Anda di halaman 1dari 12

KESEHATAN MENTAL DAN

PSIKOPATOLOGI
MIND MAP
GANGGUAN KEPRIBADIAN

KELOMPOK 5
1. Tiara Aisa Putri G1C121006 R-002
2. Cahya Isna G1C121018 R-002
3. Muhammad Fajar G1C121017 R-001
4. Marsha Aurellia G1C121021 R-002
5. Ananda Ayu Rama Astika G1C121040 R-002
6. Octafy Triyanthi Fajriyah G1C121049 R-001
7. Annisa Nabilah G1C121068 R-002
8. Heza Septiarani G1C121077 R-001
9. Ariyanto G1C121096 R-002
Penyebab
penyebab dari gangguan ini belum diketahui secara pasti namun ada beberapa
faktor resiko yg menjadi pemicu dari gangguan ini yaitu, faktor biologis para ahli
meyakini bahwa sejumlah orang terlahir dengan kondisi neurokimia (kadar dopamin
dan glutamat yg tidak wajar) tertentu di dalam tubuhnya, sehingga mereka lebih
rentan mengalami gangguan ini. faktor lingkungan seperti trauma masa kecil
maupun malnutrisi saat di dalam kandungan, faktor riwayat keluarga paranoid
berpotensi diturunkan apabila terdapat anggota keluarga yang memiliki masalah
mental, seperti skizofrenia dan kecemasan.

Paranoid
Definisi gangguan dan gejala

Gangguan kepribadian paranoid adalah suatu gangguan


kepribadian dgn kecurigaan yg pervasif, kecenderungan untuk
menafsirkan perilaku orang lain sebagai hal yg mengancam
atau merendahkan. pengidap gangguan ini cenderung terlalu
sensitif terhadap kritik, mudah marah dan menyimpan dendam
saat merasa telah diperlakukan secara buruk,cenderung tidak
percaya kepada orang lain,memiliki sedikit teman dan
hubungan yg dekat,cenderung sangat waspada seolah-olah
mereka harus mengawasi semua ancaman,menolak disalahkan
atas perbuatan buruk bahkan saat benar adanya.

Terapi
Prevalensi
1. psikoterapi dengan terapi kognitif-perilaku. dalam terapi
perilaku kognitif, pasien akan diajari cara untuk
Prevalensi gangguan mengidentifikasi suatu tindakan atau perilaku yang
kepribadian paranoid yg dilakukan oleh orang lain. Setelah itu, pasien akan belajar
dilaporkan pada populasi umum untuk mengubah pola pikirnya sehingga dapat menilai
adalah beragam mulai dari bahwa tindakan yang dilakukan orang lain tidak selalu
2,3% sampai 4,4% di seluruh menjadi ancaman. selain itu terapi pendukungyg dapat
dilakukan adalah terapi psikodinamik, art therapies,
sampel yg ada. gangguan ini
konseling dan terapi sistemik bersama anggota keluarga
lebih sering terdiagnosis pada 2. obat-obatan dapat diberikan untuk meredakan gejala
pria daripada wanita diantara seperti obat antidepresan,diazepam dan antipsikotik
orang" yg menerima seperti thioridazineatau haloperidol
penanganan kesehatan mental
Penyebab
penyebab dari gangguan kepribadian skizotipal juga perlu dilihat dari faktor
psikososial. Saat ini, semakin bertambah penelitian yang menunjukkan bahwa faktor
psikologis dapat memengaruhi individu dan mengarah pada gangguan kepribadian
skizotipal yang dimediasi oleh taraf yang sama pada faktor biologis dalam
mempengaruhi kerentanan individu. Trauma interpersonal dapat berdampak pada
skema diri yang negatif dan kaku serta kurangnya kepercayaan terhadap orang lain
sehingga dapat menimbulkan gaya atribusi paranoid, kecemasan sosial, tidak punya
teman dekat, dan pemikiran referensial diri

