Anda di halaman 1dari 20

Gangguan

Kepribadian
PSIKOLOGI UMUM
KELOMPOK 6

EKA OCTA DIAN MOHAMMAD ADAM RIZKA HAYYU


KHARISMA ABRORI MUSTOFA
202269110049 202269110059 202269110069
01

APA ITU GANGGUAN


KEPRIBADIAN?
Pengertian

● Gangguan kepribadian menurut Rusdi Malim (1998) yang merujuk pada


PPGDJ-III (Pedoman Penggolongan diagnose Gangguan Jiwa III) adalah
paranoid, schizoid, emosional tak stabil tipe implusif dan borderline,
historic, anankastik, cemas (menghindar), dependen, khas lainnya yang tidak
tergolongkan.
● Gangguan kepribadian adalah gangguan yang sangat heterogen, diberi
kode pada Aksis II dalam DSM dan dianggap sebagai pola perilaku dan
pengalaman internal yang bertahan lama, pervasif, dan tidak fleksibel yang
menyimpang dari ekspetasi budaya orang yang bersangkutan dan
menyebabkan hendaya dalam keberfungsian sosial dan pekerjaan
(Gerald,2004).
FAKTOR PENYEBAB
02 GANGGUAN
KEPRIBADIAN
Faktor Penyebab

01 02
FAKTOR GENETIKA FAKTOR TEMPRAMENTAL

Salah satu bukti bahwa faktor genetik Faktor temperamental yang diidentifikasi
berpengaruh terhadap munculnya gangguan pada masa anak-anak mungkin
kepribadian berasal dari penelitian berhubungan dengan gangguan
gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kepribadian pada masa dewasa.
kembar di Amerika Serikat. Contohnya, anak-anak yang secara
Diantara kembar monozigotik, angka temperamental ketakutan mungkin
kesesuaian untuk gangguan kepribadian mengalami kepribadian menghindar.
adalah beberapa kali lebih tinggi
dibandingkan kembar dizigotik.
Faktor Penyebab

03 04
FAKTOR BIOLOGIS FAKTOR PSIKOANALITIK

Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat


● Hormon kepribadian berhubungan dengan fiksasi
pada salah satu stadium perkembangan
● Neurotransmitter psikoseksual.
● Elektrofisiologi Fiksasi pada stadium anal, yaitu anakyang
berlebihan atau kurang pada pemuasan
anal dapat menimbulkan sifat keras kepala,
kikir dan sangat teliti.
Pengertian Pada Faktor Bilogis

Hormon Neurotransmitter Elektrofisiologi


Orang yang menunjukkan sifat Penilaian sifat kepribadian Perubahan konduktansi elektrik
impulsive seringkali juga dan system dopaminergik dan pada elektroensefalogram telah
menunukkan peningkatan serotonergik, menyatakaan ditemukaan pada beberaapa
kadar testosterone, 17- suatu fungsi mengaktivasi pasien dengan gangguan
estradiol dan estrone. kesadaran dari kepribadian, paling sering pada
neurotransmitter tersebut. tipe antisocial dan borderline,
dimana ditemukan aktivitas
gelombang lambat.
03
GEJALA UMUM
GANGGUAN
KEPRIBADIAN
Gejala Umum

Individu dengan gangguan kepribadian memiliki berbagai pengalaman konflik dan ketidakstabilan
dalam beberapa aspek dalam kehidupan mereka. Secara umum gangguan ini diklasifikasikan
berdasarkan :

1. Pengalaman dan perilaku individu yang menyimpang dari social expectation


2. Gangguan-gangguan tersebut bersifat menetap dalam diri pribadi individu dan berpengaruh pada
situasi sosial.
3. Gangguan kepribadian yang terbentuk berhubungan erat dengan pembentukan distress atau
memburuknya hubungan sosial, permasalahan kerja atau fungsi-fungsi sosial penting lainnya.
4. Pola gangguan bersifat stabil dengan durasi lama dan gangguan tersebut dapat muncul dan
memuncak menjelang memasuki dewasa dan tidak terbatas pada episode penyakit jiwa.
5. Gangguan pola kepribadian tidak disebabkan oleh efek-efek psikologis yang muncul yang
disebabkan oleh kondisi medis seperti luka di kepala.
KLASIFIKASI
04 GANGGUAN
KEPRIBADIAN
Klasifikasi

Gangguan kepribadian digolongkan menjadi tiga kelompok dalam


DSM- IV-TR sebagai berikut:
1. Para individu dalam kelompok A adalah individu yang
aneh atau eksentrik. Gangguan kepribadian yang termasuk
kelompok A yaitu paranoid, Schizoid, dan Schizotypal.
2. Mereka yang berada dalam kelompok B adalah individu yang
dramatis, emosional, atau eratik. Gangguan kepribadian yang
termasuk dalam kelompok B yaitu Anti Social, borderline,
Histrionic, dan narsistik.
3. Mereka yang berada dalam kelompok C adalah individu yang
pencemas atau ketakutan. Gangguan kepribadian yang termasuk
dalam kelompok C yaitu avoidant, dependent, dan Obsessive-
Compulsive.
Kelompok A

Individu yang didiagnosis dalam gangguan kepribadian ini akan dipenuhi


Paranoid keraguan yang tidak beralasan terhadap kesetiaan orang lain dan akan
selalu mencurigainya.

