekat atau orang yang dipercayas elain
keluarga inti
9. Kecemasan sosial berlebihan, yang tidak berkurang dengan
keakraban dan cenderung terkait dengan ketakutan paranoid
dan bukan karena penilaian negatif terhadap diri.

B. IDEM Gangguan Kepribadian Skizoid


B. CUSTER : DRAMATIK, EMOSIONAL, ERRATIK
I. GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTI SOSIAL
DEFINISI , KHAS : Ketidakmampuan menyesuaikan diri pada
norma-norma yang mempengaruhi perilaku
orang-orang biasanya berhubungan tapi tak
semuanya dengan kriminilitas.
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi 3 % laki-laki, 1 % perempuan dari pupulasi umum
dalam populasipenjara : 75 %
b. Gangguan Kepribadian Anti sosial , Gangguan somatisasi,
Alkoholisme, merupakan cluster dalam beberapa famili
c. Lebih sering pada kelompok sosioekonomi rendah
Kondisi predoposisi : ADHD & gangguan Conduct
ETIOLOGI
a. Faktor genetik berperan
b. Brain damage/brain dysfungtion merupakan gambaran
gangguan ini yang sekunder dari perinatal brain injury, trauma
capitis dan ensapilitis
c. Riwayat penyiksaan orang tua ketertinggalan orang tua sering
kesewenangan dan hukuman kasar dari orang tua adalah salah
satu faktor.
Psikodinamik
a. Pasien impulsif dengan ego defisit dalam planning & judgment.
b. Super ego defisit / lacunae ada hati nurani primitif & kurang
berkembang.
c. Kesulitan-kesulitan object relational significant dengan sesuatu
kegagalan berempati , bercinta dan kepercayaan dasar (basic
trust)
d. Gambaran agrresif dominant
e. Gambaran penyerta : sadoma sochisme Marcisisme dan
depressi
Differential Diagnosis
• Perilaku antisosial dewasa
• Gangguan penggunaan zat
• Mental Retardasi
• Psikosis
• Gangguan Kepribadian Boderline
• Gangguan kepribadian Narsistik
• Perubahan Kepribadian , Sekunder Kondisi medik umum
• ADHD
PERJALANAN PENYAKIT & PRONOGSIS
Prognosis bervariasi kondisi bisa membaik saat dewasa.
Komplikasi : Kematian akibat kekerasan .
Penyalahgunaan zat, Suicide, injury fisik, kesulitan finasial
& legal , gangguan depressi
TERAPI
1. Psikoterapi

2. Farmakoterapi
– Untuk menangani anxietas, marah, depresi
– ADHD dengan ritalin ( Metilfenidat)
– Perilaku impulsif dengan corbamazepin (tegretol atau val
proate (deparote )
– Beta-adrenergic mengurangi aggresi.
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Suatu pola pervasif dari sikap mengabaikan acuh tak acuh dan
pelanggaran hak-hak orang lain yang terjadi sejak umur 15 th.
Sebagai diindikasikan oleh 3 (lebih) dari yang berikut :
1. Gagal mematuhi norma-norma sosial sesuai hukum seperti
mencuri dan sebagainya.
2. Tidak jujur ( bohong , nama samaran, menipu)
3. Impulsivitas Tidak dapat merencanakan masa depan
4. Irritabilitas, aggresivitas (berkelahi, menyerang
5. Bicara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri dan
orang lain.
6. Terus menerus tidak vertanggungjawab seperti berulang gagal
mempertahankan perilaku bekerja yang konsistent.
7. Tidak ada penyesalan
B. Minimal Berusia 18 tahun
C. Ada kejadian conduct disorder dengan onzet (15 tahun)
D. Tidak terjadi selama skizofrenia, Episode manik.
II. Gangguan Kepribadian Boderline
DEFINISI :Ketidakstabilan pervasif dari mood/afek,
KHAS perilaku, object relation, citra diri. Borderline
antara nevrosis dan psikosis, ditandai oleh
impulsifitas, perbuatan suicide mutilasi diri,
problem identitas, persaaan kosong dan bosan
nama-lain : skizofrenia pseudonevrosa
gangguan karakter psikotik.
