PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hand hygiene merupakan tindakan sederhana dengan mencuci tangan
yang terbukti dapat mencegah penyakit. Akan tetapi, tindakan sederhana ini
seringkali tidak dihiraukan oleh masyarakat. Padahal ketidakpatuhan dalam
mencuci tangan berdampak besar pada kesehatan manusia. Hal ini dapat
menyebabkan munculnya beberapa penyakit seperti diare, infeksi saluran
pernapasan, pneumonia, infeksi cacing, infeksi mata, dan infeksi kulit. Umumnya
penyakit tersebut terjadi pada anak-anak dan seringkali dianggap remeh oleh
masyarakat. Menurut kemenkes (2014), diare merupakan penyebab kedua
kematian, sedangkan infeksi saluran pernapasan adalah penyebab utama kematian
pada anak balita. Penyakit tersebut disebabkan kuman/ bakteri yang menempel
pada tangan yang kotor dan terkontaminasi kuman. Tindakan hand hygiene
mampu mengurangi kuman/ bakteri yang menempel di tangan sehingga dapat
mengurangi prevalensi munculnya penyakit tersebut (Kemenkes, 2014).
CTPS adalah cara yang sederhana, mudah, murah dan bermanfaat untuk
mencegah berbagai penyakit. Sebab ada beberapa penyakit penyebab kematian
yang dapat dicegah dengan cuci tangan yang benar, seperti penyakit diare dan
ISPA yang sering menjadi penyebab kematian anak-anak. Demikian juga penyakit
hepatitis, thypus, dan flu burung. Hasil Riskesdas tahun 2013, menunjukkan
bahwa proporsi penduduk umur >10 tahun yang berperilaku cuci tangan dengan
benar di Indonesia meningkat dari 23,2% pada tahun 2007 menjadi 47,0% pada
tahun 2013 (Kemenkes, 2015).
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun untuk
menjadi bersih. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya
pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen
yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke
orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung
(menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas, dll). Tangan
yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan
tubuh lain (seperti ingus) dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak
dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus dan parasit pada orang lain
yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditulari. WHO telah mencanangkan setiap
tanggal 15 Oktober sebagai Hari Mencuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, yang
diikuti oleh 20 negara di dunia, salah satu diantaranya adalah Indonesia (WHO,
2013).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakkah ada Pengaruh Intervensi Promosi Kesehatan Terhadap
Pengetahuan dan Praktek Hand Hygiene Pada Siswa Kelas 5 di SD Negeri 004
Bengkong Tahun 2017 ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh intervensi promosi kesehatan
berupa advokasi dan penyuluhan dalam peningkatan pengetahuan
dan praktek hand hygiene pada siswa kelas 5 SD Negeri 004
Bengkong Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
3. Instansi Kesehatan
Sebagai bahan informasi bagi petugas kesehatan untuk
memberikan penyuluhan kesehatanyang lebih terarah kepada siswa,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah.
4. Masyarakat
Dengan strategi perilaku kebiasaan menjaga kebersihan
tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun dengan
baik dan benar yang lebih tepat dan memadai, maka masyarakat
secara bertahap dapat bersikap dan bertingkah laku sedemikian
rupa, sehingga tidak lagi secara mudah tertular berbagai penyakit.