Anda di halaman 1dari 23

Gangguan Kepribadian

Malik Maya Faisati, M.Psi, Psikolog


Pengertian
Ψ Gangguan kepribadian adalah pola perilaku atau cara
berhubungan dengan orang lain yang kaku sehingga menghalagi
mereka untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan eksternal.
Ψ Tanda2 peringatan akan adanya gangguan kribadian ini
ebenarnya dapat dideteksi pada masa kanak2. bahkan ada
perilaku bermasalah dari anak2 prasekolah. Anak2 dengan yang
mngalami gangguan perilaku bermasalah di masa kanak2nya
seperti depresi, cemas an ketidakmatangan lebih besar risikonya
dibandingkan risiko rata2 untuk mengembangkan gangguan
keribadian dikemudian hari.
Ψ Perlu diketahui bahwa ada 3 faktor yang memisahkan orang2
dengan gangguan kepribadian dari orang2 yang
tidalmengalaminya
1. Orang2 yang mengalami gangguan kepribadian tersebut akan
terus menerus menggunanakan tingkah laku2 itu, sedangkan
orang yang tidak mengalamunya akanmelakukannya kadang2
saja
2. Orang yang mengalami gangguan kepribadian akan
memperlihatkan tingah laku yang lebih ekstrim.
3. Orang yang mengalami gangguan kepribadian itu menderita
masalah2 ang berat dan berlangsung lama.
Pengertian
Ψ DSM membagi gangguan kepribadian menjadi 3
kelompok, yaitu
1. Kelompok A; orang yang dianggap aneh atau
eksentrik. Kelompok ini mencakup gangguan
kepribadian paranoid, skizoid, dan skizotipal.
2. Kelompok B; Orang dengan perilaku yang terlalu
dramatis, emosional, atau eratik (tidak menentu).
Kelompok ini terdiri dari gangguan kepribadian
antisosial, ambang, histrionik, dan narsistik
3. Kelompok c; orang yang seringkali tampak
cemas atau ketakutan. Kelompok ini mencakup
gangguan kepribadian menghindar, dependen,
dan obsesif-kompultif
Gangguan Kepribadian Yang ditandai oleh Perilaku Eksentrik