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi : 2 % populasi umum, 10 % Outpatient 20 %
Inpatient, 30 – 60 % dari pasiengangguan kepribadian.
b. Wanita >pria
c. 90 % mempunyai diagnosis psikiatrik lain 40 %punya 2
d. Prevalensi gangguan mood dan gangguan terkaid zat dan
gangguan keprinadian antisosial dalam keluarga
meningkat
e. Gangguan ini 5 x lebih sering diantara keluarga pasien.
Prevalensi meningkat pada ibu pasien boderline ini.
ETIOLOGI
a. Brain Damage bisa ada dan menggambarkan adanya
perintal brain injury , zasefalitis, trauma kapitis, dan
gangguan otak lainnya
b. Adanya riwayat penyalahgunaan fisikal & seksual
PSIKODINAMIK
a. Splitting pasien membagi orang orang kedalam orang yang suka
dan orang yang benci pasien, dan kedalam orang yang semua
baik dan semua buruk. Peradaban ini sudah berubah dan bisa
menjadi suatu problem untuk satu team pengobatan yang
menangani pasien.
b. Idealisasi primitif
c. Identifikasi proyektif pasien menghubungkan gambaran –
gambaran positif atau gambaran negatif yang ideal kepasda
orang lain dalam berbagai interaksi yang memperkuat
kepercayaan pasien . Pasien encoba secara unconscious, untuk
menginduksi therapis untuk memainkan peran yang
diproyeksikan.
d. Pasein mempunyai kebutuhan aggresif yang intens dan
kelaparan objek yang intens , sering berubah-ubah.
e. Pasien mempunya ketakutan dilepas/dibuang ketinggalan yang
jelas
f. Berbalik melawan diri sendiri
g. Disfungsi ego menyeluruh menghasilkan gangguan identitas
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri
dan afek, impulsifitas yang jelas, mulai pada dewasa awal dan
ada dalam berbagai konteks, diindikasikan oleh 5 (lebih) dari
yang berikut :
1. Usaha yang berlebihan untuk menghindari ditingggalkan
(Ril/Imajinasi)
2. Hubjungan interpersonal yang tidak stabil , berganti-ganti
antara idealisasi dan evaluasi.
3. Ketidakstabilan citra diri atau perasaan diri (sense Of Self)
secara nyata & persisten
4. Impulsivitas dalam sekurang-kurangnya 2 area perusakan diri
yang potensial seperyti keuangan , sex, penyalahgunaan zat,
miras, makan, kecerobohan mengemudi.
5. Perilaku Suicide berulang, sikap tubuh, ancaman, mutilasi diri.
• moodyang jelas (misalnya disforia episode yang
intens,irratabilitas atau anxietas, biasanya berlangsung
beberapa jam, jarang lebih, dari beberapa hari)
• Perasaan-perasaan kosong yang khronis
• Kemarahan yang intens dan tidak serasi atau kesulitan
mengontrol marah
• Gejala dissosiatif, Ide paranoid, terkaid stress, bersifat
sementara.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan Psikotik
b. Gangguan mood
c. Perubahan kepribadian sekunder dari kondisi medik
umum
d. Gangguan kepribadian skizotipal
e. Gangguan kepribadian Antisosial
f. Gangghuan kepribadian Histerionik
g. Gangguan keprbadian Nirsistik
h. Gangguan kepribadian Dependent
i. Gangguyan kepribadian paranoid
PERJALANAN & PROGNOSIS
Prognosis bervariasi, beberapa kesembuhan dapat
terjadi tahun-tahun berikutnya
Komplikasi : Suicide, melukai diri, gangguan Mood
Gangguan Somatoform, Psikosis
Penyalahgunaan zat, gangguan sexsual.
PENGOBATAN
1. Psikoterapi :
Pengobatan pilihan, walau sulit bagi therapis &
pasien
2. Farmakoterapi :
- Antipsikotik : kontrol marah, hostilitas, episode
- Psikotik singkat
- Antidepressant : untuk mengontrol depresi
- Benzodiazepine : xanax  anti anxietas
(Alprazolam) anti depressant
- Anticonvulsant : Carbamazepine mengontrolfungsi
global
- Fluoxetine (antidepressant) dapat dipakai.
III. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTERIONIK
DEFINISI : Perilaku Flamboyant, dramatik, eksitable
Khas overeaktif, dengan attention seeking yang
intens, cenderung dependent & immature
dan seduktif. Pasien sering tidak bisa
mempertahankan cinta yang dalam dan
berlangsung lama.
