Anda di halaman 1dari 4

INTERPERSONAL SKILL

(PERSONALITY DISORDER)

Nama : Muhammad Harisqi

NIM : 1890343037

Kelas/ Prodi : 3.C/ TRKJ

Dosen Pebimbing : Zulkarnaini,S.E., M.Si., Ak., C.A.

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA KOMPUTER JARINGAN

2020/2021
10 Personallity disorder (Gangguan Kepribadian)

Gangguan kepribadian merupakan kondisi-kondisi kesehatan mental yang memengaruhi


kehidupan sehari-hari dan hubungan seseorang. Gangguan- gangguan kepribadian ini
memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa, atau bertindak. Penderita gangguan-
gangguan ini bisa kesulitan dengan perubahan, dan bahkan menjadi impulsif atau curiga

1. Gangguan Kepribadian paranoid

Dalam kondisi ini, penderita merasa bahwa orang-orang selalu mencoba untuk
memanfaatkan mereka, bahkan ketika tidak ada penjelasan logis sekalipun dibalik
kecurigaan itu. Penderita gangguan kepribadian ini bisa marah ketika seseorang
mempertanyakan dirinya, atau tidak mau memberitahu seseorang mengenai diri mereka
karena merasa akan dimanfaatkan. Semua ini membuat penderita gangguan kepribadian
paranoid kesulitan untuk memercayai orang lain dan membangun hubungan yang sehat

2. Gangguan kepribadian schizoid

Penderita gangguan kepribadian skizoid kesulitan untuk mengekspresikan emosinya.


Mereka hanya menunjukkan sedikit reaksi atau tidak sama sekali ketika seseorang
meneriakinya atau ketika orang-orang memujinya. Hal ini membuat mereka sering
dianggap "dingin" dan tidak ramah. Penderita gangguan kepribadian skizoid juga sulit
untuk merasakan kesenangan dan tidak tertarik dengan hubungan seksual. Mereka juga
sering dianggap tidak memiliki tujuan dan ambisi

3. Gangguan keprobadian skizotipal

Orang yang menderita gangguan kepribadian skizotipal memiliki kepercayaan yang aneh,
contohnya seperti merasa bisa membaca pikiran orang lain. Penderita gangguan ini tidak
bereaksi terhadap sesuatu yang membuat kebanyakan orang merasa emosional dan
kadang meragukan atau mencurigai niat orang lain. Orang-orang mungkin tidak tahu
bagaimana cara merespons ocehan dan percakapan yang tidak jelas dari penderita
gangguan ini. Seseorang dengan gangguan kepribadian skizotipal dapat merasa sangat
cemas saat berada di sekitar orang-orang selain keluarganya sendiri dan lebih memilih
untuk sendirian.

4. Gangguan kepribadian Antisosial

Penderita gangguan kepribadian antisosial dapat membuat marah, menipu, atau


memperlakukan orang lain dengan buruk untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Mereka tidak peduli mengenai apa yang salah dan benar. Mereka bisa berbohong dan
melakukan sesuatu yang sembrono, kasar, dan bahkan ilegal. Seseorang dengan
gangguan ini tidak merasa menyesal ketika melukai orang lain, dan juga rentan terhadap
penyalahgunaan obat-obatan serta alkohol. Orang-orang dengan kondisi ini kadang
kesulitan untuk mempertahankan pekerjaan atau mengurus keluarga mereka
5. Gangguan kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorder)

Penderita gangguan kepribadian ambang memiliki perasaan yang kuat berupa amarah,
kesedihan, dan kecemasan yang tiba-tiba berubah. Perasaan mereka dapat berubah secara
ekstrim, di suatu hari mereka menjadi "teman" yang baik dan di kemudian hari menjadi
seseorang yang mengerikan. Seseorang dengan gangguan kepribadian ambang bertindak
secara impulsif, seperti melakukan penyalahgunaan obat-obatan, menyetir ugal-ugalan,
dan melakukan seks yang berisiko, jika mereka tidak memiliki perasaan yang kuat
mengenai dirinya sendiri.