ΨKelompok gangguan kepribadian


ini meliputi gangguan paranoid,
skizoid, dan skizotipal.
ΨOrang dengan gangguan ini sering
memiliki kesulitan dalam
berhubungan dengan orang lain,
atau mereka menunjukkan sedikit
atau tidak adanya minat
mengembangkan hubungan sosial
Gangguan Kepribadian Paranoid
Ψ Adalah sebuah gngguan kepribadian yang diandai oleh
kecurigaan akan motif orang lain, namun belum sampai titik
delusi.
Ψ Trait atau sifat penentu dalam gangguan ini adalah perasn curuga
yang pervasif. Kecenderungan untuk meninterpretasinperilaku
orang lain sebagai hal yag mengancam atau merendahkan.
Ψ Orang yang memiliki gangguan paranoid ini cenderung sensitif
terhadap kritik, mudah marah, tidk mempercayakan rahasia
pribadi kepada orang lain, mempertanyakan ketulusan dan
kelayakan teman dan rekan mereka, tidak mau disalahkan, selain
itu mereka jua cenderung argumentatif dan dapat mengajukan
tuntutan hukum terhadap orang yang mereka yakini telah
memperlakukan mereka dengan buruk.
Ψ Prevalensi gangguan ini adalah 0,5% hingga 2,5%. Mereka sangat
sedikit yang mencari pertolongan atas inisiatif sendiri, biasanya
diajak ke terpis oleh pasangan atau pihak tempat kerjanya.
Ψ Pada keluarga yang salah satu atau beberapa anggotanya
mengalami skizofrenia, munculnya gangguan kepribadian ini lebih
tinggi daripada keluarga yang tidak memiikinya.
Gangguan Kepribadian Paranoid
Ψ Paranoid ini lebih banyak terjadi pada laki2
daripada perempuan. Gangguan ini pun diyakini
lebih banyak terjadi pada kelompok minoritas, dan
kaum imigran.
Ψ Berdasarkan pengalaman, biasanya individu
dengan gangguan paranoid memiliki gangguan ini
sepanjang hidupnya. Beberapa menunjukkan
bahwa gangguan ini pertanda awal sebelum
akhirnya menderita skizofrenia.
Ψ Secara umum individu dengan gangguan in
memiliki masalahseumur hidup mereka, terutama
berkaitan dengan pekerjaaan dan kehidupanya
dalam relasi dengan orang lain, termasuk juga
masalah perkawinan.
Gangguan Kepribadian Skizoid
Ψ Adalag gangguan kepribadian yang ditandai dengan kurangnya
minat dalam hubungan sosial. Afek yang datar dan penarikan
diri dari lingkungan sosial. Isolsi sosialmmenajdi ciri utama
gangguan ini. Individu dengan gangguan ini seringkali dilihat
orang lain sebagai individu yang eksentrik, terkucil dan
penyendiri.
Ψ Individu dengan gangguan ini biasanya menampilkan bahwa
mereka dingin dan penyendiri. Selain itu juga sedikit terlibat
dengan kejadian sehari2 dan idak menaruh perhatian pada
orang lain. Hal ini terjadi karena mereka memiliki kebutuhan
yang sangat rendah untuk berhubungan scara emosional
dengan orang lain.
Ψ Kehidupan individu dengn gangguan ini biasanya diwarnai
dengan aktivitas yang tidak melibatkan orang lain.
Ψ Individu dengan gangguan skizoid biasanya mengalami
kesulitan untuk mengekspresikan kemarahan. Mereka
menyalurkan energi afektifnya kepad bidang2 yang yang tidak
orang lain, seperti matematika dn astronomi. Terkadang
mereka sangat dekat denga hewan.
Gangguan Kepribadian Skizoid
Ψ Secara pasti prevalensi gangguan ini sulit
ditentukan, namun sejauh ini diketahui
gangguan skizoid terjadi pada 7,5%
populasi pada umumnya. Diperkirakan
perbandingan terjadinya antaa laki2 dan
perempuan adalah 2:1 (laki2 : perempuan).
Ψ Awal kemunculannya biasanya terjadi pada
masa kanak2 awal. Biasanya berlangsung
dalam jangka waktu yang lama meskipun
belum tentu seumur hidup mereka.
Gangguan Kepribadian Skizotipal
Ψ Adalah sebuah gangguan kepribadian yang ditandai
oleh keeksentrikan dalam pikiran dan perilaku, namun
tanpa ciri psikotik yang jelas. Umumnya menjadi jelas
saat awal masa dewasa. Diagnosis tersebut dikenakan
pada orang yang mengalami kesulitan dalam membina
hubungan dekat dan perilakunya, sikapnya, serta pola
pikirnya aneh, ide2 yang ganjil, ilusi dan derealisasi
yang biasa mereka tampilkan dalam kehidupan
sehari2.
Ψ Individu dengan gangguan ini mengalami masalah
dalam berfikir dan berkomunikasi. Mereka sensitif
terhadap perasaan atau reaksi orang lain terhadap
dirinya, terutama reaksi negatif seperti marah.
Terkadang cara bicaranya juga sangat aneh dan ganjil
sehingga hanya seniri yang mampu mengerti artinya.
Kemampuan interaksi mereka juga rendah dan
terkadang bertingkah laku aneh sehingga seringkali
terkucil dan tidak punya banyak teman.
Gangguan Kepribadian Skizotipal
Ψ Terkadang seorang terapis harus berhati2 ketika
menangani klien skizotipal. Jika mereka dibawah
tekanan dapat menampilkan tingkah laku psikotik
dan tampak seperti penderita skizofrenia. Bedanya
gejala psikotik tersebut hanya tampak dalam
waktu singkat
Ψ Untuk prevalensi gangguan ini sekita 3% dri
pupulasi pada umumnyalebih banyak muncul
pada keluarga yang memiliki penderita skizofrenia.
Ψ Perlu diwaspadai bahwa berdasarkan penelitian
10%individu dengan skizotipal pernah
merencanakan utuk bunuh diri. Dan menjadi titik
awal seseorang menderita skizofrenia.
Gangguan Kepribadian Yang ditandai oleh Perilaku Dramatis, Emosional atau
Eratik