SKIZOTYPAL
Definisi gangguan dan gejala
gangguan kepribadian skizotypal didefinisikan oleh adanya keyakinan
aneh dan kesulitan berhubungan dengan oranglain, keyakinan aneh ini
dapat berkisar dari pemikiran magic atau supernatural seperti percaya
pada telepati, terobsesi dengan pengalaman paranormal, sangat
percaya dengan takhayul.
dan memiliki pemikiran sendiri akan suatu hal meskipun hal tersebut
tidak wajar atau menyimpang dari norma sosial dari lingkungan di
sekitarnya.
pada gangguan kepribadian skizotypal laki laki yang didiagnosis tebih
menunjukkan gejala negativ yaitu penarikan sosial dan efek terbatas.
sedangkan wanita lebih menunjukkan gejala positif yaitu keyakinan
aneh dan dan kecemasan sosial.

Terapi
Prevalensi Pengobatan yang tepat sangat diperlukan untuk
penderita gangguan kepribadian skizotipal karena
prevalensi menunjukkan pada jika tidak tertangani terdapat peluang penurunan
populasi klinis yang kemampuan sosial dan okupasional yang serius.
mengalami gangguan Penanganan komprehensif seperti
kepribadian skizotipal adalah 0- 1. terapi kejiwaan dan
2% sedangkan pada populasi 2. konsumsi obat
umum dibutuhkan untuk membentuk pola pikir dan perilaku
adalah 4%. baru serta meringankan gejala dari gangguan
skizotipal.
Penyebab
Penyebab dari schizoid terdiri dari beberapa faktor:
1. Perspektif biologis, seperti faktor yang diturunkan dari orang tua
2. Perspektif psikologis, faktor lingkungan dan sosial dapat memp[engaruhi
kepribadian seseorang
3. Pola asuh, pola asuh dapat membentuk kepribadian seseorang
4. Faktor trauma
5. faktor komunikasi

SCHIZOID
Definisi gangguan dan gejala
Schizoid personality disorders adalah pola kepribadian yang didominasi
oleh pemisahan diri dari pergaulan sosial dan menyempitnya ekspresi
emosional. Individu cenderung menunjukkan pola keterasingan dari
hubungan sosial dan ekspresi emosional yang terbatas dalam interaksi
dengan orang lain. Tampak tidak peduli terhadap kesempatan
mengembangkan hubungan dekat & memperoleh sedikit kesenangan
dari keluarga & sosial. Minat untuk melakukan pengalaman seksual dg
orang lain biasanya terbatas dan orang lain menggambarkan individu
tsb sebagai penyendiri, dingin, tidak menarik, tanpa humor & tidak
peduli dengan pujian/kritik orang lain. Gangguan ini bisa kita lihat
pada awal kehidupan dan biasanya dibarengi oleh ketakutan,
menghindari persaingan

Terapi
Prevalensi 1. Psikoterapi
Dalam terapi kelompok, pasien gangguan
Prevalensi gangguan ini 0,8-1,7% kepribadian skizoid mungkin diam untuk jangka
waktu yang lama, namun suatu waktu mereka akan
orang dewasa menunjukkan
ikut terlibat. Pasien harus dilindungi dari serangan
gangguan tersebut pada suatu
agresif anggota kelompok lain mengingat
waktu & lebih sering terjadi
kecenderungan mereka akan ketenangan. Dengan
pada pria. Individu cenderung
berjalannya waktu, anggota kelompok menjadi
dapat berfungsi terutama
penting bagi pasien skizoid dan dapat memberikan
dalam pekerjaan yg tidak kontak sosial.
memerlukan interaksi 2. Farmakoterapi, Dengan antipsikotik dosis kecil,
interpersonal yang sering antidepresi dan psikostimulan dapat digunakan dan
efektif pada beberapa pasien.
Penyebab
Borderline Personality Disorder (BPD) ditandai pola mendalam ketidakstabilan hubungan
interpersonal, citra diri, dan ditandai impulsivitas. Penyebab borderline personality disorder
tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, peneliti berpendapat bahwa kondisi ini
kemungkinan ada kaitannya dengan faktor genetik, adanya kelainan pada otak, dan
lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit mental ini bisa saja diwariskan dari
keluarga. kondisi lainya yang meyebabkan borderline adalah pelecehan dan taruma,
Seseorang yang pernah mengalami pelecehan seksual, emosional atau fisik memiliki risiko
BPD yang lebih tinggi. Pengabaian, perlakuan salah atau perpisahan dari orang tua juga
meningkatkan risiko gangguan kepribadian ambang.

