PENDAHULUAN
medis, dan ilmiah. Tidak ada kelompok secara demografis kebal terhadap
persen individu dengan gangguan kepribadian. Ini berarti dalam suatu 1 di tiap-
social atau criminal yang terus-menerus tetapi tidak sinonim dengan kriminalitas.
Terdapat pola perilaku bersifat pervasive berupa sifat pengabaian dan pelanggaran
hak orang lain, berawal sejak usia dewasa muda dan nyata dalam berbagai
konteks. Biasanya timbul karena perbedaan yang besar antara perilaku dan norma
dan 1 persen pada wanita. Paling sering ditemukan pada daerah perkotaan yang
1
Onset gangguan adalah sebelum usia 15 tahun. Anak perempuan biasanya
memiliki gejala sebelum pubertas, dan anak laki-laki bahkan lebih awal.
familial ditemukan di mana gangguan lima kali lebih sering pada sanak saudara
daripada wanita dan orang kulit putih lebih banyak dibandingkan dengan orang
kulit hitam.1
1. Tujuan Umum
untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang apa itu gangguan kepribadian
disosial (antisosial)
2. Tujuan Khusus
disosial
2
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.2 Kepribadian
Perbedaan yang ada lebih banyak ditekankan pada tekanan yang diberikan pada
salah satu aspek struktur atau fungsi kepribadian atau pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya.1
dirinya baik yang datang dari lingkunganya (dunia luarnya), maupun yang berasal dari
dirinya sendiri (dunia dalamnya), sehingga corak perilakunya itu merupakan suatu
di dalam dirinya dan yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan dirinya
terhadap segala rangsang, baik yang datang dari lingkungannya (dunia luarnya),
maupun yang berasal dari dirinya sendiri (dunia dalamnya) sehingga corak
perilakunya itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas bagi manusia itu.
yang ada lebih banyak ditekankan pada tekanan yang diberikan pada salah satu
mempengaruhinya.1,2
3
dengan watak dan temperamen. Watak ialah kepribadian yang dipengaruhi oleh
seseorang yang menjadi tidak fleksibel dan sulit menyesuaikan diri dengan
traits). Ciri kepribadian adalah pola yang menetap dari persepsi, cara mengadakan
hubungan, dan cara pikir tentang lingkungan dan diri sendiri, dan yang dinyatakan
secara luas didalam konteks kehidupan sosial dan hubungan pribadi dari
seseorang.2
klinis bermakna yang cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya
hidup yang khas dari individu serta cara berhubungan dengan diri sendiri dan
orang lain. Beberapa dari keadaan dan pola perilaku ini timbul secara dini dalam
masa pertumbuhan atau perkembangan individu, sebagai hasil dari baik faktor
kehidupan selanjutnya.2
kepribadian yang sangat kaku dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan
4
sekitarnya. akibatnya, dia akan mengalami kerusakan berat dalam hubungan
sosialnya atau dalam bidang pekerjaanya atau dirinya terasa sangat menderita.
umumnya sudah tampak sejak remaja atau usia lebih dini, serta berkelanjutan
selama hampir seluruh usia dewasa, meskipun sering kali menjadi kurang nyata
dan cara terjadinya dan gangguan kepribadian adalah suatu proses perkembangan,
yang timbul pada masa kanak atau remaja dan berlanjut pada masa dewasa.
Gangguan kepribadian bukan keadaan sekunder dari gangguan jiwa lain atau
didapat, biasanya pada usia dewasa, setelah stress berat atau berkepanjangan,
depresi lingkungan yang ekstrem, gangguan jiwa yang parah atau penyakit/cedera
otak. 3
ini tampak dari dua atau lebih dari area di bawah ini:
5
Kemampuan di bidang afektif yang kurang serasi (skala, labilitas,
2. Pola yang inflexible dan pervasive ini berlangsung baik dalam hubungan
3. Ia merasakan dirinya kurang tenang dan kurang diterima oleh orang lain
disekitarnya.