Ψ Kelompok gangguan kepribadian ini


mencakuptipe antisosial, ambang,
histrionik dan narsisistik.
Ψ Pola perilaku dari berbagai tipe
iniadalah berlebih-lebihan, tidak dapat
diramalkan atau self centered.
Ψ Orang dengan gangguan ini memiliki
kesilitan untuk membentuk dan
membina hubungan.
Gangguan Kepribadian Antisosial
Ψ Adalah sebuah gangguan kepribaian yang ditandai oleh perilaku
antisosial dan tidakbertanggungjawab serta kurang ada penyesalan
untuk kesalahan mereka.
Ψ Gangguan ini lebih menekankan pada ketidakmampuan individu
untuk mengikuti norma2 sosial yang ada selama perkembangan
masa remaja dan dewasa.
Ψ Individu dengan kepribadian antisosial biasanya
mampumenampilkan tingkah laku menawan. Memiliki kemampuan
verbal yang baik, bahkan mampu mnarik perhatian lawan jenis
dengan perilakuna yang pandai merayu
Ψ Prevaensi gangguan kepribadian antisosial ini adalah 3% pada laki2
dan 1% pada prempuan. Kepribadian ini lebih umum tampak pada
daerah yang miskin. Usia kemunculannya sebelum 15 tahun. Untuk
perempuan biasaa nampak sebelum masa pubertas. Sedangkan
laki2 sebelumnya
Ψ Gagguan ini biasanya muncul pada masa remaja akhr. Prognosisnya
brvariasi, biasanya dilaporkan bahwa kecenderungan in menurun
sejalan dengan usia pasien yang semakin tua. Umumnya terjadi
pada individu adalah gangguan depresi, penggunaan alkohol dan
Ciri2 diagnotik dari gangguan Kepribadian Antisosial
Ψ Paling tidak berusia 18 tahun
Ψ Ada bukti gangguan perilaku sebelum 15 tahun dengan
pola erilaku menyimpang
Ψ Sejak usia 15 tahun menunjukkan kepedulian yang kurang
dan pelanggaran terhadap hak2 orang lain, yang
ditunjukkan oleh beberapa perilaku seperti
1. Kurang patuh terhadap norma sosial dan peraturan
hukum
2. Agresif dan mudah tersinggung saat berhubungan
dengan orang lain
3. Tidak bertanggung jawab
4. Gagal membuat perencanaan masa depan atau
impulsitas
5. Tidak menghormati kebenaran
6. Tidak menghargai keselamatan diri atau keselamatan
orang lain
7. Kurangnya penyesalan atas kesalahan yang dibuat
Gangguan Kepribadian Ambang (borderline)
Ψ Sebuah gangguan kepribadian yang ditandai oleh perubahan yang cepat
dalam mood, kurangnya sense of self yang koheren, serta perilaku yang tidak
dapat diduga dan impulsif
Ψ Tigkah laku dari individu ini tidak dapat diduga, akibatnya mereka jarang
mencapai hasil yangsesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Mereka
juga memiliki kecenderungan melukai diri sendiri dengan tujua mencari
pertolongan dari orang lain untuk mengekspresikan kemarahan
ataumenumpulkan afek2 yag dirasakannya
Ψ Mereka meras tergantung pada orang lain, namun juga memiliki perasaan
bermusuhan dengan orang lain.
Ψ Individu ini jga tidak tahan apabila dalam kesendirian. Karennya ketika
merasa sepi mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk teman. Meskipun
hanya sebatas teman duduk
Ψ Untuk prevalensi gangguan ini diperkirakan muncul sekitar 1 atau 2% pada
populasi. Dan dua kali lebih banyak pada kaum perempuan.
Ψ Diagnosis gngguan ini biasnya dibuat sebelum usia 40 tahun, terutama ketika
individu dituntut untuk menentukan pilihan baik dalam pekerjaan.
Ψ Biasanya mereka juga tidak mampu untuk memenuhi tugas2 perkembangan
yang terdapat dalam setiap tahap perkembangan mausia
Gangguan Kepribadian histrionik
Ψ Adalah sebuah gangguan kepribadian yang ditandai oleh kebutuhan
yang berlebihan akan perhatian, dan pujian. Dibalik penampilannya
yang enarik merek asebenarnya tidak mampu mencioakan
hubungan yang mendalam dan menajga hubungan dalam waktu
lama.
Ψ Mereka cenderung untuk melebih2kan pikiran atau perasaan mereka
dan membuat segala sesuaunya tamak lebih penting dari yang
sesungguhnya.
Ψ Relasi sosial yag dibentuk oleh individ ini basanya hanya diermukaan
saja. Disisi lain mereka cenderung bergantung pada orang lain
sehingga percaya sepenuhnya hingga skhirnya mudah tertipu.
Ψ Individu dengan gangguan ini cenderung untuk tidak menyadari
perasaan2 mereka dan tidak menyadari motivasi ari tidakan yang
dilakukannya. Apabila merasa stress, kontak dengan realitas juga
terganggu.
Ψ Prevalensi gangguan ini sekitar 2-3 persen an lebih banyak
ditemukan pada perempuan daripada laki2. terkadang gangguan ini
bersamaan dengan gangguan somatisasi dan gangguan
penggunaan alkohol
Gangguan Kepribadian Narsisistik
Ψ Sebuah gagguan kepribadian yang ditandai oleh self image
yang tinggi dan tuntutan akan perhatian dan sanjungan.
Ψ Mereka sangat sulit menerima kritik darii orang lain. Selain itu
ketika mengerjakan sesuatu selalu ingin sesuai dengan cara
yang sudah mereka tentukan
Ψ Sikap mereka mengakobatkan hubungan yang mereka miliki
biasanya rentan dan dapat membut orng lain sangat marah
karena penolakan mereka untuk mengikuti aturan yang ada.
Ψ Prevalensi narsisistik ini berkiar antara 2-16%, dan mengalami
peningkatan pada populasi dengan orang tua yang selalu
menanamkan ide2 kpd anaknya bahwa mereka cantik, berbakat
dan spesial secara berlebihan
Ψ Gangguan ini merupakan gangguan yang kronis dan sulit untuk
mendapatkan perawatan. Mereka biasanya tidak dapat
menerima kenyataan bahwa usia mereka sudah lanjut.
Karenanya mereka lebih sulit melewati krisis pada usia senja
daripada individu lain pada umumnya.
Gangguan Kepribadian Yang ditandai oleh Perilaku Cemas Atau
Ketakutan