Borderline
Definisi gangguan dan gejala
Gangguan kepribadian ambang (Borderline Personality Dissorder)
adalah gangguan kepribadian yang mempunyai ciri-ciri utama
berupa impulsivitas dan ketidakstabilan hubungannya dengan orang
lain dan mood.
Berikut gejala-gejala yang mengindikasikan borderline personality
disorder:
perubahan suasana hati secara intens.
Takut ditinggalkan.
Kesulitan mempertahankan hubungan.
Perilaku impulsif dan berbahaya.
Menyakiti diri sendiri.
Depresi dan parnonia

Terapi
Prevalensi Dialectical Behavior Therapy (DBT)
Mentalization-Based Therapy (MBT) MBT membantu
pengidap BPD mengenali perasaan dan pikirannya sendiri
Borderline Personality Disorder dengan menciptakan perspektif alternatif dari situasi yang
(BPD) ditandai pola mendalam tengah dihadapi.
ketidakstabilan hubungan Schema-Focused Therapy : Terapi akan memfokuskan
interpersonal, citra diri, dan kepada usaha pemenuhan kebutuhan tersebut melalui cara
ditandai impulsivitas. Prevalensi yang lebih sehat agar terbangun pola perilaku hidup yang
positif.
BPD ± 2%.
Transference-Focused Psychotherapy (TFP) atau Terapi
Psikodinamis
Transference-Focused Psychotherapy (TFP) atau Terapi
Psikodinamis : FP melihat kepada hubungan yang
terbangun antara pengidap BPD dengan terapis dalam
memahami masalah ini.
General Psychiatric Management :Terapi ini menggunakan
manajemen kasus dengan berfokus membuat peristiwa
yang memicu tekanan emosional menjadi masuk akal.
Gejala
Mementingkan diri sendiri (egois)
Merasa berhak dan perlu dikagumi secara berlebihan dan terus-menerus
Merasa lebih baik dari orang lain (superior) meski tidak memiliki pencapaian apa pun
Merasa istimewa dan hanya ingin bergaul dengan orang yang dianggap setara dengannya
Membanggakan pencapaian atau bakat diri sendiri secara berlebihan
Sering menghayal tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna
Menguasai percakapan dan meremehkan atau memandang rendah orang lain yang dianggap tidak setara
dengannya
Mengharapkan perilaku khusus dan kepatuhan dari orang lain

NARSISTIK

Definisi gangguan dan penyebab


Narsistik adalah kondisi gangguan kepribadian di mana seseorang
akan menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi.
Pengidap gangguan ini hampir selalu merasa dirinya lebih baik
dibandingkan dengan orang lain.
Penyebab :
Faktor genetik, yaitu riwayat narsistik dalam keluarga
Faktor lingkungan, yaitu pola asuh orang tua yang terlalu
memanjakan, menuntut, atau tidak memedulikan anak; atau
pengalaman masa kecil, seperti penyiksaan atau trauma
Faktor neurobiologi, yaitu hubungan antara otak dengan pola pikir
dan perilaku