4. Pola semacam ini berlangsung lama dan dapat dideteksi sejak masa muda
ternyata 5 sampai 10 kali lebih tinggi dari prevalensi skizofrenia dan gangguan
afektif berat, serta hampir sama dengan prevalensi gangguan neurotik. Prevalensi
6
ke dalam tiga kelompok dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Cluster A :
Paranoid
Skizoid
Skizotipal
Cluster B :
Antisosial
Borderline/kepribadian ambang
Histerionik
Narsistik
Cluster C :
Avoidant/menghindar
Dependent/tergantung
NOS)
7
Pembagian gangguan kepribadian berdasarkan PPDGJ III2
F62 Perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang tidak diakibatkan oleh
8
BAB III
3.1. Definisi
kriminal yang terus menerus, tetapi tidak sinonim dengan kriminalitas. Gangguan
3.2. Etiologi
yang disebabkan disfungsi lingkungan usia awal yang menghalangi evolusi pola
adaptif tentang persepsi, tanggapan, dan pertahanan diri. Data yang ada
memberikan kontribusi yang cukup bahwa kelainan ini mengarah pada pengaruh
mencegah para ahli untuk menarik suatu kesimpulan yang pasti. 3 Beberapa faktor
3. Penyalahgunaan zat
4. ADHD
9
3.3. Faktor Resiko4
1. Kelainan Perkembangan System Saraf
Kelainan dalam perkembangan sistem saraf dapat menyebabkan gangguan
hiperaktivitas.
2. Ibu Merokok Selama Kehamilan,
Keturunan mereka pada risiko mengembangkan perilaku antisosial. Hal ini
serotonin telah dikaitkan dengan perilaku impulsif dan agresif. Kedua lobus
perilaku. Bisa jadi perilaku impulsif atau kurang terkontrol berasal dari
tingkat tinggi perilaku antisosial sendiri. Dalam satu penelitian besar, orang
tua anak laki-laki lebih sering bermasalah alkohol atau pidana, dan rumah
orangtua
5. Anak Adopsi
Dalam kasus anak asuh dan adopsi, merampas seorang anak muda dari ikatan
10
anak yang diadopsi cenderung untuk mengembangkan kepribadian antisosial.
Sebagai anak-anak muda, mereka mungkin lebih cenderung bergerak dari satu
dewasa.
Disiplin tidak menentu atau tidak patut dan pengawasan yang tidak memadai
yang baik adalah kurang cenderung di rumah-rumah yang rusak karena orang
tua mungkin tidak tersedia, dan orang tua sering antisosial kurangnya
dewasa di dunia terluka secara emosional. Tanpa memiliki ikatan yang kuat
dikembangkan, dia egois dan tidak peduli kepada orang lain. Kurangnya
disiplin hasil konsisten dalam hal kecil untuk aturan dan menunda kepuasan.
Dia tidak memiliki model peran yang tepat dan belajar untuk menggunakan
11
7. Kekerasan terhadap Anak Juga Telah Dikaitkan Dengan Perilaku Antisosial.
mereka mendapat perlakuan yang tidak baik dari orang tua mereka, mereka
akan memperlakukan anak mereka sama seperti yang telah mereka dapat saat
masih kanak-kanak.
Telah dikemukakan bahwa perlakuan yang tidak baik pertama kali dalam
Dengan memicu pelepasan hormon dan bahan kimia otak lainnya, peristiwa
illegal adalah riwayat penderita pada masa anak-anak. Pasien tidak menunjukkan
adanya gangguan depresi atau pun kecemasan. Isi mental pasien mengungkapkan
sama sekali tidak ada waham dan tanda lain pikiran irasional. Terdapat
peningkatan rasa tes realitas. Dan sering kali mengesankan pengamat sebagai
12
Kata penipu merupakan istilah lain yang digunakan untuk mewakili
skema sebagai seorang penjaja mudahnya mendapatkan uang atau ketenaran. Dan
biasanya mereaka tidak dapat dipercaya bila diberikan sebuah tugas. Suatu temuan
yang jelas adalah tidak adanya penyesalan akan tindakan tersebut; yaitu, pasien
yang dapat diterima, untuk perilaku yang telah membawa pasien dalam
konflik sosial.
