Anda di halaman 1dari 5

GANGGUAN KEPRIBADIAN

1. Pengertian Gangguan Kepribadian


Gangguan kepribadian (personality disorder) merupakan kondisi ketika
seseorang memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Saat
mengalami gangguan kepribadian, seseorang akan merasa kesulitan untuk
berhubungan dengan orang lain.

Gangguan kepribadian adalah salah satu jenis penyakit mental. Kondisi ini
menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak
normal dan sulit untuk diubah. Penderita gangguan kepribadian juga
mengalami kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain.

Umumnya, gangguan kepribadian muncul pada usia remaja atau awal dewasa.
Gangguan kepribadian sering kali tidak disadari oleh penderitanya, tetapi
sangat dirasakan oleh orang-orang di sekitar penderita. Hal ini dapat
menyebabkan masalah pada lingkungan sosial, baik di rumah, sekolah, bisnis,
atau pekerjaan.

2. Penyebab Gangguan Kepribadian

Penyebab gangguan kepribadian belum diketahui secara pasti. Seperti


kepribadian yang normal, kepribadian yang tidak normal pun dibentuk oleh
banyak faktor. Penyimpangan pada faktor-faktor inilah yang dapat membentuk
gangguan kepribadian.

Dua faktor utama yang dinilai sangat berperan besar dalam terbentuknya
gangguan kepribadian adalah gen yang diwariskan oleh orang tua
(temperamen) dan lingkungan.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko
terjadinya gangguan kepribadian:

 Memiliki kelainan pada struktur otak atau komposisi kimia di dalam


otak
 Menghabiskan masa kecil di dalam kehidupan keluarga yang tidak
harmonis
 Memiliki perasaan sering diabaikan sejak masa kanak-kanak
 Mengalami pelecehan sejak kanak-kanak, baik secara verbal maupun
fisik
 Memiliki tingkat pendidikan yang rendah
 Menjalani hidup di tengah keluarga yang mengalami kesulitan
ekonomi

3. Gejala Gangguan Kepribadian

Berdasarkan jenisnya, gangguan kepribadian dibagi menjadi tiga kelompok,


yaitu gangguan kepribadian kelompok A, kelompok B, dan kelompok C.

Orang dengan gangguan kepribadian kelompok A umumnya memiliki


pemikiran dan perilaku yang aneh dan tidak wajar. Jenis-jenis dari gangguan
kepribadian kelompok A antara lain:

 Gangguan kepribadian skizotipal


Pada jenis gangguan kepribadian ini, penderitanya memiliki
kecemasaan atau rasa tidak nyaman dalam situasi sosial, memiliki
tingkah laku, cara bicara, dan gaya berpakaian yang tidak wajar, serta
suka berkhayal.
 Gangguan kepribadian skizoid
Jenis ini adalah gangguan kepribadian yang penderitanya bersifat
dingin, suka menyendiri, dan menghindari interaksi sosial atau
hubungan yang dekat dengan orang lain.
 Gangguan kepribadian paranoid
Pada gangguan kepribadian paranoid, penderitanya memiliki
kecurigaan dan rasa tidak percaya terhadap orang lain secara
berlebihan, termasuk pada pasangan.

Sementara itu, gangguan kepribadian kelompok B memiliki ciri-ciri pola pikir


dan perilaku yang tidak bisa diprediksi, serta perilaku yang cenderung
dramatis dan emosional. Gangguan kepribadian kelompok B terdiri dari:

 Gangguan kepribadian ambang


Gangguan kepribadian ambang adalah gangguan kepribadian yang
penderitanya berperilaku impulsif dan berisiko, memiliki emosi yang
tidak stabil dan rapuh, dan juga memiliki dorongan untuk menyakiti
diri sendiri. Orang yang memiliki gangguan kepribadian ini juga
cenderung rentan mengalami identity crisis.