Terapi
Prevalensi 1. Terapi bicara (psikoterapi), untuk membantu pasien
menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain, dan
gangguan kepribadian narsistik secara memahami penyebab timbulnya gejala narsistik
permanen dalam seumur hidup diperkirakan 2. Terapi perilaku kognitif, untuk membantu pasien mengubah
1% pada populasi umum dan berkisar antara perilaku dan pemikiran yang merusak, guna mendapat
2% hingga 16% pada populasi klinis. Sebuah gambaran diri yang realistis
tinjauan meta pada tahun 2010 dari 7 studi Selain terapi, obat-obatan juga dapat diberikan untuk
menunjukkan bahwa prevalensi rata-rata NPD membantu meredakan gejala penyerta, seperti gangguan
adalah 1,06 dalam sampel komunitas. Selain kecemasan atau depresi. Beberapa obat-obatan yang dapat
itu, jumlah kasus baru NPD pada pria per
diberikan adalah:
tahun sedikit lebih besar daripada wanita.
Antidepresan untuk mengatasi depresi, misalnya jenis
Sebuah tinjauan tahun 2015 menemukan
bahwa tingkat NPD relatif stabil baik pada
selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti
pria dan wanita selama periode tiga puluh fluoxetine, sertraline, dan paroxetine,
tahun ketika data-data tersebut dikumpulkan. Antimania atau obat pengendali mood, seperti lithium,
untuk meredakan gangguan suasana hati
Antipsikotik, misalnya aripiprazole dan risperidone, untuk
mengatasi gejala depresi atau gangguan kecemasan
Gejala
Tidak nyaman dalam situasi di mana Ia bukan menjadi pusat perhatian.
Interaksi dengan orang lain sering ditandai dengan perilaku menggoda atau provokatif yang
tidak pantas.
Menampilkan ekspresi emosi yang berubah dengan cepat dan dangkal.
Secara konsisten menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian.
Memiliki gaya bicara yang terlalu impresionistik dan kurang detail.
Menunjukkan dramatisasi diri, sandiwara, dan ekspresi emosi yang berlebihan.
Dapat diduga atau mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan.
Mempertimbangkan hubungan menjadi lebih intim dari yang sebenarnya (DSM 5).

HISTRIONIK

Definisi gangguan dan penyebab


Gangguan Histrionik adalah gangguan kepribadian dimana orang berperilaku
dengan cara menarik perhatian pada diri mereka sendiri di berbagai situasi.
Individu dengan ganggu Histrionik mengejar perhatian orang lain dengan
menjadi sangat dramatis (misalnya, ekspresi emosional berlebihan) dan
terang-terangan menggoda dan dengan flamboyan menekankan kualitas
positif dari penampilan fisik mereka.
Penyebab :
Perspektif biologi > faktor genetis dari orang tua.
Perspektif dinamik > trauma masa lalu
Perspektif sosial kultural > dapat muncul dari budaya bebas dimana setiap
orang boleh mengeskpresikan emosinya.
Perspektif humanistic > self-worth yang rendah

Terapi
Prevalensi
1. Cognitive therapy, berfokus pada mengidentifikasi asumsi
klien bahwa mereka tidak dapat berfungsi sendiri dan
Prevalensi gangguan kepribadian membantu mereka untuk merumuskan tujuan dan renccana
histrionik diperkirakan 2-3% pada hidup mereka yang tidak bergantung pada persetujuan
populasi umum. oranag lain (Beck et al., 2015)
Data survei epidemiologi nasional dari 2. Terapi Keluarga Eksperiental, bertujuan untuk membantu
tahun 2001 hingga 2002 menunjukkan memperjelas komunikasi dalam keluarga dan menghindarkan
prevelensi gangguan histrionik sebesar adanya keluhankeluhan, sehingga ada usaha untuk
1,84% (Grant, Hasin, Stinson, et al., menemukan solusi. Keterlibatan terapis dalam terapi keluarga
2004). eksperiental selain menciptakan hubungan baik, juga mampu
wanita lebih mungkin didiagnosis mendengarkan suara dan emosi klien serta anggota keluarga.
dengan gangguan ini daripada pria. 3. Psychodynamic treatments, berfokus pd mengungkapkan
emosi dan kebutuhan yang ditekan dan membantu orang dg
gangguan kepribadian histrionik mengekspresikan emosi dan
kebutuhan ini dgn cara yg lebih sesuai secara sosial
https://www.alodokter.com/narsistik
(misalnya, dengan tenang untuk mencari dukungan, dan
menawarkan dukungan kepada orang lain juga).
Penyebab
Belum diketahui penyebab aslinya, tetapi ada beberapa penyebab yang memungkinkan untuk
munculnya perilaku anti sosial ini.
Diagnosis gangguan perilaku anak.
Riwayat keluarga gangguan kepribadian antisosial atau gangguan kepribadian lain atau
gangguan kesehatan mental.
Pelecehan atau penelantaran selama masa kanak-kanak.
Broken Home.
Pengaruh negatif dari Media.
Terdapat norma dan nilai sosial yang tidak sesuai atau sejalan mengenai keinginan masyarakat,
dan ideologi yang dipaksakan untuk masuk ke dalam lingkungan masyarakat.
Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan.