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi 2-3 % populasi umum Pasien-pasien yang
dalam pengobatan 10-15 % tercata mempunyai gangguan
kepribadian ini
b. Wanita>pria, pada pria kurang terdiagnosis
c. Dapat berhubungan degan gagguan somatisasi, gangguan
mood, dan penyakit alkohol.
ETIOLOGI
a. Kesulitan-kesulitan interpersonal awal sudah dapat
dipecahkan dengan perilaku darmatiknya
b. Ayah jauh atau ayah asli dengan ibu yang seduktif dapat
jadi suatu pola.
PSIKODINAMIK
a. Fantasi dalam playing a rule dengan gaya emosionalitas
dan dramatis, adalah tipikal
b. Defense umum meliputi refresi , regresi, identifikasi,
somatisasi, conversi, dissosiasi, denial, dan eksternalisasi.
c. Identifikasi yang salah dengan ibu, dan hubungan
ambivalensi dan seduktif dengan ayah sering terjadifiksasi
pada fase gential awal
d. Prominent oraltrtis
e. Fear of sexsuality, mewskipun seduktif yang over.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan kepribadian boderline
b. Gangguan somatisasi
c. Gangguan conversi
d. Gangguan kepribadian dependent

PERJALANAN & PROGNOSIS


Perjalanan bervariasi pasien sering menunjukan sedikit
gejala pada tahun awal oleh karena orang tua kekurangan
energi
Komplikasi: gangguan somatisasi, gangguan konversi,
gangguan ddsissosiatif, gangguan sexsual, gangguaj mood,
dan penyalah-gunaan zat
TERAPI
1. PSIKOTERAPI
INDIVIDUAL : INSIGTH ORIENTED
SUPORRTIF
2. FARMAKOTERAPI
ANTIANXIETAS
ANTIDEPRES
ANTIPSIKOTIK
KRITERIA DIAGNOSIS
A. Pola seduktif emosional dan attention seeking berlebihan,
mulai dewasa muda tampak dalam berbagai konteks seperti
ditunjukan oleh 5 (lebih) berikut :
B. Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana dirinya tidak
menjadi pusat perhatian
C. Interaksi dengan orang lain secara seduktif atau perilaku
provokatif
D. Perobahan emosi yang cepat dan expresi emosi yang
dangkal.
E. Terus merus menggunkan penampilan fisik untuk menarik
perhatian pada dirinya.
F. Gaya berbicara sangat impresionistik, tidak detail.
G. Menunjukan dramatisasi diri, teatrikal ekpresi emosi
berlebihan
H. Mudah disugesti, mudah dipengaruhi, orang lain atau situasi
I. Menganggap hubujngan menjadi intim daripada yang
sesungguhnya.
IV. GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK
DEFINISI : Pola pervasif kebesaran/grandiosa (fantasi/
KHAS. perilaku)”rasa diri penting” dipertinggi
preokupasi dengan fantasi sukses besar,
respons yang berlebihan terhadap kecaman,
perhatian berlebihan dengan harga diri dan
gambar diri dan gangguan hubungan
Interpersonal
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi ,1 % dari populasi umum
b. Prevalensi 2 – 16 % dari populasi klinis
c. Pria > wanita
d. Transmisi familial : suspect
ETIOLOGI
Faktor yang umum adalah kegagalan di dalam maternal
empathy, dengan rejeksi dini atau kehilangan
PSIKODINAMIK
Grandositas dan gangguan empathy bertahan melawan
agresi primitif. Grandiositas umumnya dipandang
sebagai kompensasi untuk rasa inferior.
Differrential diagnosis
a. Gangguan kepribadian antisosial
b. Skizofrenioa paranoid
c. Gangguan klinik boderline
d. Gangguankepribadian histerionik
TERAPI
a. PSIKOTERAPI
– Psikoanalisa
– Terapi kelompok
b. FARMAKOTERAPI
– Lithium untuk gangguan mood
– Antidepressant untuk depressi
KRITERIA DIAGNOSTIK
A.Pola pervasif kemesraan ( fantasi/perilaku) memerlukan
penghargaan dan kehilangan empathy, dimulai mas remaja
dan hadir dalam konteks bervariasi ( 5 (lebih)dari kriteria di
bawah ini :
1. Memiliki perasaan kebesaran akan diri sendiri (pernyataan
berlebihan atas prestasi & tarent pengharapan untuk dikenal
sebagai superior)
2. Preokupasi dengan pantasi yang tak terbatas akan
kesuksesan , kepintran , kecantikan , cinta, ideal
3. Kepercayaan bahwa ia adalah orang yang spesial, unik, dan
spesial hanya dapat dimengerti oleh / berrhubungan dengan
orang lain yang spesial / orang dengan status tinggi.
