Gangguan kepribadian adalah salah satu jenis penyakit mental. Kondisi ini
menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak
normal dan sulit untuk diubah. Penderita gangguan kepribadian juga
mengalami kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain.
Umumnya, gangguan kepribadian muncul pada usia remaja atau awal dewasa.
Gangguan kepribadian sering kali tidak disadari oleh penderitanya, tetapi
sangat dirasakan oleh orang-orang di sekitar penderita. Hal ini dapat
menyebabkan masalah pada lingkungan sosial, baik di rumah, sekolah, bisnis,
atau pekerjaan.
Dua faktor utama yang dinilai sangat berperan besar dalam terbentuknya
gangguan kepribadian adalah gen yang diwariskan oleh orang tua
(temperamen) dan lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko
terjadinya gangguan kepribadian:
Terapi perilaku kognitif: Terapi ini bertujuan untuk mengubah cara berpikir
dan perilaku pasien ke arah yang positif. Terapi perilaku kognitif didasarkan
kepada teori bahwa perilaku seseorang merupakan wujud dari pikirannya.
Artinya, jika seseorang berpikiran negatif, maka perilakunya pun akan negatif,
begitu pun sebaliknya.
Selain terapi psikologis, beberapa metode pengobatan berikut ini juga bisa
digunakan untuk menangani gangguan kepribadian:
Penggunaan obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan psikiatrik, seperti antidepresan, mood
stabilizer, antipsikotik, dan pereda cemas dapat membantu meredakan
gejala-gejala yang dialami, khususnya jika gejala sudah memasuki
tingkat menengah atau parah.