ANTI SOCIAL PERSONALITY DISORDER (ASPD)


Definisi gangguan dan gejala
(ASPD), pola perilaku yang tidak bertanggung jawab secara
sosial, eksploitatif, dan tidak bersalah. Perilaku yang ditimbulkan
ini melanggar hak orang lain, mengabaikan norma, konvensi sosial
bahkan dalam beberapa kasus dapat melanggar hukum tanpa
mempedulikan benar atau salah nya perilaku tersebut. Gejala:
kegagalan untuk mematuhi hukum,
kegagalan untuk mempertahankan pekerjaan yang konsisten,
manipulasi orang lain untuk keuntungan pribadi,
penipuan orang lain, dan
kegagalan untuk mengembangkan hubungan interpersonal
yang stabil.

Terapi
Prevalensi
1. Psikoterapi (managemen perilaku/terapi
Secara epidemiologi, gangguan
kepribadian antisosial (ASPD) perilaku).
ditemukan sebanyak 2-4 % Talking therapies, seperti Cognitive
pada laki-laki dan 0.5-1% pada behavioural therapy (CBT) dan
wanita. Prevalensi usia puncak Mentalisation-based therapy (MBT).
berada pada 24-44 tahun dan Democratic therapeutic communities
menurun pada orang berusia 45 (DTC), mengatasi risiko pelanggaran,
hingga 64 tahun. serta kebutuhan emosional dan
psikologis mereka. Biasa digunakan
di penjara.
2. Farmakologis (Antipsikotik, antidepresan
dll)
Penyebab

Penyebab gangguan AVPD diduga melibatkan faktor genetik, lingkungan, sosial,


dan psikologis. Pelecehan emosional, kritik, ejekan, atau kurangnya kasih sayang
atau pengasuhan oleh orang tua atau pengasuh di masa kanak-kanak dapat
menyebabkan perkembangan gangguan kepribadian ini jika ada faktor lain.
Penolakan oleh teman sebaya mungkin juga menjadi faktor risiko. Seringkali,
individu dengan gangguan ini sangat pemalu sebagai anak-anak dan tidak
mengatasi rasa malu ini seiring bertambahnya usia.

AVOIDANCE PERSONALITY DISORDER (AVPD)

Definisi gangguan dan gejala


Avoidant personality disorder (AVPD) atau gangguan
kepribadian menghindar adalah gangguan kepribadian yang
membuat penderitanya kerap menghindari interaksi sosial
dengan orang lain. Orang yang memiliki gangguan kepribadian
ini sering merasa malu, cemas, dan takut berlebihan terhadap
penolakan dari orang lain. Gejalannya antara Lain:
1. Menghindari aktivitas pekerjaan yang melibatkan kontak
interpersonal dengan orang lain.
2. Cenderung merasa tidak kompeten dan tidak menarik
3. Sering melebih-lebihkan suatu hal
4. Cenderung memiliki pola pikir yang negatif/ terlalu pesimis