4. Memerlukan penghargaan yang berlebihan
5. Mempunyai rasa “enttlement”/perasaan bernama besar yang
mempunyai pengharapan tak beralasan untuk mendapatkan
terapi terbaik yang khusus
6. Eksploitasi secara interpersonal, yaitu mengambil
keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan sendiri.
7. Tidak mempunyai empathy tidak mau mengenali atau
mengetahui perasaan orang lain
8. Sering merasa iri pada orang lain atau yakin orang lain iri
padanya
9. Sikap dan perilakunya congkak/sombong.
C. CLUSTER ANXIOUS & FEARFUL
I. GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESI KONPULSI
/GANGGUAN KEPRIBADIAN ANAKASTIK
DEFINISI perfeksionis, rapi/tertib, infleksibilitas, keras kepala ,
KHAS emosi sempit/ kontriksi, ragu, bimbang
EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi 1 % pada populasi umum , 3 – 10 pada
outpatient
b. Pria . Wanita
c. Tarusmisi familiar
d. Concordance meningkat pada kembar monozygot
e. Lebih serring didiagnose pada anak yang lebih tua
ETIOLOGI
Pasien dapat mempunyai latar belakang khas dengan
disiplin keras/kasar
PSIKODINAMIK
a. Klasik defense Isolasi, formasi-reaksi undoing,
intelektualisasi, rasionalisasi.
b. Emosi terganggu
c. Issue defiance/penantangan dan submission/sikap tunduk
penting
d. Fiksasi pada fase awal
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Gangguan Obsessif Kompulsif Mempunyai Obsesi atau
kompulasi yang sebenarnya.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
Perjalanan bervariasi dan tidak bisa diramalkan kehidupan
personal pasien tinggal tandus. Pasien dapat menata
secara detail dan methodis
TERAPI
PSIKOTERAPI
1. PSIKOTERAPI
2. Farmakoterapi
3. Clonazepam (klonopin)
4. Clomipramine ( Anafranil)
5. Fuoxetine
6. Antipsikotik atipik
7. Quetiapine (seroquil)
KRITERIA DIAGNOSIS
Pola pervasif dari preokupasi dengan kerapian, ferfeksionis,
kontrol mental dan interpersonal. Dari biaya fleksibilitas,
keterbukaan dan effesiensi. Dimulai dewasa awal dan ada dalam
berbagai konteks, seperti ditunjukkan oleh 4 (lebih) dari yang di
bawah ini :
1. Terokupasi dengan perincian , aturan daftar, urutan, jadwal,
susunan
2. Perfeksionis yang mengganggu penyelesaian tugas
3. Secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas,
mengabaikan waktu luang dan persahabatan.
4. Terlalu hati-hati, teliti, tidak fleksibel tentang moral, estika, dan
nilai.
5. Enggan mendelegasikan tugas atau bekerja denganb orang lain
6. Kikir untuk diri sendiri atau orang lain
7. Kaku dan keras kepala
8. Tidak mampu membuang barang usang atau kurang berarti tanpa
perasaan sentimentil.
V. GANNGUAN KEPRIBADIAN AVOIDANT /
GANGGUAN KEPRIBADIAN MENGHINDAR
DEFINISI : KHAS : pasien mempunyai kepribadian
pemalu/penakut dan menunjukan sensifitas yang intens
untuk rejection , merka tidak asosial dan menunjukan
keinginan yang besar untuk berteman , akan tetapi mereka
mempunyai suatu kebutuhan yang kuat untuk jaminan dan
garansi diterima tanpa kritik.

EPIDEMIOLOGI
a. Prevalensi : 0,05-1 % populasi umum, 10 % pada
outpasient
b. Faktor predisposisi yang mungkin meliputi gangguan
menghindar pada anak atau adolessence. Atau penyakit
fisik yang merusak
ETIOLOGI
Celaan/kutukan orang tua yng overt, overproteksi,
gambaran fobia pada orang tua.

