Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gangguan kepribadian menurut Rusdi Malim (1998) yang merujuk pada PPGDJ-III

(Pedoman Penggolongan diagnose Gangguan Jiwa III) adalah paranoid, schizoid, emosional

tak stabil tipe implusif dan ambang, historic, anankastik, cemas (menghindar), dependen,

khas lainnya yang tidak tergolongkan.

Gangguan Kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit mental di

mana cara berpikir, memahami situasi, dan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi.

Sedangkan gangguan kepribadian menurut Kaplan dan Saddock adalah suatu varian dari sifat

karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang. Hanya jika

sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan gangguan fungsional

yang bermakna atau penderitaan subyektif maka dimasukkan sebagai kelas gangguan

kepribadian.

Dalam makalah kelompok kami, kami akan membahas tentang Schizoid Personality

Disorder. Gangguan kepribadian skizoid merupakan suatu karakter yang sifatnya menetap

dalam diri individu yang menghindari (withdrawal) kontak dari hubungan sosial. Individu

dengan gangguan kepribadian skizoid (SPD) digambarkan sebagai individu yang tidak

memiliki emosi dalam merespon pelbagai situasi. Kondisi ini seperti ketidakmampuan dalam

menikmati pelbagai pengalaman-pengalaman hidup dalam pelbagai situasi yang terjadi.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepribadian

2.1.1 Definisi

Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir

berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan (hasil praktik penanganan kasus)

para ahli. Objek kajian kepribadian adalah “human behavior”, perilaku manusia, yang

pembahasannya, terkait dengan apa, mengapa, dan bagaimana perilaku tersebut.

 Gordon W. Allport: Menurutnya, pengertian kepribadian adalah organisasi sistem

jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya

yang unik terhadap lingkungannya. 

 M.A.W. Brower: Pengertian kepribadian menurut M.A.W. Brower adalah corak

tingkah laku sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan

sikap-sikap seseorang. 

 Theodore M. Newcomb: Menurut Theodore M. Newcom bahwa pengertian

kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang

sebagai latar belakang pemiliknya. 

2.1.2 Aspek-Aspek Kepribadian

Menurut Abin Syamsuddin (2003) yang mengemukakan mengenai aspek-apek

kerpibadian yaitu sebagai berikut :

2
 Karakter, adalah konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku konsiten tidaknya

dalam memegang pendirian atau pendapat. 

 Temperamen, adalah disposisi rekatif seorang, atau cepat lambatnya mengenai

mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan  akan yang datang dari lingkungannya. 

 Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif, negatif atau ambivalen. 

 Stabilitas emosi, yaitu ukuran kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan

lingkungannya, Misalnya mudah tidak tersinggung, marah, putus asah atau sedih. 

 Responsibilitas (tanggung jawab), yaitu kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan

atau perbuatan yang dilakukan. Misalnya mau menerima risiko yang wajar, cuci

tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.  

 Sosiabilitas , adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.

Misalnya, sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi

dengan orang lain.

2.1.3 Unsur-Unsur Kepribadian

1. Pengetahuan 

Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep-konsep yang

lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda

dari dalam lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit

demi sedikit diungkapkan oleh individu dalam bentuk perilaku. 

2. Perasaan 

Perasaan adalah suatu keadaan kesadaran manusia dengan menghasilkan penilaian

positif atau negatif terhadap suatu. Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh

pengetahuannya. Sehingga perasaan selalu bersifat subjektif dengan adanya unsur

3
penilaian sebelumnya, yang dapat jadi berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan

mengisi penuh kesadaran manusia ditiap saat dalam hidupnya. 

3. Dorongan Naluri 

Dorongan naluri adalah kemauan yang suda menjadi naluri bagi setiap manusia.

Sedikitnya terdapat tujuh macam dorongan naluri antara lain sebagai berikut... 

 Dorongan untuk mempertahankan hidup

 Dorongan seksual 

 Dorongan untuk mencari makan 

 Dorongan untuk berbakti 

 Dorongan untuk bergaul dan juga berinteraksi antar sesama manusia

 Dorongan dalam meniru setiap tingkah laku dari sesamanya 

 Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak

2.2 Gangguan Kepribadian

2.2.1 Definisi

Gangguan Kepribadian adalah ciri kepribadian yang kaku dan mengalahkan diri

sendiri, sehingga mempengaruhi fungsinya dan bahkan menyebabkan gejala psikiatrik,

menyebabkan penderitaan pada pasien atau orang lain atau keduanya dan menimbulkan

maladaptasi sosial (teman, keluarga, pekerjaan). Kepribadian demikian nampak tidak

seimbang, tanpa koordinasi perilaku yang harmonis

4
2.3 Gangguan Kepribadian Skizoid

2.3.1 Definisi

Gangguan kepribadian skizoid adalah suatu kondisi di mana penderita menghindari

kegiatan sosial dan konsisten menghindarkan diri dari interaksi dengan orang lain.