Terapi
Prevalensi
1. Terapi perilaku kognitif (CBT), Terapi perilaku kognitif dapat
bermanfaat untuk mengenal pola pikir yang tidak
menguntungkan dan mengubahnya.
AVPD diketahui mempengaruhi 2. Terapi psikodinamika, Terapi psikodinamika dilakukan untuk
sekitar 2,5% populasi, dengan menyadari bagaimana pengalaman, rasa sakit, dan konflik
masa lalu dapat berkontribusi pada gejala saat ini dan cara
jumlah yang sama antara laki-
mengatasinya.
laki dan perempuan (Cuncic, 3. Terapi skema, Terapi skema menggunakan pendekatan
2020). AVPD biasanya dimulai integratif yang dibangun dengan landasan terapi perilaku
pada masa dewasal awal kognitif dan teknik terapeutik lainnya. Terapi skema
bertujuan untuk meningkatkan fungsi penderita AVPD dalam
(Kring, Johnson, Davison & kesehariannya berdasarkan reka ulang maladaptif awal
Neale, 2012). (pengalaman hidup awal).
4. Obat-obatan, pengobatan dapat diberikan untuk
mengatasi kondisi gangguan lainnya yang terkait. Misalnya,
jika penderita AVPD juga mengalami depresi atau
kecemasan, maka dapat diberikan obat antidepresan.
Penyebab
Tidak diketahui apa penyebab pasti yang menyebabkan gangguan dependen. Namun para ahli
berpendapat bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi biopsikososial penderita. Kepribadian
terbentuk dari bagaimana interaksi sosial orang tersebut dalam keluarga dan pertemanan selama
masa kecilnya Sedangkan faktor psikologis berkaitan dengan bagaimana suatu lingkungan sosial,
terutama keluarga, membentuk pola pikir seseorang dalam menghadapi suatu masalah. Namun
demikian, genetik juga sedikit banyak memengaruhi kecenderungan seseorang memiliki
kepribadian dependen, ada beberapa hal atau pengalaman yang diduga dapat memicu
munculnya gangguan kepribadian dependen pada seseorang yaitu trauma kehilangan
seseorang,mengalami kekerasan pada masa kecil,pola asuh orang tua yg otoriter.

Dependen
Definisi gangguan dan gejala
dependen adalah gangguan kepribadian yg ditandai dengan
ketergantungan yg berlebih pada orang lain dan sulit membuat
keputusan sendiri. adapula gejala dari penderita diantaranya;
sangat sulit melakukan sesuatu sendiri,kesulitan mengambil
keputusan dalam hal sehari-hari mereka juga akan meminta saran
dari orang lain dan membutuhkan seseorang untuk meyakinkan
pilihan yg diambil, sulit menunjukkan rasa tidak setuju karena mereka
cemas akan kehilangan pengakuan dan bantuan dari orang lain,
kurang inisiatif selalu menunggu orang lain untuk memintanya
melakukan suatu hal,sulit memulai suatu pekerjaan sendiri
disebabkan ketidakyakinan akan kemampuannya, dan selalu
berusaha mencari ikatan dengan orang lain.

Terapi
1. Psikoterapi -> Terapi gangguan kepribadian
dependen sering-kali berhasil, yaitu dengan proses
kognitif-behavioral, dengan menciptakan
Prevalensi kemandirian pada pasien, melatih ketegasan dan
menumbuhkan rasa percaya diri, biasanya terapi ini
dilakukan jangka pendek karena jika dilakukan
Prevalensi di dalam populasi
jangka panjang penderita juga beresiko mengalami
(rata-rata) kurang dari 1% dan ketergantungan terhadap terapis. Terapi perilaku,
didiagnosis lebih sering terjadi terapi keluarga dan terapi kelompok semuanya
pada wanita dibandingkan pria telah digunakan dengan keberhasilan pada banyak
kasus
2. Obat obatan/farmakoterapi -> untuk meredakan
gejala yg menyertai seperti serangan panik ataupun
tingkat kecemasan perpisahan yg tinggi.
menggunakan imipramine (Tofranil), Benzodiazepine
dan obat serotonergik dapat berguna
Penyebab

Faktor genetik berperan dalam terjadinya OCD dan OCPD. OCD lebih berkaitan
erat dengan gangguan fungsi otak yang menyebabkan perilaku berulang.
Sedangkan dalam kasus OCPD, faktor lingkungan seperti pola asuh orangtua
overprotektif atau banyak menuntut anak bisa menjadi pemicunya. Baik obsesi dan
perfeksionisme yang disebabkan oleh kedua gangguan tersebut akan menimbulkan
gangguan kecemasan yang berdampak pada bagaimana mereka beraktivitas.
Keduanya dapat muncul secara bersamaan pada seseorang sehingga identifikasi d