PSIKODINAMIK
a. Avoidance dan inhabisi adalah defence
b. Ketakutan (fear) yang overt dari rejection menutupi aggresi
yang tersembunyai, oedipal atau presedipal

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Gangguan Kepribadian Skizoid
b. Fobia sosial
c. Gangguan Kepribadian dependent
d. Gangguan kepribadian Historionik& gangguan Kepribadian
Boderline
PERJALANAN PENYAKIT &PROGNOSIS
Pasien berfungsi baik dalam lingkungan terlindung
komplikasi yang mungkin: fobia sosial & gangguan mood.

TERAPI
a. PSIKOTERAPI
b. FARMAKOTERAPI
a.Atenolol ( tenokrin )/badrenereg reseptor antagonis
b.Serotonergik agent
c.Dopaminergic agent
KRITERIA DIAGNOSTIK
Pola pervasif dari inhibisi sosial, perasaan yang inadekwat dan
hipersensitivitas terhadap evaluasi negatif, mulai masa dewasa
awal dan ada daam berbagai konteks, seperti ditunjukan oleh 4
(lebih)yang di bawah ini :
1. Menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak
interpersonal ok takut dikritik, dicela dan ditolak.
2. Tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin
disenangi.
3. Keterbatasan dalam hubungan intim, takut dipermalu atau
ditertawai
4. Preokupasi dengan sedang dikritik/ditolak dalam situasi sosial
5. Terhambat dalam situasi intersonal yang baru oleh perasaaan
tidak adekwat.
6. Memandang diri sendiri janggal , tidak menarik, lebih rendah dari
orang lain
7. Enggan untuk mengambil resiko pribadi atau melakukan aktivitas
orang baru
III. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDENT
DEFINISI; KHAS: Predominant Dependent & Submissive.
Mereka kehilangan kepercayaan diri, memberikan kepada
orang lain untuk memikul tanggungjawab untuk sebagian
besar kehidupannya
EPIDEMIOLOGI
a. Wanita > pria
b. Gangguan kepribadian ini umum, 2,5 % dari semua gangguan
kepribadian
c. Lebih sering pada anak muda daripada anak-anak lebih muda
ETIOLOGI
Penyakit kritis khronis, anxietas perpisahan atau kehilangan
orang tua pada masa kanak-kanak sebagai predisposisi faktor.
PSIKODINAMIK
a. Issue separasi yang tidak terpecahkan
b. Sikap mental dependent adalah suatu defense untuk
melawan aggresi.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
a. Agorofobia
b. Gangguan kepribadian historionik dan gangguan
kepribadian boderline
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
Perjalanan variabel
Komplikasi depresi mungkin bila kehilangan relasi
Prognosis : Pavorabel bila diobati
TERAPI
1. Psikoterapi
1. Terapi berorientasi insigth
2. Terapi perilaku
3. Famili terapi
4. Group Therapy
2. Farmakoterapi
- Alprozolam
- Psychostimulant
- Benzodiazepin
- Seronergic agent
KRITERIA DIAGNOSTIK
Kebutuhan perawatan pervasif & berlebihan yang
membawa kepada perilaku melekat dan patuh , takut
perpisahan, dan dependensi interpersonal, mulai dewasa
awal, adalah dalam berbagai konteks seperti ditunjukan 5
(lebih) hal berikut :
1. Sulit ambil keputusan tanpa bantuan orang lain
2. Butuh orang lain untuk menerima tanggungjawab untu area
utama dalam hidupnya.
3. Sulit mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain
oleh karena takut kehilangan dukungan.
4. Kurang inisiatif
5. Sulit memulai sesuatu dengan dirinya sendiri oleh karena
tidak punya keyakinan diri
6. Berusaha berlebihan mendapat asuhan dan dukungan dari
orang lain.