 Gangguan kepribadian antisosial


Pada jenis gangguan kepribadian ini, penderitanya kerap mengabaikan
norma sosial yang berlaku, melanggar hukum, memiliki sikap kasar
dan agresif, dan tidak memiliki rasa simpati terhadap orang lain. 
Psikopat atau sosiopat adalah 2 jenis kepribadian yang termasuk dalam
gangguan kepribadian antisosial.
 Ganggian kepribadian narsistik
Pada gangguan kepribadian narsistik, penderitanya merasa yakin
bahwa dirinya lebih istimewa dibandingkan orang lain, cenderung
arogan, dan selalu mengharapkan pujian dari orang lain.
 Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik adalah gangguan kepribadian yang
penderitanya terlalu mencemaskan penampilan, cenderung dramatis
dalam berbicara, dan selalu mencari perhatian.

Meski tiap jenisnya berbeda-beda, gangguan kepribadian kelompok C


memiliki satu ciri yang sama, yaitu rasa cemas dan ketakutan. Berikut ini
adalah jenis gangguan kepribadian kelompok C:

 Gangguan kepribadian dependen


Gangguan kepribadian dependen adalah gangguan kepribadian yang
penderitanya sangat bergantung pada orang lain dalam hal apa pun,
tidak percaya diri dan merasa tidak bisa melakukan apa-apa jika
sendirian, dan tidak bisa membela diri.
 Gangguan kepribadian menghindar
Gangguan kepribadian ini disebut juga avoidant personality disorder.
Gangguan kepribadian jenis ini adalah gangguan kepribadian yang
penderitanya menghindari kontak sosial, terutama dalam kegiatan baru
yang melibatkan orang asing, karena merasa takut tidak diterima atau
akan dipermalukan.
 Gangguan kepribadian obsesif kompulsif
Pada gangguan kepribadian obsesif kompulsif, penderitanya bisa
dikatakan “gila kendali”, sulit bekerja sama dengan orang lain karena
standar yang terlalu tinggi, mudah cemas atau takut jika sesuatu
berjalan tidak sesuai dengan aturannya atau keinginannya, dan keras
kepala.

4. Penanganan Gangguan Kepribadian

Terapi psikologis di bawah bimbingan psikiater adalah penanganan utama


gangguan kepribadian. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
pasien dalam mengendalikan emosi serta pikirannya dengan lebih baik.

Beberapa jenis terapi psikologis yang bisa digunakan psikiater untuk


menangani gangguan kepribadian adalah:

Terapi perilaku kognitif: Terapi ini bertujuan untuk mengubah cara berpikir
dan perilaku pasien ke arah yang positif. Terapi perilaku kognitif didasarkan
kepada teori bahwa perilaku seseorang merupakan wujud dari pikirannya.
Artinya, jika seseorang berpikiran negatif, maka perilakunya pun akan negatif,
begitu pun sebaliknya.

Terapi psikodinamik: Terapi ini bertujuan untuk mencari tahu dan


membenahi segala bentuk penyimpangan yang telah ada sejak masa kanak-
kanak. Setelah diketahui, pasien akan diajarkan cara untuk menghadapi
masalah-masalah terkait penyimpangan tersebut secara mandiri.

Terapi interpersonal: Terapi ini didasarkan kepada teori bahwa kesehatan


mental seseorang sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan orang lain.
Artinya, jika interaksi tersebut bermasalah, gangguan kepribadian pun bisa
terbentuk.

Selain terapi psikologis, beberapa metode pengobatan berikut ini juga bisa
digunakan untuk menangani gangguan kepribadian:

 Penggunaan obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan psikiatrik, seperti antidepresan, mood
stabilizer, antipsikotik, dan pereda cemas dapat membantu meredakan
gejala-gejala yang dialami, khususnya jika gejala sudah memasuki
tingkat menengah atau parah.

 Perubahan gaya hidup


Menerapkan gaya hidup sehat, seperti rajin berolahraga dan selalu aktif
dalam berbagai kegiatan dapat membantu mengelola emosi dan
menjauhkan diri dari depresi, stres, serta kecemasan.

Anda mungkin juga menyukai