Anda di halaman 1dari 23

KESEHATAN JIWA

MASYARAKAT
Dr. H. Darmuis, SpKJ

KESEHATAN JIWA MASYARAKAT


I.
PENDEKATAN EKLAKTIK-HOLISTIK
Psikiatri dan Kesehatan jiwa Indonesia menyararankan
pendekatan eklektik-holistik yang memandang manusia
Dan juga perilakunya baik dalam keadaan sehat maupun
sakit, Sebagai kesatuan yang utuh dari unsur-unsur
organo-biologik (bio-sistem), psiko edukatif)
psikodinamik ( psiko-sistem dan sosio- kultural ( sosio
sistem) ini berarti bahwa dalammelibat kondisi manusia,
juga perilakunya, baik dalam kondisi sehat maupun sakit,
harus adapat mneninjaumya secaraterinci dari ketiga
aspek tersebut ( eklektik), sertamenyadaribahwa masing
masing aspek itu saling berkaitan merupakan satu sistem
(holistik).

Jadi jelas dengan pendekatan itu kita memperhatikan


faktor psikologik dan sosial atau psikokatotik disamping
faktor biologiknya di dalam melaksanakan kesehatan.

Penerapan pendekatan elektik-holistik dalam kesehatan jiwa


tercermin dalam berbagai kegiatan seperti dalam :
Hubungan dokter pasien ( yang tidak mengabaikan
faktor psikososial)
Mencari etiologi ( bersifat multkausal)
Pemeriksan pasien ( bersifat teliti secara fisik, mental
dan sosial)
Diagnisis ( yang bersifat multiaxial
Terapi yang bersifat bertahap atau memperhatikan
prioritas penggunaan terapi obat, psikoterapi, dan/atau
sosio-terapi tertentu
Rehabilitasi ( yang meliputi rehabilitasi mediki,
edukasional, vokasional dan sosial).

Pendekatan tersebut sejalan dengan defenisi kesehatan


yang mengharuskan kita melihatkan kesehatan individu itu
baik dari asfek fisik maupun aspek mental dan sosial
( aspek psikososialnya. Pendekatan perlu digunakanbukan
saja pada kesehatan jiwa tetapi juga pada upayak esehatan
umum, karena bila pendekatan tersebut diterapkan dengan
baik maka akan meningkatkaneffisisensi pelayanan
kesehatan

II. Upaya/program kesehatan Jiwa


Secara garis besar pada umumnya program kesehatan Jiwa
dapat dibagikan dalam program pokok dan program
Penunjang dan pengembangan

1.

Upaya pokok

Yang termasuk program pokok adalah Yang terumuskan


dalam motto Tri Upaya Bina Jiwa yang berarti untuk
Terbinanya kesehatan jiwa perlu dijalankan 3 upaya pokok,
yaitu
1) Upaya preventif dan promotif
2) Upaya kuratif
3) Upya rehabitatif

2.

UPAYA PENUNJANG DAN PENGEMBANGAN

Sedang yang termasuk upaya/program


penunjang adalah :
Pendidikan dan pelatihan tenaga
Administrasi manajemen
Sisrtem informasi kesehatan jiwa
Dan yang termasukprogram pengembangan adalah
penelitian ( research, survey) kerjasama lintas sektor.

Upaya/program kesehatan jiwa tersebut dapat pula


dikelompokkan dalam 3 subprogram, yaitu :
a. Subprogram peningkatan pelayanan kesehatan jiwa,
atau psychiatric-medical-care yang terutama terfokus
pada masalah klinis-individual dengan prioritas kuratif
dan rehabilitasi;
b. Subpropgram pembinaan kesehatan jiwa masyarakat,
atau community mental health yang terutama terfokus
pada,asyarakat dengan prioritas promotif dan preventif;

c.

Subprogram penunjang dan pengembangan, sama


sepertidiatas, yaitu:
pendidikan dan pelatihan tenaga
Administrasi manajemen
Sistem informasi kesehatan jiwa
Penelitian dan survai

III. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN JIWA

Pelayanan kesehatan jiwa, yang merupakan upaya


kesehatan jiwa yang langsung ditujukan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat. Sistem pelayanan kesehatan jiwa
di indonesia di kembangkan dengan 3 prinsip pelayanan
mediko-psiko-sosial, komprehensive, dan paripurna

1.