1. Pekerjaan
13
Orang dengan gangguan kepribadian lebih banyak yang mengalami
3. Hubungan Sosial
berikut:1,7
A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang
terjadi sejak usia 15 tahun, seperti yang ditunjukan oleh tiga (atau
lebih)berikut :
1. Gagal untuk mematuhi norma sosial dengan menghormati perilaku
14
2. Ketidakjujuran, seperti yang ditunjukan oleh berulang kali berbohong,
terhadap atau mencari cari alasan telah disakiti, dianiaya, atau dicuri oleh
orang lain.
B. Individu sekurangnya berusia 18 tahun.
C. Terdapat tanda tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata mata selama perjalanan
yang masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien konflik dengan
masyarakat.
15
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit tiga dari diatas.
seseorang.
2. Penyalahgunaan zat
dimulai pada masa anak-anak dan terus memasuki kehidupan dewasa, kedua
belakang kultural, dan jenis kelamin pada manifestasinya, selain itu diagnosis
3.7. Penatalaksanaan
1. Intervensi Psikososial8
16
Realistis mengenai apa yang dapat diberikan, oleh siapa dan berapa
lama
yang terlibat
2. Psikoterapi
Terapi pola pikir memfokuskan pada perubahan dari pemikiran global dan
lebih baik. 7
a. Terapi kelompok :
17
Terapi kelompok ditujukan untuk membantu individu dengan gangguan
yaitu belajar untuk dapat mengatasi rasa takut pasien terhadap keintiman.
b. Terapi keluarga :
Terapi ini mengarahkan agar individu dengan kepribadian anti sosial untuk
antisosial dapat menjadi dorongan yang kuat bagi individu tersebut untuk
3. Farmakoterapi :
ilusi.
3.8. Prognosis6
prognosis yang dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah. Keadaab gangguan
Individu gangguan kepribadian disosial juga beresiko melukai diri sendiri atau
pada institusi seperti penjara atau rumah sakit. Hal ini memperberat resiko jika
pasien ini tidak diobati. Statistik juga menunjukkan orang dengan gangguan
18
kepribadian antisocial ini dapat mengalami remisi dari gejala hingga umur 50
tahun.
19
BAB IV
KESIMPULAN
yang dialami secara subjektif oleh seseorang dan ekspresi keluar yang dapat
diamati ini, menunjuk pada keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang
sering digunakan oleh orang itu dalam usaha penyesuaian diri yang terus menerus
ditandai oleh tindakan antisosial atau kriminal yang terus menerus, tetapi tidak
mematuhi norma sosial yang melibatkan banyak aspek perkembangan remaja dan
dewasa pasien. Ciri pokok kelainan anti sosial adalah riwayat tingkah laku anti
sosial terus menerus yang merupakan pelanggaran hak-hak orang lain. Penderita
belakang kultural, dan jenis kelamin pada manifestasinya, selain itu diagnosis
20
gangguan kepribadian antisosial tidak diperlukan jika retardasi mental,
menurun saat pasien menjadi semakin bertambah umur. Banyak pasien memiliki
penyalahgunaan zat dan alcohol adalah sering pada kepribadian anti sosial.
21
DAFTAR PUSTAKA
3. Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa. Buku Saku Rujukan Ringkas dari
PPDGJ-III. 2001; Cetakan 1.
4. Elvira SD, Hadisukanto G [editorial]. Buku Ajar Psikiatri. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2010.
5. David Bienenfeld, MD; Personality Disorders,
http://www.emedicine.com/med/topic3472.htm
6. Stppler M. Antisocial Personality Disorder (ASPD) Facts.
http://www.medicinenet.com/antisocial_personality_disorder/article.htm.
2012.
7. Phillip W. Long, M.D. antisocial_personality_disorder.2008. Available From
URL : http://www.mentalhealth.com
8. Craig TKJ., Davies T., ABC KESEHATAN MENTAL, Penerbit Buku
Kedokteran: EGC ,2012.hal.102
22