Istilah schizofrenia menunjuk pada gangguan psikologis yang menyebabkan

seseorang mengalami gangguan yang parah dalam pemikiran, ekspresi perasaan dan

perilaku. Gangguan kepribadian schizoid merupakan rangkaian dari gangguan

psikologis dan dapat saling berhubungan. Sangat berkenaan dengan konsep spektrum

skizofrenia. Selain itu ada juga gangguan kepribadian psikotik, di kesempatan lain kita

akan membahasnya. Skizoid mirip dengan skizofrenia. Perbedaannya yang jelas dan

mudah, bahwa skizoid tidak dalam bentuk psikotik yang terlihat dalam skizofrenia.

Schizoid menarik diri dari dunia sosial tapi schizophrenia menarik diri dari dunia nyata.

Menurut David & Neale dalam Nida UI Hasanat, orang dengan gangguan

kepribadian skizoid ditandai dengan tidak adanya keinginan dan tidak menikmati

hubungan sosial, mereka tidak memiliki teman dekat. Orang dengan gangguan ini

tampak tidak menarik karena tidak memiliki kehangatan terhadap orang lain dan

cenderung untuk menjauhkan diri. Jarang sekali memiliki emosi yang kuat, tidak

tertarik pada seks dan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan (2004 : 5).

2.3.2 Epidemiologi

Gangguan mungkin mengenai 7,5 persen poplasi umum. Dan berdasarlaporan rasio

antara laki-laki terhadap wanita adalah 2 berbanding 1.

5
Mengingat sifat negatif dari banyak kriteria (yaitu kriteria yang menyebutkan tidak

adanya, kekurangan, ketidakpedulian), yang membuat diagnosis dan pengukuran sulit,

dan fakta bahwa individu dengan SPD jarang mencari pengobatan, ada beberapa fakta

umum yang disepakati dan angka tentang SPD. Studi yang berbeda telah menemukan

tingkat prevalensi SPD dalam populasi umum mulai dari 0,5% hingga 7%. Dua fakta

umum yang disepakati adalah bahwa SPD adalah salah satu gangguan kepribadian yang

paling sering didiagnosis dan ketika itu terjadi lebih sering ditemukan pada pria.

Analisis data tentang 2.619 pasien di Jaringan Norwegia Berfokus pada Kepribadian

Program Perawatan mengungkapkan 19 (0,7%) dengan SPD, yang kedua paling tidak

terjadi setelah gangguan kepribadian histrionik; lebih tinggi rate untuk pria (1,3%)

dibandingkan untuk wanita (0,5%); dan hanya dua pasien dengan diagnosis SPD saja,

dengan paranoid dan obsesif kompulsif gangguan kepribadian yang paling sering

terjadi bersama SPD (Hummelenet al., 2015).

Pasien yang mengalami gangguan skizoid tidak menginginkan atau menikmati

hubungan sosial dan biasanya tidak memiliki teman akrab. Mereka tampak tumpul,

datar, dan menyendiri serta tidak memiliki perasaan hangat serta tulus kepada orang

lain. Mereka jarang memiliki emosi yang kuat, tidak tertarik pada hubungan seks, dan

hanya sedikit mengalami aktivitas yang menyenangkan. Bersikap masa bodoh terhadap

pujian, kritikan, dan perasaan orang lain, individu yang mengalami gangguan ini adalah

seorang oenyendiri dan menyukai berbagai aktivitas yang dilakukan dalam kesendirian.

Prevalensi gangguan kepribadiam scizoid dilaporkan kurang dari 2 persen.

Prevalensinya sedikit lebih kecil pada kaum perempuan dibanding kaum laki-laki.

(Torgersen, Kinglen, dan Cramer, 2001)

6
2.3.3 Etiologi

Penyebab gangguan kepribadian skizoid masih belum pasti, namun peneliti

meyakini bahwa faktor genetik dan pola asuh memainkan peranan.

Faktor yang meningkatkan resiko munculnya gangguan ini, di antaranya adalah

orang tua yang punya gangguan skizofrenia, skizotipal, atau skizoid. Atau waktu dalam

pengasuhan dia diperlakukan dengan dingin.

Tim peneliti menyelidiki dampak dari pengalaman pada awal kehidupan yang

menemukan bahwa kekurangan gizi selama masa kandungan merupakan faktor risiko

perkembangan gangguan kepribadian skizoid sampai umur 18 tahun.