Pelayanan yang bersifat mediko- psikososial. Berartipelayanan


yang memperhatikan dan mengetrapkan prinsip-prinsip ilmu
kedokteran (kedokteran jiwa), prinsip ilmu psikologi atau
perilaku, dan juga ilmu-ilmu sosial, baik dalam menarik
diagnosa dan pemberian pengobatan dan perawatan

Pelayanan kesehatan waktu dahulu :


Pelayanan kustodial ( bersifat sebagai tahanan
Lokasi yang jauh dari pemukiman atau terpencil
Bersifat tertutup atau isolatif
Pelayanan hanya terapi yang terbatas
Pelayanan inpatient dan intramural saja.

Pelayanan Kesehatan Jiwa sekarang:


pelayanan bersifat medicko-psiko-soasial
Lokasi di tengah/dekat pemukiman
Bersifat terbuka atau non isosiatif
Pelayanan bersifat komprehensif dan paripurna
Pelayanan in patien dan outpatien
Pelayanan intra-dan ejstramural
Pelayanan klinis dan kemasyarakatan

2.

Pelayanan komprehensif
Berarti pelayanan yang luas jenis pelayanannya, meliputi
pelayanan yang bersifat: preventif, kuratif, dan
rehabilitatif;
Pelayanan promotif-preventif bertujuan meningkatkan
taraf kesehatan jiwa dan mencegah terjadinya
pembinaan hidup sehat agar dapat hidup produktif dan
harmonis.

Pelayanan kuratif merupakan pelayanan yang bertujuan


merawat dan mengobati agar pasien yang terganggu
jiwanya dapat disembuhkan atau dipulihkan
kesehatannya, berupa berbagaimacam kegiatan terrapi,
baik yang bersifat fisik, psikologik dan sosial.

Upaya rehabilitasi merupakan berbagai kegiatan baik yang


bersifat medik, edukatif, vokasional, dan soasial
yangbertujuan memulihkan kemampuan fungsional
seseorang yang cacat(imparment,, disability, dan dan
dicap) setinggi mungkin,sehingga dapat hidup produktif
dan berintegrasi ke dalam masyarakat

3.

Pelayanan paripurna
Berarti pelayanan yang lengkap jenjang pelayanannya,
yaitu dari:

a.

Pelayanan kesehatan jiwa spessialistik dilaksanakan


oleh psikiater
Fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan
RS Jiwa
RSKO, dan
RSU Kelas A dan B c.q. Bagian Psikiatri/Unit
Kesehatan Jiwa

b.

Pelayanan kesehatan jiwa Integratif


Dilaksanakan oleh doker umum.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan
RSU Kelas C dan D
Puskesmas,

c.

Pelayanan kesehatan jiwa yang bersumber daya


masyarakat (community base service)
Dilaksanakan oleh masyarakat sendiri jadi merupakan
pelayanan kesehatan non formal oleh kader
masyarakat. Fasilitas.pelayanan yang melaksanakan
POSYANDU
PKK
LKMD/PKMD
UKS
Palang Merah Remaja
Pramuka ( Saka Bakti Husada
Karang Taruna, dan
Pengobatan Tradisional

IV. MASALAH KESEHATAN JIWA


Lingkup masalah kesehatan jiwa yang dihadapi dan
perlu ditangani oleh program kesehatan jiwa, bersifat
komplek, meliputi;
a.

Masalah gangguan (penyakit) jiwa & syaraf


Pada awalnya masalah yang menjadi urusan kesehatan jiwa
adalah penyakit jiwa dan syaraf.
Penyakit jiwa adalah sesuatu perubahan pada fungsi jiwa,
yang menyebabkan penderitaan pada individu, (distress)
dan atau hambatan dalam melaksankan fungsi sosialnya
( hendaya).Gangguan jiwa ang secara formalnya meliputi
semua jenis penyakit atau gangguan jiwa yang tercantum
dalam ICD IX atau PPDGJ-II

b.

Masalah psikososial
Dalam perkembangan lebih lanjut upaya kesehatan
jiwa jugamenekankan pada sasaran gangguan jiwa
yang belum termasukpenggolongan diasnognostik
penyakit jiwa seperti( tersebut dalam ICD atau
PPDGJ), yaitu yang masih berupa masalah
psikososial)

Problema psikosoasial menyangkut berbagai masalah


kehidupan manusia, dari perkembangan anak,
masalah sekolah, masalah kenakalan remaja,
perkawinan, perceraian, putus sekolah, anak terlantar,
manula, dll

Anda mungkin juga menyukai