ΨGangguan kepribadian ini


menckup tipe menghindar,
dependen dan obsesif-kompulsif
ΨMeskipun ciri dari maing-msing
gangguan ini berbeda, gangguan
ini sama-sama memiliki
komponen takut atau kecemasan
Gangguan Kepribadian Menghindar (avoidant)
Ψ Kunci dari individu dengan gangguan ini adalah sangat sensitif
terhadap penolakan sehingga pada akhirnya yang tampak
adalah tingkah laku menarik diri. Sebenarnya mereka sangat
ingin berelasi dengan orang lain dan membutuhkan kehngatan
serta perlindungan namun mereka malu dan sangat
membutuhkan jaminan bahwa mereka akan diterima tanpa
alasan apapun dan tanpa kritik
Ψ Mereka punya perasaan rendah diri, tidak PD, takut bicara di
depan publik. Bahkan sering menyalahartikan komentar dari
orang lain sebagai penghinan. Sisat yang paling dominan pada
individu ini adalah malu-malu
Ψ Prevalensi gangguan ini adalah 1-10% dari populasi pada
umumnya. Bayi2 yang diklasifikasikan memiliki trempramen
pemalu memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk memiliki
gangguan ini dibanding bayi yang aktif bergerak
Ψ Banyak individu dengan gangguan ini mampu berfungsi dengan
baik dalam kehidupannya selama dalam lingkungan yang
mendukungnya. Sayangnya jika dukungan sosial tersebut hilng
atau tidak sesuai harapan merekadapat mengalami depesi,
kecmasan dan juga marah
Gangguan Kepribadian Dependen (Dependent)
Ψ Cenderung meminta orang lain ntuk memikul tanggung jawab
terhadpdiri mereka, tidak merasa PD dan tidak nyaman jika
sendirin, selain itu cenderung bersikap submisif (patuh)
Ψ Mereka tidak mampu membuat keputusan tanpa adanya
nasehat, sran serta dukungan yang banyak dari lingkungannya.
Berusaha menghindar dan tidak bersedia mengambil posisi
yang sarat dengan tanggung jawab dan mengalami kecemasan
ketika berperan sebagai pemimpin
Ψ Karakteristik dependen ini adalah pesimis, menyalahkan diri
sendiri, pasif, dan rasa takut untuk mengekspresikan dorongan
seksual dan agresi.
Ψ Gangguan ini umum terjadi pada perempuan dan terjadi pada
masa kanak2 awal. Individu yang memiliki penyakit fisik kronis
dimasa kanak2 memiliki kecenderungan memiliki gngguan ini.
Ψ Mereka juga cenderung mengalami kesulitan dalam fungsi
pekerjan apabila ituntut untuk bekerja sendiri dan tidak disertai
adanya pengawasan yang intensif
Gangguan Kepribadian obsesif-kompulsif
Ψ Ditandai dengan tingkah laku yang keras kepala, kebimbangan,
sangat teratur dan cenderung mengulang2 sutu hal.
Ψ Kunci utama dari gangguan ini adalah kecenderungan
perfeksionis dan tidak fleksibel yang sudah menetap pada diri
individu.
Ψ Mereka ter-preokupasi dengan peraturan, keteraturan, kerapian,
detail dan capaian yang sempurna. Cenderung bersikap serius
dan tidak memiliki sense of humor.
Ψ Sisi positifnya adalah mampu bekerja dalam waktu panjang.
Sedangkan negatifnya adalah merasa ketakutan jika