OCPD (Obsessive compulsive personality disorder)

Definisi gangguan dan gejala


(OCPD) adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan
seseorang memiliki pola pikir perfeksionisme berlebihan dan
memiliki keinginan untuk mengendalikan semua aspek hidupnya.
Orang dengan OCPD sangat fokus pada detail, keteraturan,
keseragaman, atau daftar tertentu sehingga ia kadang jadi lupa
akan tujuan utama melakukan sesuatu. Contoh lain dari gejala
OCPD antara lain
• Tidak mampu untuk menyingkirkan barang yang tidak lagi memiliki
nilai (hoarding).
• Menginginkan segala sesuatu dilakukan secara sempurna, sangat
kaku, dan tidak fleksibel terhadap nilai-nilai moral, etika, dan
aturan.

Pengobatan
Prevalensi
1. Terapi : Seseorang mungkin mencari perawatan dari
terapis yang dapat mengambil berbagai pendekatan
Prevalensi dari gangguan OCPD berbeda. Ini termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), yang
ada populasi umum adalah 2 membantu seseorang mengenali perilaku mereka sebagai
-3%. Pada sepertiga pasien kaku atau tidak normal.
2. Obat : Dokter biasanya meresepkan inhibitor reuptake
obsesif–kompulsif, onset
serotonin selektif (SSRI) untuk membantu seseorang
gangguan ini adalah sekitar mengurangi fiksasi mereka pada aturan dan ketertiban.
usia 20 tahun, pada pria sekitar SSRI meningkatkan kadar serotonin di otak dan dapat
19 tahun dan pada wanita memberikan pengaruh positif pada suasana hati, emosi,
sekitar 22 tahun dan tidur.
3. Latihan Relaksasi : Praktik mindfulness seperti meditasi,
pernapasan dalam, dan teknik relaksasi, semuanya dapat
membantu seseorang mengurangi tingkat stres yang
menyebabkan mereka melakukan perilaku seperti OCPD
R E F E R E N SI
American Psychiatric Association (2013) Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders, Fifth Edition, “DSM-5”. Arlington, VA:
American Psychiatric Association.
Ariyanti, N. M. P., Ambarini, T. K., & Widiasavitri, P. N. (2021). Gangguan
Kepribadian Skizotipal pada Perempuan di Bali. Intuisi: Jurnal Psikologi
Ilmiah, 12(2), 198-209.
Black, D. W. (2015). The natural history of antisocial personality disorder.
Canadian Journal of Psychiatry, 60(7), 309–314.
https://doi.org/10.1177/07067437150600 0703
Buku psikologi abnormal edisi ke 9 jilid 2 karya Nevid, Rathus dan Greene
Cuncic, A. (2020). Avoidant personality disorder: definition, symptoms,
traits, causes, treatment.
Fu, T., Lu, X., & Wang, C. (2021, October). Obsessive-compulsive
Personality Disorder: Etiologies, Impacts, and Treatments. In 2021
International Conference on Public Relations and Social Sciences
(ICPRSS 2021) (pp. 529-532). Atlantis Press.
Hendriani, S., Efni, Y., Rokhmawati, A., & Restuti, S. (2018). Mengantisipasi
Perilaku Anti Sosial Pada Anak.
Kessik, Gisela & Taftazani, B.M. (2021, Agustus). Penanganan Gangguan
Kepribadian Si pencari perhatian Histrionik. Jurnal Pengabdian dan
Penelitian Kepada Masyarakat JPPM. 2(2). 228-235.
Risydah Fadilah (2021, Juni). Case Analysis Of Narcissistic Personality
Disordes & Anti-Social Behavior Crime To Men In Prison City X. In Jurnal
Diversita.
Ripli, M. (2015). Mengenal Gangguan Kepribadian Serta Penanganannya.
Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 4(2), 58-70.
Ripli, Muhammad (2015). Mengenal Gangguan Kepribadian Serta
Penanganannya, Volume 7, No.2

Anda mungkin juga menyukai