2.3.4 Manifestasi Klinis

1. Tidak tertarik membentuk hubungan akrab sama orang lain, termasuk keluarga

2. Merasa bahwa orang lain hanya mengganggu

3. Lebih suka tenggelam dalam khayalan

4. Memilih hidup tanpa gangguan orang lain

5. Susah dibahagiakan

6. Kurang tertarik dengan hubungan intim dan seks

7. Dingin sama orang lain

8. Sulit mengekspresikan perasaan

9. Minim selera humor

10. Terlihat tidak punya motivasi dan tujuan hidup

11. Tidak bereaksi ketika dipuji ataupun dikritik orang lain

7
2.5 Penegakan Diagnosis

Pedoman diagnostik menurut PPDGJ-III :

1. Emosi dingin, afek mendatar atau tdk peduli

2. Kurang mampu mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan terhadap

orang lain

3. Nyata ketidakpedulian terhadap pujian maupun kecaman

4. Kurang tertarik mengalami pengalaman seksual dgn org lain

5. Hampir selalu memilih aktivitas yg dilakukan sendiri

6. Preokupasi dengan fantasi & introspeksi berlebihan

7. Tidak mempunyai teman dekat/hubungan pribadi yang akrab

8. Sangat tidak sensitif terhadapnorma & kebiasaan sosial yang berlaku

Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

2.3.6 Diagnosis Banding

1. Skizofrenia

Pada skizofrenia dapat terlihat adanya waham

2. Gangguan kepribadian paranoid

Lebih menunjukkan keterlibatan social, riwayat perilaku verbal yang agersif dan

kecenderungan yang lebih besar untuk memproyeksikan perasaan mereka kepada

orang lain.

3. Skizotipal

Pada pasien skizotipal menunjukkan kemiripan yang lebih banyak dengan pasien

skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi.


8
4. Gangguan kepribadian menghindar

Penderita dengan gangguan ini biasanya terisolasi tetapi memiliki keinginan kuat

untuk berperan serta dalam aktivitas, suatu karakteristik yang tidak ditemukan pada

pasien dengan gangguan kepribadian schizoid.

2.3.7 Penatalaksanaan

1. Psikoterapi

Terapinya hampir sama dengan pasien ganggaun paranoid. Tetapi pada pasien

schizoid kecenderungan ke arah introspeksi adalah konsisten dengan harapan ahli

terapi, dan mungkin dapat menjadi pasien yang tekun, jika jauh. Saat kepercayaan

berkembang, kemungkinan terjadinya fantasi-fantasi seperti teman khayalan atau

ketakutan ketergantungan. Sedang dalam terapi kelompok, awalnya pasien akan

diam saja, tetapi lama-kelamaan pasien akan mulai bisa berinteraksi. Dan dengan

berjalannya waktu kegiatan kelompok ini dapat memberikan kontak sosial satu-

satunya kepada pasien.

2. Farmakoterapi

Antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan psikostimulan.

2.3.8 Pencegahan

1. Perlu mengenali riwayat keluarga. Adakah silsilah keluarga yang mengalami

gangguan jiwa?

2. Menolong anak dari hidup yang disuburkan dalam pola asuh.

9
2.3.9 Komplikasi

Kurangnya interaksi sosial adalah komplikasi utama gangguan kepribadian skizoid.

Orang dengan gangguan kepribadian ini jarang melakukan kekerasan, karena mereka

memilih untuk tidak berinteraksi dengan orang-orang. Kondisi lain yang mungkin

terjadi adalah gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian

lainnya.

Meskipun beberapa dari perilaku mereka mungkin aneh, orang-orang dengan

gangguan kepribadian skizoid umumnya mampu berfungsi normal dalam kehidupan

sehari-hari. Namun, mereka mungkin tidak membentuk hubungan yang bermakna atau

tidak memiliki keluarga mereka sendiri. Penelitian telah menunjukkan penderita akan

mengalami masalah sosial, masalah keuangan dan pekerjaan.

2.3.10 Prognosis

Berawal dari masa anak-anak. Gangguan ini berlangsung lama, tetapi tidak seumur

hidup. Proporsi untuk pasien ini untuk menjadi skizofrenia tidak diketahui.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Gangguan kepribadian schizoid adalah salah satu kelainan dimana terjadi suatu
keterbatasan terhadap emosi dan pengalaman seseorang. Seseorang dengan gangguan ini
mampu melakukan kegiatannya sehari-hari, tetapi tidak dapat membentuk suatu hubungan
yang dekat dengan orang lain. Mereka suka menyendiri dan sangat sering melamunkan
sesuatu secara berlebihan.

3.2 SARAN

Dalam lingkungan masyarakat seharusnya manusia lebih peka terhadap lingkungan

sekitar. Jika ada orang yang mempunyai gejala schizoid, kita tidak boleh menghindarinya dan

sebaliknya kita harus mengayomi orang tersebut. Jangan biarkan ia merasa sendiri di dunia

ini.

11
12

Anda mungkin juga menyukai