melakukan kesalahan sehingga cendeung sulit mengambil
keputusan
Ψ Gangguan ini seing lebih banyak ditemukan pada kaum laki2
dan sering didiagnosis pada masa kanak2 akhir. Umumnya
memilikilatar belakang pola asuh dengan disiplin yang keras.
Ψ jika gangguan ini muncul di usia lanjut, pada umumnya
gangguan kepribadian ini disertai dengan gangguan depresi
Beberapa sudut pandang teoritis dalam membahas gangguan
kepribadian
Ψ Sudut pandang psikodinamik
Sudut pandang ini berusaha mencari asal gangguan
kepribadian dari masa kanak2. adanya abuse atau
penyiksaan dari orang tua pada masa kanak2
membuat individu memandang seluruh
lingkungannya sebagai ancaman dan jahat
Gangguan narsisistik terbentuk sebagai mekanisme
pertahanan diri ari individu dengan self-esteem yang
rensh dan dianggap sebagai akibat kegagalan orng
tua untuk merespons anaknya dengan penghargaan,
kehangatan, kasih sayang dan empati
Berdasarkan sudut pandang ini penanganannya
adalah dengan menemukan asal usul masalah serta
memberikan dukungan dan bimbingan yang
diperlukan individu untuk keluar dari masalahnya.
Beberapa sudut pandang teoritis dalam membahas gangguan
kepribadian
Ψ Sudut pandang biologis
Melihat bahwa terjadinya gangguan kepribadian lebih
karena faktor genetik. Asumsi ini ditunjukan oleh individu
yang mengalami skizoipal. Selain tusistem saraf pada
individu dengan gangguan antisosial berbeda dengan
indiviu yang tidak memilikinya. Karenanya untuk
menanganinya salah satunya dengan obat2an
Ψ Sudut pandang sistem keluarga
Fokusnya pada pola asuh orang tua yang tidak adekuat
dan dpat menimbulkan stress pada anak2. hal itu dapat
membuat individ rentan terkena gangguan kepribadian.
Karenanya penanganan yang disarankan dari sudut
pandang ini adalah dengan melakukan terapi keluarga
dan melakukan berbagai pendidikan dan dukungan
kepada orang tua.
Beberapa sudut pandang teoritis dalam membahas gangguan
kepribadian
Ψ Sudut pandang tingkah laku (behavioral)
Sudut pandang ini memberikn contoh suatupenelitian yag dilakukan
pada individu dengan gangguan antisosial. Menuturkan bahwa individu
dengan gangguan tersebut tidak berhasil mempelajri pola bahwa
sebaiknya menghindari stimulus yang tidak menyenangkn. Alasannya
karena mereka tidak memiliki kecemasan yang memadai dan tidak
terlalu memberikan perhatian pada hukuman. Karenanya penanganan
yang dianjurkan adalah dengan mengidentifikasi dan memperbaiki
keterampilan / kemampuan individu yang lemah.
Ψ Sudut pandang kognitif

Menuturkan bahwa terjdinya gangguan kepribadian karena individu


memiliki keyakinan yang maladaptif mengenai dirinya sendiri, orang
lain, maupun lingkungan sekitar. Karenanya penanganan yang biasa
dilakukan adalah dengan membina hubungan pasien-terapis yang ert
dan sehat sehingga terapis secara bertahap mampu mengubah dan
memperbaiki keyakinan yang salah pada klien

Anda mungkin juga menyukai