Individu yang mengalami gangguan ini tidak menginginkan atau


menikmati hubungan sosial dengan orang lain dan biasanya tidak
Schizoid memiliki teman akrab. Selain itu, individu tersebut adalah seorang
penyendiri yang menyukai berbagai aktivitas yang dilakukan dalam
kesendirian.

Merupakan pola berpikir yang khas (dalam arti tidak baik) dalam bicara
Schizotypal dan dalam persepsi tidak aktual, sehingga merusak komunikasi dan
interaksi sosial.
Kelompok B
Gangguan kepribadian antisocial dan psikopati yang kadang disebut dengan sosiopati seringkali
digunakan bergantian. Perilaku antisocial yang melanggar hukum, merupakan komponen penting
Anti Social keduanya. Pada gangguan kepribadian Anti Social ini, individu tidak memerhatikan hak orang lain,
aturan, dan hukum.

Gangguan kepribadian Borderline atau biasa disebut dengan gangguan kepribadian ambang adalah
Bonderline gangguan kepribadian yang mempunyai ciri-ciri utama berupa impulsivitas dan ketidakstabilan
hubungannya dengan orang lain dan mood.

Gangguan Histrionic ini diperuntukkan bagi orang-orang yang terlalu dramatis dan mencari perhatian.
Histrionic Gangguan kepribadian ini cenderung terjadi di kalangan orang-orang yang mengalami perpisahan
dengan pasangannya dan dihubungkan dengan depresi serta kesehatan fisik yang buruk.

Orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian Narcissistic akan memiliki pandangan yang
berlebihan mengenai keunikan dan kemampuan yang mereka miliki. Mereka akan terokupasi (terpaku)
Narsistik pada pikiran-pikiran mengenai pentingnya diri mereka (self-importance) dan dengan fantasi-fantasi
mengenai kekuatan (power) dan keberhasilan (succes) dan memandang diri mereka sendiri sebagai
orang yang lebih superior (berkuasa) atas banyak orang.
Kelompok C
Diagnosis gangguan kepribadian menghindar ditegakkan bagi orang-orang yang
sangat takut terhadap kemungkinan timbulnya kritikan, penolakan, atau
Avoidant ketidaksetujuan dari orang lain sehingga enggan menjalin hubungan, kecuali jika
mereka merasa yakin bahwa mereka akan disukai.

Gangguan kepribadaian dependen adalah kurangnya kepercayaan diri dan


Dependent kurangnya perasaan otonom. Mereka memandang dirinya sebagai orang yang lemah
dan orang lain sebagai orang yang penuh kekuatan.

Kepribadian Obsessive-Compulsive adalah individu yang perfeksionis, terfokus


Obessive- berlebihan pada detail, aturan, jadwal, dan sejenisnya. Orang yang memiliki
Compulsive kepribadian ini sangat fokus pada detail sehingga tidak jarang mereka tidak pernah
menyelesaikan proyek.
SUDUT PANDANG
05 TEORITIS GANGGUAN
KEPRIBADIAN
Sudut Pandang

5 sudut pandang teoritis untuk membahas penyebab gangguan kepribadian yang telah diuraikan :

1. Sudut Pandang Psikodinamik


Sudut pandang psikodinamik berusaha mencari asal muasalnya gangguan kepribadian dari
masa anak-anak. Berdasarkan sudut pandang ini, penanganan bagi individu dengan gangguan
kepribadian adalah dengan menemukan asal mula penyebab masalah, serta memberikan dukungan
dan bimbingan yang diperlukan individu untuk keluar dari masalahnya.

2. Sudut Pandang Biologis


Sudut pandang ini melihat bahwa terjadinya gangguan kepribadian lebih karena faktor genetik,
diturunkan dari orang tuanya. Asumsi ini paling jelas ditunjukkan individu-individu yang mengalami
gangguan kepribadian Schizotypal. Selain itu ditemukan pula bahwa sistem saraf yang pada individu
dengan gangguan kepribadian anti sosial berbeda dengan individu yang tidak memiliki gangguan
tersebut.
Sudut Pandang

3. Sudut Pandang Sistem Keluarga


Sudut pandang sistem keluarga memfokuskan diri pada pola asuh orang tua yang tidak kuat dan
dapat menimbulkan stress pada anak-anak. Hal itu dapat membuat individu rentan terkena gangguan
kepribadian.

4. Sudut Pandang Beharvioral


Sudut pandang ini memberikan contoh suatu penelitian yang dilakukan pada individu dengan
gangguan kepribadian Anti Social. Penelitian tersebut menuturkan bahwa individu dengan gangguan
kepribadian tersebut tidak berhasil mempelajari pola bahwa mereka sebaiknya menghindari stimulus
yang tidak menyenangkan. Penanganan gangguan kepribadian yang dianjurkan adalah dengan
mengidentifikasi dan memperbaiki keterampilan ataupun kemampuan individu yang tidak memadai
ataupun lemah.
Sudut Pandang

5. Sudut Pandang Kognitif


Sudut pandang kognitif menuturkan bahwa terjadi gangguan kepribadian karena individu
memiliki keyakinan (belief) yang maladaptif mengenai dirinya sendiri, orang lain, maupun
lingkungan disekitarnya. penanganan yang biasa dilakukan adalah dengan membina hubungan pasien
terapis yang erat dan sehat sehingga terapis secara bertahap mampu merubah dan memperbaiki
keyakinan yang salah pada klien.
KALAU JALAN MENGINJAK BUMI
KALAU TERBANG MENGINJAK AWAN
SEKIAN DARI KAMI
AYO SEMUA TEPUK TANGAN

Anda mungkin juga menyukai