6. Gangguan kepribadian histrionic

Seseorang dengan gangguan kepribadian histrionik memiliki keinginan kuat untuk


diperhatikan. Penderita gangguan kepribadian ini mungkin memiliki kemampuan sosial
yang baik, namun menggunakannya untuk membuat diri mereka menjadi pusat perhatian.
Penderita gangguan kepribadian ini sering terlalu khawatir mengenai penampilan mereka,
dan sengaja berpakaian untuk menarik perhatian orang lain. Seseorang dengan gangguan
histrionik bertindak layaknya berada di panggung, dengan emosi berlebihan dan cara
bicara yang sering berubah.

7. Gangguan kepribadian narsis

Seseorang dengan gangguan kepribadian ini selalu ingin membuat mereka terlihat baik,
bahkan jika harus melukai atau mengabaikan seseorang untuk melakukannya. Penderita
gangguan kepribadian ini biasanya sering pamer atau pura-pura menjadi orang yang
bukan dirinya. Mereka juga tidak mau mendengar pendapat orang lain, terutama jika
mereka merasa yang lebih penting. Gangguan kepribadian narsis dapat membuat
seseorang marah ketika tidak diperlakukan seperti yang mereka inginkan. Di dalam
dirinya, mereka merasa tidak aman, terlalu sensitif, dan bisa mengamuk ketika dikritik.
Penderita gangguan narsis bisa moody dan depresi ketika ada seseorang yang membuat
mereka merasa inferior

8. Gangguan kepribadian menghindar

Gangguan kepribadian menghindar merupakan salah satu kelompok dari kondisi yang
dinamakan gangguan kepribadian cemas, yang ditandai dengan perasaan gugup dan takut.
Orang-orang dengan gangguan ini memiliki kepercayaan diri yang rendah. Mereka juga
memiliki rasa takut yang luar biasa terhadap penolakan dan penilaian buruk dari orang
lain. Perasaan-perasaan ini membuat mereka sangat tidak nyaman dalam berbagai situasi
sosial, yang membuat mereka menghindari kontak dan kegiatan secara berkelompok.
9. Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif (Obsessive-Compulsive Personality Disorder)

Keinginan untuk mengontrol orang, pekerjaan, dan situasi berada pada inti gangguan ini.
Perhatian terhadap peraturan, detail, dan ketertiban bisa menjadi ekstrim. Seseorang dengan
gangguan kepribadian obsesif kompulsif sulit untuk bersantai dan merasa ingin melakukan
segalanya sendiri. Mereka juga dapat menilai orang dengan buruk. Gangguan kepribadian
obsesif kompulsif tidak sama dengan gangguan obsesif kompulsif (obsessive-compulsive
disorder), di mana pola dari pikiran-pikiran tak beralasan membuat seseorang untuk
melakukan sesuatu secara berulang-ulang, seperti mencuci tangan terlalu banyak karena takut
kuman

10. Gangguan Kepribadian dependen

Penderita gangguan kepribadian dependen bisa menjadi terlalu manja karena mereka benci
berpisah dengan apa/siapa yang paling dekat dengan dirinya. Mereka dapat merasakan ketakutan
hebat ketika berpikir bahwa mereka dapat kehilang seseorang yang mereka andalkan. Penderita
gangguan kepribadian ini tidak percaya diri dan tidak tertarik untuk mencoba hal baru.
Keputusan sehari-hari pun dapat menjadi sulit karena mereka butuh persetujuan dari orang lain
dahulu. Ketika sebuah hubungan asmara berakhir, seseorang dengan gangguan kepribadian
dependen seringkali langsung memulai hubungan baru. Bahayanya, mereka dapat memaklumi
kekerasan dari seseorang hanya demi mempertahankan orang tersebut disekitar merek.

Anda mungkin juga menyukai