7. Merasa tidak nyaman / tidak berdaya jika sendirian
8. Rasa takut untuk merawat diri sendiri
D. GANGGUAN KEPRIBADIAN LAINNYA
I. Gangguan Kepribadian pervasif / Gangguan Kepribadian
Negativistik
DEFINISI; KHAS : Aggresif dengan cara passif seperti
obstruksionisme/halangan, Prokrastinasi / penundaan,
keras kepala, ineffisiensi
EPIDEMIOLOGI
Tak diketahui
ETIOLOGI
a. Dapat melibatkan “Learn Behavior” dan parental
modeling.
b. Kesulitan-kesulitan awal dengan penguasa (orang tua)
PSIKODINAMIK
a. Konflik mengenai penguasa, autonomi, dan dependensi
b. Menggunakan cara pasif untuk menyatakan tantangan
dan Aggresi
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS:
a. Gangguan Kepribadian Historinonik & gangguan
kepribadian Boderline
b. Gangguan kepribadian anti sosial
c. Gangguan obsesif-kompulsif
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
Berhubungan dengan gangguan depresi dan
penyalahguynaan alkohol hampir 50 %
Prognose kurang baik tanpa terapi
TERAPI
a. Psikoterapi :
b. Farmakoterapi:
- Antidepresant
- Benzodiazepine
- Psikostimulansia
KRITERIA DIAGNOSTIK
Pola pervasif sikap negativisme dan resistensi positif untuk
memenuhi performance yang adekwat dimulai saat dewasa
awal, muncul dalam berbagai konteks minimal 4 gari gejala
di bawah ini :
1. Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan
pekerjaan rutin
2. Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai.
3. Cemberut dan argumentatif
4. Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan
5. Rasa cemburu dan benci terhadap orang yang lebih
beruntung
6. Suara diperkeras, mengeluh terus menerus terhadap
ketidakberuntungannya
7. Ganti-ganti antara rasa bermusuhan dan rasa bersalah
I. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPRESIF
Definisi, khas : ciri dpresi berkepanjangan seperti
pesimis ragu diri, rasa tidak gembira, khronik,cenderung
pendiam, introvert, pasif.
EPIDEMIOLOGI
a. Gangguan sering tapi tidak ada data
b. Mungkin pria =wanita
c. Mungkin terjadi dalam famili denga depresi
ETIOLOGI
Penyakit fisik khronis, anxietas perpisahan, kehilangan
orang tua dimasa kanak-kanak (predisposisi)
PSIKODINAMIK
a. Issue separasi yang tidak terpecahkan
b. Sikap mental dependent adalah suatu defense terhadap aggresi.
PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS.
Resiko menjadi gangguan distimik, gangguan depresif mayor,
gangguan lainnya
TERAPI
a. Psikoterapi :
1. Psikoterapi berorientasi insigth
2. Terapi kogniotif
3. Group therapy
4. Interpersonal therapy
b. Farmakoterapi
- Antidepressant
- Psikostimulantia - amfetamin
KRITERIA DIAGNOSIS
A. Pola pervasif dari perilaku dan kognitif depresif mulai
dewasa awal, muncul dalam berbagai konteks minimal
5 gejala :
1. Mood dominasi rasa rendah diri, kesuraman, tidaktidak
ceria, tidak ada kesenangan / kegembiraan.
2. Konsep diri berpusat disekitar keyakinana akan
ketidakmampuan, putus asa, kurang percaya diri.
3. Menghina, mengkritik, menyalahkan diri sendiri
4. Sering merenung, merasa khawatir, bersikap
mengkritik, negativistik, menghakimi orang lain
5. Pesimistik cenderung merasa bersalah/menyesal
6. Tidak muncul selama episode depresi mayor, bukan
termasuk gangguan distimik
I. GANGGUAN KEPRIBADIAN SADOMASORISTIK
II. GANGGUAN KEPRIBADIAN SADISTIK
III. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEFEATING
IV. GANGGUAN KEPRIBADIAN OLEH KARENA KONDISI
MEDIK UMUM
V. GANGGUAN KEPRIBADIAN OTHERWIS SPECIFIED :
GANGGUAN KEPRIBADIAN DENGAN GAMBARAN
CAMPURAN DARI GANGGUAN KEPRIBADIAN LAINNYA.
MODEL KEPRIBADIAN SEHAT
1. Orang yang matang Gordon Allport
2. Orang yang berfungsi penuh Carl Rogers
3. Orang yang produktif Eich Fromm
4. Orang yang mengatualisasikan diri Abraham Maslow
5. Orang yang terindiviasi Carl Yung
6. Orang yang mengatasi diri Viktor Frankl
7. Orang yang disini dan kini Fritz Perls

Anda mungkin juga menyukai